BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk menjalankan operasional usahanya. Strategi tersebut digunakan agar perusahaan mampu bersaing dengan para kompetitornya dan mampu menghasilkan profit yang maksimal (Thompson et al., 2014). Strategi yang diterapkan oleh sebuah perusahaan berbeda-beda, tergantung dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan tersebut. Salah satu dari jenis strategi yang digunakan oleh perusahaan tingkat korporat adalah strategi diversifikasi. Strategi diversifikasi terjadi ketika sebuah perusahaan menjalankan beberapa macam bisnis yang sesuai dengan kemampuan dan batasan yang dimilikinya (Barney, 2007). Sebelum menerapkan strategi diversifikasi, perusahaan terlebih dahulu melakukan beberapa uji (Thompson et al., 2014), yaitu: melakukan analisis industri (the industry attractiveness test): apakah industri tersebut menawarkan kesempatan bagi perusahaan untuk berkembang dan mendapatkan profit; melakukan analisis biaya (the cost-of-entry test): apakah biaya untuk memasuki industri yang dituju melampaui profit yang akan diperoleh oleh perusahaan; dan yang terakhir, melakukan analisis performa (the better-off test): apakah bisnis baru yang akan dijalankan oleh perusahaan memberikan hasil yang lebih baik kepada perusahaan
1
ketika berjalan bersama-sama di bawah satu naungan perusahaan induk dibandingkan ketika bisnis baru tersebut beroperasi secara independen. Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan menerapkan strategi diversifikasi bermacam-macam, namun tujuan yang paling umum adalah untuk mengurangi risiko (Rue dan Holland, 1989). Risiko yang dimaksud adalah agar kelangsungan hidup perusahaan tidak hanya bergantung dari satu produk atau satu industri saja. Di sisi lain, tujuan perusahaan menerapkan strategi diversifikasi tidak semata-mata hanya untuk mengurangi risiko bisnis yang dihadapi oleh perusahaan, melainkan strategi diversifikasi tersebut diharapkan mampu memberikan tambahan nilai ekonomis terutama bagi para pemegang saham perusahaan (Thompson et al., 2014). Nilai yang dimaksud adalah nilai lebih yang tidak dapat diperoleh oleh para pemegang saham hanya dengan melakukan investasi saham di beberapa perusahaan yang berada di industri yang berbeda. Salah satu perusahaan yang menerapkan strategi diversifikasi dalam mengembangkan perusahaannya adalah PT. Sushantco Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan nama: Simply Group. Perusahaan tersebut berdiri pada tahun 2006 di kota Yogyakarta (Simply Group, 2015). Simply Group merupakan induk perusahaan (yang kemudian dikenal dengan istilah: parent company) yang menaungi beberapa unit bisnis (hingga akhir tahun 2014), yaitu: 1. Simply Fresh Laundry and Wet Cleaning, merupakan unit bisnis yang bergerak di bidang jasa binatu (laundry) kiloan.
2
2. Bobby’s Steak and D’Grill Stone, merupakan unit bisnis yang bergerak di bidang kuliner, khususnya hidangan steak. 3. Simply Prime Laundry Premium, merupakan unit bisnis yang bergerak di bidang jasa binatu (laundry) per satuan. 4. Simply Homy Guest House, merupakan unit bisnis yang bergerak di bidang penyewaan guest house. Simply Group sebagai parent company menerapkan strategi diversifikasi sebagai strategi utama korporatnya. Strategi tersebut ditujukan agar perusahaan mampu menciptakan nilai secara keseluruhan (Collis dan Montgomery, 2005). Nilai tersebut dapat diperoleh melalui konfigurasi dan koordinasi dari segala aktivitas beragam yang dijalankan oleh perusahaan. Penciptaan nilai yang diperoleh melalui konfigurasi dan koordinasi dari segala aktivitas beragam yang dijalankan oleh Simply Group tersebut tentu saja bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut sulit didapatkan, terutama karena aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan tersebut berbeda-beda jenis bisnis dan industri beroperasinya. Pihak manajemen menghadapi kendala untuk mengelola segala aktivitas yang beragam tersebut oleh karena kebutuhan akan sumber daya dan keahlian antar masing-masing industri berbeda. Atas landasan tersebut, maka pihak manajemen perusahaan perlu melakukan analisis dan evaluasi terhadap masing-masing unit bisnis yang dimilikinya dan terhadap kemampuan dan kesesuaian karakteristik antara unit-unit bisnis tersebut dengan parenting characteristics Simply Group. Alat analisis yang digunakan untuk analisis tersebut adalah Parenting Fit Matrix (Campbell et al., 1995a). 3
