BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmatan lil ‘alamin. Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan manakala ajarannya dijadikan sebagai pedoman hidup dan dilaksanakan secara konsisten serta konsekuen. Usaha menyebarluaskan Islam dan realisasi terhadap ajarannya yaitu dengan berdakwah.1 Pada dasarnya dakwah Islam adalah proses penyelenggaraan suatu usaha yang dilakukan dengan sadar dan sengaja, baik dengan cara mengajak orang untuk beriman dan menaati Allah SWT. atau memeluk agama Islam dan juga menjalankan amar ma’ruf nahi munkar untuk mencapai tujuan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang diridlai Allah SWT. dan dalam rangka mencapai tujuan, yaitu hidup sejahtera di dunia dan akhirat.2 Demi tercapainya dakwah Islam yang efektif dan efisien, maka dakwah perlu digeluti dan mendapat perhatian yang serius. Hal ini dimaksudkan demi terwujudnya usaha menyebarluaskan ajaran Islam, baik di kota-kota besar maupun di masyarakat pedesaan. Jika dilihat dari hakekatnya, dakwah Islam merupakan aktualisasi imani (teologi) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara manusia pada dataran individu dan sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan
hlm. 12.
1
Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2000,
2
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, CV. Al-Ikhlas, Surabaya, 1983,
hlm. 21.
1
2 dengan menggunakan cara tertentu.3 Dengan kata lain, dakwah menurut pandangan Islam merupakan suatu usaha menuju ke arah yang lebih baik. Selain itu dakwah bertujuan untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dibawakan oleh para aparat dakwah atau penerang agama.4 Mengingat kondisi ideal tugas dakwah tersebut, sebagai upaya perwujudannya diperlukan kerja sama dengan aspek lain serta perencanaan yang teratur dan terus menerus, hal ini disebabkan oleh kondisi sosial yang senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan zaman. Dalam menghadapi kendala yang demikian serta untuk tercapainya perwujudan tujuan dakwah yang efektif dan efisien, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan bersama, maka dakwah memerlukan penetapan strategi dakwah. Strategi ini dimaksudkan untuk mengoperasionalkan rencana dakwah dalam menghadapi kendala agar dapat dicapai tujuan dakwah yang efektif. Keadaan ini membuka mata para ulama, para mubalig dan da’i untuk tidak menganggap ringan tugas berdakwah, karena tugas itu sangat berat. Untuk itu perlu persatuan dan kesatuan yang kokoh, guna melaksanakan dan melestarikan ajaran agama Islam, serta mengamalkan isi pancasila demi kemajuan dan kejayaan bangsa. Oleh karena itu dalam menyertai perjuangan rakyat Indonesia dalam menegakkan serta mengisi kemerdekaan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang 1945 menjadi suatu Negara yang diridloi Allah Azza wa jalla, perlu perjuangan yang keras dari warga baik pria maupun wanita. Kalau selama ini kita mengetahui bahwa yang sering berjuang demi mewujudkan cita-cita bangsa adalah laki-laki, maka sekarang dengan adanya emansipasi wanita maka wanita juga ikut berkewajiban berjuang demi cita-cita bangsa tersebut.
3
Amrullah Ahmad, (Ed), Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, PLP2M, Yogyakarta, 1983, hlm. 2. 4 H. M. Arifin, M. Ed., Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Bumi Aksara, Jakarta, 1997, hlm. 4.
3 Wanita-wanita Islam Indonesia harus punya tekad dan semangat untuk selalu meningkatkan martabatnya dalam kedudukannya sebagai pribadi, istri, ibu, anggota masyarakat dan bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menegakkan Pancasila. Mengingat kondisi yang demikian, didorong pula oleh nurani yang suci dan luhur dari para ulama, akhirnya terbentuklah kedua wadah organisasi dakwah bagi wanita yaitu Muslimat NU dan Aisyiyah. Muslimat NU adalah organisasi wanita yang merupakan badan otonom dari organisasi Nahdlotul Ulama. Berasaskan Islam, menurut faham Ahlussunah wal Jama’ah yaitu kaum yang menganut i’tiqod sebagaimana i’tiqod Nabi Muhammad SAW. dan sahabat-sahabat beliau.5 Sedangkan Aisyiyah adalah organisasi wanita yang gerakannya berlandaskan Islam bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunah Rasul, tujuan gerakannya yaitu terwujudnya masyarakat utama yang diridhai Allah SWT. Gerakannya dilakukan dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Organisasi Aisyiyah berkeyakinan bahwa Islam merupakan agama yang diwahyukan oleh Tuhan kepada para utusan-Nya. agama Islam diyakini sebagai petunjuk hidup dan kehidupan umat manusia sepanjang zaman agar dapat dicapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Gerakan (kinerja) Aisyiyah bertujuan agar ajaran-ajaran Islam yang meliputi aqidah, akhlak dan muamalah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mampu menjadi pendorong dan penopang bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dalam segenap aspeknya. Sebagai organisasi, Aisyiyah merupakan komponen pergerakan Muhammadiyah, yaitu sebagai pelaku dakwah gerakan persyarikatan Muhammadiyah
dalam
memaksimalkan
pembinaan,
peningkatan
dan
pengembangan kualitas segenap sumber daya manusia, terutama kaum wanitanya, bagi penciptaan masyarakat utama. 5
