BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kepolisian Jepang pada tahun 1874 mendirikan sebuah unit Departemen
Kepolisian terbesar dengan sebutan Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo. Departmen ini didirikan untuk melindungi masyarakat dari kejahatan, sebagai inspektur sanitasi dan mendeteksi serta menindak orang yang bermaksud menentang peraturan negara. Saat ini Departmen Kepolisian Metropolitan Tokyo telah memiliki jumlah polisi sebanyak 43.273 orang polisi, dari total jumlah tersebut sudah termasuk polisi wanita sebanyak 13.500 orang polisi (Wijaya, 2014). Dalam melakukan tugas di masyarakat, polisi wanita lebih banyak bertugas di dalam ruangan dan hanya sedikit dari polisi wanita yang bertugas dilapangan untuk terjun langsung ke masyarakat. Hal ini telah membuat sebuah perbedaan kerja antara polisi pria dan wanita. Ketertarikan minat wanita untuk bertugas dan terjun langsung di masyrakat sangatlah minim peminat, hal ini dikarenakan tanggung jawab serta resiko tugas yang lebih tinggi. Perjalanan hidup dari polisi wanita yang memiliki niat untuk mendapat pengalaman bertugas dan terjun langsung di masyarakat telah menginspirasi Asa Nonami yang dituangkan dalam karya novelnya yang berjul Kogoeru Kiba. Seorang penulis asal Jepang yang bernama Asa Nonami yang dikenal di Jepang sebagai sorang novelis produktif yang sudah banyak menerbitkan karya fiksi pertamanya yang berjudul happy breakfast, pada tahun 1988 dan mendapat
Japanese Mystery and Suspense Award. Salah satu novel yang terkenal dari Asa Nonami adalah novel yang berjudul Kogoeru Kiba dalam terjemahannya berjudul The Hunter. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1996 dan pada tahun yang sama Asa Nonami juga memenangkan Naoki Prize ke-115. Pada tahun 2001 novel yang berjudul Kogoeru Kiba dijadikan film dan disiarkan secara resmi oleh perusahaan televisi jepang yaitu NHK TV. Kemudian pada tahun 2010 disiarkan oleh Asahi TV dengan judul Onna Keiji Otomichi Takako – Kogoeru Kiba. Dan juga pada tahun 2012 novel ini diadaptasi ke dalam film layar lebar produksi dari korea selatan dengan judul Howling (Jodi, 2013). Novel Kagoeru Kiba mengisahkan tentang kehidupan detektif polisi wanita yang bernama Takako Otomichi yang bekerja di Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo pada bagian daisankidososatai (unit investigasi ketiga). Kisah Takako Otomichi menceritakan perjalanan hidup tentang keinginannya menjadi polisi wanita. Keinginan Takako Otomichi tidak mendapat dukungan dari ibunya, namun Ayah Takako menghendaki lain dan mengizinkan Takako untuk menjadi seorang polisi. Meskipun tidak mendapat dukungan penuh dari keluarganya, hal tersebut telah membuat Takako Otomichi termotivasi untuk berjuang dalam mewujudkan keinginannya menjadi seorang polisi wanita. Motivasi merupakan suatu kekuatan dasar yang terdapat dalam diri organisme yang menyababkan organisme itu berbuat atau bertindak (Sunaryo, 2002:136). Motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam diri untuk mencapai tujuan hidupnya. Seperti yang di ceritakan dalam novel Kogoeru Kiba tokoh Takako Otomichi memiliki motivasi yang sangat kuat untuk mewujudkan
impiannya menjadi seorang polisi wanita. Dorongan motivasi yang muncul dalam dirinya serta dukungan dari luar dirinya telah membuat Takako Otomichi menjadi kuat sehingga mampu melewati semua rintangan dalam mewujudkan impiannya menjadi seorang polisi wanita. Untuk dapat mewujudkan keinginannya menjadi seorang polisi wanita unggulan Takako Otomichi terus belajar dan meningkatkan kemampuanya dalam menjalankan tugas pada Departemen Kepolisian. sehingga menjadikan dirinya sebagai seorang polisi wanita yang sangat disegani oleh rekan kerjanya, kemampuan kerja serta disiplin dalam kepolisian membuat Takako Otomichi dapat bergabung serta berkarir pada Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo Alasan pemilihan novel Kogoeru Kiba sebagai objek penelitian, karena isi dari novel ini sangat menarik.
