11
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Penelitian Peranan sumber daya manusia bagi perusahaan tidak hanya dapat dilihat dari
hasil Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan. produktivitas kerja tetapi juga dapat dilihat dari kinerja yang dihasilkan. Keunggulan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh keunggulan daya saing manusianya bukan ditentukan lagi oleh sumber daya alamnya. Semakin baik kinerja karyawan suatu perusahaan semakin kuat daya saing perusahaan tersebut. Kinerja merupakan suatu potensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Dengan kinerja yang baik, maka setiap karyawan dapat menyelesaikan segala beban atau masalah yang dihadapi perusahaan secara efektif dan efisien. Kinerja pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi (Mathis, 2002:78). Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor dan salah satunya adalah karakteristik kepribadian yang dimiliki karyawan tersebut. Teori kepribadian yang terkenal adalah Teori lima besar (big five model) merupakan teori
Universitas Sumatera Utara
12
kepribadian yang terdiri dari 5 (lima) faktor dan telah dirangkum guna menganalisis kepribadian seseorang. Menurut ahli psikologi McCrae & Costa dalam Pervin (2005:256), kepribadian adalah asosiasi dari berbagai latar belakang yang manusia pilih dan bagaimana mereka menggunakannya dalam pekerjaan. Pendapat bahwa seseorang dengan suatu karakter tertentu akan memilih pekerjaan yang sesuai dengan karakternya dan menghasilkan yang lebih baik apabila sesuai dengan karakter tertentu dibandingkan karakter lain dan berguna untuk menentukan performa kerja. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa ahli psikologi dan bagian personalia/HRD di hampir semua perusahan di dunia, salah satunya adalah perusahan besar Microsoft Company bahwa big five model sangat berguna dalam menentukan performa kerja (Robin:2001). Menurut Costa dan McCrae dalam Pervin (2005:256) ada beberapa istilah dalam Big Five Model, yang digunakan untuk menggolongkan trait (sifat), yaitu Neuroticsm
(N),
Extraversion
(E),
Openness
(O),
Agreeableness
(A),
Conscientiousness (C). Big five Model merupakan teori kepribadian yang sederhana dan sering digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang. Melalui Teori Lima besar (Big five Model) dapat dilihat kepribadian seseorang yang mampu mempengaruhi kinerjanya bagi perusahaan. Perum Pegadaian Medan merupakan Perusahaan Umum Milik Negara yang merupakan lembaga keuangan non bank di Indonesia dengan beragam jasa yang terus dikembangkan. Lembaga keuangan non bank Perum Pegadaian berfungsi untuk mengelola dana yang ada kepada masyarakat dengan penyaluran atau pemberian
Universitas Sumatera Utara
13
kredit gadai dengan tingkat bunga (sewa modal) relatif rendah guna membantu masyarakat yang mengalami kesulitan keuangan. Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan memiliki kinerja dan pertumbuhan yang baik. Hal ini tentunya didukung pula oleh kinerja karyawan yang tinggi. Perum Pegadaian dalam pertumbuhan dan pengembangan perusahaan, membutuhkan kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan kinerja karyawan adalah hal penting yang mendukung pencapaian target perusahaan. Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah karakteristik kepribadian karyawan. Dari hasil pra survei bahwa Divisi SDM (Sumber Daya Manusia) Perum Pegadaian belum memperhatikan teori lima besar (big five model) secara spesifik dalam hal rekrutmen. Namun secara umum, dalam hal rekrutmen Perum Pegadaian melihat kepribadian karyawan yang akan direkrut dari karakteristik kedisiplinan dan semangat kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah. Menurut Mathis (2002:78): kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain adalah kuantitas kerja, kualitas kerja, pemanfaatan waktu dan kerjasama. Menurut Mathis, pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan. Adapun kebijaksanaan Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan dalam pemanfaatan waktu adalah dengan meminimalisir tingkat ketidakhadiran karyawan.
