BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia berkualitas menjadi tututan abad ke -21 agar mampu menghadapi tantangan global dalam memenuhi kebutuhan Dunia Usaha dan/ atau Dunia Industri. Sumber daya manusia yang berkualitas hanya diperoleh dari guru yang profesional dan sekolah berkualitas. Sebagaimana Sahlberg, menyatakan bahwa ekonomi moderen dengan pasar tenaga kerja membutuhkan orang-orang dengan ketrampilan, pengetahuan yang tidak dapat dikembangkan di sekolah yang berkualitas rendah. Hal ini diperkuat dengan pendapat Ayhan, bahwa hal yang sangat penting dalam perekonomian negara yaitu menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi (Endang, 2014:108).Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa guru SMK dituntut mampu memberikan bekal kesiapan kerja berupa seperangkat ketrampilan dan perilaku yang diperlukan untuk bekerja. Deklarasi guru sebagai bidang pekerjaan yang dicanangkan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi sebuah indikasi awal adanya komitmen serius dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan mutu guru. Kemudian pemerintah mengesahkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ( UU No. 14 Tahun 2005) Pasal 1 butir 1 menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas
1
2
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengavaluasi peserta didik pada pendidikan menengah. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dijelaskan dalam pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional (UU No. 14 Tahun 2005, Pasal 4). Profesionalisme diharapkan dapat menjadi bagian dari kepribadian guru sehingga dapat mengembangkan diri sendiri secara otonom. Layanan pendidikan bermutu membutuhkan sosok guru profesional yang bertanggung jawab atas kemampuan profesionalnya. Salah satu strategi penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan pengembangan profesi guru adalah kemauan dan kesadaran guru untuk menulis karya ilmiah dan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK). Karya ilmiah merupakan bentuk kreatif guru dalam menuangkan ide-ide dan pemikiran secara konsepsional. Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk kreatif dan inovatif guru selama memberikan layanan belajar dan pembelajaran di kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa sekaligus sebagai syarat penilaian angka kredit jabatan fungsional guru. Sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 013/U/2002 tentang petunjuk teknis penilaian angka kredit jabatan fungsional guru menjelaskan bahwa unsur pengembangan profesi dapat diperoleh guru melalui (1) karya
3
tulis ilmiah, (2) penemuan teknologi tepat guna, (3) karya seni monumental, (4) keterlibatan dalam pengembangan kurikulum, (5) membuat alat peraga. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 (UU No. 14 Tahun 2005) pasal 20, menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan Iptek. Untuk itu pemerintah menetapkan regulasi baru melalui Permenegpan Nomor 16 Tahun 2009 (Permenegpan No. 16 Tahun 2009) tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya, bahwa guru yang telah memiliki sertifikat pendidik diwajibkan melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) dengan diperhitungkan angka kreditnya sebagai persyaratan kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru. Realitasnya masih banyak guru PNS dan guru bersertifikasi yang belum melaksanakan pengembangan profesi antara lain mengikuti kegiatan pengembangan diri, melaksanakan penelitian tindakan dan menulis karya ilmiah lainnya. Sebagaimana hasil penelitian Bambang Sumardjoko (Model Penguatan Guru Bersetifikasi melalui Pemaknaan Profesionalisme, Penelitian pada Guru-guru SMA Negeri Di Sukoharjo Jawa Tengah) menunjukkan bahwa faktor dominan penyebabnya adalah kurangnya kemampuan guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas dan menulis karya ilmiah lainnya. Penulisan karya ilmiah hasil penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang mudah dan strategis bagi guru, karena guru terlibat langsung dalam
4
proses dan tindakan yang dilaksanakan, sehingga memberi kemudahan bagi guru dalam mendokumentasikan dalam bentuk artikel ilmiah penelitian. Menurut Ketua PGRI Sulistya (Kompas,22 April 2014, hal 14) penyebabnya adalah : (1) guru tidak disiapkan untuk memiliki kemampuan menulis karya ilmiah; (2) pemerintah tidak memberikan dukungan dana untuk pelatihan; (3) penulisan karya ilmiah tidak didesain dalam pelatihan guru;
(4) tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik. Dengan demikian pengembangan profesi guru dalam bentuk pelaksanaan penelitan tindakan kelas sangat penting terutama bagi guru yang sudah dinobatkan sebagai guru profesional yaitu guru-guru bersertifikasi. Menurut Anah Suhaenah (dalam Kompas, 22 April 2014, hal 14) Kemampuan menulis karya ilmiah ini penting bagi guru, karena saat menulis karya ilmiah guru dapat mereflekasikan pengalamannya. Oleh karena itu, guru harus dilatih untuk menulis karya ilmiah
dan pemerintah harus
memprogramkan pelatihan penulisan karya ilmiah. Dengan demikaian berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
menyusun
penelitian
tentang
“Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan Guru di SMK Muhammadiyah 3 dan 6 Gemolong Sragen”.
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka fokus penelitian ini adalah : Bagaimana pengembangan profesi berkelanjutan yang dilaksanakan guru bersertifikasi di SMK Muhammadiyah 3 dan 6 Gemolong Sragen? Fokus tersebut dirinci menjadi subfokus yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kinerja guru setelah mendapatkan sertifikasi profesional atau pasca sertifikasi ? 2. Bagaimanakah
upaya-upaya
yang
dilaksanakan
guru
dalam
meningkatkan pengembangan keprofesian berkelanjutan ? 3. Bagaimanakah permasalahan atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan ? 4. Bagaimanakah dukungan pimpinan sekolah pada guru bersertifikasi dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian tersebut, tujuan penelitian ini adalah : 1. Mendiskripsikan kinerja guru sertifikasi setelah mendapatkan sertifikasi profesional (pasca sertifikasi) 2. Mendiskripsikan upaya pelaksanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
yang
profesionalismenya.
dilaksanakan
guru
dalam
meningkatkan
6
3. Mendiskripsikan permasalahan atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalismenya 4. Mendiskripsikan dukungan pimpinan sekolah pada guru bersertifikasi dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan.
D. Manfaat penelitian 1. Manfaat Teoritis Mampu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya bagi guru
PNS dan guru
bersertifikasi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru, menambah wawasan mengenai bentuk pengembangan profesi guru berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan. b. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai rujukan dalam manajemen sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional