BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial sehingga disini manusia tidak bisa hidup sendiri, mereka memerlukan orang lain untuk dapat saling menolong, Aristoteles menyatakan ajarannya bahwa manusia adalah zoon politicon artinya manusia itu sebagai mahluk pada dasarnya ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia yang lain. Setiap manusia mempunyai kebutuhan sendiri yang kadangkala searah dengan kebutuhan orang lain, sehingga dapat dilakukan kerjasama untuk mencapai tujuan dari masing individu. Akan tetapi kadang kala kepentingan tiap-tiap individu bertentangan sehingga dapat menimbulkan konflik dalam masyarakat. Agar hal tersebut tidak terjadi maka diperlukan adanya serangkaian petunjuk yang berisi tentang bagaimana seseorang berbuat terhadap orang lain, atau bagaimana manusia bertingkah laku dalam masyarakat. Serangkaian petunjuk yang berisi pedoman-pedoman itu disebut dengan norma/ kaidah sosial. 2 Sebetulnya manusia telah mengetahui bahwa kehidupannya dalam masyarakat pada hakekatnya diatur oleh bermacam-macam pedoman. 3 Peraturan-peraturan inilah yang nantinya menjadi cikal bakal dari hukum. Jadi hukum adalah ketentuan-ketentuan yang timbul dari dalam 2
M. Bakri, Pengantar Hukum Indonesia, IKIP Malang, 1995, hal. 2
3
Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi Hukum, Bina Karya Aksara, 1997, hal. 10
Universitas Sumatera Utara
pergaulan manusia berdasarkan kesadaran dari manusia itu sendiri, sebagai gejala sosial yang merupakan hasil dari pengukuran baik dan buruk tentang tingkah laku manusia dalam pergaulan hidupnya. 4 Hukum menjaga agar jangan sampai terjadi suatu ketidakseimbangan psikis dan fisik di dalam kehidupan suatu kelompok sosial tertentu yang berarti juga selalu menjaga terciptanya keadilan sosial bagi masyarakat. Hukum di dalam masyarakat biasanya terhimpun di dalam suatu sistem yang disusun dengan sengaja, yang sesuai dengan pembidangan. Misalnya, hukum yang mengatur perdagangan, terhimpun dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, hukum yang mengatur kegiatan-kegiatan agraria dalam masyarakat, terhimpun di dalam Undang-Undang Pokok Agraria beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya dan seterusnya. 5 Akan tetapi tidak selamanya hukum terhimpun dalam suatu sistem yang disusun dengan sengaja, menurut Apeldorn pergaulan hidup sebagai masyarakat yang teratur adalah penjelmaan hukum, adalah sesuatu dari hukum yang terlihat dari luar. Jadi hukum adalah masyarakat itu juga, hidup manusia sendiri, dilihat dari sudut yang tertentu, yakni sebagai pergaulan hidup yang teratur. 6 Hukum sebagai norma memiliki kekhususan, yaitu hendak melindungi, mengatur, menjaga keseimbangan dalam konteks kepentingan umum. Dalam 4
Abdul Djamali, Pengantar Hukum Indonesia. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal. 2. 5
Soerjono Soekanto, Op. Cit, hal. 11.
6
Apeldorn, Pengantar Ilmu Hukum, P.T. Pradnya Paramita, Jakarta, 1999, hal.6
Universitas Sumatera Utara
hukum pidana terdapat perbedaan yang esensial dengan hukum yang lain, yaitu hukum pidana bertujuan untuk mencari kebenaran dalam arti yang hakiki, yakni kebenaran yang mendekati keadaan yang sesungguhnya. 7 Dalam perkara pidana setiap aparat penegek hukum dituntut untuk lebih tegas, teliti dan kritis terhadap pelanggaran hukum dan melindungi setiap orang dari tindakan yang ditimbulkan oleh pihak pelanggar hukum tersebut. 8 Penentuan mengenai perbuatan yang dipandang sebagai perbuatan pidana, di Indonesia menganut asas legalitas (principle of legality) yaitu asas yang menentukan bahwa tidak ada suatu perbuatan yang dilarang dan diancam dengan hukum pidana jika tidak ditentukan terlebih dahulu dalam perundangundangan. 9 Dalam peraturan hukum di Indonesia tercantum dalam Pasal 1 ayat (1) KUHP ini lazim dikenal dengan bahasa latin Nullum Delictum Nulla Poena Sine Praevia lege. 10 Perubahan-perubahan pada masyarakat-masyarakat di dunia pada dewasa ini merupakan gejala yang normal, yang pengaturannya menjalar dengan cepat ke bagian-bagian lain dari dunia, antara lain berkat adanya komunikasi yang modern. Penemuan-penemuan baru bidang teknologi, terjadinya suatu revolusi, modernisasi pendidikan dan seterusnya yang terjadi 7
Tresna, Asas-Asas Hukum Pidana, Penerbit Tiara. Jakarta, 1995, hal. 19.
