BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional merupakan transaksi perdagangan antar negara yang memiliki perbedaan mata uang. Perdagangan internasional dapat dilakukan dengan cara ekspor dan impor, franchising, maupun membangun kantor perwakilan dinegara yang menjadi tujuan perdagangan internasional. Tujuan perusahaan melakukan perdagangan internasional adalah untuk memperoleh ongkos produksi yang lebih rendah dibanding dinegara asal, untuk mendapatkan produk yang tidak diproduksi dinegara asal, dan untuk memperluas potensi pasar. Manfaat yang diperoleh perusahaan dari perdagangan internasional adalah meningkatkan
inovasi,
potensi
pasar
yang
semakin
berkembang,
dan
meningkatkan efisiensi sehingga dapat meningkatkan competitive advantage perusahaan. Hal ini akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Disisi lain terdapat hambatan yang dihadapi oleh perusahaan dalam melakukan perdagangan internasional, diantaranya adalah pajak impor yang tinggi, adanya kuota perdagangan, dan subsidi yang diberikan pemerintah untuk produk lokalnya. Selain hambatan tersebut, perusahaan juga menghadapi risiko dalam perdagangan internasional. Salah satunya adalah risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing.
1
Risikofluktuasi nilai tukar valuta asing dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya seperti inflasi, kondisi ekonomi suatu negara, maupun adanya spekulasi yang dilakukan oleh investor. Jika kondisi ekonomi baik, adanya fluktuasi nilai tukar valuta asing akan menguntungkan perusahaan. Namun jika kondisi ekonomi kurang baik, seperti adanya krisis ekonomi global, fluktuasi nilai tukar valuta asing dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Pada akhirnya fluktuasi nilai tukar valuta asing akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan akan berpengaruh pada nilai perusahaan. Seperti halnya krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008. Krisis ekonomi tersebut mengakibatkan menurunnya ekspor beberapa negara produsen yang produknya dikonsumsi oleh Amerika Serikat dan kemudian merambat menjadi krisis ekonomi global. Hal ini dikarenakan perekonomian dunia saling terhubung satu sama lainnya. Peristiwa yang terjadi di suatu tempat akan berpengaruh pada tempat lainnya bahkan tidak jarang pengaruh tersebut menjadi lebih besar dibanding peristiwa yang terjadi ditempat asalnya. Krisis ekonomi global ini berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan perekonomian Indonesia masih sangat bergantung pada aliran dana dari investor asing. Adanya krisis ekonomi global ini mengakibatkan banyaknya investor asing menarik dananya dari Indonesia. Hal ini mengakibatkan nilai mata uang Rupiah menjadi turun. Aliran dana asing yang pada awalnya digunakan untuk pembangunan ekonomi dan untuk menjalankan aktivitas perusahaan hilang. Akibatnya banyak perusahaan di Indonesia tidak dapat membayar utang sehingga negara harus menanggung utang perbankan dan utang
2
perusahaan. Nilai tukar Rupiah yang melemah terhadap USD di tahun 2008 ternyata membawa dampak pada penurunan IHSG seperti yang terlihat pada grafik berikut ini.
