BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar belakang Masalah Komunikasi adalah unsur utama dalam setiap kehidupan manusia, baik sebagai pribadi, kelompok, maupun masyarakat. Dalam setiap aspek-aspek kehidupan komunikasi memiliki hubungan yang sangat erat, sehingga perubahan penting yang terjadi pada komunikasi akan mempunyai pengaruh, dampak dan implikasi secara keseluruhan dalam kehidupan manusia dan masyarakat pada umumnya. Dalam media elektronik selain televisi dan radio, film merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang menggunakan media. 1 Dibandingkan dengan media massa elektronik lainnya film memiliki karakteristik tersendiri yakni, memiliki nilai seni sehingga lebih mudah menyajikan hiburan dibandingkan dengan film pendidikan. Disamping itu film sebagai media komunikasi memiliki lima fungsi komunikasi yaitu, hiburan, pendidikan, penerangan, mempengaruhi serta sosialisasi. 2 Dalam perkembangannya film, terutama film Animasi atau Anime yang dikenal di Jepang banyak dianggap sebagai hasil perpaduan kreativitas, kualitas produksi, efektivitas distribusi dan intensitas produksi, yang dewasa ini melebihi semua produk popular dimanapun di dunia. 3 Sejarah film sebenarnya sama tuanya dengan penemuan perangkat fotografi. Sejarah gambar bergerak yang pertama muncul di dunia justru muncul bukan di Jepang, namun lahir dari sebuah petanyaan unik.Apakah keempat kaki
1
Alexander R & henny SW. Manajemen Media Massa. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta, 2004, Cet. Ke-4 2 ibid 3 Yulius Haflan, (2009,25 Februari). Sejarah Film Sepanjang Masa. Diakses pada tanggal 25 maret 2014 dari http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=13256
kuda berada pada posisi melayang pada saat bersamaan ketika kuda berlari? Pertanyaan ini dijawab oleh Edward Muybridge dari Stanford University dengan membuat enam belas gambar atau frame kuda yang sedang berlari ini dirangkai dan digerakkan secara berurutan menghasilkan gambar bergerak pertama yang berhasil dibuat didunia, dari sinilah ide membuat sebuah film muncul. Sedangkan di Indonesia, film-film Anime masih belum menjadi pilihan utama para pecinta film. Hampir kebanyakan para penikmati film Anime adalah orang-orang tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan Jepang. Keinginan untuk menonton film yang bermutu dan dikerjakan secara serius mungkin merupakan salah satu alasan mengapa penonton Indonesia lebih menyukai film-film Hollywood dibandingkan dengan film Anime. Memproduksi sebuah film yang spektakuler seperti yang dilakukan oleh kalangan sineas tentu membutuhkan biaya yang sangat besar.Contohnya, Film Titanic yang harus membangun tiruan kapal Titanic itu sendiri. Film Titanic itu sendiri menghabiskan dana sebesar dua ratus juta dollar amerika atau jikalau dirupiahkan bisa mencapai angka dua setengah triliun rupiah. Tapi itu masih belum seberapa jika dibandingkan dengan biaya pembuatan film Pirates of The Caribbean: At World’s End yang mencapai angka tiga ratus juta dollar amerika atau sekitar hampir empat triliun rupiah. Konon ada satu film yang bisa dianggap sebagai salah satu film termahal di dunia yang pernah diproduksi, dan film ini diproduksi pada tahun 1963.Itulah film Cleopatra yang diproduksi oleh 20 th century Fox. 4 Namun, membanjirinya film-film Hollywood menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, baik di kalangan intelektual, budayawan, dan para orang tua.Kekhawatiran ini timbul karena film-film Hollywood dianggap menyebarkan pengaruh buruk bagi
4
Ibid, Hal 85
nilai-nilai luhur budaya bangsa dan agama, yaitu yang lebih menekankan pada kekerasan, seksualitas, pornografi, ideology dan imajinasi. Contohnya, orang membayangkan figure Cleopatra, ratu Mesir setengah abad sebelum masehi seperti sosok Elisabeth Taylor dalam film Cleopatra buatan tahun 1963, atau figure Libya Moammar khadafi dengan melihat Anthony Queen dalam Lion of the Dessert. Tidak hanya itu ideologi dapat disisipkan pada sebuah karya film Anime akan memberikan dampak positif dan negative. Misalnya meningkatnya agresifitas anak, anak akan cendrung lebih agresif dalam menonton film kartun, seperti kejadian seorang bocah kecil menirukan tingkah lagu Naruto dalam serial Anime Naruto. Kesuksesan film-film Anime sebagai produk budaya popular yang diminati tidak hanya di Jepang tetapi juga diseluruh dunia, merupakan hasil kolaborasi dari beberapa aspek.Dari sisi industri merupakan pusat industri perfilman terbesar dengan jaringan terbesar diseluruh dunia.Di Jepang sendiri film telah menjadi lahan bisnis yang melibatkan sumber daya manusia dan modal yang luar biasa besarnya.Dari sisi produk film-film merupakan hasil kolaborasi nyata antara sisi artistik dan hiburan.Film-film tersebut tidak hanya menghibur namun juga dapat dinikmati sebagai karya seni. Para pembuat film seakan-akan tahu apa yang diinginkan oleh penonton dalam karyanya itu, dengan tetap menjaga sisi artistik dan kualitas dalam penggarapannya. Perkembangan industri film pun memiliki andil yang sangat cepat dalam melahirkan genre-genre film baru.Genre-genre tersebut dapat merupakan genre yang sudah ada atau diturunkan dari genre yang sudah ada. Seperti action-adventure, sciencefiction, fiction-fantasy, action-thriller, adventure-disaster, dan genre-genre tersebut masih dapat dikombinasikan dengan genre-genre lain.
