BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Industri pariwisata saat ini mempunyai peran yang besar dalam membantu meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut terbukti bahwa industri pariwisata di Indonesia kebal dari krisis global, saat perekonomian terpuruk dan pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh dan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.1 Beberapa sektor pariwisata yang mengalami pertumbuhan akan menarik sektor lain untuk berkembang dan memberikan multiplayer effect seperti sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan rakyat, yang dapat menimbulkan dampak seperti, peningkatan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Strategi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke suatu daerah, provinsi, kabupaten/kota, atau negara maka perlu melakukan sebuah pengembangan dari kawasan sekitar obyek wisata tersebut. Strategi pengembangan yang dilakukan yaitu salah satu faktor dari syarat obyek daya tarik wisata yaitu Amenities. Amenities yaitu fasilitas-fasilitas pendukung di kawasan obyek wisata, dengan tujuan dapat memenuhi
1
SMM(Berlin), “Pariwisata Indonesia Lampui Pertumbuhan Ekonomi”,
www.tempo.com/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-LampauiPertumbuhan-Ekonomi
1
kebutuhan wisatawan saat berkunjung. Bentuk dari amenities salah satunya akomodasi. Akomodasi yaitu fasilitas berupa fasilitas penginapan seperti hotel. Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang digunakan wisatawan untuk beristrahat sejenak selama melakukan kegiatan berwisata. Industi pariwisata seperti hotel dituntut untuk dapat menciptakan suasana yang nyaman dari berbagai aspek untuk diberikan atau ditawarkan kepada tamu dan calon pelanggan. Secara umum produk yang dijual oleh manajemen hotel terdiri dari produk utama yaitu produk nyata (Tangible product) seperti, kamar, restoran, spa, dan berbagai fasilitas hotel lainnya dan produk tidak nyata (Intangible product) seperti kenyamanan, layanan, suasana dan lain sebagainya (Soekadijo, 1996:30). Perakomodasian berupa hotel mengalami perkembangan dan peningkatan yang signifikan. Banyaknya hotel-hotel baru yang bermunculan karena industri perhotelan dianggap begitu menjanjikan dengan pendapatan profit yang cukup besar. Profit yang besar dan menjanjikan mendorong para investor untuk berinvestasi dalam halnya property berupa hotel. Profit besar yang diperoleh hotel didapat dari tingkat occupancy atau tingkat hunian kamar hotel, dengan rate yang cukup tinggi dan beban tax dan service yang diberikan cukup tinggi. Dewasa ini banyak hotel yang dibangun diberbagai daerah, sebagai contoh yaitu kota Yogyakarta. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini selain dikenal sebagai kota budaya dan pendiddikan tetapi juga dikenal sebagai kota pariwisata dengan potensi daya tarik wisatanya yang beragam dan tingkat kunjungan wisatawan yang selalu meningkat dari tahun ketahun. Maka dari itu saat ini para investor berlomba2
lomba membangun hotel di Yogyakarta baik itu hotel melati, bintang 3, bintang 4, sampai dengan bintang 5, sebagai penunjang fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan. Salah satu hotel di Yogyakarta yaitu Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel. Hotel ini termasuk dalam kategori hotel berbintang 4 (****), yang termasuk dalam management PT. ARCS House.2 Disetiap manajemen hotel tak terkecuali Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel selain menjual fasilitas berupa produk dan jasa kepada tamu dengan memberikan rasa kenyamanan, keamanan, kesenangan, tetapi yang paling penting yaitu kepuasan tamu itu sendiri selama menggunakan produk dan jasa yang mereka beli. Nilai tolak ukur produk hotel yang dijual kepada tamu dilihat dari kualitas fasilitas yang diberikan dengan memberikan mutu yang terbaik. Sedangkan untuk jasa dinilai dari kualitas pelayanan yang diberikan kepada tamu, berupa memberikan pelayanan secara prima (mengetahui apa yang diinginkan tamu, memberikan pelayanan sebaik mungkin), dan seorang yang bekerja dalam industri perhotelan harus memiliki sikap hospitality atau keramah tamahan, dengan tujuan agar tamu merasa puas dan betah untuk tinggal dihotel tersebut. Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel memiliki slogan “Home, warm, and relax” yang memiliki maksud bahwa hotel ini dapat dianggap sebagai rumahnya sendiri dengan memberikan nuansa hangat yang timbul dari pelayanan atau service yang diberikan kepada tamu yang ramah , dan memiliki suasana
2
Sertifikat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata no KM/3/HK.001/MKP.02, no 01739/PHRI/2013, berlaku sampai dengan Maret 2016
3
yang relax dengan didukung oleh fasilitas yang ada dihotel tersebut.3 Slogan ini merupakan bagian dari identitas Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kunjungan pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang datang ke hotel dan menikmati fasilitas yang ditawarkan maka semakin banyak income yang diperoleh atau sebaliknya. Manajemen industri hotel, terdiri dalam beberapa departemen, salah satunya yaitu departemen Finance & Accounting.