H. Amin Ali, Ahlussunnah wal Jama’ah dan Unsur-unsur Pokok Ajarannya, CV. Wicaksana, Semarang, 1980, hlm. 42.
4 Dalam menjalankan missi organisasi, Aisyiyah senantiasa bersifat dinamis sejalan dengan tuntutan kondisi dan situasi masyarakat yang senantiasa berkembang pula. Dinamika gerakannya diarahkan secara srtategis untuk menyajikan jawaban yang tepat sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat.6 Untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyah, maka kedua organisasi tersebut memerlukan strategi dakwah dengan membentuk suatu perkumpulan dengan adanya pengajian-pengajian. Pengajian yang dilakukan oleh Muslimat NU, dilakukan setiap satu bulan sekali yang dihadiri oleh pengurus kecamatan, dan pengajian yang dilakukan Aisyiyah dilakukan satu bulan sekali yaitu setiap hari sabtu, minggu terakhir. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan dakwah yang efektif dan berhasil kedua organisasi tersebut. Melihat fenomena di atas, maka dakwah yang dilakukan oleh kedua organisasi tersebut (Muslimat NU dan Aisyiyah) mengenai strategi dakwah yang digunakan untuk tercapainya tujuan dakwah, maka penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti lewat Studi Komparatif Mengenai Strategi Dakwah yang diterapkan oleh Muslimat NU dan Aisyiyah yang dalam hal ini penulis khususkan di Kabupaten Tegal. B. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalahpahaman dari judul di atas maka akan dijelaskan maksud dari beberapa istilah yang terdapat pada judul di atas yaitu: 1. Studi
: Penelitian ilmiah, kajian, telaahan.7 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan studi adalah penelitian
ilmiah
yang
mengkaji
strategi
dakwah
Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal dengan menggunakan metode komparatif. 2. Komparatif 6
: Berkenaan atau berdasarkan perbandingan.8
Shoimah Kastolani, dalam Makalah Dengan Tema Hakekat, Visi dan Missi Aisyiyah, 2000, hlm. 10. 7 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1976, hlm. 965 8 Ibid., hlm. 516
5 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan komparatif adalah membandingkan kedua organisasi yaitu Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal 3. Strategi
: Suatu rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan khusus.9 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan strategi adalah suatu kebijaksanaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal dalam melaksanakan dakwahnya
4. Dakwah
: Mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar, sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan
mereka
dunia
dan
akhirat.10 5. Muslimat NU : Badan otonom dari jam’iyah Nahdlatul Ulama yang bergerak di kalangan perempuan.11 6. Aisyiyah
: Organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di kalangan perempuan.12
Dari pengertian di atas, perlu ditegaskan bahwa yang ingin dikaji dan diteliti oleh penulis adalah mengenai penerapan strategi dakwah yang dilakukan oleh Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal, dengan membandingkan antara keduanya. C. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas, maka dapatlah dirumuskan beberapa permasalahan. Adapun permasalahan itu adalah: 1. Bagaimana strategi dakwah Islamiyah dilihat dari persamaan dan perbedaan Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal?
9
Loc. cit., hlm. 965 Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah, Wijaya, Jakarta, 1967, hlm. 1 11 Hasil-hasil keputusan konggres XIV Muslimat NU 12 AD/ART Aisyiyah, Pimpinan Pusat Aisyiyah, Yogyakarta, 1996 10
6 2. Kendala-kendala apa yang dihadapi oleh Aisyiyah dan Muslimat NU dalam melaksanakan dakwah islamiyah? 3. Sejauhmana relevansi strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah terhadap kondisi sosial kemasyarakatan? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui strategi dakwah islamiyah (persamaan dan perbedaan, kekurangan dan kelebihan) Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang ada dalam melaksanakan dakwah islamiyah yang dihadapi oleh Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal. 3. Untuk mengetahui relevansi strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah terhadap kondisi sosial kemasyarakatan. E. Metode Yang Digunakan Sebagai pegangan dalam penulisan skripsi dan pengolahan data untuk memperoleh hasil yang valid dan qualified, penulis menggunakan beberapa metode dalam penulisan skripsi ini, yaitu: 1. Field Research, yaitu merupakan research yang dilakukan di medan terjadinya gejala. Adapun yang dijadikan alat pengumpulan datanya adalah sebagai berikut: 1) Metode Observasi Yaitu metode pengamatan dan pencatatan dengan sistematis mengenai fenomena-fenomena yang diselidiki.13 Metode ini penulis gunakan untuk mengobservasi langsung guna memperoleh data yang berhubungan dengan situasi umum Aisyiyah dan Muslimat NU Kabupaten Tegal serta strategi penerapan dakwahnya.