Universitas Sumatera Utara
14
Untuk menunjang penelitian ini, berikut adalah rekapitulasi absensi karyawan mulai dari bulan Agustus 2008 hingga Agustus 2009. Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Karyawan Bulan Agustus 2008 – Desember 2009 Bulan STK I A Terlambat Jumlah
%
Agustus
3
-
4
2
9
10
September
1
5
3
-
9
10
Oktober
-
5
-
9
14
16
November
2
2
-
-
4
5
Desember
3
7
7
-
17
20
Januari
3
2
2
-
9
10
Februari
-
-
1
-
1
1
Maret
-
1
-
-
1
1
April
1
1
2
-
4
5
Mei
-
2
2
-
4
5
Juni
2
1
1
-
4
5
Juli
1
-
-
-
1
1
Agustus
3
4
3
-
10
11
Jumlah
19
30 25
11
87
100
Sumber: Divisi SDM Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan, diolah, 2009
Keterangan: STK : Sakit Tanpa Keterangan I : Izin A : Alpa/Absen tanpa keterangan
Universitas Sumatera Utara
15
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat rekapitulasi absensi karyawan yang menunjukkan ketidakhadiran karyawan pada saat jam kantor yang telah ditetapkan perusahaan, dengan atau tanpa alasan yang jelas. Jumlah karyawan yang tidak hadir dengan persentase paling tinggi adalah pada bulan desember yaitu sebesar 20%. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan tidak memanfaatkan waktu sesuai dengan kebijakan perusahaan. Ketidakhadiran karyawan pada saat jam kantor dapat mengurangi aktivitas yang seharusnya dilakukannya di tempat ia bekerja dan akan mempengaruhi kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. Ketidakhadiran karyawan pada saat jam kantor dengan atau tanpa alasan yang jelas dapat dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian karyawan tersebut. Perum Pegadaian dalam merekrut karyawannya lebih memperhatikan pada kepribadian karyawannya yang memiliki displin dan semangat kerja yang tinggi dalam melayani masyarakat. Salah satu teori lima besar yaitu Conscientiousness merupakan salah satu karakteristik kepribadian yang mendeskripsikan perilaku tugas, arah tujuan dan secara sosial membutuhkan impulse control. Individu yang memiliki karakteristik kepribadian conscientiousness dengan nilai tinggi adalah individu yang teratur, dapat dipercaya, pekerja keras, disiplin, tepat waktu, teliti, rapi dan tekun. Dari teori yang di paparkan diketahui bahwa karyawan yang memiliki karakteristik kepribadian conscientiousness dengan nilai tinggi akan bekerja secara teratur, disiplin, tepat waktu, teliti, rapi, pekerja keras, dapat dipercaya dan tekun. Karyawan yang memiliki karakteristik kepribadian conscientiousness akan bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
16
kinerja yang baik. Adapun kinerja karyawan yang baik akan memberikan kontribusi yang baik pula bagi perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Teori Lima Besar (Big Five Model) Terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan”
B.
Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. ”Variabel teori lima besar (big five model) apa yang dominan dimiliki oleh karyawan Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan” 2. ”Apakah Variabel teori lima besar (big five model) yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan”
C.
Kerangka Konseptual Menurut Costa dan McCrae dalam Pervin (2005:256) ada beberapa istilah
yang digunakan untuk menggolongkan trait (sifat) seseorang adalah Big Five Factors Model (Teori Lima Besar). Teori lima besar yang dikemukan oleh Costa dan McCrae sering digunakan karena dibangun dengan beberapa pendekatan yang sederhana. Dalam Big Five Factor Models (Teori Lima Besar), Big diartikan untuk menyatakan setiap faktor menggolongkan sejumlah kepribadian khusus, factor menyatakan luas dan abstrak dalam teori kepribadian Eysenck yaitu superfactors.
Universitas Sumatera Utara
17
Ada lima istilah yang digunakan dalam Big Five Model(Teori Lima Besar) untuk mengukur kepribadian khusus, yaitu: 1.
Neuroticsm (N), merupakan penyesuaian diri dengan ketidakstabilan emosi. Faktor ini mengenal individu yang mudah tertekan secara psikologis, ide-ide yang tidak realistic, idaman atau dorongan yang berlebihan dan respon yang mal adaptif.
2.
Extraversion (E), merupakan taksiran kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, tingkat aktivitas, kebutuhan untuk stimulasi dan kapasitas untuk kesenangan.
3.
Openness (O), mendeskripsikan luas, kedalaman, kerumitan mental individu dan pengalaman hidup.
4.
Agreeableness (A), mendeskripsikan kualitas orientasi interpersonal seseorang secara berkesinambungan dari perasaan terharu sampai perasaan menentang dalam pikiran, perasaan dan tindakan.
5.