Departemen Finance & Accounting
mempunyai fungsi sebagai departemen yang mengurusi segala hal yang berkaitan dalam transaksi yang berkaitan dengan keuangan meliputi perhitungan, pembayaran, maupun pembelian yang terjadi pada hotel sekaligus sebagai pembukuan atau pembuatan laporan keuangan berdasarkan transaksi yang telah terjadi. Departemen ini memiliki hubungan dengan semua departemen yang ada di hotel khususnya untuk bidang administrasi. Bagian dari departemen Finance & Accounting salah satunya yaitu Income Audit. Income Audit yaitu bagian yang bertugas dalam melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap revenue yang ditelah diperoleh dalam satu hari (transaksi yang ditutup atau diakhiri pada pukul 02.00 WIB), yang telah direkap oleh bagian Night Audit. Peran Income Auditor sangat penting, karena bertugas untuk mengetahui balance atau tidaknya revenue yang didapat dengan hasil yang diperoleh, dan kecocokan antara bukti - bukti pendukung yang diberikan oleh cashier FO
3
Wawancara penulis dengan Income Auditor dan Account Receivable dengan nama Dea A
Nasution pada tanggal 10 Maret 2014
4
meliputi, cashier closing report, guest folio, cashier outlet-outlet hotel meliputi, bill dan capten order Coffee Shop, The Patio Bistro, SPA, Bar, deposit voucher, bank copy, dan bukti bank transfer, dengan rincian yang secara otomotis sudah ada di sistem dan telah direkap dan diteliti terlebih dahulu oleh Night Auditor. Pekerjaan Income Audit harus dilakukan setiap hari, supaya tidak terjadi kerugian akibat jumlah perhitungan yang salah secara terus menurus yang menyebabkan tidak balance, dan jika terjadi kesalahan dalam perhitungan revenue maka harus segera dikoreksi dan melakukan konfirmasi ke pihak Front Office atau oulet-oulet yang yang bersangkutan. Income Audit memiliki peran besar dalam sebuah industri hotel, karena bagian ini merupakan pihak kedua setelah Night Audit dalam mengevaluasi revenue yang diperoleh dari transaksi setiap harinya dan dapat berpengaruh terhadap revenue hotel. Jika tidak ada Income Auditor maka manajemen hotel tidak dapat berjalan lancar, karena tidak adanya pengecekan data - data yang berkaitan dengan revenue dan bisa terjadinya manipulasi data yang diperoleh. Selain itu kondisi keuangan menjadi tidak terkontrol karena adanya ketidaksesuaian atau tidak balance yang dapat mempengaruhi hotel tersebut mengalami collaps. Maka dari itu Income Auditor tidak dapat dikesampingkan baik itu pekerjaannya maupun bagiannya dari departemen Finance & Accounting hotel. Dengan latar belakang tersebut penulis mengambil judul “PERAN INCOME AUDIT PADA FINANCE & ACCOUNTING DEPARTMENT di JAMBULUWUK MALIOBORO BOUTIQUE HOTEL”
5
1. 2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah kedalam beberapa pokok permasalah sebagai berikut: 1. Apa peran dan bagaimana prosedur kerja dari Income Audit di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel? 2. Apa saja masalah yang dihadapi oleh seorang Income Auditor yang mempengaruhi kondisi ketidaksesuaian revenue? 3. Bagaimana solusi penyelesaian masalah yang dihadapi Income Audit yang dapat menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian revenue? 1. 3 Tujuan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui peran dan prosedur kerja dari Income Audit di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel. 2. Untuk mengetahui masalah apa saja yang dihadapi dari seorang Income Auditor yang dapat mempengaruhi kondisi ketidaksesuaian revenue. 3. Agar mengetahui solusi penyelesaian masalah yang dihadapi Income Audit yang dapat menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian revenue. 1. 4 Manfaat Penelitian 1. 4.1 Manfaat praktis Bagi Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel manfaat praktisnya yang didapat yaitu dengan mengetahui peran, masalah atau hambatan, dan solusi penyelesaian masalah dari Income Audit dapat dijadikan sebagai masukan 6
untuk lebih baik lagi dalam melakukan job desk demi kemajuan manajemen dan operasional kerja hotel yang dapat berdampak dalam memaksimalkan revenue yang sesuai target yang telah ditentukan. 1. 4.2 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yaitu sebagai penambah ilmu pengetahuan, baik secara teoritis maupun praktiknya yang berguna juga sebagai bahan pembelajaran dari hasil praktik kerja lapangan di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel yang selama ini belum didapat secara maksimal dibangku perkuliahan khususnya untuk bidang akuntansi perhotelan. 1. 5 Tinjuan Pustaka Tinjuan pustaka ini berdasarkan penelitian terdahulu: 1) Jurnal Khusnul Fadilah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Manajemen Perhotelan, Universitas Eirlangga yang berjudul “PERANAN INCOME AUDIT di HOTEL SHANGRI-LA SURABAYA”. Inti: Jurnal ini pada intinya menguraikan tentang job desk dari seorang Income Audit, dan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan atau yang berhubungan dengan Income Audit. Hal tersebut merupakan penjelasan singkat apa saja yang perlu diaudit oleh seorang Income Audit. Peran Income Audit di Hotel ShangriLa Surabaya berada dibawah Finance & Accounting departemen dimana harus di pimpin oleh Chief Income Auditor. Jadi Inome Audit tersebut tidak dapat berdiri sendiri.