1.2
Rumusan Masalah
Simply Group sebagai parent company menerapkan strategi diversifikasi sebagai strategi utama korporatnya. Strategi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut dilakukan dengan cara mendirikan beberapa unit bisnis yang beraneka ragam yang tersebar di beberapa industri yang berbeda. Seiring dengan perkembangan unit-unit bisnis tersebut, pihak manajemen menghadapi kendala oleh karena kebutuhan akan sumber daya dan kemampuan yang berbeda-beda. Untuk menghadapi kendala tersebut, maka pihak manajemen perusahaan perlu melakukan analisis dan evaluasi. Analisis dilakukan baik terhadap strategi korporatnya maupun terhadap hubungan antara unitunit bisnis dengan parent company itu sendiri. Simply Group perlu menganalisis kesesuaian antar karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing unit bisnis dan membandingkannya dengan parenting characteristics Simply Group. Menurut Lynch (2003), terdapat enam kriteria yang dapat digunakan dalam menganalisis sebuah strategi. Kriteria tersebut antara lain: konsistensi, ketahanan, validitas, kelayakan, risiko bisnis, dan ketertarikan bagi para pemegang saham. Apabila pihak manajemen berhasil melakukan analisis dan evaluasi strategi dengan baik sehingga mampu mengelola masing-masing unit bisnisnya tersebut, maka hal tersebut akan memberikan keunggulan kompetitif dan juga nilai tambah (create value) bagi perusahaan (Goold dan Campbell, 1998). Sebaliknya, apabila manajemen gagal dalam melakukan analisis dan evaluasi strategi perusahaan sehingga gagal mengambil keputusan yang tepat, maka perusahaan akan mengalami kerugian dan kerusakan nilai
4
(destroy value). Dari penjabaran di atas, maka simpulan rumusan masalah penelitian ini adalah menentukan apakan unit-unit bisnis yang berada di bawah naungan Simply Group memiliki kesesuaian dengan parenting characteristics yang dimilikinya.
1.3
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka penulis melakukan analisis dan evaluasi mengenai hal-hal yang menyangkut strategi korporat dan hal-hal yang menyangkut kesesuaian parenting characteristics Simply Group dengan karakteristik unit-unit bisnis yang dimilikinya. Adapun pertanyaan yang muncul dari latar belakang masalah tersebut, antara lain: 1. Apakah strategi diversifikasi yang diterapkan oleh Simply Group menambah atau menciptakan nilai bagi perusahaan secara keseluruhan? 2. Apa saja critical success factors yang dimiliki oleh masing-masing unit bisnis dan bagaimana kesesuaiannya terhadap parenting characteristics Simply Group? 3. Apa saja parenting opportunities yang dimiliki oleh masing-masing unit bisnis dan bagaimana kesesuaiannya terhadap parenting characteristics Simply Group? 4. Apa yang seharusnya dilakukan oleh Simply Group untuk menciptakan parenting advantage pada perusahaannya?
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan, antara lain:
5
1. Menganalisis dan mengevaluasi strategi diversifikasi yang diterapkan oleh Simply Group serta menilai pengaruhnya terhadap nilai perusahaan secara keseluruhan. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis critical success factors yang dimiliki oleh masing-masing unit bisnis dan menilai kesesuaiannya terhadap parenting characteristics Simply Group. 3. Mengidentifikasi dan menganalisis parenting opportunities yang dimiliki oleh masing-masing unit bisnis dan menilai kesesuaiannya terhadap parenting characteristics Simply Group. 4. Menganalisis hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan oleh Simply Group untuk menciptakan parenting advantage pada perusahaannya.