Conscientiousness (C), mendeskripsikan perilaku tugas dan arah tujuan, dan secara sosial membutuhkan impulse kontrol.
Universitas Sumatera Utara
18
Menurut Mathis (2002:78): kinerja pegawai mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain temasuk: 1. Kuantitas kerja
: Volume kerja yang dihasilkan di atas kondisi normal.
2. Kualitas kerja
: Kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan.
3. Pemanfaatan Waktu : Penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan. 4. Kerjasama
: Kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan.
Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang dikemukakan, maka dibuat kerangka konseptual Gambar 1.1: Teori Lima Besar
Kinerja Karyawan
(Big Five Model) (X)
(Y)
(X1) Extraversion
(Y1) Kuantitas Kerja
(X2) Agreeableness
(Y2) Kualitas Kerja
(X3) Conscientiousness
(Y3) Pemanfaatan Waktu
(X4) Neuroticism
(Y4) Kerjasama
(X5) Openness to Experience Sumber:Pervin (2005:256); Mathis (2002:78), diolah, 2009 Gambar 1.1, Kerangka Knseptual
Universitas Sumatera Utara
19
D.
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2005:51). Berdasarkan perumusan masalah maka, hipotesis penelitian ini adalah: Variabel Teori Lima Besar (Big Five Model) yang dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan.
E.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis variabel teori lima besar (big five model) yang dominan dimiliki oleh karyawan Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan dan pengaruh variabel teori lima besar (big five model) yang dominan terhadap kinerja karyawan pada Kantor wilayah Perum Pegadaian Medan.
2.
Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Memberikan masukan bagi Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan tentang teori lima besar (big five model) dan kinerja karyawan sehingga pelaksanaan dan tujuan perusahaan bisa tercapai dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
20
c. Bagi Penulis Menambah wawasan dan memperluas pola pikir tentang teori lima besar (big five model) dan kinerja karyawan. b. Bagi Pihak Lain Sebagai pedoman atau referensi dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh teori lima besar (big five model) terhadap kinerja karyawan.
F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini dibatasi pada variabel teori lima besar (big five model) yang akan diteliti terhadap kinerja karyawan pada Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan. 2. Definisi Operasional Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Universitas Sumatera Utara
21
Dalam penelitian ini definisi operasional variabel adalah sebagai berikut: Tabel I.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel
Indikator
Teori a. Neoroticism: merupakan penyesuaian diri lima dengan ketidakstabilan emosi. Besar b. Extraversion: merupakan taksiran kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, tingkat (Big Five aktivitas, kebutuhan untuk stimulasi dan kapasitas untuk kesenangan. Model) (X) c. Openness: mendeskripsikan luas, kedalaman, kerumitan mental individu dan pengalaman hidup. d. Agreeableness: mendeskripsikan kualitas orientasi interpersonal seseorang secara berkesinambungan dari perasaan terharu sampai perasaan menentang dalam pikiran, perasaan dan tindakan. e. Conscientiousness: mendeskripsikan perilaku tugas dan arah tujuan, dan secara sosial membutuhkan impulse kontrol. Kinerja a. Kuantitas kerja: volume kerja yang (Y) dihasilkan di atas kondisi normal. b. Kualitas kerja: kerapian, ketelitian, dna keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. c. Pemanfaatan waktu: penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan. d. Kerjasama: kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan.
Skala Pengukuran Skala Interval
Skala Interval
Sumber: Pervin ( 2005:256) dan Mathis) (2002:78) , diolah, 2009
Universitas Sumatera Utara
22
3. Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala interval yaitu skala yang mempunyai karakteristik skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain berupa interval yang tetap. Dengan skala interval peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karakteristik antara satu idnividu atau obyek dengan obyek yang lainnya. Skala interval merupakan pengukuran yang benar-benar angka.dan angka-angka yang digunakan dapat dikenai operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan (Sarwono, 2006:63). Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: a. Variabel Teori Lima Besar (big five model) dan kinerja ditanyakan kepada seluruh karyawan Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan yang menjadi responden dengan jumlah pernyataan untuk masing-masing variabel teori lima besar (big five model) adalah 5 pernyataan (totalnya menjadi 25 pernyataan) dan kinerja 12 pernyataan. b. Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan angka pilihan untuk pernyataan dengan menggunakan skala 1 sampai 9 yang dapat dilihat pada interval berikut ini: Tidak Sesuai 1
2
Sesuai 3
4
5
6
7
8
9
Sumber: Sarwono (2005:203), diolah, 2009 Gambar 1.2, Skala Interval, diolah, 2009
Universitas Sumatera Utara
23
4. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini direncanakan dari bulan Juni 2009 hingga September 2009. Lokasi penelitian adalah Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan, yang beralamat di Jalan Pegadaian No. 112 Medan. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono (2005:89) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasia pada penelitian ini adalah seluruh jumlah karyawan pada Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan yang berjumlah 41 orang karena merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan harus saling mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan. b. Sampel Prosedur penarikan sampel menggunakan metode sensus artinya seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil (Sugiyono; 2005:78). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 41 orang.