8
Ali Yuswandi, Penuntutan Hapusnya Kewenangan Menuntut dan Menjalankan Pidana, Pedoman Ilmu Jaya, 1995, hal. 2 9
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hal.23
10
Ibid
Universitas Sumatera Utara
di suatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat-masyarakat lain yang letaknya jauh dari tempat tersebut. 11 Satjipto Rahardjo menyatakan bahwa pengaruh industrialiasasi dan penggunaan teknologi modern terhadap kehidupan kehidupan sosial menghendaki hukum melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh pengaruh tersebut. 12 BPHN menyatakan tentang hukum dan perubahan, sebagai berikut: Hukum bukanlah suatu institusi yang statis, ia mengalami perkembangan. Kita lihat, bahwa hukum itu berubah dari waktu ke waktu. Konsep hukum seperti Rule of Law sekarang ini juga tidak muncul dengan tiba-tiba begitu saja, melainkan merupakan hasil dari suatu perkembangan tersendiri. Apabila disini dikatakan, bahwa hukum mempunyai perkembangan tersendiri, maka yang dimaksud terutama adalah hubungan timbal balik yang erat antara hukum dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam membicarakan hukum kita sebaiknya tidak mengabaikan hal tersebut. Pembicaraan mengenai hukum dengan struktur masyarakatnya pada suatu tertentu bermanfaat besar untuk menjelaskan mengapa hukum itu menjadi seperti yang kita kenal. Struktur masyarakat itu merupakan kendala, khususnya dalam menyediakan sarana institusi sosial yang memungkinkan hukum itu mempunyai bentuknya seperti tampil di hadapan kita. 13 Apabila kita amati kehidupan di sekeliling kita, maka sulitlah untuk menolak kenyataan, bahwa penggunaan teknologi modern telah menguasai hidup kita. Dibanding dengan umur sejarah manusia, teknologi modern ini memanglah
11
masih sangat umurnya. Sekalipun demikian pengaruh dan
Soerjono Soekanto, Op. Cit, hal. 86.
12
Satjipto Rahardjo, Penuntutan Hapusnya Kewenangan menuntut dan menjalankan pidana, Pedoman Ilmu Jaya, 1981, hal. 2. 13
Ibid, hal. 26
Universitas Sumatera Utara
dampak yang ditimbulkannya dalam kehidupan sosial manusia, sulit ditandingi oleh peristiwa-peristiwa lain dalam. Salah satu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah komputer. Kata komputer diambil dari suatu bahasa latin yaitu Coputare yang secara harfiah berarti menghitung. 14 Jadi bila ditinjau dari asal katanya maka komputer bisa digolongkan sebagai salah satu jenis mesin hitung. Sehingga pengertian komputer adalah sebuah peralatan elektronik yang mampu menerima data, mengumpulkan data, mengolah data dan menyajikan hasil pengolahan dalam bentuk informasi atau signal yang bisa digunakan untuk mengontrol suatu proses mekanik. 15. Pengertian komputer tersebut tidak berbeda dengan pengertian komputer menurut J.M. Oorschof yaitu sekelompok mesin yang dalam satu kerjasama dan koordinasi ada di bawah control program yang dimasukkan ke dalam memori. 16 Komputer menurut Andi Hamzah adalah serangkaian atau kumpulan mesin elektronik yang bekerja bersama-sama dan dalam melakukan serangkaian/kumpulan mesin elektronik yang bekerja bersama-sama dan dapat melakukan rentetan atau rangkaian pekerjaan secara otomatis melalui instruksi atau program yang diberikan kepadanya. 17
14
Belajar APK dan DOS. Sacktie Computer. Bangil. 1993. hal.1
15
Ibid. hal.2
16
Heru Supraptomo, Hukum dan Komputer. Alumni Bandung. 1996, hal. 7.
17
Andi Hamzah, Aspek-Aspek Pidana di bidang komputer, Andi Offset, Yogyakarta, 1996,
hal.1.
Universitas Sumatera Utara
Sebelum pada wujudnya yang sekarang ini, komputer terus-menerus mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sejarah komputer dimulai sejak digunakannya alat hitung sederhana yang dinamakan ABACUS. Adapun istilah komputer itu sendiri baru dikenal oleh manusia pada tahun 1937 yaitu dengan munculnya mesin elektro mechanical yang diberi nama Mark I yang diciptakan oleh Herman Hollerith dari Buffalo, New York. Sedangkan perkembangan komputer dimulai sejak tahun 1945 dengan generasi-generasi sebagai berikut: 1. Generasi I (1945 – 1959) Pada generasi pertama ini digunakan tabung-tabung elektronik sebagai penggerak
utamanya dengan menggunakan satuan mili detik sebagai
satuan kecepatan menghitung. 2. Generasi II (1960 – 1965) Pada generasi kedua digunakan transistor sebagai penggarak utamanya. 3. Generasi III (1965 – 1975) Pada generasi ketiga digunakan IC (Integrated Circuit) yang disusun dalam satuan chip. 4. Generasi IV (1975 – sekarang) Pada generasi keempat yang masih berlaku sampai sekarang sebagai penggerak utamanya tetap digunakan IC tetapi kemampuan proses dan daya tampung memori jauh lebih besar dibandingkan dengan generasigenerasi sebelumnya. 18 18
Belajar APK dan Dos, Op. Cit, hal. 2
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan komputer yang begitu pesat akhirnya melahirkan hal yang baru dalam dunia komputer yaitu teknologi internet. Internet adalah sebuah teknologi tinggi di bidang komputer yang sangat besar, terdiri dari atas jaringan-jaringan kecil yang terkoneksi atau terhubungkan secara interaktif dengan komputer di seluruh dunia. 19 Pada awalnya internet bukan dibangun untuk sistem komunikasi global seperti sekarang. Awalnya digunakan oleh militer Amerika Serikat yaitu pada akhir tahun 1960. Advanced Research Project Agency, yaitu departemen pertahanan Amerika Serikat mulai membiayai
proyek-proyek yang
mengembangkan jaringan komputer guna mendukung kegiatan penelitian militer. Dampak dari perkembangan internet adalah hampir setiap profesi, aktivitas komersial dan industri serta organisasi mungkin akan menemui kesulitan beroperasi jika tidak mengandalkan kecanggihan komputer yang dihubungkan dengan internet. Sejauh menyangkut hukum, internet merupakan peralatan yang amat bermanfaat yang memungkinkan penggunaan sistem pencarian informasi secara besar-besaran dan komputer pun yang telah dihubungkan dengan internet telah menambah peningkatan keuntungan bagi para ahli hukum dalam konteks penyiapan dokumen-dokumen, administrasi, akunting dan penyampaian serta yang paling mutakhir berkaitan dengan landasan keputusan.
