BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyeru dan mengajak seluruh umat untuk memeluk agama Islam. Kewajiban dakwah yaitu menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia merupakan watak agama Islam yang dibawanya semenjak lahir.1 Banyak cara yang bisa ditempuh dalam mengajak orang untuk memeluk agama Islam. Di samping sebagai masyarakat mayoritas, kita punya cukup banyak peluang dan kesempatan untuk meninggikan syi’ar Islam. 2 Sebagai rahmat bagi seluruh alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia, bila mana ajaran Islam yang mencakup segenap aspek kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.3 Demi tercapainya tujuan tersebut maka aktivitas-aktivitas dakwah harus disusun dan direncanakan sedemikian rupa, baik yang berkenaan dengan metode yang digunakan, materi yang disampaikan, subyek dakwah (da’i) maupun obyek dakwah atau sasaran dakwah yang dituju terutama 1
Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1997) hlm. 12 Teuku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Al Islam 2 (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1998) hlm. 351 3 Rosyad Sholeh, Op.cit., hlm.1 2
1
2
jika aktivitas dakwah tersebut dilakukan oleh kelompok atau organisasi. Dengan kata lain, bahwa untuk dapat mencapai tujuan dakwah secara efektif dan efisien diperlukan adanya manajemen yang baik contohnya di sebuah yayasan panti asuhan yatim Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Sistem manajemen yang ditetapkan memegang peranan penting terhadap setiap program yang telah direncanakan sebelumnya. Prinsip manajemen ini ditetapkan pada Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan dengan cara merencanakan kegiatan dakwah dan diorganisasikan dalam suatu kesatuan dengan digerakkan dan diarahkan untuk mencapai sasaran dan tujuan. Langkah selanjutnya dilakukan pengawasan atau penilaian untuk memeriksa dan mengetahui sampai dimana usaha-usaha dakwah yang telah dilakukan, apakah sesuai dengan rencana atau yang justru sebaliknya terjadi penyimpangan-penyimpangan dan kesalahan. Dengan penerapan manajemen dakwah dalam proses dakwah diharapkan pelaksanaan dakwah dapat tercapai apa yang direncanakan, kemudian dapat diadakan penelitian dan evaluasi sehingga dapat digunakan persiapan dakwah dimasa yang akan datang. Adapun pembahasan fungsi-fungsi manajemen terkait dengan penerapan manajemen dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupten Grobogan sebagai salah satu yayasan Islam.
3
Penerapan manajemen dakwah Panti Asuhan Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan diarahkan pada bidang-bidang garapan bagi tercapainya tujuan dalam bidang agama misalnya penerapan manajemen dan dimaksudkan demi tercapainya ajaran agama Islam melalui ajaran amar ma’ruf nahi munkar serta meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Melihat betapa besar peranan manajemen bagi tercapainya tujuan dakwah maka penulis tertarik untuk meneliti Penerapan Manajemen Dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
1.2.
Rumusan Masalah 1.2.1. Bagaimana Penerapan Manajemen Dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan ? 1.2.2. Faktor pendukung dan penghambat apakah yang dihadapi dalam rangka dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan ?
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.3.1. Untuk mengetahui penerapan manajemen dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. 1.3.2. Untuk menemukan faktor pendukung dan penghambatnya. Adapun manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:
4
1.3.1. Secara teoritis, diharapkan pengurus mampu mengetahui prinsipprinsip manajemen dakwah. 1.3.2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memanaj panti dan pengurus panti serta dapat menjalankan fungsi sosialnya secara wajar dan mampu berperan aktif dalam kehidupan sosial. 1.4.
Tinjauan Pustaka Ditinjau dari judul Skripsi yang penulis teliti, maka di bawah ini terdapat beberapa kajian yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang relevan dengan judul penelitian di atas. M. Rohidin, Penerapan Manajemen pada Pesantren Hidayatullah Cabang Semarang, yang ditulis tahun 1995. Dalam skripsi ini penulis mencoba menganalisis tentang penerapan manajemen yang dilakukan Pesantren Hidayatullah yang mampu mengkoordinasi dengan baik segala aktivitasnya. Kartinah, Aplikasi manajemen dakwah dalam kaitannya dengan dinamika dakwah Islam (studi kasus pada organisasi Muhammadiyah di Kabupaten Grobogan) yang ditulis tahun 1997. Dalam skripsi ini menampilkan peranan manajemen dakwah yang diterapkan dalam rangka mencapai tujuan dakwah dan mengetahui serta mengkaji bidang garapan Muhammadiyah. Imron Zubaidi, Aplikasi Manajemen Dakwah ICMI ORWIL JATENG tahun 1992 – 1993 dan efektivitasnya, yang ditulis tahun 1995. Dalam skripsi ini menampilkan aplikasi manajemen dakwah yang diterapkan dalam mengelola kegiatan-kegiatan ICMI ORWIL JATENG
5
dan efektifitas Manajemen dalam pengelolaan kegiatan di ICMI ORWIL JATENG. Penulis mengajukan penelitian tentang manajemen dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan menggambarkan kegiatan dakwah melalui manajemen yang meliputi perencanaan, Pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Jadi pembahasan persoalannya tidak melebar, tetapi lebih memfokuskan pada penerapan manajemen dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dengan demikian, permasalahan yang akan penulis teliti berbeda dengan karya-karya di atas. 1.5.
