BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan pelayanan SPA tidak terlepas dari sejarah perkembangan SPA dimasing masing negara. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena sangat erat kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup atau social budaya yang ada sehingga disetiap negara berkembang secara spesifik terkait dengan budaya setempat. Pelayanan SPA menggunakan sumberdaya alam yang tersedia misal: sumber air panas, sumber air dan atau lumpur mineral untuk perawatan dan pengobatan. Hal ini sesuai dengan kata SPA yang berasal dari singkatan Santé Par Aqua (bahasa Perancis) atau Solus Per Aqua (bahasa Latin) yaitu perawatan dengan air. Di Indonesia sebahagian diartikan sebagai Sehat Pakai Air (SPA) atau Tirta Husada. Spa dan salon kecantikan di Indonesia sudah sangat menjamur, sehingga sangatlah mudah untuk menemukannya, tidak hanya untuk membuat wajah terlihat cantik dan awet muda saja namun adanya salon merupakan tempat yang tepat bagi pekerja wanita dengan rutinitas padat oleh karenanya mereka membutuhkan waktu untuk merefleksikan diri serta menyegarkan kembali fisik dan psikis dengan perawatan tubuh dari segi kecantikan dan kesehatan. Perawatan kecantikan biasanya meliputi bagian wajah, rambut dan kuku. Dalam perawatan wajah terdiri dari facial, face message, face mask, dan makeup. Sedangkan untuk rambut terdiri dari creambath, hair spa, potong rambut, pewarnaan rambut dan lain sebagainya. Dan untuk perawatan kuku terdiri dari nail art, manicure (perawatan kuku tangan) dan pedicure (perawatan kuku kaki).1
1
Maria De Gloria Sihotang, Ayu Balinese Beauty and Spa.Data Skripsi.2012
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk perawatan tubuh yaitu dengan spa, spa adalah perawatan tubuh yang dilakukan dengan menggunakan media air atau yang biasa disebut dengan hydrotherapy atau terapi air dengan tujuan merawat penampilan, pengobatan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan jiwa, raga, dan sukma.2 Beberapa tempat pelayanan spa dan salon di Indonesia seperti Martha Tilaar Salon Day Spa sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas bahkan sudah melebarkan sayapnya hingga ke mancanegara. Karena pencapaian ini lah maka pelayanan Martha Tilaar Salon Day Spa juga harus sebaik mungkin. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan mendesain tampilan interior lebih baik lagi dengan mempertahankan citra Martha Tilaar sendiri. I.1.2 Latar belakang tema Penggunaan konsep desain yang maju menandakan penyesuaian sebuah desain terhadap zaman, oleh karena itu gaya modern yang maju akan diaplikasikan ke dalam desain agar tidak terlalu berkesan kuno. Perancangan salon day spa “ MARTHA TILAAR ” ini akan menerapkan gaya modern dengan tema heritage. UNESCO memberi definisi `Heritage` yaitu sebagai warisan (budaya) masa lalu, apa yang saat ini dijalani manusia, dan apa yang diteruskan kepada generasi mendatang. Pendek kata, `Heritage` adalah sesuatu yang seharusnya diestafetkan dari generasi ke generasi, umumnya karena dikonotasikan mempunyai nilai sehingga patut dipertahankan atau dilestarikan keberadaannya. Pengertian heritage sesungguhnya cukup luas. Dalam kamus Inggris-Indonesia susunan John M Echols dan Hassan Shadily, heritage berarti warisan atau pusaka. Sedangkan dalam kamus Oxford, heritage ditulis sebagai sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau negara selama bertahun-tahun dan diangap sebagai bagian penting dari karakter mereka. (Diakses melalui http://heritagejava.com/10/heritage pada tanggal 28 Maret 2016)
