BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap individu. Pendidikan bukan hanya dapat mengubah seseorang yang dianggap bodoh menjadi pintar, tetapi lebih dari itu pendidikan dapat mengubah citra dari sebuah komunitas (masyarakat atau negara) kearah yang lebih baik. Peningkatan kualitas institusi pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan Kebidanan merupakan tantangan penting untuk tersedianya tenaga kebidanan yang bermutu tinggi. Pengaruh globalisasi akan menyebabkan lebih banyak terjadi masuknya tenaga kerja asing, karena itu mutu tenaga kebidanan harus ditingkatkan menjadi berstandart internasional (Budi, 2007). Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya sebagai ujung tombak dalam meningkatkan sumber daya melalui kemampuannya melakukan pengawasan kehamilan, pertolongan kehamilan juga pengawasan neonatus serta ibu nifas. Bidan sebagai tenaga kesehatan mempunyai peranan penting dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000). Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang profesional dan berkualitas, dibutuhkan pengembangan kemampuan pribadi yang meliputi pengetahuan keterampilan, sikap profesi (Pusdiknakes, 2002). Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan merupakan elemen yang sangat penting dan berpengaruh terhadap peningkatan seluruh aspek dalam sistem
1
Universitas Sumatera Utara
pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan bagi pemakai jasa pelayanan (masyarakat) yang diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika profesi serta moral berdasarkan agama dan kepercayaan yang dianut masingmasing (Hasan, 2007). Sumber daya manusia kesehatan yang kompeten dan profesional adalah individu yang memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang sesuai dengan syarat didunia kerja serta dapat berpartisipasi secara aktif ditempat kerja sesuai dengan keahliannya (Hasan, 2007). Kurikulum pendidikan Diploma III Kebidanan disusun melalui proses pemahaman dasar kesehatan reproduksi, analisa asuhan dan pelayanan kebidanan, penerapan peran, dan fungsi kompetensi bidan. Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan kurikulum pendidikan Diploma III adalah berdasarkan kompetensi dengan bentuk pengalaman belajar yang lebih menekankan pada belajar aktif dan belajar melalui pengalaman sendiri. Kompetensi dalam asuhan kebidanan yaitu memberikan pelayanan secara komprehensif,
pertolongan
persalinan
normal,
dapat
mengidentifikasikan
persalinan normal, komplikasi, pathologis, resiko tinggi serta dapat melaksanakan tindakan upaya penyelamatan dalam keadaan darurat dan dapat melaksanakan kolaborasi secara tepat dan cepat yang meliputi asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Dalam pencapaian kompetensi asuhan kebidanan tersebut dilakukan melalui pembelajaran klinik sebelum mahasiswa terjun langsung kelahan praktek
2
Universitas Sumatera Utara
klinik, mahasiswa diberikan pengetahuan teori dalam kelas tentang keterampilan kompetensi tersebut dan selanjutnya diadakan simulasi dilaboratorium. Dalam pembelajaran klinik ini mahasiswa akan dapat menerapkan secara langsung keterampilan yang sudah diperoleh sesuai dengan teori. Lahan praktek sebagai tatanan nyata diharapkan dapat memberikan peluang kepada peserta didik untuk mempraktekkan secara nyata dan benar keterampilan yang dipersyaratkan. Oleh karena itu, lahan praktek harus memberikan kesempatan seluas-luasnya dan dapat memberi bimbingan seoptimal mungkin dengan tenaga instruktur yang profesional, sehingga keterampilan yang ditentukan pada mahasiswa dapat terpenuhi. Pembimbing klinik dan lahan praktek masih kurang memberikan kualitas pembelajaran secara tuntas yaitu kurang menyatukan antara pengalaman yang diperoleh dikelas dan laboratorium dengan institusi lahan praktek, baik dirumah sakit maupun di Puskesmas (Pusorowati, 2002) Akademi Kebidanan Sehat Medan merupakan salah satu institusi pendidikan kebidanan yang ada di Medan. Adapun mahasiswa di Akademi Kebidanan Sehat Medan ini dengan latar belakarang pendidikannya adalah sekolah menengah atas yang belum mempunyai pengalaman tentang praktek kebidanan. Sehingga para mahasiswa yang sedang mengikuti praktek klinik tersebut masih dirasakan sangat sulit karena kemampuan dari mahasiswi itu sendiri masih kurang, karena itu penulis mengambil judul hubungan lahan praktek klinik dan bimbingan klinik pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Medan.
3
Universitas Sumatera Utara
Survey yang dilakukan pada bulan November 2008 di Akademi Kebidanan Sehat Medan, diperoleh data praktek kklinik II mahasiswa Akademi Kebidanan Sehat terjadi kemunduran sehingga hasil nilai diperoleh belum memenuhi standart. Data survey tersebut seperti pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Mahasiswa Akademi Kebidanan Sehat Medan Tingkat II Tahun
Indeks Prestasi Kumulatif Jumlah Mahasiswa <2,75 >2,75 2006 75 154 229 2007 112 117 229 187 271 Sumber: Bidang Evaluasi Akademi Kebidanan Sehat Medan
1.2. Pertanyaan Penelitian Bagaimanakah hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan Mahasiswa pada Praktek Klinik II di Akbid Sehat? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa di Akbid Sehat pada Praktek Klinik II Tahun 2007/2008. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Keadaan lahan praktek dalam PBM pada praktek klinik II di Akbid Sehat Medan. 2. Keadaan bimbingan klinik dalam PBM pada praktek klinik II di Akbid Sehat Medan.
4
Universitas Sumatera Utara
3. Keadaan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akbid Sehat Medan. 4. Hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada peraktek klinik II di Akbid Sehat Medan. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Mahasiswa -
Untuk meningkatkan kemampuan dalam pencapaian mahasiswa pada Praktek Klinik
-
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pada mahasiswa
1.4.2. Bagi Instansi Pendidikan -
Sebagai referensi bagi perpustakaan di Akademi Kebidanan Sehat. Dan sebagai masukan khususnya yang berkaitan dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik.
1.4.3. Bagi Penulis -
Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis
-
Menambah pengetahuan penulis tentang pentingnya pencapaian kemampuan pada praktek klinik.
5
Universitas Sumatera Utara