19
Steve Browne, Internet Lewat Mosaic dan World Wide Web, PT. Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia, Jakarta, 1996, hal. 1.
Universitas Sumatera Utara
Teknologi komputer dengan dukungan fasilitas internet telah membuka kemungkinan kegiatan diseluruh bidang, akan tetapi respon dari para pembuat undang-undang dan pengadilan nampaknya masih setengah hati. Suatu faktor penting pada saat mengembangkan dan memperluas hukum pidana adalah ruang lingkup berlakunya dari perbuatan baru yang dilarang itu. Hukum pidana ada kaitannya dengan masalah-masalah kebebasan perdata dan kemerdekaan pribadi. Perbuatan “hacking” merupakan salah satu contohnya. Apabila akses secara tidak sah terhadap suatu sistem komputer dijadikan suatu tindak pidana, maka ini berarti bahwa hacking akan tunduk kepada hukum pidana, sedangkan memasuki halaman tanpa izin, yaitu suatu analogi fisik dari hacking komputer, hanya dapat diselesaikan dengan hukum perdata. Dikatakan bahwa hukum seharusnya tidak semestinya mendapat perlindungan yang berlebihan dari dimasuki tanpa izin dibanding dengan hak milik fisik lain. 20 Perkembangan pesat di bidang teknologi komputer yang dilengkapi fasilitas internet telah menyebabkan timbulnya kejahatan. Komputer dapat mempermudah kejahatan-kejahatan kuno seperti penipuan atau perbuatan curang, serta aktivitas-aktivitas yang lebih baru, yang merupakan kejahatan potensial telah tercipta sebagai contoh perbuatannya yaitu pencurian rekening bank melalui internet yang dilakukan oleh carder. Kasus pencurian bank dengan menggunakan fasilitas internet yang pernah terjadi pada tahun 2003 adalah kasus Dody Susilo Haryanto, yang 20
Brainbridge, Komputer dan Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 1993, hal. 155.
Universitas Sumatera Utara
bertempat tinggal di Malang, tersangka pelaku tindak pidana pencurian rekening bank milik seorang Warga Negara Amerika dengan nama Wong Sin bertempat tinggal di Los Angeles Amerika Serikat. Dody yang masih duduk di bangku kuliah di Fakultas MIPA Jurusan Elektronika Universitas Brawijaya ini dituduh telah mengambil rekening milik Wong Sin sebesar 6700 dollar dan Dody mengakui perbuatan yang dituduhkan kepadanya tetapi tidak mengakui besarnya uang yang diambil sebagaimana dimuat di beberapa media massa. Dody mengaku telah mengambil rekening sebesar 600 dollar. Selain itu, belakangan ini Indonesia sedang diramaikan dengan berita pembobolan ATM. Para nasabah tiba-tiba saja kehilangan saldo rekeningnya akibat dibobol oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Perbuatan pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet yang dilakukan oleh carder ini merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari, akibat dari penguasaan informasi, khususnya di bidang perbankan. Di Indonesia ketentuan mengenai pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet, belum terdapat ketentuan yang spesifik. Yang ada hanyalah pencurian dengan bentuk pokok sebagaimana diatur dalam Pasal 362 KUHP. Pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet dilakukan oleh pelaku cukup hanya di depan komputer yang ada di rumah atau di warung internet yang menyewakan internet serta bisa dimana saja asal
Universitas Sumatera Utara
terhubung dengan fasilitas internet. Pelaku dapat melakukan pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet tersebut hanya dengan menggerakkan jari-jari tanpa perlu adanya persentuhan yang aktif. Dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat suatu karya tulis dengan judul: “Tinjauan Yuridis Terhadap Pencurian Uang Melalui Rekening Bank Dengan Sarana Internet”
B. Perumusan Masalah Dari uraian tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahannya antara lain: 1. Bagaimana bentuk kejahatan yang berkaitan dengan bidang teknologi informasi? 2. Bagaimana kebijakan hukum pidana mengenai pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet?
C. Tujuan Penulisan Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui bentuk kejahatan yang berkaitan dengan teknologi informasi. 2. Untuk mengetahui kebijakan hukum pidana terhadap pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet.
