1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya masyarakat membeli saham dengan harapan akan memperoleh dividen yang besarnya minimal sama dengan tingkat bunga deposito atau capital gain yang diperoleh dari selisih harga penjualan dan harga pembelian saham. Oleh karena itu sebelum investor mengambil keputusan untuk memilih investasi dari alternatif-alternatif yang ada, investor terlebih dahulu harus menganalisis informasi akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang go public. Harapan dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return tersebut yang akan menjadi indikator untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para pemegang saham. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham (Suharli, 2004). Investor akan senang apabila mendapatkan tingkat pengembalian investasinya semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor maupun calon investor memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar tingkat pengembalian investasi mereka. Tingkat pengembalian investasi berupa pendapatan dividen tidak mudah diprediksi. Hal tersebut disebabkan kebijakan dividen adalah kebijakan yang sulit dan serba dilematis bagi pihak manajemen perusahaan. Kebijakan dividen tersebut dianalogikan sebagai sebuah puzzle yang berkelanjutan.
2
Keputusan suatu perusahaan mengenai dividen terkadang diintegrasikan dengan keputusan pendanaan dan keputusan investasinya. Dalam kasus perusahaan yang membukukan laba, namun pembagian dividen rendah mungkin disebabkan karena manajemen lebih concern terhadap kelangsungan hidup perusahaan, sehingga perusahaan akan melakukan penahanan (retained) laba untuk menjalankan ekspansi atau membutuhkan dana untuk membiayai operasi perusahaan. Laba bersih perusahaan dapat diperlakukan menjadi tiga, yaitu diinvestasikan kembali ke dalam aset yang produktif, dibayarkan untuk melunasi kewajiban dan dibagikan sebagai dividen (Pratt, 2000). Laba bersih merupakan return dari investasi perusahaan, sedangkan laba bersih yang dibagikan sebagai dividen merupakan direct return bagi pemegang saham. Pengertian ataupun definisi mengenai dividen sebagai tingkat pengembalian investasi termuat dalam Prinsip Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23. Pernyataan itu merumuskan dividen sebagai distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu. Dividen disebutkan sebagai bagian dari laba/ earning/ income yang dibagi. Income, berdasarkan penerimanya dapat diklasifikasikan menjadi lima konsep, yaitu: (1)konsep nilai tambah (value added concept), (2)konsep laba bersih perusahaan (enterprise net income concept), (3)konsep laba bersih untuk investor (net income to investor), (4)konsep laba bersih untuk pemegang saham (net income to shareholders concept), dan (5)konsep laba bersih untuk pemilik residual ekuitas (net income to residual equity holders) (Hendriksen
3
dan Breda, 1992). Penelitian ini lebih melihat dividen sesuai dengan konsep laba bersih untuk investor karena mengacu kepada teori Pratt (2000) dan PSAK No. 23 (IAI, 2002). Penelitian ini berupaya mempelajari beberapa faktor yang dapat dijadikan alat prediksi tentang tingkat pengembalian investasi berupa pendapatan dividen. Faktor yang diteliti adalah profitabilitas, likuiditas, hutang dan perubahan dividend yield. Profitablilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit). Laba inilah yang akan menjadi dasar pembagian dividen. Sehingga peningkatan laba bersih perusahaan akan meningkatkan pendapatan dividen bagi investor. Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional dan kewajiban jangka pendeknya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka memungkinkan pembayaran dividen yang lebih baik pula. Leverage keuangan adalah tingkat penggunaan utang sebagai sumber pembiayaan perusahaan. Perusahaan yang leverage operasi atau keuangannya tinggi akan membagikan dividen lebih kecil karena laba yang diperoleh akan diprioritaskan untuk melunasi kewajiban terlebih dahulu. Pendekatan dividend yield menekankan penilaian harga saham berdasarkan atas perkiraan dividen per saham yang akan dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk uang kas. Dari perhitungan ini dapat dilihat apakah persentase dividen yang akan dibayarkan kepada investor dapat bersaing
4
dengan hasil yang dapat diperoleh dari investasi lainnya. Jika dividend yield dari suatu saham tinggi berarti dividen yang diterima oleh investor besar. Tentu saja hal ini menguntungkan buat investor yang berorientasi pada dividen. Tetapi perlu diingat bahwa pembayaran dividen yang terlalu tinggi mengakibatkan tidak tersedianya sumber dana intern untuk tujuan ekspansi. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengangkat judul ”KEMAMPUAN RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UTANG DAN DIVIDEND YIELD MEMPREDIKSI KEBIJAKAN DIVIDEN”.
B. Permasalahan Berdasarkan uraian di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah
kebijakan
dividen
perusahaan
dapat
diprediksi
melalui
profitabilitas perusahaan? 2. Apakah kebijakan dividen perusahaan dapat diprediksi melalui likuiditas perusahaan? 3. Apakah kebijakan dividen perusahaan dapat diprediksi melalui utang perusahaan? 4. Apakah kebijakan dividen perusahaan dapat diprediksi melalui perubahan dividend yield perusahaan?
5
C. Batasan Masalah Agar pembahasan terhadap objek yang diteliti tidak terlalu luas, maka perlu adanya fokus penelitian sehingga menjadi lebih terarah terhadap permasalahan yang ada. Penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut: 1. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta 2. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang pernah membagikan dividen selama periode penelitian dan memiliki laba bersih setelah pajak yang bernilai positif 3. Periode pengamatan penelitian yaitu tahun 1994-2004
D. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio utang dan dividend yield dalam memprediksi tingkat pengembalian investasi berupa pendapatan dividen.
E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dapat berguna bagi banyak pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Investor, calon investor atau analis, hasil penelitian ini dapat memberikan acuan pengambilan keputusan investasi terkait dengan tingkat pengembalian yang berupa dividen perusahaan
6
2. Bagi perusahaan/ emiten tentu mampu menyajikan kinerja terbaik untuk memperbaiki
profitabilitas,
likuiditas,
utang
dan
dividend
yield
perusahaan, sehingga ketertarikan investor jangka panjang dapat meningkat pada saham perusahaan 3. Bagi akademisi, hasil penelitian ini mampu mengembangkan ilmu management atau sebagai tambahan literatur untuk penelitian selanjutnya.