BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah Zaman globalisasi ditandai dengan suatu perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dapat mengalami penyempurnaan atau ilmu pengetahuan dapat mengalami perkembangan. Perkembangan ilmu pengetahuan tersebut di ikuti juga dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat dan pesat sehingga menimbulkan tatanan kebutuhan akan informasi yang baru. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut muncullah perkembangan lain yaitu perkembangan teknologi informasi. Perkembangan ini memberi dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat luas, terutama kebutuhan akan berbagai ragam jenis informasi. Dengan adanya ledakan pengetahuan (knowledge explosion) sebagai akibat perkembangan dalam bidang ilmu dan penelitian ilmiah, maka semakin banyak informasi baru bermunculan. Pengetahuan ini dilestarikan untuk kepentingan manusia lain yang memerlukannya terutama untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Oleh karenanya pengetahuan direkam kedalam suatu dokumen seperti buku, majalah, surat kabar, film, disket, microfilm, laporan hasil penelitian, proseding dan lain-lain (Yusup, Pawit 2010). Perkembangan
informasi
seakan
tidak
terkendali
lagi
sehingga
menyebabkan ledakan informasi. Ledakan informasi merupakan istilah yang merujuk pada meningkatnya jumlah publikasi. Ledakan merupakan peningkatan jumlah yang tiba-tiba. Hal ini ditandai dengan semakin besarnya volume arus informasi melalui berbagai sarana interaksi komunikasi baik antar individu maupun kelompok. Oleh karena jenis dan jumlah informasi sangat banyak maka untuk mempermudah pengguna dalam menelusuri informasi yang dibutuhkan, diperlukan suatu sarana bantu penelusuran. Menurut Estabrook yang dikutip oleh (Yusup, Pawit M 1995,9) Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusanputusan yang dibuat. Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang
1 Universitas Sumatera Utara
didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Sarana temu kembali informasi diperlukan guna menyaring dan atau memilih informasi yang benarbenar sesuai dengan yang kita butuhkan. Sesuai dengan pengertian informasi tersebut dapat diperoleh dengan cepat, tepat, dan yang terpenting akurat. Sistem temu balik informasi (STBI) merupakan unsur yang sangat penting, karena STBI adalah suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah-istilah pencarian untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan subjek yang diinginkan. (Zainab 2002,41). Tanpa sistem temu balik, pengguna akan mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian ataupun mengakses sumberdaya informasi yang telah tersedia. Pengguna menggunakan sistem temu balik informasi karena memiliki kebutuhan informasi. Pada dasarnya semua orang membutuhkan data, informasi, atau pengetahuan (knowledge). Didalam sistem temu balik informasi pengguna juga perlu mengetahui strategi penelusuran yang tepat untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan yang dicari. Penentuan kata kunci dan query yang tepat sangatlah penting karena dapat mempermudah penemuan informasi. Seringkali pengguna mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi yang sesuai, dikarenakan pengguna tidak mengetahui cara yang tepat untuk menentukan kata kunci (keyword) atau query dalam melakukan penelusuran informasi. Strategi penelusuran dapat dibangun dengan menentukan query terlebih dahulu, karena relevan tidaknya dokumen yang diperoleh dari penelusuran sangat ditentukan oleh baik tidaknya rumusan query. Salah
satu
strategi
penelusuran
yang
sering
digunakan
adalah
menggunakan Logika Boolean (Boolean Logic). Menurut (Ishak 2011) bahwa: Operator Boolean AND, OR dan NOT biasanya digunakan untuk mengkombinasikan kata atau kata kunci/ keyword dalam melakukan penelusuran pada database elektronik. Operator Boolean digunakan untuk memfokuskan hasil penelusuran. Pengetahuan serta ketrampilan dalam menggunakan operator Boolean ini akan sangat mempengaruhi ketepatan hasil penelusuran yang kita lakukan. Perpustakaan sebagai pusat pengelolaan sumber informasi untuk kepentingan masyarakat banyak pun tidak dapat lepas dari pengaruh pembludakan informasi. Oleh karena itu, sebagai penghimpun, pengolah, dan sekaligus sebagai
2 Universitas Sumatera Utara
penyebarluasan (distributor) informasi kepada yang berhak (masyarakat pada umumnya), perpustakaan selalu berusaha mengorganisasikan informasi yang ada tersebut untuk memudahkan memperolehnya bagi masyarakat yang membutuhkan (Yusup, Pawit 2010,7). Pengolahan yang dimaksud disini adalah pengolahan dengan menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu kegiatan pengolahan dokumen tersebut adalah pengindeksan. Tujuan pengindeksan adalah untuk memungkinkan ditemukannya dokumen yang relevan dengan pertanyaan (query) dengan tepat yang sesuai dengan kebutuhan. Secara umum pembentukan indeks ini dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dan secara otomatis. Pengindeksan manual biasanya dilakukan oleh seorang indekser (human indexer). Sedangkan
pengindeksan
secara
otomatis
biasanya
dilakukan
dengan
