1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terutama pada kelompok yang paling rentan yaitu kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir (Kemenkes RI, 2011). Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat yang optimal
dilakukan
upaya
kesehatan
yang
menyeluruh,
terarah
dan
berkesinambungan (Saifudin, 2005). Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan kejadian fisiologis yang dialami sebagian besar wanita pada masa reproduksinya. Setiap wanita diharapkan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan alat reproduksinya dan mengatur kesuburannya agar dapat menjalani kehamilan dan persalinan secara aman serta mendapatkan bayi tanpa risiko apapun, memulihkan kesehatan sebagaimana kondisi sebelum hamil (Saifudin, 2005). Upaya kesehatan yang dilakukan salah satunya bertujuan untuk menurunkan kematian dan kesakitan ibu, hal ini menuntut hubungan yang erat antara berbagai tingkat sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya tersebut mencakup upaya pencegahan, deteksi dini komplikasi kehamilan, persalinan yang bersih dan aman serta rujukan yang memadai. Hal ini dikarenakan komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir 1
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Herviana Yuniar Saputri, Kebidanan DIII UMP, 2016
2
sebagian besar terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas (Saifudin, 2005). Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) cukup tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 diperoleh data AKI di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup. Selain itu, diperoleh data laporan dari daerah yang diterima Kementerian Kesehatan RI menunjukan bahwa jumlah Ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 adalah 5019 orang, sedangkan jumlah bayi yang meninggal di Indonesia mencapai 160.681 anak (Kemenkes RI, 2013). Kasus Kematian di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar 515 kasus, menurunbila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 675 kasus. Sedangkan untuk Kasus Kematian Bayi pada tahun 2013 sebesar 3.759 kasus, jumlah tersebut menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 6.235 kasus (Dinkes Jateng, 2013). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas, kasus kematian ibu di Kabupaten Banyumas mencapai 33 kasus pada bulan Desember 2014, angka tersebut lebih kecil dari tahun lalu yang pada bulan sama mencapai 35 kasus. Sedangkan kasus kematian bayi tahun 2014 mencapai 283 kasus dan turun dari tahun sebelumnya sebesar 350 kasus (Dinkes Banyumas, 2014). Upaya untuk menurunkan AKI dan AKB dapat dilakukan dengan memberikan asuhan secara komprehensif. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dalam penurunan AKI dan AKB (Kemenkes, 2010).
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Herviana Yuniar Saputri, Kebidanan DIII UMP, 2016
3
Asuhan kebidanan komperhensif bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Bidan komperhensif memiliki tugas diantaranya adalah: Memberi bimbingan, asuhan, dan nasehat kepada remaja (sebagai calon ibu), ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, ibu menyusui, serta ibu dalam masa klimakterium.menolong ibu yang melahirkan dan memberi asuhan pada ibu dan bayi, memberi pelayanan keluarga berencana, melakukan tindakan pencegahan dan deteksi dini terhadap gangguan kesehatan pada ibu dan balita,
melakukan
penyuluhan
kesehatan
mengenai
praperkawinan,
kehamilan, KB dan kesehatan reproduksi; membimbing dan melatih calon bidan, dukun bayi, serta kader kesehata, melakukan pengkajian dalam pelayanan
kesehatan,
memotivasi
dan
menggerakan
peran
serta
masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “ Asuhan Kebidanan Komperhensif Pada Ibu Hamil Bersalin Nifas Bayi Baru Lahir Keluarga Berencana (KB) Pada Ny R Umur 22 Tahun G1P0A0 UMUR Kehamilan 6 Minggu di Puskesmas Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016”.
B. Rumusan Masalah “Bagaimanakan Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL), Nifas, Perencanaan keluarga berencana (KB) Di BPM Ny.Sito Setiasih Kalicupak Kidul Puskesmas Kalibagor”.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Herviana Yuniar Saputri, Kebidanan DIII UMP, 2016
4
C. Tujuan 1. Tujuan Umum Penulis
mampu
memberikan
asuhan
kebidanan
secara
komperehensif yang dimulai sejak masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB sesuai kompetensi serta standar pelayanan kebidanan dan melakukan pendokumentasian sesuai dengan manajemen kebidanan 7 langkah Varney. 2. Tujuan Khusus Setelah menyelesaikan karya tulis ilmiah mahasiswa mampu: a. Melaksanakan pengkajian subyektif secara berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan perencanaan keluarga berencana (KB). b. Melaksanakan pengkajian obyektif secara berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan perencanaan keluarga berencana (KB). c. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan perencanaan keluarga (KB). d. Merumuskan akan kebutuhan segera atau kolaborasi dan konsultasi terhadap asuhan komperehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan perencanaan keluarga berencana (KB). e. Menyusun rencana atau planning terhadap asuhan komperehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan perencanaan keluarga berencana (KB) .