7
2) Jurnal Siti Mirhani Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara,
yang
berjudul
PENDAPATAN
DAN
“PENERAPAN PENGELUARAN
PENGAWASAN
INTERN
PADA GARUDA PLAZA
HOTEL”. Inti: Jurnal ini pada intinya perusahaan Garuda Plaza Hotel memerlukan suatu struktur pengawasan intern yang baik dan berkaitan dengan siklus-siklus yang merupakan
pokok
permasalahan
dalam
penelitian
termasuk
dalam
mengevaluasi atau mengaudit, sehingga tujuan perusahaan dalam memperoleh laba dapat tercapai. Dari dua tinjauan pustaka diatas menunjukkan bahwa penelitian sesuai dengan judul, yaitu “Peran Income Audit Pada Finance & Accounting Department di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel” belum pernah dikerjakan oleh siapa pun. 1. 6 Landasan Teori 1. 6.1 Pengertian hotel Menurut UU Nomer 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Pada pasal 14 UU Nomer 10 tahun 2009 usaha pariwisata antara lain penyediaan akomodasi, sebagai contoh yaitu hotel. Hotel berasal dari kata hostel, yang konon diambil dari bahasa perancis kuno. Hotel termasuk sebagai bangunan publik sejak akhir abad ke-17 (Wikipedia). Pada umumnya hotel diciptakan untuk melayani masyarakat, karena sebagai tempat
8
penampungan buat pendatang, dan bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Menurut Keputusan Menteri SK 241/H/70 tahun 1970, hotel adalah perusahaan yang memberikan layanan jasa dalam bentuk penginapan atau akomodasi serta menyediakan hidangan dan fasilitas lainnya untuk umum yang memenuhi syarat-syarat comfort, privacy dan memiliki tujuan komersil. Dari banyaknya hotel yang ada tentunya ada jenis-jenisnya atau pengklasifikasian menurut fasilitas yang dimiliki hotel tersebut atau menurut letak dimana hotel tersebut berada. Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi,2000:5) 1. 6.2 Finance & Accounting Department Industri perhotelan memiliki departemen-departemen penting yang mengurusi segala kebutuhan tamu dengan keahlian dan tanggung jawab dan keahlian masingmasing. Hotel memiliki 8 departemen, salah satunya adalah Finance & Accounting department. Finance & Accounting department tidak bisa lepas dari sebuah perusahaan tersebut ada atau berdiri, termasuk salah satunya yaitu hotel. Pada sektor perhotelan, Finance & Accounting department sangat diperlukan karena departemen ini berfungsi sebagai departemen yang mengatur keluar masuknya keuangan yang digunakan untuk operasional suatu perusahaan dan sebagai departemen yang melakukan pembukuan berdasarkan laporan yang berkaitan dengan keuangan yang akan diinformasikan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Dari hasil pembukuan yang diakukan maka dapat berfungsi dan sebagai alat untuk mengetahui 9
perkembangan hotel apakah pendapatan yang diperoleh semakin naik atau sebaliknya. Departemen ini mempunyai hubungan dengan departemen lainnya khusunya dalam hal administrasi. Semua pengeluaran atau segala jenis transaksi yang berkaitan dengan keuangan maka setiap departemen wajib melaporkan ke Finance & Accounting untuk dilakukan pengecekan dan pembukuan. Accounting atau yang dalam Bahasa Indonesia mempunyai arti akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklafikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan untuk perusahaan. Dari laporan akuntansi bisa melihat posisi keuangan suatu perusahaan beserta perubahan yang terjadi didalamnya. Pada dasarnya akuntansi hasil outputnya yaitu pembuatan laporan perubahan modal, laporan rugi laba, dan laporan neraca pada suatu perusahaan. Pembuatan laporan akuntansi tersebut dibuat secara periodik atau waktu tertentu saja, bisa laporan mingguan, bulanan, ataupun tahunan.4 Pembuatan semua jenis laporan yang berbasis akuntansi harus disertai dengan nama perusahaan, nama dari jenis laporan tersebut dan tanggal penyusunan atau pembuatannya, sehingga dapat memudahkan dalam memahami laporan tersebut.
