BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
CBM (Coal Bed Methane) atau Gas Metan Batubara pada beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu kandidat alternatif pemenuhan kebutuhan energi fosil, dimana reservoir-reservoir gas konvensional mulai mengalami penurunan produksi mendekati batas laju ekonomisnya, dan belum ditemukannya atau belum mulai dieksploitasikannya lapangan gas baru. Gas alam yang berasal dari batubara telah diketahui pada penambangan batubara dan merupakan ancaman keselamatan bagi pekerja tambang karena beracun dan mematikan. Untuk itu dibuat suatu sumur dengan target menembus lapisan batubara yang digunakan sebagai tempat penambangan batubara bawah tanah sebagai teknik ventilasi yang tujuannya membuang gas metana dari penambangan batubara. Proses pemboran sumur – sumur migas dengan target reservoir batupasir atau batugamping yang melewati lapisan batubara seringkali terjadi kick atau loss circulation. Kick mengindikasikan adanya intrusi gas ke lubang sumur sedangkan loss circulation mengindikasikan adanya rekahan. Indikasi ini memberi pandangan bahwa lapisan batubara dapat dipertimbangkan sebagai reservoir.
Cadangan Coal Bed Methane (CBM) Indonesia saat ini cukup besar, yakni 450 Tcf dan tersebar dalam 11 basin. Potensi terbesar terletak di kawasan Barito, Kalimantan Timur yakni sekira 101,6 Tcf, disusul oleh Kutai sekira 80,4 sumber
1
2
daya terbesar sebesar 6,49 Tcf ada di blok Sangatta-1 dengan operator Pertamina Hule Energi Methane yang berada pada Cekungan Kutai.
Batubara menjadi sangat penting dan dipelajari karena merupakan salah satu aspek penting dalam usaha pengembangan kegiatan penambangan batubara sebagai roda penggerak serta pengembangan batubara sebagai sumber energi baru yaitu Coal Bed Methane. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan antara lingkungan pengendapan dan kualitas batubara, sehingga penulis melakukan penelitian mengenai “ Analisis Fasies dan Evaluasi Potensi Lapangan Batman, Cekungan Barito, Kalimantan Selatan”
1.2 Rumusan Permasalahan Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah berguna untuk mengetahui fasies daerah penilitan, karakteristik batubara sebagai source maupun reservoar atas keterdapatan gas metan yang meliputi analisis properti batubara, dan untuk mendapatkan nilai besarnya sumberdaya (resources) gas metana yang terdesorpsi pada lapisan batubara berdasarkan data log sumur dan data seismik sebagai data primer dan data analisis proximate sebagai data sekunder pada Cekungan Barito, Kalimantan Selatan. Permasalahan ini diharapkan dapat dipecahkan dalam penelitian ini untuk memberikan nilai tambah pada pengembangan eksplorasi kedepan.
3
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian skripsi ini adalah untuk menerapkan ilmu yang telah didapat di masa perkuliahan dalam praktek yang sebenarnya dan membandingkan dengan hasil studi yang telah dilakukan perusahaan sehingga diharapkan tercapai keseimbangan antara teori yang didapat dengan studi CBM yang didapat dari perusahaan, serta merupakan salah satu syarat yang wajib dilaksanakan dalam memenuhi persyaratan Sarjana Strata 1 pada Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran.
Adapun tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisa Fasies dan Lingkungan Pengendapan pada Target Formasi daerah penelitian. 2. Menganalisa potensi reservoir gas metan pada lapangan CBM 3. Menganalisa properti dan kualitas batubara yang berkembang di daerah penelitian. 4. Mengidentifikasi struktur geologi yang berkembang 5. Menghitung potensi sumberdaya gas metana secara volumetrik dan penentuan titik lokasi sumur eksplorasi yang akan di kembangkan selanjutnya.
4
1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dibagi menjadi dua periode: 1. Periode I dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan September – Oktober 2012 di Pertamina Hulu Energi, Jakarta. Daerah penelitian merupakan Formasi Warukin yang terdapat pada
Cekungan Barito Kalimantan
Selatan.
Jadwal kegiatan selama melaksanakan tugas akhir adalah sebagai berikut :
Tabel 1.4 Lama dan Waktu Pengerjaan kegiatan Tugas Akhir No
KEGIATAN 1
1 2
1 2 3
1
2 3
Tahap Persiapan : Studi Regional Coal Bed Methane Proses Tahap Pengumpulan Data : Well Log Data : Wireline Data setiap sumur --> Depth, GR, ILD, SP, DT, NPHI, RHOB, MSFL Core & Cutting Data : Deskripsi dan Identifikasi struktur sedimen
Data Geokimia : Analisis Proximate Tahap Pengolahan Data Well Correlation : Identifikasi Lithologi & Sequence Stratigraphy Deskripsi dan Identifikasi Core --> Analisis Fasies : Lithofacies, Sequence Processes, Peta Facies Perhitungan Porositas & Permeabilitas Analisis Geokimia dengan proximate dan
September 2 3 4
1
Oktober 2 3
4
5
ultimate plot vs dari data perhitungan log.
4 1 2 3 4 5
Seismic : Interpretasi Seismic data, Penentuan batas Horizon, Interpretasi Patahan, WelSeismic Tie Tahap Penyusunan Laporan BAB 1 Pendahuluan BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 3 Metode Penelitian BAB 4 Isi BAB 5 Kesimpulan dan Saran Presentasi Progress
2. Periode II dilaksanakan di Universitas Padjadjaran meliputi pembahasan dan koreksi laporan yang dilakukan setelah periode I berakhir hingga 25 November 2012.