BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Merokok merupakan salah satu fenomena gaya hidup pada orang masa kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki jawaban sendiri. Ada yang merasa bebas, dapat menghilangkan stress, memperbaiki memori, mengurangi kecemasan, mengurangi rasa lapar, memperbaiki konsentrasi dan bisa pula orang merokok sebagai ekspresi perlawanan dan pemberontakan (Stefanus, 2002). Bahkan sekarang banyak anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut. Merokok pada anak muda dengan kemauan sendiri disebabkan ingin menunjukkan bahwa ia telah dewasa atau merasa lebih tua dengan merokok. Anak-anak mulai merokok karena kemauan atau keinginan sendiri, rasa ingin tahu, coba-coba dan melihat teman-temannya, serta merokok dianggap memudahkan pergaulan. Umumnya bermula dari perokok pasif kemudian menjadi perokok aktif. Semula hanya melihat dan mencoba-coba kemudian ketagihan akibat nikotin. Sifat gengsi dari pemakai rokok dan agar kelihatan hebat atau gagah juga awal dari rasa ingin mencoba (Budi, 2006). Organisasi kesehatan sedunia World Health Organization ( WHO ) tahun 1991 menyatakan bahwa rokok adalah penyebab kematian tiga juta penduduk dunia setiap tahunnya. Disadari atau tidak, rokok telah menggiring manusia kepada kematian yang tidak hanya disebabkan oleh kanker, radang
1
2
paru-paru, kardiosvaskuler, penyakit pembuluh darah otak, serta impotensi dan gangguan kehamilan & janin. Itulah sebabnya WHO menetapkan tanggal 31 Mei sebagai “ Hari Tanpa Tembakau Sedunia “ (World No Tobacco Day). WHO melakukan ini untuk mengatasi supaya kebiasaan merokok yang dilakukan setiap orang termasuk remaja bisa ditinggalkan (Bangun, 2003). Menurut data WHO, dewasa ini di seluruh dunia diperkirakan terdapat sebanyak 1,26 miliar perokok dan lebih dari 200 juta diantaranya adalah wanita. Bahkan setiap tahun tidak kurang dari 700 juta anak-anak terpapar asap rokok dan menjadi perokok pasif. Indonesia menduduki peringkat keempat terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 141 juta perokok setelah Amerika serikat. Survai di kota besar di Indonesia, yakni di Jakarta, Bekasi, Medan yang dilakukan oleh Aditama sebagai bagian dari survai WHO dan CDC ( Atlanta ) dan juga diselenggarakan lebih dari 100 negara di dunia, diperoleh data bahwa di Bekasi terdapat angka 33 persen murid SMP pernah merokok dan 20,9 persen saat ini masih merokok. Di Medan, sebanyak 34,9 persen murid SMP pernah merokok dan 20,9 persen saat ini masih merokok. Angka-angka tersebut termasuk tinggi bila dibandingkan dengan yang hanya 20 persen, India dan Bangladesh yang angkanya di bawah 10 persen. Lebih lanjut diketahui bahwa di Jakarta menunjukkan sebanyak 64,8 persen dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok. Bahkan pada kelompok remaja sebanyak 49 persen pelajar pria dan 8,8 persen wanita di Jakarta sudah merokok (Budi, 2006).
3
Ketertarikan awal orang merokok umumnya muncul saat usia remaja 15-19 tahun atau sewaktu duduk di bangku SMA. Sebagian perokok tahu bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan dan lingkungannya, namun mereka memerlukan rokok dengan berbagai alasan. Dari soal diterima oleh lingkungannya, pergaulannya, sampai merasa tidak gagah dan modern tanpa rokok (www.Depkes.co.id). Alasan-alasan yang diutarakan tersebut akhirnya masih dipakai sampai mereka menginjak sebagai mahasiswa. Dilihat artinya, mahasiswa merupakan kaum intelektual yang dapat berpikir secara logis. Seperti halnya Mahasiswa Keperawatan adalah seseorang yang sedang menjalankan studi atau sedang belajar tentang keperawatan dan kesehatan di sebuah institusi pendidikan. Jadi jika alasanalasan untuk merokok itu masih dipertahankan, sangat ironis dengan arti mahasiswa keperawatan itu sendiri. Lain halnya dengan mahasiswa umum, jika kebiasaan merokok masih dilakukan berarti kebanyakan dari mahasiswa umum masih belum sadar penuh akan bahaya rokok yang ditimbulkan bagi kesehatannya. Kalaupun dilihat dari perbedaan motivasi merokok antara mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum sangat jauh bebeda. Pastinya motivasi merokok yang dilakukan mahasiswa keperawatan lebih cenderung kecil, karena mahasiswa keperawatan mengetahui bahaya-bahaya apa saja yang dapat disebabkan oleh rokok. Bukan hanya cuma tulisan yang ada dalam bungkus rokok, seperti rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan ganggguan kehamilan & janin, tapi lebih dari itu. Baik dari bahan-bahan apa saja yang dapat menyebabkan penyakit diatas, bagaimana
4
jalannya bisa muncul penyakit diatas dan lain-lain. Kalau untuk mahasiswa umum sebaliknya, motivasi untuk merokok yang dilakukan mahasiswa umum cenderung sangat besar dikarenakan mahasiswa umum tidak mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang dapat disebabkan oleh rokok dan kebanyakan dari mereka hanya mengetahui bahaya-bahaya penyakit yang disebabkan oleh rokok berasal dari bungkus rokok itu sendiri, seperti tulisan bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan & janin. Itupun tidak diperhatikan secara serius atau tidak ditanggapi (Agus, http : // www. Wikipedia. Org / wiki / ). Kebiasaan merokok yang masih dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa tersebut berawal dari faktor-faktor dan motivasi yang berbeda. Faktor-faktor tersebut adalah faktor internal & faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi tingkah laku antara lain, jenis kelamin, sifat fisik, sifat kepribadian dan intelegensia. Sedangkan untuk faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain, pengaruh orang tua, pengaruh teman, pengaruh lingkungan, dan pengaruh media atau iklan. Selain faktor-faktor tersebut faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat juga mempengaruhi prilaku seseorang untuk memulai kebiasaan merokok (Kariyoso, 1994). Sedangkan untuk motivasi itu sendiri, motivasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Biasanya, munculnya motivasi seseorang ketika seseorang tersebut berprilaku untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga jika kebutuhannya terpenuhi maka orang tersebut akan menjadi puas. Seperti halnya kebiasaan merokok yang dilakukan oleh
5
banyak orang. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa merokok sebagai lambang kejantanan, memudahkan pergaulan, menghilangkan stress dll. Alasan-alasan yang tidak bisa dibenarkan dan dipertanggung jawabkan itulah yang membuat motivasi atau keinginan seseorang untuk merokok masih tetap dilakukan. Dilihat fenomena sekarang dan dari peneliti sebelumnya bahwa merokok yang banyak dilakukan oleh orang awalnya dikarenakan rasa keingintahuan yang sangat besar terhadap rokok. Berawal dari mencoba-coba akhirnya ketagihan akibat nikotin. Kebanyakan dari mereka tidak tahu efek nikotin yang ditimbulkan oleh tubuh, yaitu tubuh akan merasakan ketagihan terhadap nikotin. Sehingga seseorang tersebut akan memotivasi dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhannya dengan melakukan kebiasaan merokok yang terus-menerus tanpa ia sadari. Dari studi pendahuluan yang penulis lakukan di Fakultas Kesehatan dan Non Kesehatan di UNIMUS pada bulan Januari tahun 2007, didapatkan kumpulan-kumpulan mahasiswa sebanyak 6 orang yang bergerombol pada saat jam kuliah kosong atau pada saat pergantian jam kuliah dan pada waktu jam istirahat. Dari hasil pengamatan, sebanyak 3-5 orang yang merokok di area kampus, baik pada kelompok-kelompok mahasiswa kesehatan maupun pada mahasiswa non kesehatan. Bahkan ada juga salah satu karyawan yang di sela waktunya digunakan untuk merokok. Dari hasil pengamatan juga diketahui telah dipasang peringatan untuk tidak merokok di area kampus seperti tulisan “ No Smoking ” atau dilarang merokok yang dipasang di ruang-ruang, khususnya ruang administrasi dan ruang dosen.
