BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan Kompetisi bisnis di Indonesia menjelang milenium ketiga saat ini sudah semakin ketat, oleh karena itu banyak perusahaan yang senantiasa mencari rumusan baru dan berupaya senantiasa menyempurnakan strategi bisnis perusahaan yang tepat dalam rangka mencapai misi dari perusahaan yaitu untuk memenangkan persaingan. Manajemen perusahaan senantiasa melakukan pengukuran kinerja bisnisnya untuk mengetahui tingkat efektivitas penerapan strategi-strategi bisnis perusahaan. Faktor yang penting dalam perusahaan salah satunya adalah faktor pengukuran kinerja tersebut, yang dipergunakan sebagai dasar pengukuran keberhasilan perusahaan dan juga sebagai dasar bagi penyusunan sistem imbalan dalam perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir ini pengukuran / penilaian kinerja perusahaan telah berkembang menjadi suatu metode pendekatan yang lebih dikenal dengan sebutan istilah Economic Value Added ( EVA ), metode pendekatan ini untuk pertama kali diperkenalkan pada tahun 1991 oleh dua orang pakar dalam analisis keuangan yaitu G. Bennet Stewart dan Joel M. Stern dimana kedua-duanya berasal dari Amerika Serikat. Kedua pakar ini mengemukakan kegunaan dari metode ini adalah untuk mengukur nilai tambah dari perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya
2
modal(cost of capital) yang dapat timbul dari investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam penilaian kinerja yang dilakukan dengan menggunakan metode EVA ini, manajer akan berpikir dan juga bertindak seperti halnya para pemegang saham, yaitu dengan cara memilih investasi yang dapat memaksimumkan tingkat pengembalian dan dapat meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan. EVA secara eksplisit memperhitungkan biaya modal atas ekuitas dan mengakui bahwa karena lebih tingginya resiko yang dihadapi pemilik ekuitas, besarnya tingkat biaya modal atas ekuitas adalah lebih tinggi daripada tingkat biaya modal atas hutang. Kenyataan ini sering diabaikan oleh banyak perusahaan karena banyak yang menganggap bahwa dana ekuitas yang diperoleh dari pasar modal adalah dana murah yang tidak perlu dikompensasi dengan tingkat pengembalian yang tinggi . Dalam penerapan metode Economic Value Added ini, di Indonesia masih jarang sekali perusahaan yang melakukan perhitungan nilai tambah perusahaan dengan menggunakan metode ini. Metode ini masih jarang untuk dapat diterapkan di perusahaan dikarenakan metode ini masih merupakan metode baru dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk mempelajarinya agar dapat diterapkan di perusahaan. Untuk pertama kalinya studi di Indonesia yang telah menggunakan metode EVA dalam menilai kinerja perusahaan adalah studi yang dilakukan oleh Mike Rousana pada tahun 1997 dimana fokus studi yang dilakukannya adalah dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan di pasar modal. Salah satu kesimpulan
3
yang dapat diambil dari studi ini menyatakan bahwa metode Economic Value Added ini
merupakan
salah
satu
alat
ukur
kinerja
perusahaan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan validitasnya, tetapi di lain sisi metode ini relatif belum dapat dijadikan sebagai alat prediksi tentang bagaimana kinerja ekstern suatu perusahaan. Dikarenakan masih relatif barunya metode EVA ini untuk mengukur kinerja perusahaan dan belum banyak diterapkan oleh perusahaan, timbul keinginan dari penulis untuk mengangkat suatu studi tentang penilaian kinerja perusahaan dengan metode EVA pada skripsi yang diberi judul “Analisis Kinerja Perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi dengan Menggunakan Metode Economic Value Added ( EVA )”. Dipilihnya perusahaan industri barang konsumsi dikarnakan oleh tingginya tingkat konsumsi masyarakat akan produk-produk konsumsi tersebut.
1.2. Perumusan Masalah Dalam bertindak, seorang manajer keuangan haruslah mempunyai tujuan yang jelas untuk dapat mencapai visi dan misi dari perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan nilai perusahaan yang dapat tercapai dengan adanya peningkatan kinerja dari perusahaan tersebut. Dengan adanya tujuan tersebut maka timbul pokok permasalahan yang ingin dikaji lebih lanjut untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain adalah sebagai berikut : Bagaimanakah peningkatan kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan metode Economic Value Added ?
4
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah : 1.
Untuk
mengevaluasi
kinerja
perusahaan
secara
keseluruhan
dengan
menggunakan metode EVA. 2.
Untuk mengetahui manfaat penghitungan kinerja keuangan Perusahaan industri barang konsumsi dengan menggunakan metode EVA sebagai tolak ukur dalam melakukan investasi.
3.
Melihat korelasi antara EVA yang dicapai perusahaan dan imbal hasil sahamnya di bursa. Kegunaan dari penelitian yang dilakukan adalah : a) Bagi pihak perusahaan •
Dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan masukan bagi perusahaan industri barang konsumsi untuk mengetahui secara umum kinerja ekonomi keuangan dari perusahaan.
•
Sebagai bahan untuk melakukan evaluasi terhadap operasi perusahaan.
b) Bagi pihak mahasiswa • Dapat memperoleh ilmu pengetahuan secara praktek terhadap ilmu teori yang telah didapat selama ini dalam perkuliahan serta dapat menambah pengalaman praktek kerja dalam perusahaan.
5
c) Bagi pihak investor •
Dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam sebelum melakukan sebuah investasi pada perusahaan tertentu.
1.4. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan studi ini dibagi dalam lima bab untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penyusunannya, yaitu dengan rincian masing-masing bab sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika pembahasan skripsi ini.
BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang digunakan untuk pembahasan masalah dalam skripsi ini. Kerangka teori ini meliputi: pengertian manajemen keuangan dan tugas seorang manajer keuangan, pengertian struktur keuangan dan struktur modal,
6
pengertian biaya modal yang meliputi penggunaan hutang jangka panjang, biaya penggunaan saham biasa dan biaya laba ditahan, pengertian biaya modal rata-rata tertimbang dan hubungan antara optimalisasi struktur modal dengan memaksimumkan nilai perusahaan yang di dalamnya diberikan definisi mengenai nilai perusahaan serta definisi EVA, yang merupakan metode baru yang digunakan untuk menilai perusahaan, manfaat EVA, dan cara pengukuran dengan menggunakan metode EVA.
BAB III : Metodologi Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini, termasuk pemilihan objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan profil dari 5 perusahaan industri barang konsumsi tersebut.
BAB IV : Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai struktur keuangan dan struktur modal, kemudian berdasarkan struktur modal yang digunakan dihitung beberapa biaya yang harus dikeluarkan dalam menggunakan hutang jangka panjang, saham
7
biasa dan biaya laba ditahan. Setelah itu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya. Kemudian akan dihitung NOPAT-nya, dan barulah dihitung EVA perusahaan tersebut.
BAB V : Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini memuat kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan pada BAB IV yang disertai dengan saran-saran yang bermanfaat bagi perkembangan perusahaan di masa mendatang khususnya di bidang manajemen keuangan.