4
Standar Operasional Prosedur Finance & Accounting Department Jambuluwuk Malioboro
Boutique Hotel tahun 2014
10
Finance & Accounting department memiliki hubungan dengan devisi lainnya yang ada dalam Finance & Accounting department, sebagai contoh yaitu, income audit dengan Account Receivable, General Cashier, Cost Control, dan General Ledger. Berikut ini sub bagian dari Finance & Accounting department hotel meliput: 1. General Ledger 2. Cost Control 3. Account Receivable 4. Income Audit 5. Night Audit 6. Account Payalable 7. General Cashier 8. Cashier 1. 6.3 Income Audit Di dalam Finance & Accounting department hotel ada beberapa sub bagian yang memiliki job desk yang berbeda beda. Data penjualan tidak bisa diterima begitu saja oleh bagian akuntansi. Data tersebut harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dibukukan. Devisi atau sub bagian dari Finance & Accounting department yang melaksanakan pekerjaan memeriksa, mencatat, dan melaporkan informasi data tentang hasil penjualan ini biasa disebut Income Audit. Dengan demikian Income Audit dapat diartikan sebagai salah satu seksi atau bagian yang berada di Finance & Accounting department yang 11
menyelenggarakan fungsi penerimaan, pemeriksaan, pencatatan, dan pelaporan seluruh data penjualan baik tunai maupun kredit yang dihasilkan oleh seluruh unit penjualan yang ada di dalam perusahaan. 1. 6.4 Pengertian Revenue dan sumber – sumber revenue Definisi revenue yaitu arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal (Standar Akuntansi Keuangan, 2002:23). Definisi pendapatan yang dijelaskan di atas hampir mempunyai pengertian yang sama hal ini sejalan dengan istilah revenue atau pendapatan menurut Zaki Baridwan (1997:30), pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama adan usaha Dapat disimpulkan bahwa revenue atau pendapatan adalah hasil imbalan terhadap adanya penyerahan barang atau jasa yang telah diproduksi dalam operasi perusahaan. Pendapatan merupakan unsur paling utama dalam menentukan tingkat laba yang dapat dilihat sebagai prestasi perusahaan dalam mengoperasikan perusahaannya dalam satu periode tertentu. Sumber – sumber pendapatan atau revenue menurut Munandar (1996:17) dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: 12
1. Pendapatan operasional (operating revenue), yaitu pendapatan yang diterima perusahaan yang berkaitan langsung dengan usaha pokok perusahaan tersebut. Jenis –jenis dari pendapatan operasional antara lain: a. Penjualan (sales) yaitu hasil penjualan barang atau jasa yang menjadi objek usaha utama dalam perusahaan. b. Potongan pembelian tunai (purchase discount) yaitu pendapatan yang diterima perusahaan karena pembelian barang secara tunai. c.
Penerimaan tambahan dari pembelian (penerimaan allowance) yaitu tambahan barang (ekstra) yang diterima oleh pihak penjual karena perusahan membeli barang – barang dalam jumlah yang besar.