13
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid I, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1987, hlm. 136
7 2) Metode Interview Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian.14 Dalam hal ini penulis akan mewancarai pengurus Aisyiyah dan Muslimat NU Kabupaten Tegal. 3) Metode Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.15 Metode ini digunakan untuk meneliti dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian. Adapun data yang diperoleh dengan metode ini adalah data-data tentang sejarah berdirinya, struktur organisasinya dan untuk melengkapi data yang tidak diperoleh melalui interview. 2. Metode Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisa data. Adapun metode analisa data yang penulis gunakan adalah metode kualitatif, sedangkan proses berpikirnya menggunakan metode: a. Metode Induktif, yaitu proses berpikir dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.16 Dalam hal ini akan diuraikan bagaimana strategi dakwah yang dilakukan kedua organisasi tersebut setelah itu baru dijelaskan tentang persamaan dan perbedaan, kendalakendala dan relevansi terhadap masyarakat Kabupaten Tegal.
14
Ibid, hlm. 193 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Rineka Ilmu, Jakarta, Cetakan Kesebelas, 1998, hlm. 236. 16 Sutrisno Hadi, op. cit., hlm. 42. 15
8 b. Metode Komparatif, yaitu metode yang menggunakan sistem perbandingan antara fakta satu dengan fakta lain untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang lebih sempurna atau mendekati kebenaran.17 Metode ini penulis gunakan untuk mencari perbandingan antara penerapan strategi dakwah yang dilakukan oleh Aisyiyah dan Muslimat NU Kabupaten Tegal, sehingga dapat diketahui adanya persamaan dan perbedaan dari penerapan strategi dakwah tersebut. F. Kajian Pustaka Untuk menghindari adanya kesan pengulangan dalam melakukan penelitian ini, agar tidak terjadi pembahasan yang sama dengan peneliti lain, maka penulis perlu menjelaskan adanya topik penelitian yang akan diajukan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Sejauh ini penulis belum menemukan penelitian yang membahas tentang studi komparatif terhadap strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal, sehingga penulis tertarik untuk mengangkat persoalan ini ke dalam skripsi. Adapun beberapa buku, makalah, artikel dan tulisan-tulisan lepas yang penulis jadikan sebagai telaah pustaka belum cukup, oleh karena itu perlu adanya hasil penelitian dengan cara wawancara. Dengan tujuan sebagai rujukan dalam penggarapan penelitian ini dan sebagai langkah tindak lanjut atas permasalahan yang relevan dan untuk membuktikan bahwasanya ini belum ada yang menelaah dan mengkajinya. Penulis belum menemukan penelitian yang membahas tentang strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal, namun ada penelitian yang hampir mirip yaitu: 1. Peneliti Akhmad Fudholi, tahun 2001 tentang Studi Komparatif Manajemen Dakwah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama dan Pimpinan
17
Ibid., hlm. 9.
9 Daerah
Muhammadiyah
Kabupaten
Tegal.18
Dalam
skripsi
ini
menitikberatkan pada bagaimana manajemen dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Tegal, penelitian ini bersifat lapangan yang difokuskan pada pengaturan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian pada manajemen dakwah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama di Kabupaten Tegal. 2. Peneliti Hikasanti Agustina Fajriyah, tahun 2000 tentang Aktivitas Da’iyah Aisyiyah dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Keagamaan Masyarakat Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara.19 Dalam skripsi ini menitikberatkan pada aktivitas da’inya dalam mensyiarkan dakwahnya melalui pengajian-pengajian yang dilakukan oleh kaum wanita disebut dengan nama Aisyiyah. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Aisyiyah di Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara antara lain pengaktifan majelis taklim dan melalui pendidikan. Sedangkan pengaruhnya terhadap masyarakat di Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara sangat positif, terbukti masyarakat sangat senang dan mengikuti kegiatankegiatan yang diadakan oleh da’i-da’i Aisyiyah. 3. Peneliti
Faiz
Amriana,
tahun
1993,
tentang
Kajian
Tentang
Pengembangan Agama dan Pembinaan umat Islam Himpunan Da’iyah Muslimat Fatayat Ulama (HIDMAT) NU Kabupaten Pekalongan.20 Dalam skripsi ini menitikberatkan pada bagaimana cara-cara mengembangkan agama dan membina umatnya pada kedua organisasi yaitu Fatayat dan Muslimat supaya bersatu dalam melaksanakan tugasnya.
