BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Masalah Komunikasi antarmanusia (human communications) merupakan ciri pokok
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial pada tingkat kehidupan sederhana maupun pada tingkat kehidupan modern yang lebih kompleks seperti sekarang ini. Komunikasi pada hakikatnya merupakan wahana utama bagi kehidupan manusia dan merupakan jantung dalam segala kehidupan sosial. Sejak dahulu perubahanperubahan sosial yang terjadi di bumi ini tidak bisa terlepas dari peranan komunikasi, melalui komunikasilah terjadi kontak dan interaksi sosial, baik antarpribadi, antarkelompok, antarsuku, maupun antarbangsa. Kebutuhan untuk mengadakan komunikasi dengan orang lain itu adalah wajar, karena melalui komunikasi manusia dapat mengadakan pertukaran pengetahuan, informasi, pengalaman, dan mengembangkan kerjasama. Hal ini didorong oleh keinginan manusia untuk mengembangkan diri menuju kehidupan yang lebih baik. Daniel Lerner memandang komunikasi sebagai “means of exchange and the measure of value in social life” komunikasi antar berbagai masyarakat dan bangsa adalah setua umur manusia dan bangsa di dunia (Rachmadi, 1988:1). Semakin bertambah kompleksnya kehidupan masyarakat, keperluan akan informasi yang relevan semakin meningkat.
Akhirnya manusia menemukan
media komunikasi yang memberikan kemungkinan kepada mereka untuk menyelenggarakan komunikasi dan penyebaran informasi secara lebih cepat secara serentak dan sanggup menjangkau khalayak yang tidak terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Dengan melihat begitu banyak media yang hadir ditengah masyarakat dengan penampilan, bentuk, dan pesan yang berbeda.
Kondisi ini menuntut
masyarakat untuk memilih media massa yang mampu memenuhi kebutuhannya, karena masyarakat sebagai sasaran media massa mempunyai kebebasan untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhannya baik itu dalam hal edukasi, informasi, dan hiburan. Perkembangan media massa begitu pesat, yang mana dimulai oleh media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya serta media elektronik televisi, radio, film yang kemudian berkembang pada internet. Hal inilah yang menandai lahirnya era komunikasi interaktif (Bungin, 2006:113). Hal ini menunjukkan bahwa peran media massa sangatlah besar, apalagi dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari peranan media massa baik itu media cetak, elektronik, maupun internet. Internet merupakan media komunikasi yang mempunyai banyak manfaat, melalui internet, khalayak dapat mengetahui hal-hal baru, informasi-informasi baru yang terjadi di seluruh dunia. Dengan internet, khalayak dapat menjangkau keseluruhan yang terjadi atau sedang berlangsung di seluruh dunia. Dengan melihat perkembangan yang terjadi pada media massa internet sebagai teknologi informasi, maka teknologi itu telah mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi yang sangat mempengaruhi peradaban manusia sehingga dunia dijuluki sebagai the big village, yaitu sebuah desa yang besar, dimana masyarakat saling kenal dan saling menyapa satu dengan yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Kemajuan teknologi manusia, khususnya teknologi informasi secara sadar membuka ruang kehidupan manusia semakin luas tanpa batas. Perkembangannya dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi, sekalipun kemajuan tersebut masih mengalami perkembangan. Melalui internet, kita dapat memenuhi kebutuhan terhadap isi media, seperti mencari informasi, memperoleh wawasan, berhubungan dengan banyak orang di seluruh dunia, menjalin persahabatan, penyaluran hobi khususnya dalam hal musik, mencari informasi tentang lowongan kerja, sampai berbisnis melalui internet.
Keberadaan teknologi-teknologi baru lainnya juga telah membantu
mempermudah pengaksesan tanpa kabel. Kehadiran pengaksesan tanpa kabel atau yang biasa dikenal dengan wi-fi (wireless-fidelity) kini telah dihadirkan hampir di tiap-tiap fakultas di Universitas Sumatera Utara (USU) termasuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Selain di setiap faklultas, fasilitas wi-fi juga tersedia di perpustakaan universitas. Setiap mahasiswa yang memiliki laptop/notebook juga dapat menikmati fasilitas wi-fi di perpustakaan. Namun, tidak hanya fasilitas wi-fi, perpusatakaan USU juga menyediakan fasilitas internet, disamping mahasiswa dapat membaca dan meminjam buku, mereka juga dapat memakai fasilitas internet secara gratis selama dua jam setiap harinya, seperti pada ruang perpustakaan itu sendiri ada lima komputer yang memiliki fasilitas internet, American Corner (Pojok Amerika) yang merupakan program kemitraan kedubes Amerika dengan institusiinstitusi lokal. Di American Corner ini, ada delapan komputer dengan fasilitas internet dan saiberlib (Internet Access Services) ada tiga puluh enam komputer
Universitas Sumatera Utara
dengan fasilitas internet. Oleh karena itu, Perpustakaan USU menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa yang ingin membaca atau mengakses internet termasuk Mahasiswa FISIP. Berdasarkan pertimbangan perolehan informasi yang peneliti dapatkan, telah diketahui bahwa beberapa Mahasiswa FISIP yang berkunjung ke perpustakaan tidak hanya membaca atau meminjam buku, tetapi juga menggunakan fasilitas internet di perpustakaan, guna menemukan hal-hal baru di bidang informasi, pengetahuan sebagai kebutuhan atau hanya untuk mencari hiburan. Berdasarkan hal inilah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna menggali lebih jauh tentang sejauhmana Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di kalangan mahasiswa FISIP USU Medan..
