BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat berbagai jenis jasa pengiriman. Jasa pengiriman tersebut
dapat berupa jenis jasa pengiriman barang, tumbuhan maupun hewan. Fungsi jasa pengiriman saat ini adalah untuk dapat membantu masyarakat agar lebih mudah untuk memperoleh sesuatu yang berasal dari luar wilayah. Masyarakat sekarang ini sudah dimudahkan untuk dapat memiliki sesuatu baik itu benda hidup maupun tidak hidup tanpa harus pergi ke luar wilayahnya. Jasa pengiriman merupakan salah satu bentuk perjanjian untuk melakukan jasa. Perjanjian jasa termasuk ke dalam jenis perjanjian untuk melakukan pekerjaan yang sebagaimana diatur di dalam Pasal 1601 KUHPerdata. Perjanjian melakukan jasa tertentu adalah suatu perjanjian dimana pihak tersebut menghendaki dari pihak lawannnya dilakukan suatu pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan, untuk mana ia bersedia membayar upah, sedangkan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujaun tersebut sama sekali terserah kepada pihak lawan. Jasa pengiriman dalam kegiatannya untuk mengirim suatu benda hidup maupun tidak hidup membutuhkan alat trasportasi. Alat transportasi yang biasanya digunakan untuk melakukan pengiriman dapat menggunakan kereta api, mobil, pesawat dan kapal laut. Setiap jenis jasa pengiriman memiliki risiko masing-masing yang bisa
1
2
mucul kapan saja, tanpa diduga oleh para pihak, baik itu pihak pelaku usaha maupun pihak konsumen. Salah satunya adalah jasa pengiriman hewan. Keberadaan jasa pengiriman hewan sangat jarang didengar oleh masyarakat. Jasa pengiriman hewan biasanya hanya diketahui oleh orang-orang yang memiliki kesukaan dengan hewan. Usaha jasa pengiriman hewan juga tidak sebanyak usaha jasa pengiriman barang, dikarenakan jasa pengiriman hewan pengirimannya tidak semudah seperti melakukan pengiriman barang. Jasa pengiriman hewan adalah salah satu jasa pengiriman yang memiliki risiko yang besar. Risiko-risiko tersebut tentunya dapat dibayangkan oleh pelaku usaha maupun konsumen pengguna jasa pengiriman. Jasa pengiriman hewan akan tetapi tetap menjadi pilihan terakhir digunakan oleh masyarakat dikarenakan mereka membutuhkan jasa tersebut. Faktor yang mendorong masyarakat biasanya melakukan pengiriman hewan adalah ketertarikan seseorang untuk memiliki hewan yang berasal dari luar daerahnya dan selain itu juga bisa dikarenakan orang tersebut mau pindah ke daerah lain, sehingga untuk membawa hewan peliharaannya dia membutuhkan jasa pengiriman hewan. Para pelaku usaha dalam melakukan kegiatan jasa pengiriman hewan tentunya akan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan jasa yang aman dan nyaman kepada konsumennya. Pelayanan jasa yang diharapkan oleh pelaku usaha tersebut tidak selalu terjadi seperti yang diharapkan. Kejadian-kejadian yang tidak diharapkan tersebut dapat terjadi karena kesalahan yang dilakukan oleh pihak konsumen tersebut ataupun juga bisa dikarenakan oleh kejadian-kejadian yang diluar bayangan oleh para pelaku usaha. Para pelaku usaha dalam kegiatannya selalu memberikan keyakinan 2
3
kepada setiap konsumennya bahwa hewan yang dikirim akan dalam keadaan yang baik dan aman sampai ke tempat tujuan. Pada kenyataannya tidak seperti yang diyakini oleh para pelaku usaha. Konsumen yang sudah memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada jasa pengiriman hewan untuk dapat melakukan pengiriman hewan dengan baik dan aman namun masih ada saja kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Salah satu jasa pengiriman hewan yang ada di Yogyakarta salah satunya adalah Palagan Pet Cargo. Palagan Pet Cargo adalah jasa pengiriman hewan yang sering sekali mengalami kejadian-kejadian yang tidak diharapkan oleh pelaku usahanya maupun konsumennya. Kejadian-kejadian tersebut meliputi seperti hewan yang mati pada saat proses pengiriman, hewan yang hilang ataupun hewan yang sakit. Hal-hal tersebut yang biasanya sering dialami dalam melakukan jasa pengiriman hewan. Jasa pengiriman hewan mengingat bahwa obyeknya adalah benda hidup maka kejadiankajadian tersebut sangat sulit untuk dihindari namun dapat dibayangkan. Palagan Pet Cargo untuk mengurangi atau menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tersebut maka Palagan Pet Cargo melakukan tindakan-tindakan berupa melakukan segala pengecekan baik itu pengecekan hewan maupun pengecekan untuk packingan hewan tersebut. Pemerintah sendiri juga mewajibkan kepada setiap hewan yang akan dikirim untuk melakukan karantina agar hewan tersebut bebas dari hama penyakit. Pasal 1 ayat (2) Undang-undang No 16 Tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan menyatakan yang dimaksud dengan karantina hewan, ikan dari tumbuhan adalah tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dari tersebarnya hama dari penyakit hewan, hama dari penyakit 3
