BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Ketika akan berinvestasi pada saham, umumnya para investordi satu pihak akan mencari informasi mengenai saham perusahaan mana yang sekiranya dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Di lain pihak, perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal juga memiliki kewajiban untuk menyampaikan beberapa informasi mengenai perusahaan pada publik (di Indonesia kewajiban ini diatur dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-306/BEJ/07-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi). Dari berbagai informasi yang tersedia, laba yang terdapat dalam laporan keuangan merupakan informasi yang sering menjadi fokus perhatian, baik bagi investor maupun bagi manajemen.Laba(earnings), kemampuan menghasilkan laba (earning power), dan kemampuan menciptakan kas (cash generating power) badan usaha dianggap sebagai indikator yang dapat memengaruhi perilaku para partisipan di pasar modal (Suwardjono, 2005). Sebagai pelaku pasar, investor memiliki ekspektasi tersendiri mengenai angka laba terkait. Namun, karena pasar memiliki kecenderungan yang sama, ekspektasi ini menjadi mudah diketahui oleh pihak lain. Untuk menyenangkan pasar, manajemen akan menjadikan ekspektasi investor tersebut sebagai target laba. Bila perusahaan dapat memenuhi ekspektasi ini maka banyak hal (misal: tekanan pasar, kepercayaan pemasok, akses modal, dll) akan menjadi lebih mudah
3
dan menyenangkan bagi manajemen dibandingkan bila perusahaan tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut (Lev, 2003). Untuk memenuhi ekspektasi investor mengenai laba tak jarang manajemen tergoda untuk melakukan manipulasi laba.Manipulasi laba sangat mungkin dilakukan karena sebagai pihak pengelola, manajemen tentunya memiliki informasi yang lebih banyak daripada investor, baik itu informasi keuangan maupun informasi operasional. Adanya asimetri informasi ini membuka peluang bagi manajemen untuk mengubahbeberapa informasi yang ada sehingga kinerja perusahaan terlihat lebih baik. Sekilas, manipulasi laba memang tampak membawa angin segar bagi manajemen yang belum dapat memenuhi targetnya. Namun, manipulasi laba juga dapat menyebabkan informasi-informasi yang terdapat pada laporan keuangan kehilangan kemampuannya dalam menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Kredibilitas laporan keuangan pun menjadi dipertanyakan (Lo,2007). Kondisi ini tentunya akan merugikan investor mengingat laporan keuangan merupakan sumber informasi yang penting bagi mereka untuk membuat keputusan investasi. Satu hal yang perlu diingat mengenai manipulasi laba adalah manipulasi laba tidak selalu dilakukan oleh pihak manajemen. Hal ini terkait dengan karakteristik dasar manipulasi laba itu sendiri, yaitu manajemen hanya melakukan manipulasi laba ketika ada insentif/motif tertentu (Lo, 2007). Isu ini menjadi menarik karena insentif atau motif manajemen untuk memanipulasi laba ini
4
ternyata dapat diketahui dengan mudah mengingat laba dimanipulasi justru karena laba merupakan ukuran umum bagi pelaku pasar (Lev, 2003). Dengan dapat diketahuinya insentif manipulasi laba, investor pun dapat memperkirakan perusahaan mana yang berpotensi melakukan manipulasi laba, dan perusahaan mana yang tidak. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti akan mencoba untuk membahas mengenai persepsi investor terhadap kinerja perusahaan yang memiliki insentif manipulasi laba. Pada dasarnya, bahasan mengenaipersepsi investor terhadap kinerja perusahaan yang memiliki insentif manipulasi laba juga berkaitan erat dengan audit yang berkualitas.Hal ini tidak lepas dari peran auditor dalam memberikan perlindungan dan keyakinan memadai mengenai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, dengan cara mengidentifikasi kesalahan dan iregularitas yang terdapat dalam laporan keuangan klien (Januarsi, 2009). Selain itu, Becker dkk. (1998) menyimpulkan bahwa audit yang berkualitas dianggap, baik secara teoritis maupun empiris, lebih efektif mengurangi manipulasi akuntansi daripada yang kurang berkualitas. Dengan kata lain, audit yang berkualitas seharusnya mampu mendeteksi dan mengungkapkan kesalahan atau iregularitas dalam laporan keuangan klien, termasuk praktik manipulasi laba. Namun, pemikiran Becker dkk. (1998) ini rupanya memiliki kelemahan, yaitu manfaat dari audit yang lebih berkualitas baru dapat dirasakan setelah manipulasi laba terjadi terlebih dahulu. Untuk mengatasi permasalahan ini,
