BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan Indonesia diarahkan guna mencapai pemecahan masalah kesehatan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Sarwono, 2002). Sejak awal pembangunan kesehatan telah diupayakan untuk memecahkan masalah kesehatan lingkungan, program imunisasi dan pemenuhan obat-obat efektif untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi penyakit dan kesakitannya dan ini sebagian dilakukan di Rumah Sakit. Rumah sakit merupakan sebuah lembaga yang di dalamnya terdapat tenaga kesehatan seperti dokter, dokter gigi, apoteker, perawat, bidan, ahli gizi, fisioterapi, ahli rekam medis dan tenaga kesehatan lainnya yang menjalankan profesinya dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan. Pelayanan gizi rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan paripurna rumah sakit dengan beberapa kegiatan antara lain pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan. Pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien melalui makanan sesuai penyakit yang diderita (Ferry, 2001). Proses pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan terdiri atas empat tahap yaitu: (1) asessmen atau pengkajian gizi; (2) perencanaan pelayanan gizi dengan menetapkan tujuan dan strategi; (3) implementasi pelayanan gizi sesuai rencana; (4) monitoring dan evaluasi pelayanan gizi (Almatsier, 2006).
Universitas Sumatera Utara
Dewasa ini angka kejadian penyakit semakin meningkat, di sisi lain harga obat-obatan semakin melambung sehingga hampir sebagian masyarakat tidak mampu menebus obat untuk penyakitnya. Perlu disadari bahwa tidak selamanya obat mampu menyembuhkan suatu penyakit karena kadang justru terjadi sebaliknya obat dapat menimbulkan efek samping yang mungkin lebih bahaya daripada penyakit awalnya dan akan memperparah keadaan. Di Indonesia, jumlah lanjut usia pada tahun 2020 diperkirakan berjumlah 29 juta jiwa (Rustika, 2000). Dengan melihat tingginya angka lanjut usia pada penduduk di Indonesia tersebut maka penyakit degeneratif akan meningkat dan diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang memungkinkan akan mengalami peningkatan juga. Bila anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus, maka keturunannya akan dapat mewarisinya, jika faktor pemicu tidak terkendali. Sifat dari gen yang menyebabkan diabetes mellitus ini belum diketahui dengan pasti. Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal akibat tubuh kekurangan insulin (Sidartawan, 2004). Diabetes Mellitus dapat menyerang semua lapisan masyarakat dan semua umur, ini berarti anak-anak dan remaja juga bisa terkena diabetes mellitus. Berdasarkan laporan penelitian pada tahun 2000, lebih dari 200 juta penduduk dunia mengidap diabetes mellitus 6 % dari populasi dewasa. Di Indonesia pada tahun 2000 mencapai 8,4 juta dan diperkirakan pada tahun 2030 prevalensi diabetes mellitus di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan Departemen Kesehatan menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
prevalensi diabetes mellitus tahun 1995 adalah 1,2 %, tahun 2001 meningkat menjadi 7,5 % dan tahun 2003 mencapai 21,9 %. Berdasarkan data yang diambil dari Medical Record di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat ternyata penderita diabetes mellitus yang di rawat inap pada bulan Januari sampai dengan bulan Oktober tahun 2010 sebanyak 794 orang, antara lain: Januari sebanyak 118 orang, Februari sebanyak 71 orang, Maret sebanyak 65 orang, April sebanyak 76 orang, Mei sebanyak 68 orang, Juni sebanyak 102 orang, Juli sebanyak 95 orang, Agustus sebanyak 55 orang, September sebanyak 84 orang, Oktober sebanyak 60 orang merupakan penderita diabetes mellitus yang menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat. Konsumsi makanan yang seimbang sesuai kebutuhan akan berpengaruh terhadap proses penyembuhaan yang cepat bagi pasien yang dirawat di rumah sakit, sedangkan pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dapat memperlambat penyembuhan. Diet yaitu pemberian makanan yang ditentukan jumlah dan macam zat gizinya sesuai kebutuhan seseorang yang bertujuan untuk mempertahankan jaringan yang masih baik dan
penyembuhan penyakit tertentu
(Almatsier, 2006). Pemberian diet pada pasien harus diberikan sesuai standar kebutuhan pasien berdasarkan diagnosa penyakit pada pasien, tetapi perlu diingat bahwa pasien mempunyai kekhususan, baik dalam hal kebutuhan gizi maupun kemampuan untuk mengkonsumsi dan mencerna makanan yang disajikan oleh rumah sakit. Oleh sebab itu, kebutuhan perorangan tetap perlu diperhatikan dengan menyusun diet secara khusus. Untuk itu diperlukan pengkajian gizi secara seksama sebelum menentukan
Universitas Sumatera Utara
jenis diet, cara pemberian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaanya khususnya pada pasien penderita diabetes mellitus. Bagi penderita diabetes mellitus, melaksanakan diet yang adekuat merupakan pola makan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tujuan utama dari diet diabetes mellitus adalah untuk menjaga kadar glukosa darah pada batas normal dan menjaga berat badan normal. Untuk itu diet yang tepat penting bagi penderita diabetes mellitus. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang analisis pemberian diet diabetes mellitus pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi permasalahan adalah apakah pemberian diet diabetes mellitus yang diberikan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat telah sesuai dengan jenis dan indikasi pemberiannya. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk menganalisis pemberian diet diabetes mellitus pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui karakteristik pasien diabetes mellitus rawat inap 2. Untuk mengetahui jenis diet diabetes mellitus yang diberikan kepada pasien rawat inap penderita diabetes mellitus
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui zat gizi (energi, karbohidrat, protein dan lemak) yang diberikan Rumah Sakit Umum pada pasien diabetes mellitus sesuai atau tidak dengan standar yang seharusnya. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada masalah gizi khususnya gizi pada penderita diabetes mellitus. 2. Sebagai pedoman bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai pemberian diet diabetes mellitus pada pasien rawat inap dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara