BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Aset tetap
merupakan salahsatu sumber daya yang tidak dapat
dipisahkan dari operasional suatu organisasi atau instansi. Aset tetap menjadi bagian dari instansi yang keberadaan sangat vital dan penting karena sebagai sarana pendukung berjalannya kegiatan guna menghasilkan barang atau jasa. Tanpa adanya aset tetap, suatu organisasi atau perusahaan tidak dapat beroperasi. Aset tetap memiliki nilai yang tinggi dan pemanfaatan yang relatif lama serta menjadi salah satu alat utama penunjang operasional organisasi atau perusahaan, maka investasi aset tetap harus dipertimbangkan secara matang. Salah satu masalah yang timbul dalam pengelolaan aset tetap adalah pengukuran estimasi umur dari aset tetap. Akuntansi aktiva tetap sangat berarti terhadap kelayakan laporan keuangan, kesalahan dalam menilai aktiva tetap berwujud dapat mengakibatkan kesalahan yang cukup material karena nilai investasi yang ditanamkan pada aktiva tetap relatif besar. Mengingat pentingnya akuntansi aktiva tetap dalam laporan keuangan tersebut, maka perlakuannya harus berdasarkan pada Standar Akuntansi Pemerintah. Aktiva tetap tersebut dalam penyajiannya pada laporan keuangan seharusnya membebankan biaya depresiasi yang dimiliki secara konsisten pada setiap periode dengan menggunakan metode yang dianggap sesuai untuk diterapkan, 1
yaitu metode garis lurus untuk bangunan, peralatan dan inventaris, serta metode jumlah angka tahun untuk kendaraan dan sarana transportasi lainnya, agar diketahui nilai sisanya pada akhir periode. Peraturan yang terkait dengan akuntansi aset yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dimana di dalamnyaterdapat PSAP No. 07 tentang akuntansi aset tetap.Pengertian aset menurut PSAP Nomor 07 adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset tetap menurut PSAP Nomor 07 Paragraf 5 adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalamkegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap diklasifikasikan ke dalam: 1. Tanah 2. Peralatan dan Mesin 3. Gedung dan Bangunan 4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan
2
5. Aset Tetap Lainnya 6. Konstruksi dalam Pengerjaan Di antara klasifikasi aset tetap tersebut, peralatan dan mesin memiliki variasi terbanyak dan mobilitas yang tinggi dalam penggunaannya sehingga dapat dengan mudah dipindahlokasikan dan dipindahtangankan. Oleh karena itu sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan peralatan dan mesin, maka perlu diadakan akuntansi peralatan dan mesin untuk memberikan kewajaran penyajian dan pengungkapannya di Neraca Laporan Keuangan. Akuntansi peralatan dan mesin ini harus diimplementasikan pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta instansi vertikal dibawahnya sampai dengan tingkat satuan kerja. Kepatuhan penerapan akuntansi aset tetap peralatan dan mesin akan berpengaruh terhadap kewajaran penyajian dan pengungkapannya di Neraca Laporan Keuangan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membuat pembahasan tersebut ke dalam Tugas Akhir yang berjudul “EVALUASI PENGAKUAN DAN PENGUKURAN TERHADAP ASET TETAPDI INDONESIA
BADAN
PEMERIKSA
PERWAKILAN
KEUANGAN
PROVINSI
YOGYAKARTA”
3
DAERAH
REPUBLIK ISTIMEWA
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
diuraikan,
peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana evaluasi terhadap pengakuan aset tetap perlatan dan mesin pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta? 2. Bagaimana evaluasi terhadap pengukuran aset tetap perlatan dan mesin pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta? 1.3 Batasan Masalah Agar mengarahkan peneliti agar tidak menyimpang dari maksud dan tujuan serta tepat pada sasaran yang ingin dituju, maka permasalahan ini terbatas pada : 1.
Peneliti hanya membahas mengenai penerapan akuntansi pada aset tetap berupa mesin dan peralatan di Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Yogyakarta saja, karena peralatan dan mesin memiliki variasi terbanyak dan mobilitas yang tinggi dalam penggunaannya.
2.
Dalam Pembahasan Peneliti hanya membahas mengenai Pengakuan aset tetap peralatan dan mesin dan Pengukuran aset tetap peralatan dan mesin di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
4
3. Peneliti membatasi penggunaan periode penerapan akuntansi pada aset tetap berupa mesin dan peralatan di Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Yogyakarta untuk periode bulan Januari s.d. Desember 2014.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan peneliti menyusun tugas akhir ini adalah: 1. Untuk memahami evaluasi terhadap pengakuan aset tetap perlatan dan mesin pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Untuk memahami evaluasi terhadap pengukuran aset tetap perlatan dan mesin pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program studi Diploma III Akuntansi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. 2. Sebagai sarana untuk membandingkan penerapan akuntansi aset tetap di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dengan teori yang diperoleh di perkuliahan. 3. Sebagai bahan masukan bagi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia apabila terdapat permasalahan dalam penerapan akuntansi aset tetap khususnya aset tetap berupa mesin dan perlatan.
5
1.6 Kerangka Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, peneliti akan menguraikan gambaran umum tentang penyusunan Tugas Akhir yang meliputi latar belakang penulisan, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan gambaran umum Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta yang mencakup visi dan misi, tugas pokok dan fungsi serta stuktur organisasi. Selain itu, peneliti juga akan menjelaskan gambaran umum mengenai pengertian dan dasar hukum asettetap serta akuntansi aset tetap khususnya aset tetap yang berupa mesin dan peralatan. Pada bab ini, penulis juga menjelaskan metode penelitian secara detail mengenai cara yang akan digunakan dalam menganalisa topic permasalahan. Peneliti juga akan menjelaskan Jenis dan/atau sumber data yang digunakan dalam penulisan.
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti memberikan gambaran tentang aset tetap khususnya yang berupa mesin dan peralatan. Selain itu juga akan menjelaskan mengenai penerapan dan perlakuan aset tetap khususnya
6
aset tetap yang berupa mesin dan peralatan pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya, peneliti akan mengidentifikasi dan membahas permasalahan sebagai inti dari penulisan Tugas Akhir ini dengan menerapkan teori dan pengetahuan yang penulis miliki.
BAB IV PENUTUP Pada bab ini, peneliti akan memberikan kesimpulan dengan cara mengambil uaraian dari bab-bab sebelumnya. Kemudian peneliti akan memberikan saran terhadap permasalahan yang ditemukan dan mungkin dapat diterapkan guna perbaikan.
7