menggunakan program komputer (machine indexer). Kedua pengindeksan ini mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan suatu indeks yang digunakan untuk membantu proses temu kembali dari suatu dokumen. Penentuan indeks subjek dapat dilakukan dengan menggunakan Dalil Zipf yang menggunakan mesin pengindeksan dengan komputer. Penentuan indeks dengan dalil ini ialah berdasarkan perhitungan frekwensi kata yang muncul. Untuk menentukan kosa kata indeks, maka terlebih dahulu dihitung jumlah frekwensi kata yang muncul pada masing- masing artikel. Kemudian kata- kata tersebut diurutkan berdasarkan peringkat kata tertinggi hingga keperingkat kata terendah. Hasil pengindeksan menggunakan Dalil Zipf
dilakukan dengan
menetukan titik transisi, kemudian titik transisi terlebih dahulu dicari dengan menggunakan rumus ABC. Setelah titik transisi diperoleh maka ditentukan daerah transisi dengan cara mengambil 10 kata di atas titik transisi dan 10 kata di bawah titik transisi, kemudian kata yang tergolong stopword dibuang. Setelah kata yang tergolong stopword dibuang, maka diperoleh sejumlah kata yang disebut kosa kata indeks. Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan pengindeksan ini, antara lain yaitu: proses pembentukan indeks dan temu kembali informasinya lebih cepat dan tepat, karena memungkinkan diprogramkan untuk dilakukan oleh komputer. Komputer bisa memperkecil tingkat kesalahan pengindeksan sampai kepada tingkat yang sangat kecil, akan tetapi istilah indeks dan bahasa indeks
3 Universitas Sumatera Utara
yang dihasilkan tidak terkontrol (uncontroled vocabulary), karena tidak dikonsultasikan kepada thesaurus atau tajuk subjek yang baku (Hartinah, Sri 2002). Dari observasi awal ditemukan rendahnya tingkat temu kembali dalam penelusuran pada jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah. Dimana telah dilakukan penelusuran melalui salah satu mesin pencari yaitu Google Scholar dengan query, jurnal sejarah dan pembelajaran sejarah, maka hasil cantumannya adalah sebanyak 12.400 cantuman, dan hasil presisinya adalah 23. Padahal jurnal tersebut sudah terakreditasi oleh DIKTI, ditambah lagi jurnal ini belum terindeks oleh jurnal ranking seperti; Scopus dan Scimago. Indikator yang mengindikasikan rendahnya tingkat temu kembali dalam penelusuran adalah perolehannya tinggi, ketepatan rendah, dan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan penelusuran. Sehingga penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian indeks dokumen pada Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah. Karena kata kunci inilah yang akan digunakan dalam penelusuran. Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, diterbitkan satu tahun dua kali bulan Januari dan Juli oleh Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang yang bekerja sama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia Jawa Tengah. Jurnal ini mulai terbit sejak tahun 2010, dan volume yang sudah terbit sebanyak 9 volume. Jurnal ini mengangkat tema terkait permasalahan filosofi, teori, metodologi, rekonstruksi, dan pengajaran sejarah. Jurnal ini terakreditasi (B) berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 81/DIKTI/Kep./2011. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisis bagaimana relevansi pengindeksan subjek menggunakan Dalil Zipf dengan kata kunci pada Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol. 22-24 tahun 2012-2014 dengan jumlah 49 artikel.
4 Universitas Sumatera Utara
1.2.
Rumusan Masalah Berawal dari latar belakang yang dikemukakan di atas, yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah relevansi pengindeksan subjek menggunakan Dalil Zipf dengan kata kunci artikel pada sejumlah artikel Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol. 22-24 tahun 20122014?
1.3.
Tujuan Penelitian Tujuan
dilakukannya
penelitian
ini
adalah
Untuk
mengetahui
bagaimanakah relevansi pengindeksan subjek menggunakan Dalil Zipf dengan kata kunci artikel pada sejumlah artikel Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol. 22-24 tahun 2012-2014?
1.4.
Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi:
1. Pustakawan pada umumnya, tulisan ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk menentukan indeks subjek artikel ilmiah pada jurnal ilmiah lainnya dengan menggunakan machine indexer dan human indexer 2. Mahasiswa
ilmu
perpustakaan,
penelitian
ini
dapat
memperluas
pengetahuan dan wawasan dalam bidang pengindeksan subjek, dalam menentukan subjek dari suatu dokumen (terutama artikel ilmiah) dapat dilakukan dengan cara menghitung frekwensi kata yang muncul dalam tulisan ilmiah. 3. Pemerhati ilmu perpustakaan dan ilmu informasi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan dalam bidang bibliometrika (terutama Dalil Zipf) untuk jurnal ilmiah lainnya. 4. Penulis, hasil penelitian ini dapat memperluas pengetahuan dan wawasan, serta pemahaman Dalil Zipf dan penerapannya dalam menentukan subjek artikel dari jurnal ilmiah.
5 Universitas Sumatera Utara
1.5.
Ruang Lingkup Penelitian ini merupakan penelitian di bidang Ilmu Perpustakaan dan
Informasi yang dijabarkan dalam kajian bibliometrika. Aspek yang di kaji dalam penelitian ini adalah menggunakan Dalil Zipf (machine indexer) dan human indexer dalam pengindeksan subjek.
6 Universitas Sumatera Utara