5
Hariani (2009) melakukan penelitian serupa dan mengganti variabel manipulasi laba menjadi insentif manipulasi laba. Penelitian Hariani (2009) ini berhasil menemukan bahwaaudit yang lebih berkualitas ternyata lebih efektif dalam mengurangi manipulasi akuntansi daripada yang kurang berkualitas hanya bila ada insentif untuk memanipulasi laba terlebih dahulu. Melalui penelitian Becker dkk. (1998), Januarsi (2009) dan Hariani (2009) dapat dilihat bahwa audit yang berkualitas dapat berperan untuk mengurangi manipulasi laba. Oleh karena itu, peneliti juga merasa perlu untuk membahas mengenai kualitas audit dalam penelitian ini. Pembahasan mengenai kualitas audit ini akan difokuskanpada pengaruhnya terhadap persepsi para pelaku pasar modal terhadap kinerja perusahaan yang memiliki insentif manipulasi laba.
1.2. IDENTIFIKASIMASALAH Merujuk pada latar belakang di atas, makamasalah penelitian ini dapat diidentifikasikan menjadi dua poin yang akan diajukan dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut: a) Bagaimana persepsi investor terhadap kinerja perusahaan yang memiliki insentif manipulasi laba? b) Apakah audit yang berkualitas dapat memengaruhi persepsi investor terhadap kinerja perusahaan yang memiliki insentif manipulasi laba?
6
1.3. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi investor terhadap kinerja perusahaan yang memiliki insentif manipulasi laba. Selain itu, karena selama ini audit yang berkualitas dipercaya dapat mengurangi praktik manipulasi laba pada perusahaan maka penelitian ini juga ingin mengetahui pengaruh kualitas audit pada persepsi investor terhadap kinerja perusahaan yang memiliki insentif manipulasi laba.
1.4. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait manipulasi laba dan pertimbangan dalam memilih auditor. 2. Bagi pelaku pasar modal, penelitian ini memberi gambaran mengenai pengaruh persepsi mereka terhadap informasi yang akan mereka terima. Penelitian ini diharapkan dapat membuat pelaku pasar lebih berhati-hati dan berlaku bijaksana dalam melakukan analisis, mengambil keputusan, serta melakukan transaksi di dalam pasar modal. 3. Bagi akademisi dan peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat turut berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan dengan cara menambah literatur dan bukti empiris, terutama yang berkaitan dengan pasar modal, manipulasi laba, dan kualitas audit.
7
4. Bagi KAP, penelitian ini dapat memberi informasi mengenai pengaruh reputasi mereka terhadap klien dan pengguna hasil auditnya. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat mendorong mereka untuk lebih menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas audit mereka. Hal ini penting untuk dilakukan guna memberi manfaat yang lebih bagi klien dan pengguna hasil audit serta untuk mempertahanan daya saing mereka di masa yang akan datang.
1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Bab
pertama
merupakan
pendahuluan
yang
berisi
latar
belakang,
identifikasimasalah, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika pembahasanpenelitian. Bab II Bab kedua merupakan tinjauan literatur dan pengembangan hipotesis yang berisitinjauan teoritis
mengenai pasar modal, saham, kualitas audit, serta
manipulasi laba. Bab III Bab ketiga merupakan metode penelitian yang mencakup sumber data, populasi dan sampel penelitian, ukuran variabel, serta analisis data, dan model penelitian.
8
Bab IV Bab keempat berisi data dan informasi hasil penelitian yang dilanjutkan denganpembahasan dan analisa. Bab V Bab kelima merupakan bab terakhir yang menyajikan kesimpulan dari penelitianyang dilanjutkan dengan keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitianselanjutnya.
9