2. Pendapatan bukan operasional (non operating revenue), yaitu pendapatan yang diterima perusahaan yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan usaha pokok perusahaan. Jenis – jenis pendapatan bukan operasional antara lain: a. Normal revenue activities , pendapatan ini meliputi, pendapatan bunga, pendapatan sewa, pendapatan deviden kas ( penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan sebagai laba, karena perusahaan memiliki saham – sahamnya yang dikeluarkan perusahaan lain)
13
b. Non revenue activities, yaitu pendapatan penjualan atau pertukaran yang bukan barang yang dikenal dengan istilah Gain. Yang mana gain ini flow dari asset. 1. 7 Metode Penelitian 1. 7.1 Tempat & waktu Praktek Kerja Lapangan 1. Waktu pelaksanaan Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 1 February 2014 sampai dengan 30 April 2014 di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel di bagian Finance & Accounting department, devisi atau sub bagian Income Audit. Untuk jadwal atau shift kerja seorang trainee dibagian Finance & Accounting department hanya ada di shift pagi terhitung mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 setiap hari senin sampai dengan hari minggu. Seorang trainee di bagian Finance & Accounting department mendapat off 1 hari, jika sudah masuk selama 6 hari kerja jadi hari untuk libur atau off tidak menentu. 2. Tempat pelaksanaan Penulis melaksanakan praktik kerja lapangan di hotel “Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel” yang beralamatkan di Jl. Gajah Mada no.67 Yogyakarta 55112. 1. 7.2 Jenis data & materi Data yang dikumpulkan yaitu data yang bersangkutan dengan peranan Income Audit terhadap revenue hotel di Jambuluk Malioboro Boutique Hotel. 14
Data dalam penyusunan tugas akhir ini diperoleh dari PKL (praktik kerja lapangan) yang dilakukan selama 3 bulan. Data yang diperoleh berupa buktibukti berkas atau dokumen revenue report yang perlu di audit setiap harinya, seperti daily revenue report, pre posting report, room count sheet, revenue report per outlet, bill control report, bill, capten order, city ledger transfer report dan selected category transaction, guest folio, cashier closing report, dan materi-materi berupa teori yang didapatkan dari buku-buku yang mendukung kerja seorang income audit. 1. 7.3 Teknik Pengumpulan Data Untuk dapat mendapatkan data ketika penyusunan laporan, maka diperlukan cara yang relevan untuk mencapai tujuan dari penulisan laporan yaitu studi lapangan, studi kepustakaan, dan bahan visual. 1.7.3.a Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur. Literatur ini dilakukan guna untuk melengkapi data yang berhubungan dengan penyusunan laporan ini. Literatur-literatur tersebut meliputi buku-buku teori, artikel, laporan penelitian, dan media online. 1. 7.3.b Studi lapangan Pengumpulan data melalui studi lapangan dilakukan ketika praktik kerja lapangan di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel. Data yang diperoleh tersebut disebut sebagai data primer. Teknik pengumpulan data primer meliputi: 15
a. Wawancara Wawancara ini biasa dilakukan dalam penelitian guna mendapat data yang lebih relevan. Wawancara dalam penyusunan laporan tugas akhir ini dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait, khususnya untuk job desk dari Income Audit dan pada umumnya wawancara kepada orang yang memiliki pengetahuan dan ahli dalam bidang accaounting pada umumnya. b. Obsevasi Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung atau terjun secara langsung dilapangan. Teknik pengumpulan data dalam penyusunan tugas akhir ini dilakukan secara observasi di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel, selama 3 bulan PKL (Praktik Kerja lapangan). 1. 7.4 Analisis data Analisis data dilakukan untuk mengetahui tujuan dari penelitian ini yaitu peranan Income Auditor di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel. Bedasarkan tujuan tersebut maka data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Melalui penelitian dalam Tugas Akhir ini akan diberikan gambaran sesungguhnya dari peranan seorang Income Audit dan prosedur kerjanya dari awal sampai akhir. 1. 8 Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir ini disusun berdasarakan urutan sistematika penulisan sebagai berikut: 16
Judul: “Peran Income Audit Pada Finance & Accounting Department di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel” 1. BAB 1 Berisi Pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, landasan teori, dan sistematika penulisan. 2. BAB II membahas tentang gambaran umum dari obyek penelitian di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel, meliputi, profil hotel, sejarah hotel, visi & misi, slogan, logo, filosofi logo, lokasi, klasifikasi hotel, struktur organisasi hotel, tentang Finance & Accounting departemen beserta struktur organisasinya dan job desk dari masing masing sub bagian Finance & Accounting departement Jambuluwuk Malioboro Boutique hotel. 3. BAB III berisi tentang pembahasan. Bab ini mengulas tentang analisis peran dari seorang Income Audit yang dapat memberikan pengaruh terhadap revenue yang diperoleh Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel, dengan tujuan untuk mendapatkan revenue yang balance dengan hasil yang diperoleh sebenarnya, beserta membahas permasalah yang dihadapi serta solusi pemecahannya dan alur kerja dari seorang Income audit. 4. BAB IV berisi Penutup. Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat tentang kesimpulan dan saran dari laporan tugas akhir ini.
17