Kerangka Teoritik Usaha untuk mewujudkan kesejahteraan dan meminimalisir segenap
hambatan
dan
kepincangan
hidup,
seperti
kemiskinan,
keterbelakangan, kebodohan dan berbagai penyakit masyarakat lainnya adalah merupakan persoalan-persoalan dakwah.4 Dakwah adalah merupakan komunikasi antara manusia dengan pesan-pesan Al-Islam yang berwujud ajakan, seruan amar ma’ruf nahi munkar juga taghyirul munkar. Selain itu dakwah mengandung upaya pembangunan manusia seutuhnya lahir dan batin (Al-Islah), sehingga
4
Ibid., hlm. 30
6
manusia akan memperoleh kebahagiaan hidup.5 Sedangkan Panti Asuhan sebagai tempat memelihara dan merawat anak yatim atau yatim piatu.6 Berulang kali Al-Qur’an mewasiatkan tentang pemeliharaan anak yatim yang telah kehilangan orang tuanya, hilang tempat bergantung, tumpuan harapan dan sumber kasih sayang. Karena itu hendaknya masyarakat menaruh perhatian terhadap mereka agar mereka menjadi masyarakat yang berguna. Demikian juga wali hendaklah takut dan bertaqwa kepada Allah SWT terhadap orang-orang yang berada dibawah tanggung jawab mereka, mereka harus ingat masa akan silih berganti, oleh karena itu jangan sampai mereka menyia-nyiakan dan mengabaikannya, demikian juga terhadap anak-anak yatim hendaklah mereka pelihara dan perlakukan sebaikbaiknya.7 Allah SWT berfirman :
ﺍﺘ ﹸﻘﻮﻴﻢ ﹶﻓ ﹾﻠ ﻴ ِﻬﻋﹶﻠ ﺍﺎﹸﻓﻮﻳ ﹰﺔ ﺿِﻌﹶﺎﻓﹰﺎ ﺧﻢ ﹸﺫ ِّﺭ ﺧ ﹾﻠ ِﻔ ِﻬ ﻦ ﺍ ِﻣﺮ ﹸﻛﻮ ﺗﻮ ﻦ ﹶﻟ ﻳ ﺶ ﺍﻟﱠ ِﺬ ﺨ ﻴﺍﹾﻟﻭ (9 :ﺍ )ﺍﻟﻨﺴﺎﺀﻳﺪﺷ ِﺪ ً ﻻﻮﻟﹸﻮﹾﺍ ﹶﻗﻮ ﻴ ﹸﻘﻭﹾﻟ َ ﺍﷲ Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah SWT orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah. Yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah SWT dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. QS. An-Nisa : 9. 8 5
Aminuddin Sanwar, Ilmu Dakwah Suatu Pengantar Studi (Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo 1987) hlm. 4 6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bhs Indonesia (Jakarta: Balai pustaka 1994) hlm. 727 7 Abdullah Syihata, Dakwah Islamiyah (Jakarta : Departemen Agama, 1986) hlm.179-180 8 Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 1985), hlm. 116.
7
Rumah yang memuliakan anak yatim, menjaga hartanya dan menjaga haknya adalah rumah yang paling utama dan mulia. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik rumah orang muslim, rumah yang ada anak yatim yang dipelihara dengan baik, sejelek-jelek rumah orang muslim adalah rumah yang ada anak yatim, tapi diperlakukan dengan kasar.”9 Adapun untuk mencapai hasil maksimal dalam berdakwah kepada anak yatim di Panti Asuhan diperlukan penerapan prinsip-prinsip manajemen antara lain: 1.5.1. Perencanaan Proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. 1.5.2. Pengorganisasian Suatu
proses
penentuan,
pengelompokan,
dan
pengaturan
bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 1.5.3. Penggerakan Menggerakkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. 1.5.4. Pengendalian Proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu usaha agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.10
9
Abdullah Syihata, Op.cit., hlm. 181 Malayu Sp. Hasibuan, Manajemen : Dasar, pengertian dan masalah (Jakarta : Bumi Aksara 2003) hlm.40-41 10
8
Jadi dengan adanya perencanaan, pengorganisasian pengarahan dan pengendalian diharapkan mampu mencapai tujuan yang diinginkan. 1.6.
