1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan merupakan hal yang biasa dalam dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan lain apabila mampu untuk berkembang dan melakukan inovasi serta perbaikan kualitas produk agar mampu menguasai pangsa pasar. Salah satu cara agar perusahaan dapat bersaing
adalah
dengan
meningkatkan
produktivitas
perusahaan.
Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Pengukuran produktivitas merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan bisnis dalam era globalisasi ini. Dengan melakukan pengukuran produktivitas ini perusahaan dapat mengetahui tingkat performansi dari perusahaan itu sendiri. Hasil dari pengukuran produktivitas ini dapat dijadikan tolok ukur untuk mengetahui tingkat produktivitas yang selama ini telah dicapai serta merupakan landasan perencanaan masa depan perusahaan. Dari pengukuran yang telah dilakukan, dapat diketahui kondisi atau keadaan dari tingkat produktivitas bisa disebabkan oleh beragam penyebab. Oleh karena itu
2
prioritas dalam penanggulangan penyebab rendahnya produktivitas harus dapat diketahui agar penanganannya dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Maka perlu dilakukan pengukuran produktivitas yang bertujuan untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai dan menjadi dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas di masa yang akan datang. Produktivitas perusahaan dapat memberikan gambaran mengenai hubungan antara keluaran (output atau produk) suatu proses dengan masukan atau input (berupa tenaga kerja, bahan baku, dan lain sebagainya) yang digunakan untuk menghasilkan keluaran (output atau produk) dari perusahaan tersebut. Produktivitas meliputi beberapa faktor seperti efisiensi, kualitas perusahaan serta produknya, tingkat efektivitas perusahaan, dan faktor – faktor lain yang mempengaruhi. Pengukuran produktivitas pada perusahaan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kondisi perusahaan, sehingga ukuran atau nilai yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang jelas dari tingkat produktivitas perusahaan. Salah satu cara untuk mengukur produktivitas yang dimaksud adalah
seberapa
besar
efektivitas
dan
efisiensi
perusahaan
dalam
menghasilkan produktivitas dengan kondisi nyata (objektif). Dalam Tugas Akhir ini model pengukuran produktivitas yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode Objective Matrix (Omax). Dari metoda pengukuran tersebut dapat menggambarkan bagaimana tingkat produktivitasnya. PTPN IX (Persero) Kopi Banaran merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia yang beroperasi dalam
3
bidang perkebunan dan pengolahan kopi, dimana pemasarannya sudah mampu mencapai pasar internasional. PTPN IX (Persero) Kopi Banaran merupakan perusahaan yang bahan bakunya merupakan tanaman tahunan, yaitu kopi. Kopi merupakan tanaman tahunan yang saat periode panen dapat menghasilkan ribuan ton bahan baku kopi. Pengukuran produktivitas di PTPN IX (Persero) Kopi Banaran ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja dan perkembangan perusahaan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu, dalam studi ini akan dilakukan pengukuran produktivitas terhadap lini produksi dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) pada PTPN IX (Persero) Kopi Banaran. Lini produksi merupakan bagian penting dalam suatu perusahaan yang bergerak di bidang Agroindustri. Lini produksi sendiri merupakan bagian dari suatu proses atau stasiun kerja yang dijalankan oleh perusahaan tersebut untuk menghasilkan suatu produk. Tentunya terdapat input untuk menghasilkan ouput yang diinginkan. Input disini antara lain adalah bahan baku dan tenaga kerja. Bahan baku merupakan input utama untuk dapat menghasilkan output (produk). Tenaga kerja merupakan salah satu dari komponen atau bagian dari masukan (input) yang berperan sebagai pengelola atau pengoperasi, sistem manajemen, dan yang menjalankan proses produksi yang sekiranya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Selain itu inventaris peralatan dan mesin juga termasuk dalam pengukuran produktivitas dengan metode OMAX ini. Output (Produk) merupakan hasil akhir dari proses produksi untuk
4
mengetahui tingkat produktivitas yang ingin dicapai oleh perusahaan. Tugas Akhir ini dibuat berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dengan tujuan agar mampu menganalisa faktor apa saja yang berperan dalam sistem produktivitas dan faktor yang mampu meningkatkan produktivitas pada lini produksi dalam pengolahan bahan baku kopi secara maksimal di PTPN IX (Persero) Kopi Banaran tersebut. Selain itu juga membuat perencanaan produktivitas dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan PTPN IX (Persero) Kopi Banaran dalam usaha meningkatkan produktivitas itu sendiri.
B. Batasan Masalah Batasan masalah dalam pengukuran produktivitas pada proses produksi PTPN IX (Persero) Kopi Banaran adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran produktivitas ditetapkan selama periode pengukuran produktivitas bulan Juni – Desember tahun 2012. 2. Penentuan indikator yang paling berperan pada tingkat produktivitas.
C. Tujuan 1. Mengetahui proses produksi pengolahan biji kopi. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas pada lini produksi. 3. Melakukan perhitungan rasio output/input dan tingkat produktivitas. 4. Menyusun rencana produktivitas.
5
D. Manfaat 1. Bagi Perusahaan a. Memberikan masukkan bagi perusahaan mengenai perkembangan produktivitas berdasarkan hasil pengukuran. b. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai masukan untuk perbaikan
produktivitas
bagi
perusahaan
dalam
meningkatkan
produktivitas dan dapat menilai kemajuan yang telah dicapai perusahaan. c. Memberikan
langkah-langkah
perbaikan
yang
mengarah
pada
peningkatan produktivitas pada masa yang akan datang berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh. 2. Bagi Mahasiswa a. Sebagai sarana untuk memperluas ilmu pengetahuan yang pernah atau telah didapatkan dari perguruan tinggi untuk dapat diterapkan pada dunia nyata. b. Sebagai sarana untuk memperdalam materi yang diambil selama masa pendidikan perkuliahan di perguruan tinggi. c. Pengalaman kerja secara langsung yang dapat membandingkan antara teori dan praktik atau aplikasinya di lingkungan kerja yang juga mendukung interpersonal skill.