BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis tidak dapat dipisahkan dari aktivitas persaingan. Dengan kata lain aktivitas bersaing dalam bisnis antara pebisnis satu dengan pebisnis yang lain tidak dapat dihindari, sebagai seorang pebisnis muslim kita harus memahami etika dalam bersaing yang diajarkan Islam, dianjurkan agar para umatnya melakukan persaingan dalam mencapai kebaikan di segala hal. Negara tidak dapat berjalan dan maju tanpa adanya dunia usaha yang berkembang secara pesat dan efisien. Dunia usaha merupakan suatu dunia yang boleh dikatakan tidak dapat berdiri sendiri. Banyak aspek dari berbagai macam dunia lainnya turut terlibat baik langsung ataupun tidak langsung. 1 Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari aktivitas ekonomi. Dalam konteks ekonomi, tujuan akhir yang dicapai manusia adalah terpenuhinya kebutuhan hidup, dan sekalian meraih kesejahteraan dan kebahagiaan. Hidup sejahtera dan bahagia mustahil tercapai tanpa ketercukupan secara finansial, dan pengalaman ajaran agama yang benar.2 Untuk mewujudkan kemakmuran dan kebahagiaan hidup manusia harus berusaha mencari dan mengumpulkan harta sesuai petunjuk ajaran Islam. Allah Swt berfirman dalam surat Ar-rad: 11, yaitu: 1
Gunawan Wijjaja dan Ahmad Yani, Seri Hukum Bisnis: Anti Monopoli, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2006),h.1 2 M.Sholahuddin, Asas-Asas Ekonomi Islam, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007), ed.1 h.2-3
1
2
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Dari ayat tersebut dapat dilihat bahwa Allah tidak akan merubah rezeki kepada manusia kecuali manusia berusaha untuk mendapatkannya dan Allah menganjurkan manusia untuk bekerja dan berusaha dengan cara yang baik dan diridhai oleh Allah Swt dan usaha yang dijalani bermanfaat bagi masyarakat. Persaingan merupakan usaha memperhatikan keunggulan masing-masing yang dilakukan
oleh
perseorangan
(perusahaan,negara)
pada
bidang
perdagangan,produksi,persenjataan.3 Ekonomi Islam merupakan suatu ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari persoalan perekonomian rakyat yang berlandasan syari’at Islam, hal ini sesuai dengan apa yang telah diungkapkan oleh Abdul Mannan dalam bukunya menyatakan bahwa ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilainilai Islam.4
3
Pusat bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia,2008),ed.h.383 4 Abdul Manan,Teori & Praktek Ekonomi Islam (Yogyakarta: PT. Amanah Bunda Sejahtera, 1997) h.7.
3
Dalam sistem ekonomi Islam, kata produksi merupakan salah satu kata kunci yang terpenting. Produksi yaitu bagaimana komoditas yang dibutuhkan itu dihasilkan agar maslaha tercapai, yakni kemaslahan individu dan masyarakat tercapai.5 Didalam ajaran Islam manusia dianjurkan untuk memproduksi atau mengelola sesuatu yang ada semaksimal mungkin, agar bisa menghasilkan produksi sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya. Hukum yang dianjurkan oleh Islam agar manusia bekerja dan berusaha menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.6 Islam tidak menolak kehidupan dan kebutuhan materialistis, tapi menjadikan materi sebagai segalanya itulah yang tidak bisa diterima. Kita bekerja bukan saja mencari uang, tapi kita juga harus tahu bagaimana mencari dan mendapatkan uang yang halal, sehingga terkadang antara panduan dan kenyataan praktisi dilapangan akan berlawanan arah, seperti ada bisnis yang berkaitan dengan riba, penipuan, perjudian dan masih banyak lagi yang diharamkan oleh syar’ah.7 Pembangunan dibidang industri merupakan bagian penting dalam mencapai pembangunan dan juga dalam rangka menciptakan struktur perekonomian yang seimbang. Keberhasilan pengembangan industri sangat ditentukan oleh pengembangan komoditas pertanian, karena pertanian dan industri merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan , karena industri 5
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam.(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.10. 6 Muhammad Nejatullah Shiddiqi, Kegiatan Ekonomi Dalam Islam (Jakarta : Sinar Grafindo Grafika Offishet,1996),h. 152. 7 Faisal Badron, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group,2006) h.13.