Metodologi Penelitian 1.6.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yaitu sebagai jenis penelitian yang lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. 11 Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. 12 1.6.2. Batasan Konseptual dan Operasional Dakwah secara etimologi atau lughowi memiliki pengertian secara khusus, berasal dari kata dalam bahasa arab :
دﻋﺎ, ﻳﺪﻋﻮ,دﻋﻮة
yang berarti seruan, panggilan, ajakan. 13
Sedangkan dakwah secara terminologi atau istilah ada beberapa ahli yang mendefinisikan tentang dakwah diantaranya:
11
Saefuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998) hlm. 5 Ibid., hlm. 7 13 Aminuddin Sanwar, Op. cit., hlm. 1 12
9
-
Syeikh Ali Mahfudz dalam kitabnya:
ﻣﺮ ﻭْﺍ ﹶﻻ ﻯﻬﺪ ﺍﹾﻟﻴ ِﺮ ﻭﺨ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﹾﻟ ﺱ ِ ﺎﺣﺚﹸ ﺍﻟﻨ ﻋ ِﻦ ﻲ ﻬ ﻨﻭ ﹶﺍﹾﻟ
ِ ﻑﺮﻭ ﻌ ﻤ ﺑِﺎﺍﹾﻟ
ﺍﻻﺎ ِﺟ ِﻞ ﻭﺩ ِﺓ ﺍﹾﻟﻌ ﺎﺴﻌ ﻭﺍ ِﺑﻮﺯ ﻴﻔﹸﻨ ﹶﻜ ِﺮِﻟﺍﹾﻟﻤ ِﺟ ِﻞ Artinya:
-
“Mengajak atau mendorong manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan yang jelek agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia akhirat”.14
Prof. H.M. Thoha Yahya Oemar Dakwah ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat15. Menurut George Terry Manajemen adalah suatu tindakan perbuatan seseorang yang berhak menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu16, sedangkan menurut Koonzt C.O Donell manajemen adalah usaha pertambatan fungsi-fungsi kegiatan untuk mencapai tujuan. 17 Adapun yang merupakan fungsi-fungsi manajemen adalah :
14
Ibid., hlm. 2 Ibid., hlm. 3 16 Moehtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan berdasarkan Ajaran Islam (Jakarta: Bhratara Karya Pustaka 1986) hlm. 9 17 Ibid., hlm. 10 15
10
-
Perencanaan
-
Pengorganisasian
-
Penggerakan
-
Pengendalian.18 Dengan menganalisa definisi di atas maka manajemen
dakwah merupakan perencanaan dakwah sebagai proses pemikiran dan pengambilan keputusan yang matang dan sistematis, mengenai tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka penyelenggaraan dakwah. Menurut M. Syafa’at Habib, bahwa manajemen dakwah sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan empat hal yakni : -
Mampu menjadi alat pemroses masyarakat
-
Sebagai modal yang tangguh membentuk masyarakat.
-
Mempunyai wewenang serta bertanggung jawab dalam mencapai tujuan .