4
ikan, atau organisme pangganggu tumbuhan dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah negara Republik Indonesia. Tindakan-tindakan yang sudah dilakukan oleh Palagan Pet Cargo bukan berarti hewan tersebut akan aman dan selamat. Ada juga sebab kejadian yang tidak diinginkan tersebut terjadi dikarenakan kesalahan dan ketelalaian dari pelaku usaha, misalanya packing yang kurang baik atau hewan yang lupa dikasih makan sebelum pengiriman dan lain-lainnya. Pihak jasa pengiriman hewan dengan konsumen pada dasarnya agar dapat melakukan jasa pengiriman hewan maka harus terlebih dahulu didasari dengan perjanjian. Palagan Pet Cargo pada prakteknya sudah membuat terlebih dahulu perjanjian yang berisikan syarat-syarat maupun hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh konsumen. Setiap konsumen yang ingin mengirimkan hewannya maka, konsumen harus mengikuti ketentuan klausula-klausula baku yang telah dibuat oleh pelaku usaha. Konsumen apabila tidak ingin mengikuti klausula-klausula yang ada di perjanjian baku tersebut, maka konsumen dapat memilih untuk tidak menggunakan jasa pengiriman hewan tersebut. Kondisi seperti ini yang membuat kedudukan antara pelaku usaha dengan konsumen menjadi tidak seimbang. Konsumen yang memang benar-benar membutuhkan jasa pengiriman, maka harus dengan keadaan terpaksa harus mengikuti dan tunduk pada klausula yang ada di perjanjian baku tersebut. Klausula baku yang ada di dalam perjanjian jasa pengiriman, biasanya banyak terdapat klausula eksonerasi yang oleh Undang-undang Perlindungan Konsumen 4
5
dilarang untuk dicantumkan dalam suatu perjanjian sepihak atau perjanjian baku. Pencantuman klausula eksonerasi dalam suatu perjanjian baku tersebut tidak akan menguntungkan konsumen dan tidak membuat kedudukan antara konsumen dengan pelaku usaha menjadi tidak seimbang. Para pelaku usaha terutama pelaku usaha jasa pengiriman hewan biasanya mencantumkan klausula eksonerasi karena disebabkan jasa pengiriman hewan memiliki risiko yang besar dan juga obyek yang dikirim adalah benda hidup. Besarnya risiko yang kemungkinan diperoleh oleh pelaku usaha tersebut mendorong para pelaku usaha untuk membuat perjanjian baku yang di dalamnya terdapat klausula eksonerasi yang dilarang oleh Undang-undang. Pencantuman klausula yang dilarang tersebut dicantumkan oleh para pelaku usaha dikarenakan tingginya risiko hewan-hewan tersebut untuk mati, hilang maupun terlambat pengirimannya. Klausula eksonerasi atau klausula yang dilarang undang-undang tersebut dalam perjanjian jasa pengiriman hewan biasanya adalah berupa pengalihan tanggung jawab dari pelaku usaha ke konsumen. Pelaku usaha sudah mengantisipasi terlebih dahulu apabila kejadian yang tidak diinginkan terjadi maka para pelaku usaha telah mengalihkan tanggungjawabnya kepada konsumen. Pencantuman klausula eksonerasi tersebut yang membuat posisi dari konsumen tersebut lemah dan tidak seimbang, sehingga banyak konsumen yang merasa dirugikan dengan pencantuman klausula eksonerasi tersebut. Para konsumen selalu berusaha untuk menuntut kepada pihak penyelenggara pelayanan jasa pengiriman apabila konsumen merasa dirugikan, walaupun 5
6
sebelumnya telah dicantumkan dalam perjanjian tersebut tentang pengalihan tanggungjawab. Palagan Pet Cargo dalam melakukan kegiatan jasa pengiriman juga bekerjasama dengan pihak-pihak lain seperti pihak perkereta apian maupun pihak maskapai penerbangan, namun untuk perjanjiannya tetap yang terikat adalah pihak Palagan Pet Cargo dengan konsumen saja. Kerjasama yang dilakukan oleh Palagan Pet Cargo dengan pihak lain tersebut, membuat Palagan Pet Cargo selalu berdalih bahwa setiap permasalahan yang terjadi seperti hilang ataupun keterlambatan adalah dikarenakan oleh pihak ketiga tersebut. Hal - hal tersebut membuat konsumen sulit untuk menuntut ganti rugi kepada pihak Palagan Pet Cargo. Perjanjian jasa pengiriman hewan karena dibuat oleh satu pihak yaitu pihak pelaku usaha, sehingga membuat konsumen sulit untuk medapatkan hakhaknya dan juga sulit untuk menuntut ganti kerugian. Oleh karena itu maka, sangat diperlukan suatu perlindungan hukum bagi konsumen pengguna jasa pengiriman hewan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengajukan penulisan hukum berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN PENGGUNA JASA PENGIRIMAN HEWAN PADA PALAGAN PET CARGO DI YOGYAKARTA”.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut : 6
7
1.