D. Manfaat Penulisan
Universitas Sumatera Utara
Sangat diharapkan nantinya hasil penelitian dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik lingkungan akademis (teoritis), lingungan hidup secara praktis, maupun lingungan peradilan. 1. Manfaat Teoritis Untuk pengembangan ilmu pengetahuan hukum pidana, khususnya wacana tentang tindak pidana pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet ditinjau dari hukum pidana Indonesia.
2. Manfaat Praktis Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi kalangan praktisi khususnya pemerintah dalam hal ini pembuat undang-undang maupun aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian maupun Kejaksaan mengenai masalah tindak pidana pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet ditinjau dari hukum pidana Indonesia. E. Keaslian Penulisan Topik ini diangkat oleh penulis mengingat saat ini perkembangan modus kejahatan semakin canggih, dan mengikuti arus perkembangan teknologi. Skripsi dengan judul “Tinjauan Yuridis Terhadap Pencurian Uang Melalui Rekening Bank Dengan Sarana Internet” belum pernah ditulis Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, sepanjang yang ditelusuri dan diketahui oleh penulis. Tulisan ini disusun oleh penulis berdasarkan literatur-literatur yang telah ada sebelumnya seperti undang-undang, buku-buku, hasil-hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian, kasus-kasus, dan artikel-artikel yang penulis peroleh baik dari perpustakaan, ataupun media elektronik dan internet. Karena itulah hasil penelitian skripsi ini adalah karya asli penulis, hal ini sejalan dengan pemeriksaan oleh sekretaris departemen hukum pidana fakultas hukum Universitas Sumatera Utara mengenai judul yang tidak ada yang sama. Kalaupun ada judul yang sama ataupun menyerupai penulis yakin substansi dan isinya berbeda.
F. Tinjauan Kepustakaan. 1. Pengertian Pencurian Pencurian adalah mengambil benda atau barang milik orang lain secara diam-diam untuk dimiliki 21. Di dalam KUHP pengaturan tentang pencurian diatur dalam Pasal 362 sampai dengan Pasal 365, antara lain sebagai berikut : a. Pencurian Biasa Pasal 362 : Barang siapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum, karena pencurian , dengan hukuman penjara selama-lamamya lima tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp 900,-.
Unsur-unsur pencurian, dengan demikian adalah : 1) Unsur obyektif : a) Unsur perbuatan mengambil 21
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1498, 17 Januari 2010/11.00 WIB
Universitas Sumatera Utara
Dari adanya perbuatan mengambil ini menunjukkan bahwa pencurian adalah tindak pidana formil. Mengambil adalah suatu tingkah laku positif/perbuatan materiil yang pada
umumnya dilakukan dengan gerakan-
gerakan otot yang disengaja dengan menggunakan jari-jari dan tangan yang kemudian diarahkan pada suatu benda, menyentuhnya, memegangnya dan mengangkatnya lalu membawa dan memindahkan ke tempat lain atau ke dalam kekuasaannya. Disini berarti perbuatan mengambil adalah perbuatan aktif, ditujukan pada benda dan berpindahnya kekuasaan benda ke dalam kekuasannya. b) Unsur benda Pada mulanya benda menurut Memorie van Toelichting adalah terbatas pada benda-benda bergerak dan benda-benda berwujud. Barang bergerak adalah setiap benda yang menurut sifatnya dapat berpindah sendiri atau dapat dipindahkan (Pasal 509 KUH Perdata). Sedangkan benda yang tidak bergerak adalah benda-benda yang karena sifatnya tidak dapat berpindah atau dipindahkan. Dalam prakteknya unsur benda yang sesuai dengan MvT mulai
tidak
dianut,
karena sekarang pengertian benda mulai ditafsirkan secara luas dengan didasari dengan oleh HR dalam arrestnya pada tangal 23 mei 1921 dimana terdapat tindak pidana pencurian yang kemudian di kualifisir sebagai pencurian aliran listrik. Disini pengertian benda dilakukan penafsiran ekstensif. Dan jelas bahwa energi listrik sebagai suatu benda tidak berwujud dapat pula menjadi obyek pencurian.
c) Yang seluruhnya atau sebahagian kepunyaan orang lain
Universitas Sumatera Utara
Benda tersebut seluruhnya milik orang lain cukup sebagian saja, sedang yang sebagian milik petindak sendiri. Orang lain diartikan sebagai orang yang bukan petindak. Jadi benda yang menjadi obyek pencurian ini haruslah bendabenda yang ada pemiliknya. Sehingga benda-benda yang ada tidak ada pemiliknya tidak dapat menjadi obyek pencurian. 22
2) Unsur subyektif a) Maksud memiliki Terdapat dua unsur yaitu adanya maksud dan unsur memiliki. Dua unsur ini dapat dibedakan dan tidak dapat dipisahkan. Dan sebagai unsur subyektif memiliki adalah untuk dimiliki bagi diri sendiri atau untuk dijadikan sebagai barang miliknya. Pengertian lain menurut MvT adalah menguasai sesuatu benda seolah-olah ia pemilik dari benda tersebut. Prodjodikoro menyatakan tentang pengertian dan maksud memiliki barang yaitu berbuat sesuatu dengan suatu barang seolah-olah pemilik barang itu dan dengan perbuatan tertentu itu si pelaku melanggar hukum. 23 b) Melawan hukum Artinya adalah sebelum petindak melakukan perbuatan mengambil benda, ia sudah mengetahui, sudah sadar bahwa memiliki benda orang lain itu 22
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Harta Benda, IKIP Malang,1995, hal. 3.
