1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Makanan dan minuman adalah kebutuhan hidup primer
manusia
Setiap
hari
minuman
yang
tidak
manusia
untuk
sumber
dapat
ditinggalkan.
membutuhkan energi
makanan
dalam
dan
menjalankan
aktivitas. Tidak hanya sebagai sumber energi atau tenaga, makanan dan minuman juga berfungsi sebagai zat pembangun, pengganti sel-sel tubuh yang rusak, pengatur
proses
yang
terjadi
dalam
tubuh,
dan
sebagai pelindung tubuh terhadap berbagai macam penyakit. Karbohidrat
dan
lemak
dalam
makanan
dan
minuman dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Selain itu, protein dapat dimanfaatkan sebagai zat pembangun tubuh dan pengganti sel tubuh yang rusak. Sedangkan
mineral,
vitamin,
dan
air
berfungsi
sebagai zat pengatur dan pelindung tubuh. Sumber
makanan
dan
minuman
tersebut
dapat
diperoleh dari tumbuhan atau hewan. Manusia dapat mengolah sendiri sumber makanan tersebut menjadi
2
konsumsinya. Akan tetapi, manusia pada era modern seperti saat ini, lebih memilih kepraktisan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman. Mereka tidak mau repot dalam mempersiapkan konsumsinya sehari-hari. Perubahan gaya hidup inilah yang membuat makanan dan minuman praktis atau siap saji selalu menjadi pilihan alternatif konsumsi manusia, salah satunya adalah minuman berenergi. Minuman minuman
berenergi
yang
menambah
adalah
dikonsumsi
energi,
salah
oleh
mengurangi
satu
konsumen kantuk,
grup untuk
mengatur
kesadaran, kognitif, dan meningkatkan mood (Ishak et al.,2012). Konsumsi minuman berenergi semakin hari
semakin
meningkat.
Energy
Drink
(minuman
berenergi) termasuk salah satu suplemen makanan yang
terdiri
dari
komponen
multivitamin,
makronutrien (karbohidrat, protein), taurin dengan atau tanpa kafein dan biasanya ditambahkan herbal seperti bentuk
ginseng, sediaan
jahe,
cairan
dan Obat
sebagainya Dalam
(COD)
dengan dalam
kemasan botol bervolume 150 mL, 250 mL atau serbuk dan tablet yang dilarutkan menjadi minuman, yang dalam setiap kemasannya mengandung energi minimal
3
100 kkal, serta indikasinya adalah untuk menambah tenaga,
kesegaran,
memelihara diminum
stimulasi
kesehatan
pada
saat
metabolisme,
dan
stamina
bekerja
keras
tubuh, atau
yang
setelah
berolah raga (Anonim, 2006). Minuman berenergi mengandung taurin, glukosa, dan
beragam
ginseng.
substansi
Namun,
lain
seperti
kandungan
utama
guarana
dalam
dan
minuman
berenergi adalah kafein (Alsunni & Badar, 2011). Proporsi
kafein
tergantung
dari
berenergi
dalam satu
menawarkan
rentang kaleng
50mg-500
atau
beberapa
mg
botol
manfaat
yang
minuman termasuk
meningkatkan atensi (perhatian), status emosional, dan performa fisik. Namun, beberapa efek samping dari
minuman
tersebut
berenergi
adalah
yang
insomnia,
mengandung
peningkatan
kafein tekanan
darah, peningkatan kadar gula darah, takikardi, dehidrasi, dan ketergantungan (Pettit & Debarr, 2011). Masyarakat modern telah lama mengenal dan memanfaatkan alternatif mendapatkan
minuman dan
cara
suplemen
berenergi cepat dan
sebagai
pilihan
atau
praktis
dalam
suplai
energi
dalam
menjalankan aktifitas mereka sehari-hari.
4
Saat ini, minuman berenergi banyak dikonsumsi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tingginya angka konsumsi minuman berenergi pada masyarakat tersebut didukung oleh gencarnya berbagai iklan dan promosi dari produk minuman berenergi. Hal ini juga
terlihat
dari
perkembangan
dan
kemajuan
industri yang memproduksi produk minuman berenergi tersebut dengan beragam kandungan dan manfaat yang diperoleh.
Salah
berenergi
menarik
strategi
pemasaran
event
olahraga
satu
yang
bagi
kalangan
minuman
dan
menyebabkan
minuman
muda
berenergi
sponshorship
karena termasuk
atlet
atau
olahragawan, promosi alternatif alkohol, dan iklan produk di media (termasuk Facebook dan video games) yang lebih diorientasikan pada anak-anak, orang dewasa,
dan
dewasa
muda
(Seifert,
Schaechter,
Hershorin, & Lipshultz., 2011) Kemajuan perubahan
ilmu
pola
pengetahuan
pikir
dan
dan
beralihnya
teknologi, gaya
hidup
masyarakat inilah yang mendukung minuman berenergi seolah
merupakan
kebutuhan
yang
tidak
dapat
dipisahkan dalam rutinitas atau aktivitas hidup sehari-hari
yang
dipercaya
mampu
meningkatkan
5
energi atau tenaga untuk menambah semangat dalam bekerja atau beraktivitas. Mahasiswa masyarakat
adalah
yang
salah
tidak
satu
dapat
subjek
dalam
dipisahkan
dari
konsumsi minuman berenergi. Sekitar 85 % konsumen berada di rentang umur 18-24 tahun (Malinauskas et al., 2007). Menurut Malinauskas (2007), mahasiswa mengkonsumsi
beberapa
kaleng
minuman
berenergi
selama situasi stress. Karena minuman berenergi mengandung kafein dengan level tinggi dan mudah dibeli
atau
cenderung
didapatkan,
menggunakan
meningkatkan
performa
sekarang
minuman dalam
mahasiswa
berenergi
untuk
mempersiapkan
ujian
(Pettit & Debarr, 2011). Berkaitan
dengan
hal
tersebut,
peneliti
tertarik untuk mengkaji dan mengidentifikasi lebih mendalam
mengenai
pengetahuan konsumsi
pandangan,
serta
pola
mahasiswa
pola
perilaku
dalam
pikir, dan
konsumsi
dan
tingkat minuman
berenergi, khususnya mahasiswa angkatan tahun 2014, Prodi
Pendidikan
Dokter,
Universitas Gajah Mada.