2
Dr. Kusumadewi Sutanto,M.Pd. dan dr. MMV Lianywati Batihalim, M.S.,Sp.OK.,M.Biomed. .SPA. Gramedia Pustaka Utama. 2015 hal.166
2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penerapan tema `Heritage` bertujuan untuk mempertahankan kebudayaan sedangkan gaya modern menggambarkan kemajuan zaman, penggabungan konsep tersebut bertujuan untuk mempertahankan kebudayaan turun temurun di zaman modern. Kebudayaan yang dipilih adalah kebudayaan Yogyakarta Jawa Tengah dengan alasan pemilik Martha Tilaar Day Spa yang berasal dari Jawa Tengah dan lambang dari Jawa Tengah itu sendiri adalah Candi Borobudur yang berada di Yogyakarta. I.2 Identifikasi Masalah Masalah umum yang sering muncul dalam sebuah perancangan interior terutama interior spa yaitu bagaimana merancang sebuah interior spa yang dapat memberikan pelayanan serta fasilitas yang nyaman, berkualitas, efisien dan juga mampu menarik banyak perhatian khalayak umum. Masalah tersebut akan dijabarkan ke dalam beberapa aspek pendukung pada interior, diantaranya adalah aspek manusia, aspek lingkungan, aspek bangunan, aspek ruang dan aspek estetika. 1. Aspek manusia a. Bagaimana menciptakan interior yang dapat memberikan kesan fresh dan relaksasi pada customer ? b. Apa sajakah fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan spa baik pengunjung maupun pengelola ? 2. Aspek lingkungan a. Bagaimana memilih lokasi spa yang tepat dan mampu mendatangkan banyak pengunjung ? b. Bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi desain interior tempat spa ?
3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Aspek bangunan a. Bagaimana memilih dan menentukan struktur bangunan yang tepat dalam perancangan tempat spa ? b. Bagaimana menentukan arah hadap tempat spa yang tepat agar memberikan efek yang baik dalam perancangan tempat spa ? 4. Aspek ruang a. Bagaimana menciptakan hubungan antar area dalam atau ruang yang benar pada tempat spa ? b. Bagaimana menciptakan area atau ruang yang sesuai dan mewakili gaya dan tema yang ingin diterapkan ? c. Bagaimana membuat pengorganisasian ruang yang baik berdasarkan fasilitas yang akan disediakan ? d. Bagaimana mengatasi sirkulasi gerak pemakai tempat spa yang baik dan benar ? 5. Aspek estetika a. Bagaimana merancang interior salon day spa dengan pemilihan gaya dan tema yang mampu mencapai kesan yang diinginkan ? b. Bagaimana menampilkan identitas desain yang kuat pada perancangan tempat spa ? c. Bagaimana pengaplikasian elemen pencahayaan maupun benda estetis lainnya dengan baik ? I.3 Batasan Masalah 1. Pemilihan desain furniture tradisional. 2. Elemen estetis dan material finishing yang modern. 3. Perancangan interior menerapkan material alami, seperti kayu, bebatuan dan lain sebagainya. 4. Fasilitas utama dalam perawatan tubuh, wajah, dan rambut serta fasilitas lain berupa tempat penjualan produk Martha Tilaar.
4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
I.4 Maksud, Tujuan dan Sasaran Perancangan I.4.1 Maksud Maksud dari perancangan salon day spa ini adalah untuk mempelajari, menelusuri, mengkaji atau menganalisa serta mengaplikasikan teori atau dasar perencanaan desain interior salon day spa dengan gaya modern heritage. I.4.2 Tujuan Tujuan perancangan Martha Tilaar Salon Day Spa adalah: a. Merancang sebuah salon day spa yang menyediakan fasilitas kecantikan dan perawatan tubuh. b. Merancang tempat spa dengan konsep modern namun tidak menghilangkan citra Martha Tilaar itu sendiri yang selalu mengusung konsep tradisional. c. Merancang tempat spa yang dapat menciptakan suasana yang nyaman, tenang dan rileks. d. Merancang salon day spa yang menyesuaikan lingkungan sekitar bangunan. e. Merancang salon day spa dengan nilai estetis yang baik. I.4.3 Sasaran Merancang atau mendesain sebuah Salon Day Spa berdasarkan teori-teori yang ada dan mampu menarik perhatian seluruh wanita baik muda maupun tua untuk bersedia melakukan treatment di dalam Martha Tilaar Salon Day Spa ini. I.5 Ruang Lingkup Perancangan Merancang sebuah salon dan spa dengan gaya Modern Heritage yang meliputi: 1. Perencanaan interior yang meliputi lantai, dinding dan plafon. 2. Perencanaan tata letak atau layout furniture. 3. Perancangan furniture yang sesuai ergonomi dan bernilai estetis. 4. Fasilitas yang ada sesuai pada analisa aktifitas pengguna. 5. Tidak mengubah struktur bangunan. 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
I.6 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut: I.6.1 Pengumpulan Data DATA
Studi literature
Survey lapangan
Wawancara
- Buku
- Wawancara
- Manager
- Google book
- Dokumentasi
- Assistant
- Artikel
berupa foto
manager
Tabel I.1 Teknik Pengumpulan Data
a) Studi literatur Dilakukan dengan cara mempelajari, memilah data dan menulisnya kembali berdasarkan buku-buku atau internet yang menunjang penulisan. b) Studi lapangan Pengumpulan data melalui studi lapangan yaitu dengan cara Observasi langsung,
wawancara
pihak
terkait
dan
pengumpulan
foto-foto
dokumentasi langsung di dalam salon dan spa. I.7 Metode Perancangan Dalam proses desain ada 3 tahapan yang harus dilakukan yaitu input, analisa dan output. Tahapan input merupakan tahapan awal dimana penulis mendapatkan data-data terkait perancangan, pada tahap analisa penulis meneliti masalah yang ada kemudian menganalisa data-data yang telah didapat, dan ditahap akhir atau output adalah hasil akhir yang didapat dari input dan analisa.
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berikut ini merupakan bagan metode perancangan:
INPUT
Martha Tilaar Salon Day Spa
Survey lapangan
Data literatur
ANALISA
Analisa
Permasalahan
Analisa Data Fisik dan Data Non Fisik
OUTPUT
Kriteria desain
Pengembangan desain
Desain akhir Bagan I.1 Metode Perancangan
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
I.8 Sistematika Pembahasan BAB I
: PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang mengenai Spa dan salon kecantikan serta berisi identifikasi masalah, batasan masalah, maksud, tujuan dan sasaran, ruang lingkup pembahasan dan metode-metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data.
BAB II
: TINJAUAN DATA Berisi ulasan atau tinjauan umum berupa data-data secara umum mengenai Salon Day Spa dan membahas mengenai kebudayaan Yogyakarta, Jawa Tengah serta asek teknis desain interior, selain itu juga membahas mengenai tinjauan khusus perusahaan Martha Tilaar hingga studi banding guna mendapatkan kesimpulan.
BAB III : ANALISA DAN DATA PROYEK Berisi ulasan atau penjabaran mengenai analisa-analisa yang berkaitan dengan data proyek seperti analisa fisik bangunan dan lingkungan, analisa data non fisik, analisa persyaratan ruang, analisa aktifitas fasilitas dan besaran ruang yang dibutuhkan hingga analisa gaya dan tema serta gaya tema yang diterapkan pada desan interior saon day spa Martha Tilaar. BAB IV : KONSEP PERANCANGAN INTERIOR Bab ini berisi mengenai konsep interior dan aspek-aspek yang mempengaruhi dan dibahas secara detail seperti citra ruang, konsep warna, material, furniture, pencahayaan, penghawaan, akustik, signage, serta pen-zoningan dan grouping hingga pada penetapan layout yang terpilih. BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan berupa hasil desain yang telah dibuat dan berisi saran kepada pengelola Martha Tilaar.
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/