I.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis merumuskan masalah yaitu sejauhmana Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Kalangan Mahasiswa FISIP USU.
Universitas Sumatera Utara
I.3.
Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ditujukan agar ruang lingkup penelitian dapat lebih
jelas dan terarah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2007/2008. 2. Penelitian dilakukan di Kampus FISIP USU pada Bulan Mei-Juni 2009.
I.4.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
I.4.1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sejauhmana tanggapan mahasiswa FISIP USU mengenai penggunaan Fasilitas Internet 2. Untuk melihat tingkat kebutuhan mahasiswa terhadap perkembangan teknologi informasi. 3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Fasilitas Internet dalam pemenuhan kebutuhan informasi di kalangan mahasiswa FISIP USU. I.4.2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara akademis, penelitian ini sebagai pertimbangan antara teori dan praktis serta dapat memperkaya khazanah penelitian di Bidang Ilmu Komunikasi. 2. Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa terhadap perkembangan teknologi informasi dan internet. 3. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan pikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan mengenai media massa, khususnya internet.
Universitas Sumatera Utara
I.5.
Kerangka Teori Dalam penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan berpikir untuk
mendukung pemecahan permasalahan dengan jelas dan sistematis. Hal ini sesuai dengan pengertian teori itu sendiri, yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep (Singarimbun, 2006:37). Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah: I.5.1. Komunikasi Massa Kata komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris berasal dari Kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005:41). Komunikasi memiliki peranan penting di dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan antarmanusia terjadi dengan melakukan komunikasi baik itu secara lisan, tulisan, maupun gerakan-gerakan. Komunikasi
merupakan
sebuah
proses
penyampaian
pesan
dari
komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Komunikasi itu juga sebagai penyampaian pesan (berupa lambang, suara, gambar, dan lain-lain) dari suatu sumber kepada sasaran (audience) dengan menggunakan saluran tertentu (Suprapto, 2006:3).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan definisi di atas, ketika kegiatan komunikasi itu dilakukan melalui saluran tertentu yaitu dengan media massa, dan ditujukan kepada sejumlah khalayak maka dapat diartikan komunikasi massa. Komunikasi Massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar, penonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka (Nurudin, 2004:1). I.5.2. Kebutuhan dan Motif Penggunaan Media Penggunaan media massa didorong oleh motif-motif tertentu.
Ada
berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa. Pada saat yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain selain media massa. Kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan, kita mengalami goncangan batin, media massa memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Kita kesepian, media massa berfungsi sebagai sahabat. Tentu saja, hiburan, ketenangan, dan persahabatan dapat juga diperoleh dari sumber-sumber lain, seperti kawan, hobi atau tempat ibadah (Rakhmat, 1991:205). Semua tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu, demikian halnya dengan penggunaan media. Kita menggunakan media karena didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa. Pada saat yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain selain media massa. Ketika ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan. Ketika mengalami goncangan batin, media massa dapat memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Ketika kesepian, media massa dapat berfungsi sebagai sahabat.
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan: 1. Kebutuhan Kognitif (Cognitive Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan Pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan. 2. Kebutuhan Afektif (Affective Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. 3. Kebutuhan Pribadi Secara Integratif (Personal Integratve Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. 4. Kebutuhan Sosial Secara Integratif (Social Integrative Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat berafiliasi. 5. Kebutuhan Pelepasan (Escapist Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat keanekaragaman. Dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dari diri khalayak, membuat khalayak menjadi produktif dalam mengkonsumsi media.
Sehingga khalayak
akan memilih media yang diinginkannya (Effendy, 2003:294).
Universitas Sumatera Utara
I.5.3. Teknologi Informasi Menurut Indrajit (2001:11), kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai pengganti alternatif minicomputer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minicomputer, bahkan mainframe). Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi.
Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antarnegara
dalam hal flow of information.
Tidak ada negara yang mampu mencegah
mengalirnya informasi dari atau ke luar negara lain, karena batasan antarnegara tidak dikenal dalam dunia maya.