3
Pada grafik tersebut terlihat bahwa pada saat nilai tukar Rupiah melemah terhadap USD di tahun 2008, IHSG mengalami penurunan signifikan. Hal ini disebabkan karena banyaknya investor yang menjual sahamnya untuk mengurangi kerugian. Kemudian setelah nilai tukar Rupiah mulai menguat terhadap USD, IHSG kembali meningkat. Dalam hal ini IHSG diasumsikan sebagai nilai perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa penurunan kurs mata uang lokal terhadap mata uang asing menimbulkan dampak negatif terhadap nilai perusahaan lokal. Untuk meminimalisir risiko fluktuasi valas tersebut, strategi yang pada umumnya dilakukan oleh perusahaan adalah melalui lindung nilai(hedging). Hedging merupakan kontrak instrumen derivatif yang digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi risiko finansial yang timbul dari adanya fluktuasi valuta asing. Instrumen derivatif merupakan turunan nilai dari sebuah assetnya, seperti saham atau mata uang. Instrumen derivatif yang digunakan sebagai hedging terdiri dari swap, option, future, dan forward. Melalui hedging dengan menggunakan instrumen derivatif tersebut perusahaan dapat meminimalisir risiko fluktuasi valuta asing sehingga dapat membawa pengaruh positif terhadap meningkatnya nilai perusahaan. Selain untuk meminimalisir risiko fluktuasi valuta asing, beberapa investor juga memanfaatkan instrumen derivatif untuk tujuan spekulasi, dimana investor tersebut membeli instrumen derivatif pada saat harganya rendah dan menjualnya pada saat harganya tinggi. Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai hedging. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Jin dan Jorion (2007). Penelitian dilakukan pada 44 perusahaan tambang emas di North American tahun 1991 – 2000. 4
Penelitian ini menyatakan bahwa hedging instrumen derivatif tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kemudian penelitian ini diteliti kembali oleh Chang Dan, Hong Gun, dan Kuan Xu terhadap perusahaan minyak dan gas di Kanada
tahun
2000
–
2002.
Hasil
penelitian
ini
menyatakan
bahwahedginginstrumen derivatif yang dilakukan pada perusahaan gas ternyata lebih memiliki pengaruh positif terhadap return saham dan nilai perusahaan dibandingkan dengan hedging instrumen derivatif yang dilakukan pada perusahaan minyak. Berdasarkan adanya perbedaan pendapat dari peneliti sebelumnya mengenai pengaruh hedgingdengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjutpada perusahaan – perusahaan yang ada di Indonesia sehingga nantinya dapat dijadikan alternatif bagi investor untuk meminimalisir risiko fluktuasi valuta asing dan meningkatkan nilai perusahaan. Penulis memutuskan untuk memilih topik “Pengaruh HedgingDengan Instrumen Derivatif Terhadap Nilai Perusahaan.” Case studi dilakukan pada Perusahaan Sektor Industri Pertambangan periode 2010 – 2012 karena sebagian besar perusahaan pada sektor industri pertambangan melakukan perdagangan internasional dan sektor industri pertambangan merupakan sektor yang paling banyak diminati oleh investor. Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan sektor industri pertambangan yang menduduki indeks LQ45.
5
1.2.Masalah Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah hedgingdengan instrumen derivatif memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan sektor industri pertambangan di Indonesia.
1.3.Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hedgingdengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan sektor industri pertambangan di Indonesia.
1.4.Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan: sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan hedgingdengan instrumen derivatif untuk mengurangi risiko fluktuasi valuta asing dan meningkatkan nilai perusahaan. 2. Bagi investor: sebagai strategi dari manajemen risiko yang dapat dijadikan pertimbangann dalam pengambilan keputusan investasi. 3. Bagi pihak lainnya: Sebagai informasi dan pengetahuan mengenai pentingnya hedgingdengan instrumen derivatif untuk meminimalisir risiko fluktuasi valuta asing.
6
1.5.Susunan Penelitian Susunan penelitian ini terdiri dari 5 bab, dimana masing-masing bab dibagi kedalam beberapa sub bab sesuai pokok pembahasannya, yang secara garis besar diuraikan sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang dari penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan susunan penelitian. 2. Bab II Tinjauan Literatur. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang digunakan dalam penelitian, hasil dari penelitian sebelumnya, dan hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini. 3. Bab III Metode penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, uji statistika, danmetodeanalisis data. 4. Bab IV Pembahasan. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai pembahasan pada pokok masalah, yaitu mengenai pengaruh lindung nilai (hedging) dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan. Pembahasan dilakukan dengan menggunakan Eviews Softwaresebagai metode analisis data. 5. Bab V Kesimpulan Dan Saran. Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang akan diberikan oleh peneliti terkait dengan hasil penelitian ini.
7