1.5
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif berupaya untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan mengenai siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaimana (Cooper dan Schindler, 2014). Data yang dianalisis adalah data primer, yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara. Adapun wawancara yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik semi terstruktur, yaitu wawancara yang dimulai dengan menanyakan beberapa pertanyaan spesifik dan kemudian wawancara berlanjut dengan mengikuti alur responden (Cooper dan Schindler, 2014). Di dalam pengumpulan data tersebut, peneliti juga menggunakan bantuan kuesioner. Kuesioner merupakan cara yang paling umum digunakan dalam penelitian
6
bisnis, dimana peneliti harus terlebih dahulu menentukan tipe analisis seperti apa yang ingin dicapai dari penelitian tersebut (Cooper dan Schindler, 2014). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian bukan bertujuan untuk mencari frekuensi atau jumlah, melainkan digunakan untuk mempermudah objek penelitian dalam memberikan informasi dan penilaian seputar kesesuaian parenting characteristics parent company dan karakteristik unit-unit bisnisnya. Kuesioner diberikan masing-masing kepada responden yang terdiri dari manajemen puncak, baik di unit-unit bisnis maupun di parent company (Tabel 3.1). Kuesioner pertama berisi pertanyaan yang menyangkut bagaimana penerapan strategi diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Selanjutnya, kuesioner kedua berisi pertanyaan mengenai kesesuaian parenting characteristics dengan karakteristik unitunit bisnisnya. Untuk masing-masing unit bisnis, kuesioner yang diberikan adalah pertanyaan dan pembobotan seputar critical success factors dan parenting opportunities. Sementara untuk parent company, kuesioner yang diberikan adalah pertanyaan dan pemberian skala mengenai tingkat kesesuaian antara parenting characteristics dengan masing-masing critical success factors dan parenting opportunities yang dimiliki oleh unit-unit bisnisnya. Selain data primer, penelitian ini juga menganalisis data sekunder. Data sekunder merupakan interpretasi dari data primer (Cooper dan Schindler, 2014). Data sekunder diperoleh dari jurnal, literatur, dan internet mengenai hal-hal yang berkaitan
7
dengan penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Parenting Fit Matrix (Campbell et al., 1995a).
1.6
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, antara lain: 1. Bagi akademisi: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para akademisi lainnya, khususnya bagi para akademisi yang ingin melakukan penelitian dengan bahasan penciptaan parenting advantage pada parent company yang menerapkan strategi diversifikasi pada perusahaannya. 2. Bagi Simply Group: Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan Simply Group, yaitu untuk menganalisis critical success factors dan parenting opportunities yang dimiliki oleh masing-masing unit bisnis dan kesesuaiannya dengan parenting characteristics yang dimiliki oleh Simply Group sebagai parent company. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Simply Group melihat kontribusi masing-masing unit bisnis yang dimilikinya terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi Simply Group dalam mengambil keputusan mengenai unit bisnis mana yang perlu dipertahankan dan yang tidak, serta menjadi masukan bagi Simply Group untuk memilih strategi korporat yang dapat digunakan oleh perusahaan ke depannya.
8
1.7
Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan terbatas pada: 1. Analisis dilakukan terhadap masing-masing unit bisnis yang berada di bawah naungan Simply Group hingga akhir tahun 2014. Hal tersebut disebabkan oleh karena pada tahun 2015, perusahaan Simply Group memiliki beberapa unit bisnis baru lagi yang sedang dalam proses pengembangan dan hingga pada saat penulisan tesis ini masih berada pada fase uji pasar. Oleh karena itu, pihak manajemen unitunit bisnis yang bersangkutan belum bersedia untuk diwawancara. 2. Analisis dilakukan terhadap criticial success factors dan parenting opportunities yang dimiliki oleh masing-masing unit bisnis yang berada di bawah naungan Simply Group. 3. Analisis dilakukan terhadap parenting characteristics pada perusahaan induk, yaitu Simply Group. 4. Analisis dilakukan terhadap kesesuaian parenting characteristics Simply Group dengan karakteristik masing-masing unit bisnisnya.
1.8
Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini dibagi ke dalam lima bab, yaitu: 1. Bab 1. Pendahuluan, yaitu bab yang menjelaskan secara ringkas permasalahan yang menjadi topik pembahasan dalam penelitian. Bab ini terdiri dari latar belakang,
9
rumusan masalah, pertanyaan dan tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. 2. Bab 2. Tinjauan Pustaka, yaitu bab yang menjelaskan berbagai teori dan alat analisis data yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian. 3. Bab 3. Metode Penelitian dan Profil Perusahaan, yaitu bab yang menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian, termasuk diantaranya metode pengumpulan data, sumber data, dan metode analisis data. Selain itu, bab ini juga menjelaskan mengenai profil perusahaan yang menjadi objek penelitian. 4. Bab 4. Analisis dan Pembahasan, yaitu bab yang menjelaskan dan menguraikan hasil penelitian yang dilakukan. Uraian tersebut dilakukan dengan menggunakan landasan berbagai teori dan konsep. 5. Bab 5. Simpulan dan Saran, yaitu bab yang menjelaskan mengenai simpulan dan saran yang diberikan oleh penulis kepada perusahaan yang menjadi objek penelitian sebagai hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan selama penelitian.
10