Penerapan teknologi, seperti LAN, WAN,
Globalnet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat (Bungin, 2006:143). Dalam banyak kesempatan pertemuan baik di dalam dan di luar negeri, banyak orang yakin bahwa mengakses segala informasi itu menjadi dasar yang akan mendidik bangsa dengan lebih mudah dan murah, meningkatkan sikap positif terhadap segala yang baik dan berguna, bermoral, berakhlak, kerja lebih efisien dan produktivitas lebih nyata, berbudaya, damai, mengurangi konflik, dan kerjasama (Febrian, 2008:3)
Universitas Sumatera Utara
I.5.4. Komputer dan Internet Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karena internet merupakan
jaringan
komputer-komputer
di
seluruh
dunia
yang
saling
berhubungan dengan bantuan jalur komunikasi. Jalur komunikasi ini berfungsi mengatur integrasi dan komunikasi jaringan internet adalah sebuah protokol yang biasa disebut TCP/IP, TCP singkatan dari Transfer Control Protocol sementara IP singkatan dari Internet Protocol. TCP berguna untuk memastikan bahwa semua koneksi bekerja secara semestinya, sementara IP berfungsi melakukan transfer data dari sebuah komputer ke komputer lainnya sehingga TCP/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik untuk transmisi data atau memilih rute alternatifnya jika suatu rute tidak fisibel untuk transmisi data (Akbar, 2005:10). Setelah penemuan komputer pada tahun 1980-an dan terus berkembang sampai pada tahun 1990-an sehingga melahirkan teknologi internet. Internet begitu cepat berkembang dengan varian-varian programnya yang menjadikan bumi ini dalam cengkraman teknologi. Internet telah berkembang menjadi sebuah teknologi yang tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi, namun juga telah mampu menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materialistis yang tercipta dalam dunia maya. Layanan yang diberikan internet mencakup e-mail, Netnews, Telnet, File Transfer Protocol (FTP), dan World Wide Web (WWW), dimana yang paling banyak digunakan adalah e-mail serta WWW.
Universitas Sumatera Utara
Para pengguna dapat memasuki situs yang diinginkan dan memilih hubungan dengan suatu topik. yang lebih spesifik, hingga dapat mengakses muatan seketika. Macam-macam aplikasi software pada internet, yaitu: a. Surat elektronis (e-mail) b. Surat bersuara (voice mail) c. Forum diskusi d. Sistem percakapan tertulis (chat) e. Konferensi suara f. Konferensi video, dan g. Sistem pertemuan elektronis (GSS) (Bungin, 2006:137). Internet sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1994. Top Level Domain ID Primer yang dibangun di server UUNET. Pada Bulan Juli 1992 dipindahkan ke ADFA.
Kemudian server domain tingkat dua (Second Level Domain)
dibangun pula untuk mendaftar domain ac.id, co.id, go.id, dan or.id (Febrian, 2008:31). Pada Bulan Juni 1994 jaringan IPTEK Nasional IPTEKnet sebagai Internet Service Provider (ISP) yang pertama di Indonesia terhubung ke internet dengan kapasitas bandwidth sebesar 64 Kbps. Lembaga yang berusaha memperkirakan pengguna internet di negeri ini adalah APJII.
APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
memperkirakan sampai akhir tahun 2005 pengguna internet Indonesia mencapai 12 juta dan perkiraan pengguna internet seluruh dunia mencapai angka 709 juta sampai 945 juta orang (Febrian, 2008:33).
Universitas Sumatera Utara
Ada beragam hal yang dapat dilakukan di internet, dan jika didaftar, daftarnya akan bertambah setiap hari. Berikut ini ada beberapa layanan yang tersedia di internet yaitu, e-mail, Bulletin Board Services (Network News), File Transfer (FTP), Remote Login (Telnet), Information Browsing (Gopher), Advanced Browsing (WWW, Mosaic), automated title search (Archi, Veronica), automated contents search (WAIS), web, komunikasi audio dan video, sampai teleconferencing, download, serta upload (Febrian, 2008:36). Dalam penggunaan internet ada begitu banyak istilah salah satunya browser. Browser merupakan aplikasi yang digunakan untuk berselancar di dunia internet. Browser dapat memandu pengguna internet untuk berpindah antar situs web dengan mudah (Akbar, 2005:13) Ada juga pendapat lain mengenai internet browser. Internet browser merupakan sebuah software yang digunakan untuk mengakses halaman situs atau website di internet.
Tanpa internet browser, otomatis kita tidak akan dapat
membuka halaman website. Terdapat banyak software internet browser pada saat ini, misalnya Netscape, Internet Explorer, Mozilla Firefox, Flock, Safari, Green Browser, dan sebagainya (Agung, 2008:1).
