BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, pemerintah belum berhasil dalam pembangunan infrastruktur seperti infrastruktur untuk transportasi massal yang
terintegrasi
dan
infrastruktur
transportasi
umumnya
untuk
keseluruhan wilayah Indonesia. Menurut Komisaris PT MNC Land Tbk., Susaningtyas Kertopati, pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena pembangunan di daerah-daerah terpencil belum merata. Jangankan di Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara, bahkan di wilayah yang tidak jauh dari Ibu Kota, masih banyak jalan darat yang tidal layak dilalui kendaraan dan pejalan kaki. Masih banyak sekali jalan-jalan dan jembatan serta fasilitas pendukung, seperti taman kota atau tempat umum, masih banyak yang butuh perbaikan. (sindonews.com) Agar pembangunan infrastruktur tidak menjadi kendala, maka banyak proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang diadakan dari tahun ke tahun dengan harapan dapat menumbuhkan perekonomian di Indonesia. Pembangunan infrastruktur membutuhkan banyak bahan-bahan bangunan. Salah satu bahan bangunan yang sedang melonjak penjualannya adalah semen. Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo
1
2
menyatakan bahwa penjualan semen nasional akan naik 4-5 persen pada September hingga Desember 2015. (tempo.co) Di Indonesia, perusahaan penghasil semen yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) ada empat. Empat perusahaan tersebut terdiri dari dua perusahaan milik BUMN yaitu PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Semen Baturaja Tbk. dan dua perusahaan milik swasta yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan PT Holcim Indonesia Tbk. Pada tahun 2014, dua perusahaan milik BUMN, PT Semen Indonesia Tbk. memiliki penjualan bersih sebesar Rp6.408.767.000.000 dan PT Semen Baturaja Tbk. memiliki penjualan bersih sebesar Rp1.214.914.932.000, sedangkan dua perusahaan milik swasta, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. memiliki penjualan bersih sebesar Rp19.996.264.000.000 dan PT Holcim Indonesia Tbk. memiliki laba usaha Rp10.528.723.000.000. Semua perusahaan semen ini penjualannya lebih tinggi daripada tahun 2013. Proyek-proyek pembangunan infrastruktur tahun 2014 yang berpengaruh terhadapnya. Banyaknya proyek pembangunan infrastruktur ini akan menaikkan penjualan semen di Indonesia. Penjualan akan disajikan perusahaan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan ini dianalisis dalam analisis laporan keuangan. Salah satu analisis keuangan yang paling banyak digunakan adalah analisis rasio. Analisis rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke depan. Beberapa analisis rasio memiliki aplikasi umum dalam analisis keuangan, sementara yang lainnya bersifat unik untuk industri yang
3
spesifik. Menurut Subramanyam (2008:40) analisis rasio diterapkan pada tiga analisis rasio yang sering digunakan yaitu analisis rasio likuiditas untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek, pada analisis rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, pada analisis rasio solvabilitas laporan keuangan untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang. Analisis rasio ini dapat mengetahui tingkat profitabilitas dan tingkat kesehatan perusahaan. Dengan alasan tersebut, penulis tertarik untuk menyusun tugas akhir dengan mengambil dua perusahaan semen yang terdaftar di BEI dan memiliki penjualan bersih terbesar milik BUMN dan milik swasta yaitu PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tugas akhir
ini
memiliki
judul:
“Analisis
Rasio
Keuangan
Sebagai
Pembanding Untuk Menilai Kinerja Keuangan Antara PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Periode 2010-2014.” B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kinerja PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 berdasarkan rasio likuiditas perusahaan? 2. Bagaimana kinerja PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 berdasarkan rasio profitabilitas perusahaan?
4
3. Bagaimana kinerja PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 berdasarkan rasio solvabilitas perusahaan? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kinerja PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 berdasarkan rasio likuiditas. 2. Untuk mengetahui kinerja PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 berdasarkan rasio profitabilitas. 3. Untuk mengetahui kinerja PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 berdasarkan rasio solvabilitas. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Penelitian
ini
diharapkan
memberikan
gambaran
dan
pertimbangan bagi PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang dan penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian kinerja keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk masalah keuangan yang dihadapi.
5
2. Bagi Pembaca Tugas akhir yang membahas mengenai analisis laporan keuangan PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ini mungkin dapat sedikit membantu para pembaca untuk mencari referensi mengenai analisis laporan keuangan dari perusahaan ini. Mulai dari analisis likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas bisa menambah ilmu dan wawasan pembaca. Penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi referensi bagi penelitianpenelitian berikutnya dan berikutnya mampu memperbaiki dan melengkapi kekurangan dalam penelitian ini. 3. Bagi Penulis Tugas akhir yang disusun oleh penulis ini diharapkan mampu menambah wawasan penulis dan juga lebih mendalami teori yang pernah dipelajari tentang mata kuliah analisis laporan keuangan.