Kebanyakan sebagian besar dari kita masih menganggap film dari sisi tema atau cerita (naratif).Tema merupakan aspek penting dalam film selain aspek-aspek lain yang ikut mendukung aspek cerita (naratif) dalam sebuah film.Banyak diskusi film selama ini yang mengulas masalah tema atau isu sebuah film.Tema merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah film, disamping aspek-aspek lainnya yang juga berperan dalam pembentukan sebuah film. Alur cerita adalah jabaran dan penjelasan dari apa yang ingin difilmkan. Alhasil, pemilihan dan deskripsi yangsederhana, dengan pilihan kata tepat, akan sangat membantu siapapun yang membaca. Pemilihan kata yang mudah divisualkan, sangat penting. Selektivitas untuk merangkai kata-kata yang mudah divisualkan akan memperlancar komunikasi pesan dari pembuat film. Pada sisi inilah alur cerita menjadi satu elemen yang sangat penting untuk dibuat.Ia menjadi bentuk operasional dari ide film dan film statement film yang kita punyai. Imajinasi pembaca siapapun sudah mampu membayangkan, film macam mana yang akan dikerjakan. Susunannyapun terdiri dari serangkaian kata-kata yang membentuk kalimat sederhana.Sekuens demi sekuens senantiasa berkorelasi. Pilihan kata-kata yang akan ditulis, setidaknya mengandungi makna visual. Sehingga, ketika dirangkai menjadi sebuah kalimat dengan mudah akan tertangkap gambaran visualnya. Ini menjadi penting karena, alur cerita adalah paparan awal dari film itu sendiri.Yang dibutuhkan adalah segenap kejelasan.Semuanya menjadi jelas terlebih dahulu, sebelum melakukan langkah kerja berikutnya. 5 Sword Art Online, Film ini disutradarai oleh Tomohiko Itou.Film ini diangkat dari kisah seorang anak yang bernama Kirito, ia terjebak didalam game game online, ketika dia berhasil log in, dia tidak dapat log out (keluar dari game tersebut). Jika ingin keluar 5
Tomy Trimarsanto. (2009,24 Agustus). Alur cerita. Diakses pada tanggal 29 maret 2014 dari http://www.indocs.org/resources/article/storyline/id
dari game tersebut, salah satu orang yang masuk dalam game tersebut harus dapat mencapai lantai paling atas dan mengalahkan pemimpin dari game tersebut, alhasil Kirito berusaha menjadi lebih kuat untuk dapat melepaskan diri dari game tersebut.6 Meskipun dalam film Sword Art Onlineini tindakkan heroik tidak di tampakkan seperti tindakkan heroik pada umumnya seperti film Rambo, Iron man, Superman, Spiderman, Captain America, dan sebagainya yang mempunyai kekuatan super atau senjata berat dan canggih untuk melakukan tindakan heroik. Cerita di film ini tidak menggunakan kekuatan super atau membasmi musuh dengan senjata berat dan canggih sebagai sebuah Heroisme, bahkan di film ini tindakan heroik tidak menggunakan senjata apapun. Sebuah filmboleh jadi tidak memiliki cerita yang kuat atau koheren, atau tidak punya karakter tokoh yang kuat, atau tidak punya pesan apa-apa dan kita masih bisa menikmatinya.7 Dari uraian tersebut dapat diartikan bahwa semua film meskipun tidak memiliki pesan namun kita masih bisa menikmatinya karena ada makna dan cerita yang ingin disampaikan berupa tanda.Sedangkan ilmu yang mempelajari tanda adalah semiotik. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif serta mampu menggantikan sesuatu yang lain yang dapat dipikirkan atau dibayangkan. 8 Film merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis struktural atau semiotika.Seperti yang di kemukakan oleh Van Zoest yantg dikutip oleh Alex Sobur, film dibangun sebagai tanda. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan. Bersamaan dengan 6
Id.wikipedia.(2013, 6 Maret).ulasan film Sword Art Online. Diakses pada tangga 1 April 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/sword_art_online 7 Hikmat Darmawan, Rumah film.org 8 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, jalan Sutra, 2008, Cet.1, Hal. 16