18
Akhmad Fudholi, Studi Komparatif Manajemen Dakwah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal, Skripsi, Fakultas Dakwah, Semarang, 2001 19 Hikasanti Agustina Fajriyah, Aktivitas Da’iyah Aisyiyah dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Keagamaan Masyarakat Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara, Skripsi, Fakultas Dakwah, Semarang, 2000 20 Faiz Amriana, Kajian Tentang Pengembangan Agama dan Pembinaan Umat Islam Himpunan Da’iyah Muslimat Fatayat Ulama (HIDMAT) NU Kabupaten Pekalongan, Skripsi, Fakultas Dakwah, Semarang, 1993
10 Dalam skripsi ini menitikberatkan tentang bentuk strategi yang diterapkan oleh lembaga dakwah HIDMAT NU Kabupaten Pekalongan mencakup dua sasaran, yakni sasaran pertama adalah intern anggota HIDMAT NU sendiri melalui pengkaderan para da’i, sedang
sasaran kedua adalah
kepada masyarakat umum yang menjadi obyek sasaran penyebaran agama. Praktek dari strategi pengembangan agama dan pembinaan umat yang diterapkan adalah meliputi dakwah bil lisan dan bil hal. Sedangkan maksud dan tujuan pembinaan umat adalah melestarikan nilai-nilai Islam dalam kancah kehidupan masyarakat, merealisasikan ajaran Ahlussunah wal Jama’ah dalam kehidupan sehari-hari serta ingin menciptakan kondisi masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila yang mendapat ridho Allah SWT. Dari ketiga penelitian di atas, yang membedakan dari penelitian yang penulis tawarkan yaitu menelusuri tentang strategi dakwah Aisyiyah dan Muslimat NU dengan menggunakan studi komparatif (membandingkan antara keduanya). Dari telaah yang sudah dilakukan di atas, sepengetahuan penulis belum ada penelitian yang membahas tentang studi komparatif terhadap strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal. Dalam kajian ini penulis ingin meneliti dan menelaah lebih jauh tentang hal tersebut. G. Kegunaan Penelitian Sedangkan manfaat yang dapat dipetik dari penelitian in adalah: 1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi para pelaku dakwah khususnya Muslimat NU dan Aisyiyah, baik secara perorangan maupun kelompok dalam mengatasi permasalahan yang ada dalam lingkungan masyarakat Islam. 2. Memperluas
dan
memperdalam
penghayatan terhadap masalah dakwah.
pengetahuan,
pemahaman
dan
11 H. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai keseluruhan isi skripsi ini ke dalam lima bab dan beberapa sub bab sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, Penegasan Judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode yang digunakan, kajian pustaka, kegunaan penelitian dan sistematika skripsi.
Bab II
: Berisi tinjauan tentang dakwah dan strategi dakwah Islam, yaitu mengenai tinjauan umum tentang dakwah, pengertian dakwah, tujuan dakwah, unsur-unsur dakwah, strategi dakwah serta strategi dakwah organisasi Islam di Indonesia
BAB III
: Berisi tentang gambaran umum Kabupaten Tegal dan strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal, yaitu mengenai kondisi umum Kabupaten Tegal, letak geografis dan kondisi
demografis,
gambaran
umum
tentang
organisasi
Muslimat NU Kabupaten Tegal, sejarah berdirinya, visi, misi dan program dakwah, rencana operasional dan rencana strategi dakwah, sistem pengorganisasian dakwah, bentuk kegiatan dakwah dan pembiayaan dakwah Muslimat NU Kabupaten Tegal, gambaran tentang organisasi Aisyiyah Kabupaten Tegal, sejarah berdirinya, visi, misi dan program dakwah, rencana operasional
dan
pengorganisasian
rencana dakwah,
strategi
bentuk
dakwah,
kegiatan
sistem
dakwah
dan
pembiayaan dakwah Aisyiyah Kabupaten Tegal. BAB IV
: Bersisi tentang analisis terhadap pelaksanaan strategi dakwah Muslimat NU Kabupaten Tegal dan Aisyiyah Kabupaten Tegal, menjelaskan tentang kesamaan dan perbedaan strategi dakwah, kendala-kendala serta relevansinya.
BAB V
: Berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan penutup.