BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat juga dari penyaluran
dana dari masyarakat pada dunia usaha yang membutuhkan pembiayaan. Dunia usaha memiliki peluang yang luas untuk memilih alternatif pembiayaan, guna mengembangkan usahanya. Perusahaan yang membutuhkan modal kerja cenderung untuk memilih alternatif sumber pembiayaan jangka pendek yang disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk investasi cenderung memiliki alternatif sumber pembiayaan jangka panjang seperti yang disediakan pasar modal. Pasar modal dipandang sebagai sarana yang efektif untuk menghimpun dana dari masyarakat melalui investasi jangka panjang. Didalam melakukan investasi yang sehat, seorang investor dan calon investor sebelumnya harus mempertimbangkan berbagai inform.asi. Informasi yang pertama yang harus dipertimbangkan adalah kondisi perusahaan yang tercermin melalui kinerja perusahaan tersebut, termasuk juga kondisi perusahaan sejenis. Informasi kedua adalah menyangkut aspek teknis yang diketahui oleh para pelaku bursa berupa fluktuasi kurs, volume transaksi, kondisi bursa,dll. Informasi ketiga berkaitan dengan keadaan lingkungan yang mencakup kondisi ekonomi, sosial politik dan stabilitas nasional suatu negara. Informasi keuangan yang terdapat pada laporan keuangan yang memuat data historis dalam penilaian dan peramalan analisis investasi. Sarana yang sering
digunakan untuk mengukur tingkat kinerja keuangan adalah rasio keuangan. Ada berbagai rasio keuangan yang dapat menunjukan kinerja keuangan perusahaan. Diantaranya adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas terdiri dari Gross Profit Margin, Operating Income Ratio, Operating Ratio, Net Profit Margin (NPM), Earning Power Of Total Investment (Rate Of Return On Total Asset), Net Earning Power Ratio (Rate Of Return On Investment), Rate Of Return For The Owners (Rate Of Return On Worth). (Kasmir, 2008 : 199) Menurut Sutojo (2000:56) rasio profitabilitas dengan menggunakan analisis Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat penting dalam menganalisis laporan keuangan, dimana ROI ini sendiri digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk operasi perusahaan dalam rangka memperoleh laba, sedangkan NPM sering digunakan oleh praktisi keuangan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari penjualan. Umumnya pemegang saham masih cenderung sangat mengharapkan deviden, sehingga perkiraan atas besarnya pemberian deviden merupakan hal yang penting bagi para calon pemegang saham sebelum membeli saham suatu perusahaan. Pemberian deviden dalam jumlah yang lebih besar adalah sebuah isyarat dari pihak manajemen perusahaan bahwa perkiraan mereka tentang pendapatan yang akan diterima perusahaan di masa mendatang akan meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden antara lain adalah stabilitas keuangan. Perusahaan yang keuntungannya relatif stabil sering kali dapat
memperkirakan bagaimana keuntungan dikemudian hari. Maka perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam bentuk deviden dengan presentasi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi. Perusahaan yang kinerjanya kurang baik tidak yakin betul, apakah harapan keuntungannya dalam tahun-tahun mendatang akan terlaksana, karena itu dari keuntungannya sekarang ini akan ditahan. Sebab deviden yang agak rendah lebih mudah dipertahankan apabila keuntungan agak menurun di kemudian hari. Analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam LQ45, LQ45 adalah 45 saham unggulan yang paling aktiif diperdagangkan dengan frekuensi tinggi, diperkirakan merupakan saham dengan likuiditas lebih tinggi. Sehingga saham yang termasuk dalam LQ45, adalah saham-saham yang kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan yang baik. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam LQ45 memiliki laba perusahaan yang tinggi dan memberikan laba bagi pemegang saham yang tinggi juga. Laba perusahaan dapat diukur dengan rasio profitabilitas. Asumsinya apabila rasio profitabilitas tersebut baik maka kinerja keuangan perusahaan tersebut menghasilkan profitabilitas yang baik, sehingga deviden yang akan diterima oleh investor dapat sesuai dengan keuntungan yang mereka harapkan sebelumnya. Dengan demikian para investor akan berminat untuk membeli saham perusahaan tersebut. Adapun keuntungan bagi perusahaan yaitu, semakin tinggi nilai profit yang dihasilkan oleh setiap perusahaan maka akan semakin tinggi pula deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham. (Martono dan Harjito,2005:253)
Deviden saham merupakan kinerja yang dapat diukur oleh investor karena deviden mencerminkan laba saat ini dan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Besarnya laba perusahaan ditentukan oleh kondisi perekonomian pada umumnya. Kondisi perekonomian ini akan menentukan kondisi saham dalam melakukan investasi. Berikut perkembangan jumlah perusahaan yang membayarkan dividendnya periode 2007-2011: Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Perusahaan-Perusahaan LQ45 yang Membayarkan Dividend periode 2007-2011 Tahun 2007 2008 2009 Total 14 18 25 Perusahaan Sumber : Data olahan dari www.idx.co.id