Universitas Sumatera Utara
24
6. Jenis Data Menurut cara memperolehnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Merupakan data yang diperoleh dari responden dengan memberikan kuesioner/daftar pertanyaan kepada karyawan pada Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui dokumendokumen dan laporan-laporan tertulis perusahaan, literatur-literatur yang ada di perusahaan, internet, buku-buku dan tulisan-tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. 7. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang disusun oleh peneliti yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang teori lima besar (big five model) dan kinerja karyawan. b. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi dengan melakukan tanya jawab secara lisan dan tatap muka dengan responden.
Universitas Sumatera Utara
25
c. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan langsung terhadap dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas a.
Uji Validitas Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah
didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sample yaitu pada beberapa Unit Pelayanan Cabang (UPC) Perum Pegadaian Medan yang berlokasi di padang bulan, pringgan dan petisah. Responden yang dipilih adalah karyawan Perum Pegadaian yang bekerja di UPC yang telah dipillih oleh peneliti. Masing-masing pertanyaan diuji dengan menggunakan product moment correlation dengan ketentuan menghubungkan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Masing-masing skor butir dilihat harga korelasinya dan dapat diambil keputusan sebagai berikut: Jika thitung > ttabel maka pertanyaan tersebut valid Jika thitung < ttabel maka pertanyaan tersebut tidak valid Jika ada butir pertanyaan yang tidak valid maka dihilangkan, kemudian dilakukan pengujian ulang sampai akhirnya semua pertanyaan dinyatakan valid.
Universitas Sumatera Utara
26
Pada tahap penelitian lapangan, kuesioner yang berisikan 37 pertanyaan yang terdiri atas 25 pertanyaan untuk variabel bebas (teori lima besar/big five model) dan 12 pertanyaan untuk variabel terikat (kinerja karyawan) pada Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan. Berikut dapat dijelaskan 25 pertanyaan untuk variabel bebas (teori lima besar/big five model): Tabel 1.3 Validitas Instrumen Penelitian Variabel Bebas (Teori Lima Besar/Big Five Model) Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025
Scale Mean if Item Deleted 161,1000 160,7667 160,6333 160,3667 160,9667 160,2333 160,2667 161,5667 160,3333 160,4667 161,0667 159,7667 160,6667 161,0333 160,5000 163,0667 162,8667 162,2000 161,5000 161,2333 160,5667 160,6667 159,8333 160,7000 160,8333
Scale Variance if Item Deleted 506,852 491,357 533,551 482,516 475,482 487,082 505,926 499,151 488,575 506,464 502,616 550,254 514,230 511,551 518,397 505,306 511,085 523,269 513,569 519,151 493,357 492,161 508,351 501,114 490,971
Corrected Item-Total Correlation ,337 ,502 ,084 ,592 ,678 ,667 ,685 ,478 ,629 ,572 ,438 -,141 ,299 ,367 ,302 ,353 ,272 ,157 ,252 ,188 ,510 ,526 ,493 ,377 ,545
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,850 ,844 ,857 ,840 ,837 ,839 ,842 ,845 ,840 ,844 ,846 ,858 ,851 ,848 ,850 ,849 ,852 ,857 ,853 ,856 ,843 ,843 ,845 ,848 ,842
Sumber: Hasil pengolahan data melalui program SPSS 14.0, diolah, 2009
Universitas Sumatera Utara
27
Kolom Corrected Item-Total Correlation pada tabel di atas merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang akan digunakan untuk menguji validitas instrumen. Pada signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df=30, rtabel sebesar 0,25. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil uji validitas menunjukkan bahwa pertanyaan 3, 12, 18 dan 20 tidak valid karena rhitung < rtabel. Jadi pertanyaan yang valid berjumlah 21, sedangkan pertanyaan yang gugur sebanyak 4. Tabel 1.4 Validitas Instrumen Penelitian Variabel Bebas (Teori Lima Besar/Big Five Model) Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00019 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025