4
pada saat ini sangat banyak yang menggunakan bahan baku dari hasil pertanian.8 Salah satu usaha kecil yang berkembang saat ini adalah lopek bugi, Lopek bugi adalah salah satu makanan khas melayu yang ada di Kabupaten Kampar, seperti di desa Palung Raya Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yang mempunyai beberapa usaha lopek bugi yang berjejer dipinggir jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang. Lopek bugi yang diproduksi di daerah ini sudah dikenal oleh beberapa daerah, lopek bugi biasanya hanya diproduksi atau dibuat pada hari-hari perayaan besar agama maupun kebudayaan misalnya acara balimau bakasai, ulang tahun kabupaten Kampar dan perayaan lainnya. Namun, sekarang lopek bugi diproduksi setiap hari. Bukan hanya lopek bugi saja tetapi juga diselingi dengan makanan khas lainnya seperti kue jalo, lemang panggang dan kue pelita daun dan sebagainya.9 Usaha lopek bugi merupakan bagian dari kegiatan muamalah yaitu dalam kegiatan tersebut terjadinya transaksi antara dua orang atau lebih dalam memasarkan suatu barang atau jasa. Dalam kaidah ushul fiqih yang mendasar dalam konsep Islam dikatakan bahwa asal dari kegiatan muamalah itu adalah boleh kecuali datang atau ada dalil yang mengharamkannya. 10 Begitu juga halnya usaha lopek bugi yang ditekuni oleh pekerja merupakan suatu usaha yang boleh dilakukan selama pekerjaan itu tidak menyimpang dari ajaranajaran Islam.
8
Fahri Yasin, Agribisnis Riau Perkebunan Berbasis Kerakyatan, (Pekanbaru : Unri Pers,2003) h.168 9 file:///G:/Lopek Bugi Bu Elis Ranialis Smart Bisnis TheWay of Success.htm 10 Ahmad Basyir, Asas Hukum Mua’malat( Yogyakarta: UII Pers, 2003 ) h.34.
5
Dengan banyak berdirinya usaha-usaha lopek bugi, tingkat persaingan yang terjadi semakin ketat. Untuk mampu bertahan hidup pengusaha sebagai pelaku bisnis dituntut untuk mamapu bersaing dengan cara meningkatkan kualitas rasa dan mutu kinerjanya, karena hanya mereka yang mempunyai kinerja yang baik akan tetap bertahan hidup. Dalam meningkatkan daya saing pengusaha, hal-hal yang dilakukan oleh pengusaha lopek bugi adalah memberikan kualitas rasa atas produk yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan harga yang kompetitif, tak hanya itu pengusaha harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang prima,dengan cara ramah sopan dan bersahabat serta memperhatikan kualitas rasa atas produk yang diinginkan, dan ketetapan waktu yang telah dijanjikan karna pelayanan yang akan menjadi ikon bagi pengusaha ditengah kompetisi. Keberhasilan usaha lopek ini yang hanyalah sejenis usaha home industri, dengan segala keterbatasan dan kendala baik itu didalam segi memproduksi maupun segi pemasaran yang dihadapi akan tetapi bisa mengurangi
pengangguran
dan
menambah
pendapatan
perekonomian
keluarga. Di jalan Pekanbaru-Bangkinang tepatnya di Desa Palung Raya merupakan pusat sentral usaha lopek bugi. Lokasi usaha yang berdekatan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dalam menarik konsumen yang datang ditentukan oleh pelayanan dan strategi-strategi persaingan tersendiri yang dilakukan oleh pengusaha lopek bugi untuk menarik pelanggan. Dengan demikian, menarik untuk diteliti lebih mendalam kiat-kiat yang di tempuh
6
untuk mencapai keberhasilan dalam persaingan sesuai syariat Islam serta menganalisa kekurangan dan kendala serta peluang yang dan kelebihan yang bisa dimanfaatkan dalam menghadapi persaingan . Berdasarkan hal itu maka penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam dan menuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: “PERSAINGAN ANTAR PENGUSAHA LOPEK BUGI MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Usaha Lopek Bugi Desa Palung Raya Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar)”.
B. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan waktu serta untuk mendapatkan hasil dan kepuasan yang lebih mendalam,maka dalam tulisan ini penulis
membatasi
masalah
penelitian
ini
membahas
persainganantarpengusahalopekbugi menurutperspektif ekonomi Islam.
C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Strategi persaingan antar pengusaha lopek bugi Desa Palung Raya Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar ? 2. Bagaimana
tinjauan
pengusahalopekbugi Kabupaten Kampar?
di
ekonomi
Islam
Desa Palung Raya
tentangpersainganantar Kecamatan Tambang
7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan dari penelitian adalah: a. Untuk
mengetahui
lebih
mendalam
bagaimana
strategipersainganantarpengusaha lopekbugi di Desa Palung Raya Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar? b. Untuk
mendalamitinjauanekonomiIslamtentangpersainganantar
pengusahalopekbugi di Desa Palung Raya Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar? 2. Adapun kegunaan penelitian adalah: a. Untukmenambahwawasanbagipenulis, memahamipersainganantarpengusahalopekbugimenuruttinjauanekono miIslam b. Menambahpengetahuansebagaibahanrujukandanmenambahkhazanahpe rpustakaan. c. Penelitianinisalahsatusyaratuntukmenyelesaikanstudi
di
FakultasSyariahdan HukumUniversitasIslamNegeriSultanSyarifKasimRiau.