Universitas Sumatera Utara
I.5.5. Sikap Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar (Sherif, 1956:489). Adapula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf (neural setting) sebelum memberika respon (Allport, 1924). Dari berbagai definisi kita dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap, berupa benda, orang, tempat, gagasan situasi, atau kelompok (Rakhmat, 1991:39). I.5.6. Teori Efek Komunikasi Massa Teori S-O-R Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response.
Ini
semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi. Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Universitas Sumatera Utara
Elemen-elemen utama dari teori ini adalah: a. Pesan (Stimulus, S) b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate dalam hal how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia”, Perubahan serta Pengukurannya mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu: a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Organisme: - Perhatian Stimulus - Pengertian - Penerimaan
Respon
Gambar: Teori S-O-R
Universitas Sumatera Utara
Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 2003:254). Prinsip teori ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermik, teori klasik mengenai terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh. Dalam masyarakat massa, prinsip ini mengasumsikan bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media dan didistribusikan secara sistematis dan dalam skala yang luas. Sehingga secara serempak pesan tersebut dapat diterima oleh sejumlah besar individu, bukan ditujukan pada orang perorang. Kemudian sejumlah besar individu itu akan merespon pesan informasi itu (Bungin, 2006:275).
I.6.
Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis
dalam memperkirakan hasil penelitian yang akan dicapai. Kerangka konsep akan menuntut penelitian dalam menentukan uji hipotesa (Nawawi, 1991:40). Konsep merupakan penggambaran secara fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak
Universitas Sumatera Utara
kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat penenlitian ilmu sosial (Singarimbun, 2006:33). Dalam penelitian ini, kerangka konsep ditetapkan dalam bentuk variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah sejumlah gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut dengan variabel terikat. Tanpa variabel ini, maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain atau bahkan sama sekali tidak ada atau tidak muncul (Nawawi, 1991:57).
Variabel Bebas dalam penelitian ini
adalah Penggunaan Fasilitas Internet. 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun muncul dipengaruhi atau ditentukannya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain. Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah Pemenuhan Kebutuhan Informasi.
Universitas Sumatera Utara
I.7.
Model Teoritis Model
teoritis
merupakan
paradigma
yang
mentransformasikan
permasalahan terkait antara satu dengan yang lainnya. Variabel-variabel yang dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:
Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat (Y)
Penggunaan Fasilitas Internet
Pemenuhan Kebutuhan
Karakteristik Responden
Universitas Sumatera Utara
I.8.
Operasional Variabel Berdasarkan konsep yang telah disusun, maka dibuatlah operasional
variabel untuk memudahkan penggunaan kerangka konsep. Adapun operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Teoritis
Variabel Operasional
Variabel Bebas (X)
1. Surat Elektronis (e-mail)
Penggunaan Fasilitas Internet
2. Sistem Percakapan Tertulis (chat) 3. Website 4. Upload 5. Download 6. Information Browsing
Variabel Terikat (Y)
1. Perhatian
Pemenuhan Kebutuhan Informasi
2. Pengertian 3. Penerimaan 4. Respon (Efek/Perubahan Sikap)
Karakteristik Responden
1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Frekuensi mengakses Internet
Universitas Sumatera Utara
I.9.
Definisi Operasional Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana cara untuk mengukur variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2006:46). Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas (Penggunaan Fasilitas Internet) 1. Surat Elektronis (e-mail), yaitu Fasilitas untuk mengirim teks, suara, video, dan grafis. Dalam hal ini, diperlukan adanya alamat mail 2. Sistem Percakapan Tertulis (chat), yaitu Percakapan yang dilakukan secara online 3. Website, yaitu Penyedia informasi yang ada di internet. 4. Upload, yaitu Proses pemindahan teks, suara, video, dan grafis dari internet 5. Download, yaitu Proses pemindahan teks, suara, video, dan grafis dari internet 6. Information Browsing, yaitu Proses untuk menemukan informasi pada internet 2. Variabel Terikat (Pemenuhan kebutuhan informasi) 1. Perhatian, yaitu Perhatian responden terhadap Fasilitas Internet yang ada di Perpustakaan USU. 2. Pengertian, yaitu pengertian atau pemahaman responden terhadap penggunaan Fasilitas Internet 3. Penerimaan, yaitu Penerimaan oleh responden terhadap fasilitas Internet 4. Respon (efek), yaitu: Respon atau efek yang ditimbulkan oleh responden
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Responden: 1. Usia, yaitu usia responden. 2. Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin responden (Laki-laki dan Perempuan) 3. Frekuensi mengakses internet, yaitu kuantitas mengakses internet
I.10.
Hipotesa Penelitian Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa
ditinggalkan, karena ia merupakan instrument kerja dan teori (Singarimbun, 2006:43). Berdasarkan masalah yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat hubungan antara Penggunaan Internet terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Ha:
Terdapat hubungan
antara Penggunaan Internet terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Informasi.
Universitas Sumatera Utara