6
Dari fenomena diatas sangat menarik untuk dikaji mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan motivasi merokok di kalangan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum di UNIMUS.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan
kajian
latar
belakang
tersebut,
maka
rumusan
permasalahan yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah “ faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan motivasi merokok di kalangan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum di UNIMUS ? ”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi merokok di kalangan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum di UNIMUS. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan motivasi merokok mahasiswa keperawatan di UNIMUS. b. Mendeskripsikan motivasi merokok mahasiswa umum di UNIMUS. c. Mendeskripsikan pengetahuan tentang rokok, kepercayaan tentang rokok, pengaruh reklame / iklan, pengaruh uang saku, perilaku orang tua, perilaku teman mahasiswa keperawatan di UNIMUS.
7
d. Mendeskripsikan pengetahuan tentang rokok, kepercayaan tentang rokok, pengaruh reklame / iklan, pengaruh uang saku, perilaku orang tua, perilaku teman mahasiswa umum di UNIMUS. e. Menganalisis hubungan antara pengetahuan mahasiswa keperawatan dengan motivasi merokok di UNIMUS. f. Menganalisis hubungan antara kepercayaan mahasiswa keperawatan dengan motivasi merokok di UNIMUS. g. Menganalisis
hubungan
antara
reklame
/
iklan
mahasiswa
keperawatan dengan motivasi merokok di UNIMUS. h. Menganalisis hubungan antara uang saku mahasiswa keperawatan dengan motivasi merokok di UNIMUS. i.
Menganalisis hubungan antara orang tua mahasiswa keperawatan dengan motivasi merokok di UNIMUS.
j.
Menganalisis hubungan antara teman mahasiswa keperawatan dengan motivasi merokok di UNIMUS.
k. Menganalisis hubungan antara pengetahuan mahasiswa umum dengan motivasi merokok di UNIMUS. l.
Menganalisis hubungan antara kepercayaan mahasiswa umum dengan motivasi merokok di UNIMUS.
m. Menganalisis hubungan antara reklame / iklan mahasiswa umum dengan motivasi merokok di UNIMUS. n. Menganalisis hubungan antara uang saku mahasiswa umum dengan motivasi merokok di UNIMUS.
8
o. Menganalisis hubungan antara orang tua mahasiswa umum dengan motivasi merokok di UNIMUS. p. Menganalisis hubungan antara teman mahasiswa umum dengan motivasi merokok di UNIMUS.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengembangan Keilmuan Menambah ilmu terutama dalam keperawatan dan kesehatan yang berhubungan dengan perilaku merokok dan mengetahui motivasi merokok yang mendasari mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum di UNIMUS. 2. Bagi Mahasiswa Keperawatan dan Mahasiswa Umum Dari hasil penilitian ini diharapkan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum dapat mencegah atau menghilangkan motivasi merokok yang dilakukannya karena bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh rokok sangat buruk bagi kesehatan. 3. Bagi Orang Tua Bagi orang tua untuk memberikan gambaran pengaruh internal keluarga terhadap prilaku merokok sehingga orang tua dapat memberi penanggulangan dan lebih memperhatikan anak dari perilaku yang menyimpang khususnya merokok.
9
4. Bagi Peneliti Untuk memperoleh pengalaman dalam hal mengadakan riset sehingga akan terpacu untuk meningkatkan potensi diri sehubungan dengan penanggulangan perilaku merokok.
E. Bidang Ilmu Lingkup penelitian ini adalah penelitian bidang ilmu keperawatan dan kesehatan khususnya bidang keperawatan komunitas dengan penekanan pada faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi merokok di kalangan mahasiswa keperawatan dan mahasiswa umum di UNIMUS.