tanda-tanda arsitektur, terutama indeksial, pada film terutama digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu.9 Semiotik film, untuk membuktikan hak keberadaanya.Yang dalam hal ini penting menyimpang dari sintaktis teks dalam arti harafiah, harus memberikan perhatian khusus pada kekhususan tersebut.10Semiotik modern berangkat dari seorang filsafat ahli bahasa swiss, Ferdinand de Sausure (1857-1913) dan ahli filsafat Amerika, Charles Saders Peirce (1839—1914).Konsep sausure mengenai pengkajian tanda adalah hubungan tanda dengan pasangan penanda dan petanda.Signifier adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang bermakna, yakni yang dikatakan dan apa yang ditulis atau dibaca. Signified adalah gambaran mental, yakni pikiran atau konsep mental dari bahasa.Semiotik mengenal tanda dalam tipe-tipe seperti ikon, indeks, dan simbol.Ikon sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk objeknya misalnya gambar atau lukisan.Indeks sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan petandanya.Adapun simbol, adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang berdasarkan kaidah konvensi lazim yang digunakan dalam masyarakat.Dengan demikian, film dapat diteliti dengan semiotik. Dalam latar belakang masalah, eksplorasi masalah simbol-simbol Heroisme dan bagaimana film-film Amerika seperti The avengers memiliki agenda tersendiri, seperti yang dijelaskan secara lisan. Film-film Hollywood dengan tema Heroisme yang banyak menonjolkan nilai-nilai kepahlawanan bangsa barat, pada gilirannya dapat membentuk persepsi khalayak akan figur kepahlawanan versi barat (western hero). Figur itu akan tertanam dalam benak pemikiran mereka lalu secara latin membentuk persepsi mereka mengenai bangsa dan identitas mengenai figur yang dianggap “pahlawan”, persepsi itu
9
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, PT. Rosdakarya, Bandung, 2006, Cet.Ke-3, Hal. 128 Ibid, Hal 130
10
secara perlahan membentuk ideologi, terutama ideologi mengenai superioritas bangsa barat. Kenapa peneliti mengangkat representasi di dalam film ini karena peneliti ingin menjelaskan kembali makna-makna yang berhubungan dengan Heroisme didalam film tersebut. Dalam hal ini yang akan peneliti angkat dari beberapa symbol dan tanda audio visual yang menunjukkan nilai Heroisme. peneliti menggunakan teori semiotika milik charles Sander peirce, karena bahwa tanda memiliki efek didalam benak pengguna interpretant (hasil interpretasi). Kita menyadaribahwa interpretant bukanlah pengguna dari tanda melainkan efek yang cukup menentukan yaitu sebuah konsep mental yang diproduksi oleh tanda dan juga pengalaman yang dimiliki oleh pengguna terhadap objek. 11 Dan secara sederhana semiotika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari peranan tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. 1.2.
Fokus Penelitian Dari Latar belakang yang tersbutkan diatas timbul pertanyaan and perumusan
masalah untuk mengangkat topic analisis tentang bagaimana “Representasi nilai Heroisme dalam Film Sword Art Online” ? 1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Representasi nilai Heroisme dalam film “Sword Art Online”. Dengan melihat makna sign, object, interpretant dalam semiotika Charles Shander Peirce.
11
Alex Sobur, 2009, Semiotika Komunikasi, Bandung PT. Remaja Rosadakarya, Hal 41
1.4.
Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan pemahaman terhadap masyarakat tentang pentingnya nilai Heroisme yang ada di Indonesia.
1.4.1. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang keilmuan komunikasi terutama komunikasi massa. Penelitian ini juga diharapkan menjadi refrensi, untuk studi mengenai simbol yang ditampilkan dalam narasi film.serta memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu komunikasi sebagai tambahan bahan pustaka, khususnya penelitian tentang analisis dengan minat pada kajian film dan semiotika. 1.4.2. Manfaat Praktis Analisis semiotika representasi nilai Heroisme dalam filmSword Art Online diharapkan dapat dijadikan sebagai kerangka acuan, memberikan deskripsi dalam membaca makna yang terkandung dalam film dan masukan kepada pembuat film di Indonesia agar lebih kreatif dalam menyampaikan isi pesan film yang berbobot dan tentunya mengandung unsur-unsur nilai Heroisme dan edukatif bagi masyarakat Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap para produsen, pekerja, dan penikmat film tentang bagaimana sistem tanda ditampilkan pada film.