BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kerja Praktek Indonesia
merupakan
negara
yang
sedang
berkembang,
sehingga
peningkatan pembangunan perlu ditunjang, sebagai negara berkembang Indonesia membutuhkan dana untuk membangun di segala bidang. Selama ini Indonesia lebih banyak menggantungkan diri pada jaminan luar negeri. Pembangunan Indonesia pada hakekatnya adalah suatu perubahan yang akan berjalan terus dan merupakan kemajuan untuk perbaikan ke arah yang ingin dicapai. Hal ini agar hasil pembangunan lima tahun pembangunan lima tahun terakhir ini dapat diadakan sutu penilaian, yang dipergunakan sebagai ukuran dalam pelaksanaan pembangunan di masa yang akan datang, sehingga tujuan masyarakat adil makmur dan merata baik materiil maupun spirituil berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dapat terwujud sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Pengenaan pajak berhubungan erat dengan materialitas suatu bangsa. Oleh karena itu, untu meningkatkan penerimaan pajak tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek, namun merupakan proses perombakan struktur yang tentu saja memerlukan waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu pemungutan pajak harus dilaksanakan secara intensif. Upaya menggali pajak juga harus dilakukan dengan melihat sistem perpajakan di
1
2
negara lain. Era globalisasi akan mewarnai sistem perpajakan di indonesia, sehingga kita tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh kebijaksanaan fiskal di negara lain. Pemungutan pajak ada 2 (dua) cara, yaitu: 1.
Kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak dalam melakukan pembayaran
pajak 2.
Sikap dan kemampuan aparat pajak dalam melaksanakan tugasnya Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pajak mempunyai peranan penting bagi pembangunan. Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak tergatung pada tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat, semakin mudah bagi pemerintah untuk menyadarkan mereka, bahwa di dunia ini tidak satupun yang dapat diperoleh tanpa membayar atau tanpa pengorbanan sesuatu. Tingkat pendidikan formal juga dapat membantu pemerintah
dalam
mengambil
kebijaksanaan
perpajakan,
yaitu
berupa
pembebanan pajak yang disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak walaupun pajak tersebut bersifat memaksa. Mengacu pada uraian diatas maka diberlakukan Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Dengan diberlakukannya Undang-Undang tersebut maka setiap pemungutan pajak penghasilan (PPh) diserahkan kepada wajb pajaknya untuk melakukan perhitungan berapa besar pajak yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak tersebut. Dalam hal ini, berkaitan dengan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 yang merupakan pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah baik pemerintah
2
3
pusat maupun pemerintah daerah, Instansi atau lembaga pemerintah dan lembagalembaga negara lain, berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang, dan badan-badan tertentu baik badan maupun pemerintah swasta berkenaan dengan kegiatan impor atau kegiatan usaha di bidang lain. Pajak Penghasilan Pasal 22 dibayar dalam tahun berjalan melalui pemotongan atau pemungutan oleh pihak-pihak tertentu. Dalam hal ini, Menteri Keuangan menetapkan besarnya pungutan yang dapat bersifat final. Pelaksanaan ketentuan ini ditetapkan oleh Menteri Keuangan dengan mempertimbangkan antara lain: •
Penunjukan pemungut pajak secara selektif, demi pelaksanaan pemungutan
pajak secara efektif dan efisien •
Tidak mengganggu kelancaran lalu lintas barang
•
Prosedur pemungutan, penyetoran, dan pelaporan yang sederhana sehingga
mudah dilaksanakan. Pemungutan pajak berdasarkan ketentuan ini, dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengumpulan dana melalui sistem pembayaran pajak dan untuk tujuan kesederhanaan, kemudahan, dan pengenaan pajak yang tepat waktu.
3
4
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam memenuhi laporan kerja praktek ini penulis
mengambil
judul
“TINJAUAN
TERHADAP
PROSEDUR
PEMUNGUTAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 22 PADA PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN APJ BANDUNG”
1.2
Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Dilaksanakannya kuliah kerja praktek ini dimaksudkan untuk mengetahui
dam mengumpulkan informasi dan data-data, sehingga penulis dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan tujuan dari kuliah kerja praktek itu sendiri adalah; 1. Untuk mengetahui prosedur pemungutan dan pelaporan PPh Pasal 22 pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung. 2. Untuk mengetahui unit organisasi atau pihak-pihak yang terlibat dalam prosedur pemungutan dan pelaporan PPh Pasal 22 pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung. 3. Untuk mengetahui Dokumen apa saja yang digunakan dalam prosedur pemungutan dan pelaporan PPh Pasal 22. 4. Untuk mengetahui Daftar Kegiatan masing-masing unit dalam prosedur pemungutan dan pelaporan PPh Pasal 22 pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung.
4
5
1.3
Kegunaan Kerja Praktek Dari hasil kuliah kerja praktek yang penulis lakukan diharapkan dapat
memberikan kegunaan bagi penulis, perusahaan, maupun pembaca pada umumnya, sebagai bahan acuan dalam pembuatan laporan. 1.
Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan guna mengetahui lebih jauh mengenai prosedur pemungutan dan pelaporan pajak PPh pasal 22 pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung. 2.
Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan berupa sumbangan pemikiran bagi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung, khususnya dalam pelaksanaan pemungutan dan pelaporan PPh pasal 22.
3. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan sebagai sarana sumber informasi dan referensi yang akan memberikan masukan dalam pengembangan masalah juga solusinya dibidang kajian yang berhubungan dengan persoalan yang dibahas dalam penelitian ini, bagi peneliti maupun bagi pihak lain yang berkepentingan.
1.4 Metode Kerja Praktek Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode yang menggambarkan keadaan sebenarnya pada saat penulis melakukan kerja praktek dengan mengumpulkan fakta
5
6
dan data yang ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam laporan kerja ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Lapangan (Field Research) Studi lapangan merupakan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian dengan terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang diinginkan. Studi lapangan yaitu mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan
gejala-gejala
yang
tampak
pada
objek
penelitian
yang
pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi. Studi lapangan diperoleh dengan metode survey yaitu dengan cara partisipan observer dan wawancara. a. Wawancara (Interview) Wawancara adalah tanya jawab secara lisan dengan orang-orang yang berkaitan langsung dan paling mengetahui faktor yang ingin kita ungkapkan dalam laporan atau oarang yang paling tahu persoalan yang diteliti. b. Dokumentasi Pengumpulan, pemilihan dan pengolahan bukti-bukti serta data-data yang berhubungan dengan bidang kajian laporan kerja praktek yang penulis teliti. c. Partisipan Observer Partisipan Observer / Observasi partisipan adalah observasi dimana peneliti itu terlibat langsung dalam proses kerja yang berkaitan dengan masalah.
6
7
2. Studi Kepustakaan (Library Reseach) Studi kepustakaan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca dan menulis pendapat para ahli yang bersangkutan dengan objek permasalahan yang diteliti yang didapat dari buku-buku perpustakaan.
1.5
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek Dalam menyusun laporan kerja praktek ini penulis diperlakukan sama
dengan pegawai di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang belokasi di Jl. Soekarno Hatta No. 436 Bandung yaitu pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan dari hari senin sampai hari jumat dari jam 07.30 WIB sampai 15.00 WIB selama 2 minggu dari tanggal 15 sampai dengan 31 Agustus 2006.
7