E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palung Raya Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Jangka waktu penelitian selama 2 bulan, terhitung
8
mulai 1 Oktober s/d 31 November 2014. Tempat ini dipilih karena merupakan pusat sentral penjualan lopek bugi.
2. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh pengusahadan konsumen lopekbugi. b. Objek penelitian ini adalah persainganantarpengusahalopekbugi. 3. Populasi dan Sampel Populasi berasal dari kata bahasa inggris population yang berarti jumlah penduduk. Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti.11Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha lopek bugi disentral penjualan Desa Palung Raya Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yang berjumlah 22orang dan seluruh konsumen lopek bugi. Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhanpopulasi. Dalam menentukan sampel, penulis mengambil seluruh pengusaha lopek bugi yang berjumlah 22 orang dengan metode total sampling, sedangkan dalam menentukan sampel konsumen, karena jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti, maka penulis menggunakan metode accidental sampling. Yaitu siapa saja yang peneliti temui disaat kegiatan pengumpulan data dan
11
Burhan Bungin,Metodologi Penelitian ( Jakarta: Persada Media Group,2006) cet 1,h.99
9
orang tersebut dipandang cocok sebagai sumber data. Mengingat keterbatasan waktu, sumber daya dan dana, maka peneliti menetapkan jumlah sampel konsumen sebanyak 15 orang.
4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah : a. Data
primer,yaitu
data
yang
diperoleh
langsung
hasilwawancaradanmenyebarkanangketkepadapengusaha
dari dan
konsumen lopekbugi. b. Data sekunder, yaitu Data yang diperoleh dari data kepustakaan dan kitab-kitab yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti. 5. Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu: a. Dokumentasi,
yaitu
penelitian
yang
dilakukan
dengan
cara
mengumpulkan dan mempelajari data-data atau bahan-bahan yang dibutuhkan dengan cara membaca, mempelajari, mencatat, dan merangkum data-data yang berkaitan dengan masalah pokok pembahasan. b. Wawancara,yaitupengumpulan
data
dengancara
dialog
dantanyajawabdenganbertatapmukalangsungdenganpararespondenatau narasumber.
Dalampenelitianini,
penelitimelakukantanyajawabatauwawancaradenganpara lopek bugi.
pengusaha
10
c. Angket,
yaitupenulismembuatdaftarpertanyaansecaratertulisdengan
memberijawabanalternatif kemudiandisebarkankepadaresponden
untuksetiappertanyaan, yang
menjadisubjekdalam
penelitian ini.
6. Metode Analisa Data Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode Analisis Deskriptif. Analisis deskriptif yaitu suatu teknik analisa data dimana penulis membaca, mempelajari, memahami dan kemudian menguraikan semua data yang diperoleh lalu membuat analisa-analisa komprehensif sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan menggunakan metode analisis ini maka selanjutnya penulis akan menjelaskan secara komprehensif semua data yang diperoleh dalam skripsi ini.12 7. Metode Penulisan a. Metode Deduktif Yaitu penulis menggunakan kaedah-kaedah atau pendapat yang bersifat umum dan diambil kesimpulan secara khusus. b. Metode Induktif Yaitu penulisan menggunakan fakta-fakta atau gejala-gejala yang bersifat khusus dan diambil kesimpulan yang bersifat umum.
12
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1992), h. 134.
11
F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan dan pembahasan dalam penelitian ini maka penelitian ini di bagi kepada beberapa babsebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN, yang berisi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II
: GAMBARAN UMUM DESA PALUNG RAYA, yang meliputi keadaan geografis,keadaan demografis, pendidikan dan agama, sosial budaya dan ekonomi serta sejarah usaha lopek bugi di Desa Palung Raya.
BAB III
: LANDASAN
TEORI,
Padababiniakandiuraikanpengertian
persaingan, keunggulan bersaing, strategi bauran pemasaran (marketing mix), dalil tentang persaingan, etika persaingan dalam ekonomi Islam, dan kewirausahaan. BAB IV
: HASIL
PENELITIAN,
Dalambabini,
akandiuraikanpengertianpersaingan harga dan produk antar pengusahalopekbugisertamenganalisa strategi para pengusaha dalam menghadapipersaingansertatinjauanekonomiIslamtentangpersain ganantarpengusaha lopekbugi. BAB V
: PENUTUP, Kesimpulan dan saran-saran dari penelitian yang penulis peroleh.