23
Wirjono Prodjodikoro, Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia, Eresco. JakartaBandung, 1980, hal. 18.
Universitas Sumatera Utara
adalah bertentangan dengan hukum. Pendapat ini sesuai dengan keterangan dalam MvT yang menyatakan bahwa apabila unsur kesengajaan dicantumkan secara tegas dalam rumusan tindak pidana, berarti kesengajaan itu harus ditujukan pada semua unsur yang ada dibelakangnya. 24
b. Pencurian dengan Pemberatan (gequalifiseer) Pasal 363, yang berbunyi : (1) Dihukum penjara selama-lamanya tujuh tahun : ke-1 : Pencurian ternak; ke-2 : Pencurian pada waktu kebakaran, peletusan, banjir, gempa bumi, atau gempa laut, peletusan gunung api, kapal karena terdampar, kecelakaan kereta api, huru-hara, pemberontakan atau bahaya perang. ke-3 : Pencurian waktu malam dalam sebuah rumah atau dipekarangan tertutup yang ada rumahnya, dilakukan oleh orang yang ada disitu tiada dengan setahunya atau tiada dengan kemauan yang berhak; ke-4 : Pencurian yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih bersamasama; ke-5 : Pencurian yang dilakukan untuk dapat masuk ketempat kejahatan atau untuk dapat mengambil barang yang akan dicuri itu, dengan jalan membongkar, merusak atau memanjat atau memakai anak kunci palsu atau pakaian jabatan palsu. (2) Jika pencurian yang diterangkan dalam no. 3 disertai dengan salah satu hal tersebut dalam no. 4 dan 5, maka dijatuhkan hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun. 25
c. Pencurian Ringan Pasal 364 : Perbuatan yang diterangkan dalam pasal 362, dan pasal 363ayat (1) no. 4, begitu juga perbuatan yang diterangkan dalam pasal 363 ayat (1) no. 5, asal saja 24
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hal. 182.
25
H. A. K. Moch. Anwar, Hukum Pidana Bagian Khusus (KUHP Buku II), Alumni, Bandung, 1980, hal. 19.
Universitas Sumatera Utara
tidak dilakukan dalam sebuah rumah atau dalam pekarangan tertutup yang ada rumahnya dan jika barang yang dicuri itu tidak lebih dari dua ratus lima puluh rupiah, dihukum sebagai pencurian ringan, dengan hukuman penjara selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 900,-. Adapun unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : 1) Perbuatan yang diatur dalam Pasal 362 : pencurian biasa; 2) Perbuatan yang diatur dalam Pasal 363 ayat 1 no. 4 : Pencurian dilakukan oleh 2 orang atau lebih bersama-sama. 3) Perbuatan yang diatur dalam Pasal 363 no. 5 : a) Pencurian, dimana yang bersalah memasuki tempat kejahatannya atau dimana ia mencapai barang yang akan diambil itu, dengan cara : i.
Membongkar atau merusak;
ii.
Memanjat;
iii.
Memakai anak kunci palsu;
iv.
Memakai perintah palsu]
v.
Memakai pakaian jabatan palsu.
b) Perbuatan itutidak dilakukan dalam suatu rumah atau dipekarangan tertutup dimana berdiri sebuah rumah; c) Harga dari pada barang yang diambil tidak melebihi jumlah Rp 250,-.26
26
Ibid, hal. 28.
Universitas Sumatera Utara
d. Pencurian dengan Kekerasan Pasal 365 : (1) Dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun, dihukum pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang, dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap tangan (terpergok) supaya ada kesempatan bagi diri sendiri atau peserta lain dalam kejahatan itu untuk melarikan diri atau supaya barang yang dicurinya tetap tinggal ditangannya. (2) Hukuman penjara selama-lamanya dua belas tahun dijatuhkan : ke-1 : Jika perbuatan itu dilakukan pada malam didalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya atau dijalan umum atau dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan; ke-2 : Jika perbuatan itu dilakukan bersama-sama oleh dua orang atau lebih; ke-3 : Jika yang bersalah masuk ketempat melakukan kejahatan itu dengan pembongkaran atau memanjat atau memakai anak kunci pasu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu; ke-4 : Jika perbuatan menimbulkan akibat luka berat pada seseorang; (3) Hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun dijtuhkan jika karena perbuatan itu ada orang mati. (4) Hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun dijatuhkan, jika perbuatan itu menjadikan ada orang mendapat luka berat atau mati, dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih dan disertai pula pleh salah satu hal yang diterangkan dalam no. 1 dan 3.