2010
2011
26
23
Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Perusahaan-Perusahaan LQ45 dari Tingkat Return On Investment Periode 2007-2011 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Total 32 31 36 39 43 Perusahaan Sumber : Data olahan dari www.idx.co.id Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Perusahaan-Perusahaan LQ45 dari Tingkat Net Profit Margin Periode 2007-2011 Tahun 2007 2008 2009 Total 40 37 36 Perusahaan Sumber : Data olahan dari www.idx.co.id
2010
2011
42
42
Dapat dilihat dari tabel 1.1, 1.2 dan 1.3 diatas menunjukan angka yang cenderung berfluktuatif, di tahun 2007-2010 menunjukan angka yang cenderung
meningkat. Hal ini diakibatkan karena perusahaan memiliki kelebihan laba setelah digunakan untuk mendanai seluruh kesempatan investasi yang diterima, lalu kelebihan itu didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. (James C. Van Horne, 2002:85) Namun di tahun 2011 menunjukan angka yang menurun, hal ini diakibatkan karena manajemen perusahaan beranggapan bahwa laba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk pembiayaan pertumbuhan perusahaan. Semakin besar pembiayaan perusahaan yang berasal dari laba ditahan maka semakin kuat posisi financial perusahaan tersebut. (Dr.Dermawan Sjahrial, M.M., 2006:305). Karena itulah hanya perusahaan dengan tingkat kemampuan laba yang tinggi dan prospek ke depan yang cerahlah yang mampu untuk membagikan dividen. (Werner R. Murhadi, 2008:4) Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH KINERJA KEUANGAN YANG DIUKUR DENGAN RASIO PROFITABILITAS RETURN ON INVESTMENT (ROI) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ45 PERIODE 2007-2011”
1.2
Identifikasi Masalah Masalah-masalah dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan Return On Investent (ROI), Net Profit Margin (NPM) dan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011? 2. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan indikator Return On Investent (ROI), Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) secara simultan pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011? 3. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan indikator Return On Investent (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) secara parsial pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi
mengenai pengaruh Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 pada periode 2007-2011. Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perkembangan Return On Investment (ROI), Net Profit Margin (NPM) dan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaanperusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011.
2. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan indikator Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) secara simultan pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011. 3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan indikator Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) secara parsial pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam saham LQ45 periode 2007-2011. 1.4
Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi pengembangan ilmu manajemen keuangan sebagai referensi yang bisa memberikan informasi kepada pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang permasalahan ini. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan Diharapkan penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam memilih komponen struktur modal yang optimum dengan harapan melalui pembentukan struktur modal yang maksimum dapat meningkatkan nilai perusahaan.
b. Bagi Investor Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dan dapat memberikan informasi bagi manajer dan investor dalam menentukan alternatif pendanaan dan aspek-aspek yang mempengaruhinya. 1.5
Kerangka Pemikiran Informasi penting yang diperlukan untuk mengetahui kondisi atau kinerja
suatu perusahaan dari laporan keuangannya seperti yang diungkapkan oleh Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2002:68) yakni : “Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi.” Pada saat investor akan membeli saham suatu perusahaan yang telah Go Public, investor akan menganalisis laporan keuangan perusahaan, terutama mengenai hal yang berkaitan dengan masalah pengelolaan investasi dan kemampuannya menghasilkan laba. Hal ini berarti dari laporan keuangan suatu perusahaan dapat diketahui kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Kinerja keuangan adalah prestasi kerja yang dicapai oleh perusahaan yang tercermin melalui informasi keuangan perusahaan yang menggambarkan nilai perusahaan pada akhir suatu periode dan kinerja perusahaan selama satu periode tertentu. Informasi keuangan yang lazim digunakan adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas serta penjelasannya.