Bagaimana perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen dengan adanya pencantuman klausula baku pada perjanjian apabila konsumen pengguna jasa pengiriman hewan mengalami kerugian ?
2.
Apa upaya hukum yang dilakukan oleh konsumen dalam hal pihak Palagan Pet Cargo tidak bersedia mengganti kerugian?
C.
Tujuan Penelitian. Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan
penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Tujuan Obyektif a.
Untuk mengetahui dan menganalisis perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen pengguna jasa pengiriman hewan terhadap pencantuman klausula baku pada perjnajian apabila konsumen mengalami kerugian.
b.
Untuk mengetahui dan menganalisis upaya hukum yang dapat ditempuh oleh konsumen apabila pihak palagan pet cargo tidak bersedia mengganti kerugian.
2.
Tujuan Subjektif Tujuan subjektif dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data
yang diperlukan untuk menyusun penulisan hukum guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 7
8
D.
Keaslian Penulisan. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelusuran kepustakaan oleh penulis, telah
diperoleh penelitian yang membahas tentang perlindungan hukum bagi konsumen, akan tetapi penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang hendak penulis laksanakan, yaitu “Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pengguna Jasa Pengiriman Hewan Pada Palagan Pet Cargo Yogyakarta”. Adapun beberapa hasil penelitian yang terkait dengan penulisan hukum penulis tersebut, yaitu : 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Dessy Permata Sari Putri tahun 2012 dengan judul Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pengguna Jasa Pengiriman
Paket
Barang
Melalui
Jasa
Pengiriman
Perusahaan
Pengangkutan Darat Atas Kehilangan, Kerusakan Dan Keterlambatan Paket Barang Kiriman. Penelitian ini membahas tentang perlindungan hukum yang diberikan oleh pelaku usaha jasa pengiriman kepada konsumennya dan bentuk pengajuan klaim dan ganti kerugian yang diberikan kepada konsumen serta upaya hukum yang dapat dilakukan konsumen jika terjadi pelanggaran oleh perusahaan pengangkutan1. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Erizona Dian Ratnawati tahun 2011 dengan judul Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Pencantuman Klausula Eksonerasi Pada Nota Penjualan Di Beberapa Toko Elektronik Di Kota Yogyakarta. Penelitian ini membahas tentang perlindungan hukum
1
Dessy Permata Sari Putri, 2012, Skripsi: Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pengguna Jasa Pengiriman Paket Barang Melalui Jasa Pengiriman Perusahaan Pengangkutan Darat Atas Kehilangan, Kerusakan Dan Keterlambatan Paket Barang Kiriman.
8
9
bagi
konsumen
terhadap
pencantuman
klausula
eksonerasi
dan
penyelesaian hukumnya apabila pihak penjual tidak mau menerima pengembalian barang yang dibeli2.
E.
Manfaat Penelitian. Sesuai dengan tujuan yang telah dikemukakan di atas, maka hasil penelitian ini
akan digunakan : 1. Bagi Penulis Manfaat
diadakannya
penelitian
ini
bagi
peneliti
adalah
untuk
mengembangkan pengetahuan peneliti mengenai ilmu hukum terlebih khusus mengenai perlindungan hukum bagi konsumen pengguna jasa pengiriman hewan di Palagan Pet Cargo. 2.
Bagi Ilmu Pengetahuan Manfaat diadakannya penelitian ini bagi ilmu pengetahuan adalah untuk
menambah referensi di bidang ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan mengenai pelaksanaan perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa pengiriman hewan 3.
Bagi Konsumen Manfaat dilakukannya penelitian ini bagi Konsumen adalah untuk
memberikan informasi dan pandangan kepada konsumen terkait dengan 2
Erizona Dian Ratnawati, 2011, Skripsi: Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Pencantuman Klausula Eksonerasi Pada Nota Penjualan Di Beberapa Toko Elektronik Di Kota Yogyakarta.
9
10
perlindungan hukum yang dapat diperoleh oleh konsumen pengguna jasa pengiriman apabila konsumen merasa dirugikan oleh para pelaku usaha jasa pengiriman 4.
Bagi Pelaku Usaha Manfaat dilakukannya penelitian ini bagi pelaku usaha adalah untuk
memberikan informasi dan pandangan kepada para pelaku usaha jasa pengiriman agar dapat melakukan usahanya sesuai dengan aturan hukum sebagaimana yang telah diatur di Indonesia.
10