2. Pengertian Kejahatan Internet Internet juga bisa didefinisikan sebagai jaringan antar negara yang berbasis protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Namun sebagian orang menganggap bahwa tiap jaringan komersial yang memiliki hubungan dengan jaringan TCP/IP tersebut,
Universitas Sumatera Utara
misalnya America On-line, Computer Serve juga dapat dikategorikan sebagai internet. 27 Internet adalah jaringan global yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia, dimana komputer yang tersambung ke internet menyediakan informasi yang terbuka untuk umum, sehingga pemakai Internet akan dapat menghubungi banyak komputer kapan saja, dan dari mana saja di belahan bumi ini untuk mengirim berita, memperoleh informasi ataupun mentransfer data.28 Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan
jaringan
telepon
(baik
kabel
maupun
gelombang
elektromagnetik).Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki program aplikasi serta bank data yang menyediakan informasi dan data yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung dalam internet. Pihak yang telah tergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamat tersendiri (bagaikan nomor telepon ) yang dapat dihubungi melalui 27
Artha, Hacker Sisi Lain Legenda Komputer. Medikom, Jakarta, 1990, hal 10.
28
Pengantar Teknologi Informasi,http:// balisite.com/Pengembangan Internet di Dikmenjur.htm/27 Desember 2009/pukul. 12.20 WIB.
Universitas Sumatera Utara
jaringan internet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak yang memiliki personal komputer ( PC ) untuk menjadi pelanggan ataupun untuk mengakses internet. Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. Internet adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Di bawah ini akan dijelaskan dampakdampak positif maupun negatif dari penggunaan internet. Adapun yang menjadi dampak positifnya adalah sebagai berikut : 29 a. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. b. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah. c. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
29
http://74.125.153.132/search?q=cache:8lMdMmSsWBcJ:onno.vlsm.org/v01/OnnoWP urbo/contrib/aplikasi/hukum/dampak-teknologi-informasi-ditinjau-dari-sisikriminalitas.doc+hubungan+kejahatan+dengan+teknologi+informasi&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=i d/ 27 Desember 2009/ Pukul 13.35 WIB.
Universitas Sumatera Utara
d. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. e. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain. f. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
Sedangkan yang menjadi dampak negatifnya dapat menyebabkan terjadinya kejahatan-kejahatan seperti sebagai berikut : 30 a. Pornografi Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. b. Penipuan Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini
30
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
atau mengkonfirmasi informasi yang kita dapatkan pada penyedia informasi tersebut. c. Carding Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka. d. Perjudian Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Untuk pengertian kejahatan internet, sangatlah erat kaitannya dengan pengertian kejahatan komputer dan pengertian kejahatan dunia maya (cybercrime), hal ini disebabkan karena kejahatan internet itu merupakan kejahatan yang menggunakan teknologi internet yang merupakan bagian teknologi informasi khususnya komputer. Sehinga terminologi kejahatan internet termasuk kedalam ruang lingkup definisi kejahatan teknolgi informasi (cybercrime) ataupun kejahatan komputer.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengertian Kejahatan Komputer Perkembangan manusia modern abad ini antara lain ditandai dengan berkembangnya karakteristik kejahatan yang dilakukan. Jenis-jenis kejahatan barupun banyak bermunculan, termasuk kejahatan komputer. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa variable alat-alat bantu kejahatan akan sama kayanya dengan variable alat-alat yang diciptakan manusia untuk memudahkan hidupnya pada masa kejahatan itu dilakukan. Ketika pertama kali perangkat komputer dipasarkan, tidak ada seorangpun yang pernah membayangkan bahwa komputer yang mula-mula hanya berfungsi sebagai mesin hitung atau malah sekedar pengganti mesin ketik biasa, akhirnya mengambil alih sebagian besar pekerjaan manusia yang vital. Keunggulan dari aplikasi komputer ini selain memberi kemudahan terhadap berbagai kegiatan administrasi perkantoran, juga sekaligus membuka suatu kondisi krusial dari kegiatan dan dari sistem komputer untuk keperluan busines, administrasi dan masyarakat. Di
Dunia
bisnis
misalnya,
mayoritas
dari
transaksi
moneter,
diadministrasikan oleh komputer dalam bentuk deposito, neraca dibuat dengan bantuan komputer. Seringkali beberapa produksi dari suatu bank tergantung sekali kepada kemampuan fungsional dari sistem pengolahan data mereka dan sekaligus sebagai sarana penyimpan data rahasia bank yang sangat penting. Dengan berkembangnya penggunaan sarana komputer juga membuka peluang bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menggunakannya sebagai tindak kejahatan.
