1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Kesulitan anak dalam berbahasa menjadi suatu masalah yang tidak kalah
pentingnya untuk diperhatikan, karena seperti yang telah kita ketahui bahwa bahasa adalah dasa komunikasi utama pada manusia. Jika anak mengalami kesulitan dalam berbahasa, maka akan mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep atau dalam mengungkapkan dan pikirannya. Media pembalajaran yang bervariasi dapat membantu siswa mengembalikan semangat belajarnya. Di samping itu, media pembelajaran yang bervariasi membuat para anak tertarik dan tertantang untuk mengikuti proses pembelajaran tanpa membuat anak tersenut jenuh dan bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar tersebut.1 Buku merupakan media komunikasi yang memiliki peran yang sangat penting baik sebagai penyampai informasi maupun ilmu pengetahuan. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan ilmu pengetahuan, semakin mudah informasi untuk didapatkan. Televisi, internet, radio serta media cetak lainya seperti surat kabar dan majalah dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Namun demekian, hal ini tidak dapat menggeser peranan buku sebagai media komunikasi. 1
http://gurubelajarnulis.blogspot.com/2012/09/melalui-penggunaan-media-buku-cerita.html diakses pada 23 Agustus 2014
2
Dalam peranannya menyampaikan informasi dan ilmu pengetahuan, buku dijadikan salah satu pilihan sebagai media komunikasi untuk anak. Buku baik untuk anak, karena disamping peranannya sebagai media penyampai informasi
dan
pengetahuan, dengan buku anak juga dapat berlatih membaca. Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manuisa.Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh informasi melalui media kata-kata atau bahasa tulis yang hendak disampaikan oleh penulis. Buku cerita anak adalah buku yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca dan minat anak-anak dari kelompok umur tertentu atau tingkatkan pendidikan, mulai prasekolah hingga kelas anak sekolah dasar. Bacaan anak umumnya ditulis dengan kalimat yang singkat, serta pilihan kosakata dan tata bahasa yang lebih sederhana dibandingkan sastra dewasa. Selain dibaca di dalam hati, teks dimaksudkan agar bisa dibaca keras-keras oleh anak. Buku juga dibacakan keraskeras oleh orang dewasa untuk anak yang belum bisa membaca. Buku bergambar merupakan salah satu jenis buku yang berisi gambar dan teks. Gambar yang ditampilkan biasanya adalah gambar yang mewakili cerita. Buku bergambar dapat dibaca oleh anak-anak maupun orang dewasa, namun biasanya ditunjukan kepada anak-anak, karena buku bergambar merupakan bacaan ringan dengan gambar yang menarik serta dapat memotivasi mereka untuk belajar ataupun memahami isi pesan yang ada di dalam buku. Melalui buku bergambar, anak-anak akan tertentu dalam proses memahami dan memperkaya pengalaman dari cerita.
3
Dengan melihat hal ini, sebaiknya buku anak-anak tidak berisi kata-kata yang banyak dan dilengkapi dengan gambar-gambar dan warna yang menarik, karena pada masa ini anak-anak masih dalam tahap belajar membaca. Saat ini buku pembelajaran anak dengan ilustrasi gambar sudah banyak beredar di pasaran.Gambar ilustrasi itu sendiri adalah suatu gambar baik itu berupa diagram, foto atau lukisan yang digunakan untuk membantu memperjelas isi suatu buku, karangan dan sebagainya.2 Namun, dengan beredarnya buku-buku bergambar di Indonesia, jarang kita menemukannya penyajian buku dalam bentuk
“kreatif”. Kreatif yang dimaksud
disini ialah, kreatif dalam bentuk visual yang tidak hanya mengandalkan gambar dan teks seperti buku bergambar pada umumnya yang beredar saat ini. Salah satu bentuk visual yang kreatif ialah dengan menyajikannya dalam bentuk interaktif. Berdasarkan hal itu maka penulis mengambil inisiatif untuk membuat buku cerita bergambar yang berjudul petani dan burung
pipit. Perancangan buku
ceritabergambar ini disusun berdasarkan teori-teori dan elemen komunikasi visual bertujuan untuk dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak, serta dapat membantu mempermudah anak untuk menuangkan gagasan-gagasan ke dalam bentuk bahasa karena gambar akan memberikan inspirasi dan motivasi yang sangat tinggi kepada anak untuk melakukan proses pembelajaran.
2
Departemen Pendidikan Nasional.Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2008
4
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana
merancang
buku
cerita
bergambar
sebagai
media
pembelajaran secara menarik untuk anak usia 3-7 tahun?
1.3.
Tujuan Perancangan Tujuan perancangan buku bergambar “petani dan burung pipit” adalah untuk
menyajikan suatu cerita yang dibuat semenarik mungkin untuk anak dengan menyajikannya dalam warna-warna yang cerah dan karakter kartun yang disukai anak-anak sehingga buku ini dapat menjadikan media pembelajaran bagi anak-anak dalam mempermudah memahami suatu isi cerita dari buku bacaan.
1.4
Manfaat Perancangan
Adapun manfaat dari perancangan buku cerita bergambar ini adalah sebagai berikut:
1.4.1
Manfaat Akademis Perancangan buku ini diharapkan dapat menambahkan pengetahuan
tentang mendesain sebuah buku cerita bergambar agar dapat menciptakan karya yang lebih baik lagi kedepannya. Kemudian dapat menjadi kajian akademis dalam perkembangan dunia pendidikan, kebudayaan, desain dan
5
industri kreatif bagi para akademisi maupun praktisi seniman dan desain di Indonesia. Perancangan buku ini juga diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi penilitian-penelitian berikutnya dan diharapkan peneliti berikutnya mampu memperbaiki dan melengkapi kekurangan dalam skripsi aplikatif ini.
1.4.2
Manfaat Praktis Perancangan buku cerita bergambar ini diharapkan dapat menjadikan
suatu bacaan yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak, khususnya memotivasi anak untuk lebih menyukai membaca dan belajar. Karena di dalamnya terdapat gambar-gambar yang menarik, sehingga anak tidak jenuh. Selain gambar, terdapat sebuah pesan yang mengajarkan anak untuk selalu tolong menolong dalam hal kebaikan.