-
Sebagai strata atau lapisan pimpinan masyarakat yang mampu mengerjakan tugas yang dibebankan masyarakat kepadanya.19 Dengan mengacu pada batasan konseptual di atas maka
peneliti ingin meneliti bagaimana penerapan manajemen 18
10
19
John N Rosyandi, Metode-Metode Manajemen Modern, (Andalas Putra, 1986), hlm. 3M.Syafa’at Habib Buku pedoman dakwah (Jakarta: Widjaya 1982) hlm.197
11
dakwah Islam di Panti Asuhan Muhammadiyah Kecamatan Gubug
Kabupaten
perencanaan,
Grobogan
penerapan
yang
meliputi
pengorganisasian,
penerapan penerapan
penggerakan dan penerapan pengendalian . 1.6.3. Sumber Data Sumber data adalah subjek data yang diperoleh20. Dalam hal ini sumber dalam penelitian ini menggunakan sumber data sebagai berikut: 1. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.21 Dalam hal ini yang digunakan sebagai sumber data primer adalah pengurus panti asuhan, kepala panti, dan pengasuh. 2. Sumber data sekunder adalah data yang biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia.22 Data sekunder diperoleh dari buku-buku atau tulisan yang berkaitan dengan penelitian. 1.6.4. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: 20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta 1997) hlm. 114 21 Saefudin Azwar, Op.cit., hlm. 91 22 Ibid., hlm. 91
12
1. Metode Observasi Metode Obsevasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala untuk kemudian dilakukan pencatatan. 23 Metode ini digunakan untuk menggali data-data langsung dari objek peneliti yang bersifat partisipan. 2. Metode Interview Metode Interview adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan
informasi
secara
langsung
dengan
mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden.24 Penelitian ini dilakukan dengan pimpinan Panti, anak asuh, Pengasuh dan pengurus lainnya. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang berkaitan dengan penerapan manajemen di Panti Asuhan. 3. Metode Dokumentasi Metode Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel atau berupa catatan transkrip buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. 25
23
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek (Jakarta : Rineka Cipta 1991) hlm. 63 24 Ibid hlm. 39 25 Suharsimi Arikunto Op.cit, hlm.236
13
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan dari Panti Asuhan.
1.6.5. Tehnik Analisis Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif melalui proses berfikir induktif artinya: suatu proses berfikir yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus dan peristiwaperistiwa khusus konkrit, kemudian dari fakta-fakta dan peristiwa khusus konkrit tersebut akan ditarik suatu generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum. Dalam hal ini penulis gunakan untuk menganalisis tentang bagaimana penerapan manajemen dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, yang meliputi analisis penerapan perencanaan, penerapan pengorganisasian, penerapan penggerakan, penerapan pengawasan dan penerapan penilaian. 1.7.
Sistematika Penulisan skripsi Dalam membahas permasalahan yang menjadi topik skripsi ini akan dibahas menurut sistematika sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Dalam bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritik, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
14
BAB II
Konsep dasar dakwah, Manajemen Dakwah dan Panti Asuhan Dalam bab ini dibagi menjadi tiga sub bab. Pertama, konsep dasar dakwah yang Meliputi pengertian dakwah, dasar-dasar pelaksanaan dakwah, tujuan dakwah, dan unsur-unsur dakwah. Kedua, Konsep dasar manajemen dakwah yang meliputi, pengertian manajemen dakwah, fungsi-fungsi manajemen dakwah, dan prinsip-prinsip manajemen. Ketiga, panti asuhan sebagai lembaga dakwah.
BAB III
Penerapan Manajemen Dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah
Kecamatan
Gubug
Kabupaten
Grobogan. Meliputi
sejarah
dan
perkembangan,
Bentuk-bentuk
dakwah bilhal Muhammadiyah. Penerapan perencanaan, penerapan pengorganisasian, penerapan penggerakan, dan penerapan pengawasan. Tanggapan anak asuh terhadap penerapan
manajemen.
Faktor
pendukung
dan
penghambatnya. BAB IV
Analisa Masalah Terhadap penerapan manajemen dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, serta Faktor Penghambat dan Pendukungnya. Meliputi
analisis
tentang
penerapan
perencanaan,
penerapan pengorganisasian, penerapan penggerakan, dan penerapan pengawasan, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan manajemen dakwah.
15
BAB V
Penutup Berisi Kesimpulan , Saran-saran, dan Penutup.
16
RANCANGAN DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Departemen Agama RI, 1985). Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta 1997). Azwar, Saefuddin, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai pustaka 1994). Effendy, Moehtar, Manajemen Suatu Pendekatan berdasarkan Ajaran Islam (Jakarta: Bhratara Karya Pustaka 1986). Habib, M. Syafa’at, Buku Pedoman Dakwah (Jakarta, Widjaya 1982). Hasbi Ash-Shiddieqy, Teuku Muhammad, Al Islam 2 (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1998). Hasibuan, Sp. Malayu. Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta : Bumi Aksara 2003). N. Rosyandi, John, Metode-metode Manajemen Modern, (Andalas Putra, 1986). Sanwar, Aminuddin, Ilmu Dakwah Suatu Pengantar Studi (Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo 1987). Shaleh, Rosyad, Manajemen Dakwah Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1997) Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek (Jakarta : Rineka Cipta 1991). Syihata, Abdullah, Dakwah Islamiyah (Jakarta : Departemen Agama, 1986).
17
PENERAPAN MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN
PROPOSAL Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Dakwah
Oleh : NUNUNG NUR JANNAH NIM : 1101170
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2005