Universitas Sumatera Utara
Banyak cara yang lebih kompleks yang telah diterapkan di beberapa instansi. Di sinilah terbuka peluang bagi seseorang yang memiliki keahlian tentang komputer memanfaatkan berbagai keunggulan alat ini untuk melakukan kejahatan. Menurut Andi Hamzah kejahatan komputer akan dibatasi dalam pengertian : 1) Kejahatan yang memanfaatkan kemampuan komputer dalam memproses data dan kemudian memanipulasi data tersebut dengan akibat timbulnya kerugian bagi pihak lain; atau 2) Kejahatan yang dilakukan dengan cara memasuki system komputer orang lain, baik komputer pribadi ataupun komputer yang terhubung ke dalam satu jaringan komputer tanpa ijin. 31 Dari definisi di atas maka yang dimaksud dengan kejahatan komputer menurut Andi Hamzah bukanlah penggunaan komputer dalam tindak pidana pemalsuan surat, misalnya perbuatan mendesain kop surat palsu menggunakan komputer dan kemudian mencetaknya dengan menggunakan printer yang memiliki resolusi tinggi. Namun yang dimaksud adalah tindak pidana modern yang berkaitan dengan kemampuan komputer melakukan pemrosesan data seperti memasuki jaringan komputer tanpa ijin (unauthorized access), manipulasi terhadap data-data yang dikirim melalui jaringan elektronik, ataupun penyadapan atas suatu informasi antar para pihak oleh pihak ketiga yang tak berkompeten. 32 Jadi tidak semua kejahatan yang menggunakan komputer adalah kejahatan komputer. Karena dapat saja terjadi suatu tindak pidana biasa, sedangkan komputer digunakan sebatas alat yang membuat kejahatan itu menjadi lebih 31
Andi Hamzah, Hukum Pidana yang Berkaitan Dengan Komputer, Jakarta, Sinar Grafika, 1993, hal. 8. 32
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
sempurna dan meyakinkan. Titik perbedaannya adalah pada kejahatan komputer, esensi kejahatan itu terdapat pada komputer itu sendiri, yaitu kemampuannya melakukan pemrosesan data. Sedangkan pada kejahatan biasa komputer hanya menjadi pengganti alat-alat bantu lainnya. Misalnya dalam pemalsuan surat dengan komputer maka komputer hanyalah pengganti mesin cetak. David I. Bainbridge dalam bukunya Komputer dan Hukum membagi beberapa macam kejahatan dengan menggunakan sarana komputer : 1) Memasukkan instruksi yang tidak sah, yaitu seseorang memasukkan instruksi secara tidak sah sehingga menyebabkan sistem komputer melakukan transfer uang dari satu rekening ke rekening lain, tindakan ini dapat dilakukan oleh orang dalam atau dari luar bank yang berhasil memperoleh akses kepada sistem komputer tanpa ijin. 2) Perubahan data input, yaitu data yang secara sah dimasukkan kedalam komputer dengan sengaja diubah. Cara ini adalah suatu hal yang paling lazim digunakan karena mudah dilakukan dan sulit dilacak kecuali dengan pemeriksaan berkala. 3) Perusakan data, hal ini terjadi terutama pada data output, misalnya laporan dalam bentuk hasil cetak komputer dirobek, tidak dicetak atau hasilnya diubah. 4) Komputer sebagai pembantu kejahatan, misalnya seseorang dengan menggunakan komputer menelusuri rekening seseorang yang tidak aktif, kemudian melakukan penarikan dana dari rekening tersebut. 5) Akses tidak sah terhadap sistem komputer atau yang dikenal dengan hacking. Tindakan hacking ini berkaitan dengan ketentuan rahasia bank, karena seseorang memiliki akses yang tidak sah terhadap sistem komputer bank, sudah tentu mengetahui catatan tentang keadaan keuangan nasabah dan hal-hal lain yang harus dirahasiakan menurut kelajiman dunia perbankan. 33 Sedangkan menurut Kombes Polisi Alfon LM mendefinisikan kejahatan komputer adalah: 1) Memasuki jaringan komputer orang lain tanpa ijin, misalnya melalui internet (hacking) 33
Bainbridge, David I, Komputer dan Hukum. Diterjemahkan oleh Prasadi T. Susmaatmadja, Jakarta, Sinar Grafika Hukum Pidana, 1993, hal.31
Universitas Sumatera Utara
2) Menyadap transmisi data orang lain, misalnya surat elektronik (e-mail). 3) Memanipulasi data seseorang, misalnya kartu kredit seseorang dan kemudian menggunakan informasi kartu kredit tersebut untuk berbelanja di internet. 4) Memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki kedalam program komputer. Misalnya programmer yang bertugas mendesain system penggajian pegawai negeri. Sang programmer kemudian membuat suatu program system penggajian dan menyisipkan perintah dalam program komputer tersebut untuk memotong 1 persen gaji setiap pegawai dan kemudian mengirimkan potongan tersebut ke rekeningnya tiap bulan. 34 Berdasarkan definisi dan perbandingan di atas maka dalam kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik formil dan delik meteril sekaligus. Delik formil terdapat dalam perbuatan seseorang yang memasuki komputer orang lain tanpa ijin, misalnya melalui jaringan internet, atau delik materil yaitu perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Satu contoh delik materil ini adalah perbuatan seseorang yang memasuki jaringan komputer perbankan kemudian mengubah catatan keuangan si penyusup atau orang lain.
4. Pengertian Kejahatan Teknologi Informasi Dalam dokumen kongres PBB tentang The Prevention of Crime and The Treatment of Offenders di Havana, Cuba pada tahun 1999 dan Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal : 35
34
Kombes Polisi Alfon LM, Pengamanan Aplikasi Komputer Dalam System Perbankan dan Aspek Penyidikan Tindak Pidana, http\\:www.kepolisian negara republik indonesia.htm/29 Desember 2009/pukul 10.30. 35
Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Penanggulangan Kejahatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001 (I), hal. 249-250
Universitas Sumatera Utara
1) “Cybercrime in a narrow sense is computer crime : any illegal behavior directed by means of electronic operation that target the security of computer system and the data processed by them.” (Pengertian cybercrime dalam arti sempit adalah tindakan illegal apapun yang terarah dengan maksud untuk eksploitasi elektronik
yang
menargetkan keamanan dari system komputer dan data yang telah diolah). 2) “Cybercrime in a broader sense is computer related crime : any illegal behavior commited by means on relation to, a computer system offering or system or network, including such crime as illegal possession in offering or distributing information by means of computer system or network.” (Pengertian cybercrime dalam arti luas adalah tindakan ilegal apapun yang telah dilakukan sehubungan dengan penawaran sistem computer atau system atau jaringan, mencakup kepemilikan, penawaran atau distribusi informasi illegal yang ditujukan untuk system komputer atau jaringan). Kejahatan dunia maya (cybercrime) adalah jenis kejahatan yang berkaitan dengan pemanfaatan sebuah teknologi informasi tanpa batas serta memiliki karakteristik yang behubungan erat dengan sebuah rekayasa teknologi yang mengandalkan kepada tingkat keamanan yang tinggi dan kredibilitas dari sebuah infomasi yang disampaikan dan diakses oleh pelanggan internet. Cybercrime dapat dilakukan tanpa mengenal batas territorial dan tidak diperlukan interaksi langsung antara pelaku dengan korban.