Salah satu cara yang digunakan untuk menginterpretasikan kinerja perusahaan-perusahaan adalah dengan analisis rasio. Metode ini membandingkan satu atau lebih data-data keuangan yang lain yang tertera dalam laporan keuangan. Hasilnya adalah informasi yang lebih bermanfaat bagi pemodal dibandingkan apabila data tersebut berdiri sendiri. Analisis rasio juga dibandingkan dengan sebuah standar, apakah standar periode tertentu dibandingkan dengan periode sebelumnya pada perusahaan yang sama atau standar dari perusahaan lain dari jenis industri yang sama. Tentunya dengan perbandingan ini pemodal dapat mengetahui perkembangan kinerja keuangan perusahaan, apakah meningkat atau menurun. Kinerja keuangan yang baik dapat disajikan sebagai salah satu pedoman bagi investor sebagai dasar analisis investasinya. Salah satunya adalah melalui rasio profitabilitas yang dapat menunjukan efisiensi dan efektivitas pengelolaan investasi oleh perusahaan dan kemampuannya untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:304) adalah : “Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.” Rasio Profitabilitas ini dapat dibedakan sebagai berikut : a. Gross Profit Margin b. Net Profit Margin c. Return On Investment
d. Operating Income Ratio (Net Operating Profit Margin) e. Rate Of Return On Net Worth f. Rate Of Return On Total Assets Rasio Profitabilitas yang diindikasikan oleh ROI dan NPM sering digunakan sebagai dasar evaluasi perencanaan, penetapan tujuan dan peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Menurut Warsono (2003:37) pengertian Return On Investment (ROI) adalah sebagai berikut : “Rasio
ini
menunjukkan
seberapa
besar
kemampuan
perusahaan
menghasilkan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan seluruh aktiva yang dimilikinya.” Menurut Martono (2002:60) ROI dapat diperoleh dengan rumus : ROI =
x100%
Dengan demikian rasio ini menghubungkan laba bersih setelah pajak yang diperoleh dari kegiatan perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Menurut Alexandri (2008: 200) Net Profit Margin (NPM) adalah : “Rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. “
Menurut Martono (2002:60) rasio ini dapat ditulis dalam bentuk rumus sebagai berikut : NPM =
x 100%
Dengan demikian rasio ini menghubungkan laba bersih setelah pajak yang diperoleh dari kegiatan perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan laba. NPM mengukur kemampuan perusahaan
mempunyai laba dari penjualan. Semakin efisien suatu perusahaan dalam mengeluarkan biaya-biayanya, semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh ini merupakan hak bagi pemegang saham yang selanjutnya akan dibagikan sebagai dividen bagi pemegang saham. Dengan semakin membaiknya kinerja keuangan yang diukur dengan rasio profitabilitas (ROI dan NPM) maka diharapkan dividen yang diberikan oleh perusahaan meningkat. Menurut Prastowo dan Juliarty (2002:97) Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan rasio untuk mengukur proporsi laba bersih per satu lembar saham biasa yang dibayarkan dalam bentuk dividen. DPR banyak digunakan dalam penilaian sebagai cara pengestimasian dividen untuk periode yang akan datang, sedangkan kebanyakan analis mengestimasikan pertumbuhan dengan menggunakan laba ditahan lebih baik daripada dividen.
Dari pengertian diatas maka rumus untuk menghitung Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai berikut : Dividend Payout Ratio = Dijelaskan oleh Sutrisno (2001:11) keuntungan yang layak dibagikan kepada para pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak. Oleh karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya Dividend Payout Ratio. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Dari uraian diatas maka dapat disusun bagan kerangka pemikiran sebagai berikut :
Laporan Keuangan Perusahaan Kinerja Keuangan Perusahaan
Rasio Profitabilitas
Rate Of Return On Net Worth
Rate Of Return On Total Assets
Return On Investmen t
Net Profit Margi n
Kebijakan Dividen
Dividend Payout Ratio Keterangan : = Diteliti = Tidak Diteliti
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Gross Profit Margi n
Operating Income Ratio
1.6
Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hubungan hal tersebut. Dalam penelitian ini akan hipotesis yang akan di uji adalah ada atau tidaknya hubungan yang ditimbulkan oleh variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y) baik secara langsung maupun tidak langsung, serta untuk mengetahui kuat atau tidaknya antara kedua variabel tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dari penelitian ini yaitu :
Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari Return On Investment (ROI) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
1.7
Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan
metode verifikatif dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis dengan perhitungan statistik. Definisi metode deskriptif menurut Metode Deskriptif menurut Zulganef (2008:11): “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu, tidak memilah-milah atau mencari faktor-faktor atau variabel tertentu.”
SedangkaSn definisi metode verifikatif menurut Husein Umar (2003:53): “Metode Verifikatif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik.” 1.8
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada saham LQ45 periode 2007-2011 dengan
mengambil data sekunder berupa data keuangan yang terkumpul di dalam internet: a. www.idx.co.id b. Indonesia Capital Market Directory (ICMD) c. www.bapepam.go.id d. Serta informasi dari web lainnya yang dicantumkan dalam daftar pustaka. Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.