Fakultas
Kedokteran,
6
I.2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan atas,
dapat
uraian
pada
dirumuskan
latar
belakang
permasalahan
di
sebagai
berikut: 1. Seberapa besar mahasiswa angkatan tahun 2014, Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas
Gajah
Mada
yang
mengonsumsi
merk,
dan
minuman berenergi ? 2. Bagaimana konsumsi
pola
konsumsi,
minuman
berenergi
pada
alasan
mahasiswa
angkatan tahun 2014, Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada? 3. Seberapa besar mahasiswa angkatan tahun 2014, Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas
Gajah
Mada
yang
mengetahui
tentang komposisi, manfaat, efek samping, dan aturan pakai yang tepat dalam mengkonsumsi minuman berenergi ?
I.3. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya
hubungan
antara
pengetahuan
(kandungan atau komposisi, manfaat, efek samping,
7
dan
aturan
angkatan
pakai)
tahun
dengan
2014,
perilaku
Prodi
mahasiswa
Pendidikan
Dokter,
Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada dalam konsumsi minuman berenergi. Adapun tujuan khusus untuk
mencapai
tujuan
di
atas
adalah
sebagai
berikut : a. Mengetahui
banyaknya
mahasiswa
yang
mengonsumsi minuman berenergi b. Mengetahui alasan
pola
dalam
konsumsi,
merk,
mengonsumsi
dan
minuman
berenergi c. Mengetahui kandungan, aturan
tentang manfaat,
pakai
komposisi efek
yang
atau
samping, tepat
dan
dalam
mengkonsumsi minuman berenergi. I.4. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai pengetahuan dan perilaku terhadap konsumsi minuman berenergi sudah banyak dilakukan
sebelumnya,
baik
di
Indonesia
maupun
Negara lain. Diantara beberapa penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
8
Tabel
1.
Penelitian
mengenai
konsumsi
minuman
berenergi yang telah dilakukan No .
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Tahun Penelitian
Ratika Purtrias tuti
2007
1
Persepsi, Konsumsi, dan Preferensi Minuman Berenergi
2
Caffeinated Cocktails : Energy Drink Consumption, High-risk Drinking, and Alcohol-related Consequences among College Students
Brien et. al
2008
3
Energy Drinks Consumption Pattern, Perceived Benefits and associated Adverse Effects amongst Students of University of Dammam, Saudi Arabia
Alsunni and Badar
2011
4
A survey of energy drinks consumption practices among student athletes in Ghana: lessons for developing health education intervention programmes
Buxton and Hagan
2012
Pada
akan
penelitian
penelitan yang
identifikasi
kali
berbeda
tingkat
ini, dari
dilakukan
sebelumnya,
pengetahuan
dan
yaitu
perilaku
mahasiswa angkatan tahun 2014, Prodi Pendidikan
9
Dokter,
Fakultas
Kedokteran,
Universitas
Gajah
Mada dalam konsumsi minuman berenergi. Perbedaan penelitian kali ini dengan penelitian terdahulu meliputi
dalam
penelitian,
hal
metode
subjek
penelitian,
penelitian,
tempat
dan
tujuan
penelitian. Subjek dan tempat pada penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya, yakni ditujukan pada mahasiswa angkatan tahun 2014, Prodi Pendidikan Dokter, Mada.
Fakultas Pada
menggunakan sedangkan metode
Kedokteran,
penelitian metode
pada cross
Universitas
Gajah
terdahulu,
peneliti
sectional
analitik
cross
penelitian
ini
akan
sectional
deskriptif.
digunakan Tujuan
penelitian terdahulu hanya difokuskan pada pola konsumsi
minuman
berenergi
sedangakan
pada
penelitian kali ini ditambahkan tentang tingkat pengetahuan dan perilaku subjek mengenai konsumsi minuman berenergi. I.5. Manfaat Penelitian Manfaat secara umum dilakukannya penelitian ini adalah mampu mengetahui, mengidentifikasi, dan mengolah
informasi
hubungan
pengetahuan
dan
10
perilaku
mahasiswa
Pendidikan
Dokter,
Universitas berenergi penelitian
angkatan
Gajah
Mada
sedangkan ini
2014,
Fakultas dalam
secara
adalah
tahun
Kedokteran,
konsumsi
khusus
Prodi
minuman
manfaat
memberikan
dari
informasi
kesehatan tentang konsumsi atau penggunaan minuman berenergi di kalangan mahasiswa.