G. Metode Penelitian
Universitas Sumatera Utara
1. Jenis Penelitian Dalam penulisan ini, penulis menggunakan pendekatan normatif, yaitu dengan menitikberatkan pada pengkajian terhadap peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tindak pidana pencurian uang melalui rekening bank dengan sarana internet ditinjau dari hukum pidana positif Indonesia. Selain itu, kajian ini dilakukan melalui kegiatan yuridis.
2. Jenis dan Sumber Bahan Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yang dilakukan dengan mendokumentasi bahan hukum primer, sekunder dan tersier. a. Bahan primer Berupa: KUHP, KUHAP, maupun undang-undang lain yang terkait dengan masalah di atas misalnya Undang-Undang
Nomor 36 tahun
1999 tentang Telekomunikasi,Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta, Undang-Undang
No. 11 tahun
2008 tentang
Informasi Dan Transaksi Elektronik. b. Bahan sekunder Yaitu bahan hukum yang menunjang dan memberikan penjelasan mengenai bahan primer berupa karya ilmiah, skripsi, artikel-artikel para ahli hukum. c. Bahan tersier Yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan sekunder, yang terdiri dari kamus bahasa Indonesia maupun kamus hukum.
Universitas Sumatera Utara
3. Teknik Pengumpulan Data Data kepustakaan yang telah dikumpulkan melalui proses identifikasi yang kritis analitis dan selanjutnya melalui prosedur klasifikasi yang logis sistematis sesuai dengan pokok-pokok masalah dan sistematika yang tersusun dalam penulisan ini, sehingga itu dapat ditarik suatu analisa yaitu kesimpulan untuk memperoleh data yang konkrit.36
a. Studi kepustakaan Merupakan suatu studi untuk memperoleh data-data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari keterangan-keterangan, teori-teori serta pendapat para ahli tentang segala persoalan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini, baik dari bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder yang dipakai dalam penelitian ini. b. Teknik dokumentasi Yaitu suatu cara untuk memperoleh informasi atau bukti-bukti yang berhubungan dengan masalah pada penelitian yang digunakan sebagai bahan penunjang dengan cara mendokumentasikan bahan hukum primer dan sekunder yang didapatkan dari media surat kabar maupun internet.
4. Analisis Data Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini termasuk ke dalam tipe penilitian hukum normatif. Pengolahan data pada hakekatnya merupakan kegiatan 36
Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia Press, 1984, hal. 66.
Universitas Sumatera Utara
untuk melakukan analisa terhadap permasalahan yang akan dibahas. Analisis data dilakukan dengan: 37 a. Mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. b. Memilih kaidah-kaidah hukum atau doktrin yang sesuai dengan penelitian. c. Mensistematisasikan kaidah-kaidah hukum, azas atau doktrin. d. Menjelaskan hubungan-hubungan antara berbagai konsep, pasal atau doktrin yang ada. H. Sitematika Penulisan Sebagaimana halnya setiap karya tulis dimana antara satu bab dengan yang lainnya memiliki satu kesatuan agar dapat menjelaskan permasalahannya dan untuk memperoleh sistematika yang teratur maka skripsi ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I
:Pendahuluan Meliputi latar belakang, permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat
penelitian, keaslian penulisan, tinjauan
kepustakaan dan metode penelitian.
Bab II
:Kejahatan Yang Berkaitan Dengan Teknologi Informasi
37
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Peneltian Hukum, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 45.
Universitas Sumatera Utara
Bab ini berisikan pemahaman tentang perkembangan internet di Indonesia, layanan internet, pengertian perdagangan elektronik, penyalahgunaan teknologi intenet dalam transaksi perdagangan melalui pencurian rekening bank, dan bentuk-bentuk kejahatan teknologi informasi.
Bab III
:Ketentuan Hukum Pidana Terhadap Pencurian Uang Melalui Rekening Bank Dengan Sarana internet Dalam bab ini penulis membahas perundang-undangan yang terkait dengan pencurian uang di bank dengan menggunakan sarana internet, pembuktian yang berkaitan dengan teknologi informasi, dan contoh-contoh kasus yang berkaitan dengan teknologi informasi.
Bab IV
:Penutup Bab ini merupakan bab terakhir dalam pembahasan penulis yang berisikan kesimpulan dari seluruh pembahasan serta saran-saran dari penulis.
Universitas Sumatera Utara