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Herviana Yuniar Saputri, Kebidanan DIII UMP, 2016
5
f. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan komperehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan perencanaan keluarga berencana (KB). g. Melaksanakan evaluasi hasil tindakan asuhan kebidanan koperehensif terhadap ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan perencanaan keluarga berencana (KB). h. Melaksanakan dokumentasi asuhan kebidanan komprehensif secara sistematis dan tepat. D. Manfaat A. Manfaat Teoritis Hasil study ini dapat memberikan informasi untuk peneliti selanjutnya dan gambaran secara nyata, mengembangkan teori serta menambah wawasan ilmu pengetahuan bertema asuhan kebidanan komperhensif. B. Manfaat Praktis 1. Bagi Peneliti Penulis dapat mengetahui pelaksanaan dan penanganan asuhan kebidanan komperhensif. 2. Bagi Puskesmas Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan study banding dalam melakukan asuhan kebidanan komperhensif. 3. Bagi Pasien Memberikan
pengetahuan
dan
wawasan
sehingga
mampu
melaksanakan asuhan kebidanan komperhensif yang sudah diberikan.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Herviana Yuniar Saputri, Kebidanan DIII UMP, 2016
6
4. Bagi Universitas Muhammadiyah Purwokerto Dapat menambah kepustakaan serta sebagai sarana memperkaya ilmu
pengetahuan
Muhammadiyah
khususnya
Purwokerto
bagi mengenai
mahasiswa
Universitas
asuhan
kebidanan
komperhensif. E.
Ruang Lingkup A. Sasaran Subjek yang akan diberikan asuhan kebidanan adalah Ny.R Dimulai dari TM 1 dengan usia kehamilan 6 minggu, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir (BBL), perencanaan keluarga berencana (KB). B. Tempat Lokasi pengambilan kasus adalah Di BPM Ny.Sito Setiasih, Rumah Ny.R Kalicupak Kidul Puskesmas Kalibagor Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. C. Waktu Pengambilan Kasus a.
Pengambilan proposal dimulai dari tanggal 24 Agustus sampai 1 juni.
F.
b.
Pengambilan kasus dimulai dari bulan Februari.
c.
Pembuatan KTI dimulai dari bulan April.
Metode Pengumpulan Data 1. Anamnesa Melakukan tanya jawab dengan pasien, suami dan keluarga yang terlibat langsung guna mendapatkan data yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada pasien tersebut (Muslihatun dkk,2009). Anamnesa dilakukan pada pasien secara langsung dengan
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Herviana Yuniar Saputri, Kebidanan DIII UMP, 2016
7
menanyakan biodata pasien berupa nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, menanyakan keluhan, riwayat menstruasi, riwayat kehamilan,
riwayat
persalinan
dahulu,
riwayat
KB.
Riwayat
perkawinan, riwayat psikososial, riwayat sosial ekonomi dan kebiasaan sehari-hari. 2. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe) pada pasien tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawatan untuk membuat penilaian klinis (Muslihatun dkk,2009).Keadaan umum meliputi: kesadaran, keadaan emosional, penimbangan berat badan. 3. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi tertentu guna memperoleh keterangan yang lebih lengkap (Tambunan,2012). Dalam pemeriksaan penunjang ini dilakukan pemeriksaan protein urine, Hb, golongan darah. 4. Pengumpulan Data Sekunder Penulis Kehamilan,
menggunakan persalinan,
buku
nifas,
yang
bayi
baru
berhubungan lahir
dan
dengan keluarga
berencana,dan melihat status persalinan. 5. Dokumentasi Dokumentasi adalah sekumpulan catatan, penyimpanan dan desiminasi dari catatan informasi dalam system terintegrasi untuk penggunaan yang efisien dan mudah diterima (Muslihatun,2009).
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Herviana Yuniar Saputri, Kebidanan DIII UMP, 2016
8
Pendokumentasian pada kasus ini menggunakan
metode
“varney” meliputi pengkajian, interpretasi data dasar, diagnose potensial, tindakan segera, rencana tindakan, pelaksanaan rencana tindakan, dan evaluasi. 6.
Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORI Pada bab ini Terdiri dari: 1. Konsep dasar teori Berisi tentang asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. 2. Konsep dasar teori manajemen asuhan kebidanan Berisi tentang manajemen kebidanan dengan menggunakan kerangka berfikir varney yang terdiri dari 7 langkah yaitu: pengkajian, interpretasi data (diagnosa dan masalah), diagnosa potensial, tindakan antisipasi segera untuk mecegahnya, penyusunan rencana tindakan, penatalaksanaan dan evaluasi. 3. Aspek hukum Berisi tentang undang- undang maupun kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan dalam asuhan kebidanan komperehensif
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Herviana Yuniar Saputri, Kebidanan DIII UMP, 2016
9
pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.
BAB III TINJAUAN KASUS Berisi tentang asuhan kebidanan koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan Keluarga berencana secara sistematis dengan manajemen 7 langkah varney dan dilanjutkan dengan metode SOAPIE. BAB IV PEMBAHASAN Menjelaskan tentang masalah atau kesenjangan antara teori dan kasus yang penulis temukan dilapanagan tentang asuhan koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan perencanaan keluarga berencana (KB). BAB V
PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan asuhan koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan keluarga. Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan dan tanggapan dari kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Herviana Yuniar Saputri, Kebidanan DIII UMP, 2016
10
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Herviana Yuniar Saputri, Kebidanan DIII UMP, 2016