Scale Mean if Item Deleted 134,4000 134,0667 133,6667 134,2667 133,5333 133,5667 134,8667 133,6333 133,7667 134,3667 133,9667 134,3333 133,8000 136,3667 136,1667 134,8000 133,8667 133,9667 133,1333 134,0000 134,1333
Scale Variance if Item Deleted 460,593 438,961 428,782 427,789 434,395 456,806 452,809 442,585 458,047 450,102 458,033 463,678 466,855 459,344 468,695 469,407 449,430 440,102 458,189 445,586 444,464
Corrected Item-Total Correlation ,307 ,550 ,662 ,682 ,732 ,692 ,450 ,603 ,564 ,485 ,383 ,350 ,330 ,321 ,202 ,198 ,459 ,572 ,511 ,450 ,525
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,873 ,864 ,860 ,859 ,859 ,864 ,867 ,863 ,865 ,866 ,870 ,871 ,871 ,872 ,877 ,877 ,867 ,863 ,866 ,868 ,865
Sumber: Hasil pengolahan data melalui program SPSS 14.0, diolah, 2009
Universitas Sumatera Utara
28
Tabel 1.4 merupakan tabel hasil uji ulang validitas dari 21 pertanyaan yang valid pada uji validitas pertama. Dapat dilihat bahwa semua pernyataan telah valid, dimana rhitung > rtabel (0,25) dan layak untuk diujikan kepada responden. Untuk 12 pertanyaan variabel terikat (kinerja karyawan) dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 1.5 Validitas Instrumen Penelitian Variabel Terikat (Kinerja Karyawan) Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012
Scale Mean if Item Deleted 81,7333 82,2333 82,2000 81,8333 82,1000 82,0667 82,3333 82,1667 82,5000 82,3333 82,0667 81,6667
Scale Variance if Item Deleted 54,823 55,082 53,131 54,351 55,679 52,685 60,368 52,006 54,121 51,057 54,823 52,092
Corrected Item-Total Correlation ,494 ,536 ,652 ,632 ,681 ,707 ,154 ,734 ,651 ,461 ,327 ,593
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,844 ,841 ,833 ,836 ,836 ,830 ,864 ,828 ,835 ,852 ,861 ,836
Sumber: Hasil pengolahan data melalui program SPSS 14.0, diolah, 2009
Kolom Corrected Item-Total Correlation pada tabel di atas merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang akan digunakan untuk menguji validitas instrumen. Pada signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df=30, rtabel sebesar 0,25 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil uji validitas menunjukkan bahwa hanya pertanyaan 7 yang tidak valid karena rhitung < rtabel. Jadi pertanyaan yang valid berjumlah 11, sedangkan pertanyaan yang gugur sebanyak 1.
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 1.6 Validitas Instrumen Penelitian Variabel Terikat (Kinerja Karyawan) Ite m-Total Sta tisti cs
VA R00001 VA R00002 VA R00003 VA R00004 VA R00005 VA R00006 VA R00008 VA R00009 VA R00010 VA R00011 VA R00012
Sc ale Mean if Item Deleted 74,5000 75,0000 74,9667 74,6000 74,8667 74,8333 74,9333 75,2667 75,1000 74,8333 74,4333
Sc ale Variance if Item Deleted 52,052 52,138 50,585 51,076 52,878 49,799 49,651 51,237 47,266 50,902 48,668
Correc ted Item-Total Correlation ,474 ,528 ,618 ,653 ,655 ,700 ,687 ,640 ,504 ,372 ,623
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,859 ,855 ,849 ,848 ,850 ,844 ,844 ,848 ,863 ,872 ,848
Sumber: Hasil pengolahan data melalui program SPSS 14.0, diolah, 2009
Tabel 1.6 merupakan tabel hasil uji ulang validitas dari 11 pertanyaan yang valid pada uji validitas pertama. Dapat dilihat bahwa semua pernyataan telah valid, dimana rhitung > rtabel (0,25) dan layak untuk diujikan kepada responden. b.
Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sarwono, 2006:218). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaanpertanyaan yang sudah valid.
Universitas Sumatera Utara
30
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 orang karyawan Unit Pelayanan Cabang Perum Pegadaian Medan, pada lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan software SPSS 14.0 for windows. Tabel 1.7 Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Bebas (Teori Lima Besar/Big Five Model) Re liability Statistic s Cr onba ch's Alp ha ,87 3
N of Ite ms 21
Sumber: Hasil pengolahan data melalui program SPSS 14.0, diolah, 2009
Tabel 1.7 menunjukkan bahwa 21 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5%, koefisien alpha sebesar 0,873 ini berarti alpha = 0,873 > rtabel 0,25 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden serta dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian. Tabel 1.8 Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Terikat (Kinerja Karyawan) Re liability Statistic s Cr onba ch's Alp ha ,86 4
N of Ite ms 11
Sumber: Hasil pengolahan data melalui program SPSS 14.0, diolah, 2009
Tabel 1.8 menunjukkan bahwa 11 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5%, koefisien alpha sebesar 0,864 ini berarti alpha = 0,864 > rtabel 0,25 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden serta dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.
Universitas Sumatera Utara
31
9. Metode Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif Merupakan suatu metode dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian. b. Metode Analisis Kuantitatif Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Faktor dan analisis regresi linier berganda. Metode analisis faktor yaitu untuk mencari hubungan interdependensi antar
variabel
teori
mengidentifikasikan
lima
besar
(big
dimensi-dimensi
five atau
model)
agar
faktor-faktor
dapat yang
menyusunnya dan melakukan pengurangan data atau dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel teori lima besar (big five model)menjadi kecil jumlahnya. Pengurangan dilakukan dengan melihat interdependensi beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor sehingga ditemukan varibel-variabel teori lima besar (big five model) atau faktor-faktor yang dominan atau penting untuk dianalisis lebih
lanjut
terhadap
variabel terikat
kinerja karyawan dengan
menggunakan analisis regresi (Sarwono, 2006:202)
Universitas Sumatera Utara
32
Metode regresi linier berganda adalah untuk melihat adanya pengaruh dan hubungan antara variabel teori lima besar yang dominan atau penting untuk dianalisa lebih lanjut terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Metode analisis regresi linier berganda yaitu untuk memprediksi nilai dari variabel terikat yaitu kinerja karyawan dengan ikut memperhitungkan nilai variabel bebas teori lima besar yang dominan (Neuroticsm, extraversion, agreeableness, openness dan conscientiousness), sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif teori lima besar (big five model) terhadap kinerja karyawan. Adapun model regresi yang digunakan adalah: Y=a+b1X1+b2X2+..... +e Dimana: Y
: Kinerja Karyawan
a
: Konstanta
b
: Koefisien Regresi
X
: Skor dimensi variabel teori lima besar (big five model) yang dominan.
e
: Standar error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.
Universitas Sumatera Utara
33
c. Pengujian Hipotesis 1) Uji Signifikan Individual/Uji Parsial (uji-t) Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas yang dominan secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: H0:b1=0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas teori lima besar (big five model) yang dominan terhadap kinerja karyawan (Y). Ho:b1≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas teori lima besar (big five model) yang dominan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima Jika thitung < ttabel pada =5% Ha diterima jika thitung > ttabel pada =5% 2) Uji Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji-F) Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas teori lima besar (big five model) yang dominan mempunyai pengaruh serentak terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas teori lima besar (big five model) yang dominan terhadap kinerja karyawan (Y). Ho : b1 = b2 = ... = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas teori lima besar (big five model) yang dominan terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y).
Universitas Sumatera Utara
34
Ho : b1 ≠ b2 ≠ ... ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas teori lima besar (big five model) yang dominan terhadap Kinerja Karyawan (Y). 3) Koefisien Determinasi (R²) / Identifikasi Determinan (R²) Identifikasi determinan (R²) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka harus
dicari
koefisien
determinan
(R²).
Koefisien
determinan
menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Semakin besar nilai koefisien determinan, maka semakin baik kemampuan variabel terikat (Y). Jika determinan (R²) semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas teori lima besar (big five model) yang dominan serta variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) semakin besar. Sebaliknya jika determinan (R²) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas teori lima besar (big five model) yang dominan serta variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel bebas teori lima besar (big five model) yang dominan serta variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y).
Universitas Sumatera Utara