Asa Nonami dalam karyanya memberikan
gambaran psikologi pada tokoh Takako Otomichi dan memberi gambaran motivasi yang kuat pada tokoh Takako Otomichi untuk menjadi seorang polisi wanita unggulan. Motivasi yang muncul dari dalam diri Takako Otomichi memberi dorongan yang kuat sehingga dia mampu meraih impiannya. Kemampuannya dalam bekerja mengantarkannya untuk bergabung pada Depertemen Kepolisian Metropolitan Tokyo yang memiliki disiplin kerja serta kredibilitas dalam mengungkap kasus. Selain itu, novel ini juga menjadi sorotan di Jepang karena sudah pernah memenangkan Naoki prize, yaitu sebuah penghargaan yang setaran dengan The National Book Award. Serta novel ini telah dijadikan film yang ditayangkan pada televisi sebanyak dua kali dan juga diadaptasi ke dalam film layar lebar yang di produksi di Korea Selatan yang
berjudul Howling. Berdasarkan beberapa pertimbangan yang telah dipaparkan di atas maka novel Kogoeru kiba karya Asa Nonami dipilih menjadi objek penelitian. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka rumusan masalah
yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah psikologi tokoh Takako Otomichi dalam novel Kogoeru Kiba karya Asa Nonami? 2. Bagaimanakah motivasi tokoh Takako Otomichi sebagai seorang polisi wanita unggulan dalam novel Kogoeru Kiba Karya Asa Nonami? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: 1.3.1
Tujuan Umum Secara umum penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
masyarakat mengenai karya sastra yang dihasilkan oleh penulis–penulis asal Jepang. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra sehingga karya sastra Jepang semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat. 1.3.2
Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan psikologi dari tokoh Takako Otomichi dalam novel Kogoeru Kiba karya Asa
Nonami dan untuk mengetahui motivasi tokoh Takako Otomichi menjadi seorang polisi wanita unggulan dalam novel Kogoeru Kiba karya Asa Nonami 1.4 Manfaat Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1.4.1
Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat membantu memperkaya wawasan
mengenai karya sastra Jepang, menambah khazanah penelitian di bidang sastra, serta diharapkan dapat menjadi suatu bandingan bagi penelitian selanjutnya. 1.4.2
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami isi
cerita, terutama untuk memahami keadaan psikologi dari tokoh Takako Otomichi dan untuk dapat memahami motivasi tokoh Takako Otomichi sebagai seorang polisi wanita unggulan dalam novel Kogoeru Kiba karya Asa Nonami. 1.5
Ruang Lingkup Penelitian Pada sebuah penelitian, diperlukan adanya ruang lingkup penelitian untuk
membatasi pembahasan agar jangkauan penelitian tersebut tidak terlalu luas dan tidak melenceng dari pokok permasalahan. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan untuk menjelaskan keadaan psikologi tokoh utama Takako Otomichi dalam novel Kogoeru Kiba karya Asa Nonami dan untuk menjelaskan motivasi tokoh Takoko Otomichi sebagai seorang polisi wanita unggulan dalam novel Kogoeru Kiba karya Asa Nonami.
1.6
Sumber data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
Novel Kogoeru Kiba Karya Asa Nonami, diterbitkan pada tahun 1996 oleh shinchousa dengan tebal 520 halaman. Selain data primer terdapat juga data sekunder berupa dokumentasi data-data pustaka yang memiliki kaitan dengan masalah penelitian. 1.7
Metode dan Teknik Penelitian Adapun metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
dibagi menjadi tiga: 1.7.1
Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kepustakaan, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti teks baik lama maupun modern (Ratna, 2009:39). Metode studi kepustakaan dengan teknik lanjutan
yaitu
teknik
catat,
hal
ini
dilakukan
untuk
mempermudah
pengklarifikasian dan penganalisisan data. Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data sebagai berikut; Membaca berulang-ulang untuk memahami teks novel Kogoeru Kiba karya Asa Nonami sehingga mendapat kutipan-kutipan sebagai sumber data dan mencatat hal-hal yang akan dianalisis yang berhubungan dengan apa yang akan diteliti. Membaca dan mempelajari literatur, referensi atau bahan pustaka yang mempunyai hubungan dan menunjang terhadap permasalahan dalam penelitian
ini. Mencatat hal-hal penting, yang diharapkan dapat menemukan kajian-kajian yang relevan. 1.7.2
Metode dan Teknik Analisis Data Metode yang digunakan dalam analisis data adalah dengan metode formal
dan metode deskriptif analisis. Metode analisis deskriptif yaitu analisis teks dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta– fakta yang kemudian dilanjutkan dengan analisis (Ratna, 2009:53). Sedangkan, metode formal adalah analisis dengan mempertimbangkan aspek–aspek formal dan aspek–aspek bentuk yaitu unsur–unsur karya sastra (Ratna, 2009: 49). Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data dengan metode analisis deskriptif adalah sebagai berikut: a) Melakukan pengumpulan data yang relevan, selanjutnya data tersebut dikumpulkan berdasarkan rumusan masalah. b) Data yang sudah dikelompokkan selanjutnya akan dianalisis untuk menjawab semua masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. c) Data yang telah di analisis kemudian di simpulkan sehingga penelitian ini memperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan rumusan masalah. 1.7.3
Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Penyajian hasil analisis data dilakukan setelah data selesai dianalisis.
Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode informal, yaitu penyajian hasil analisis dengan kata – kata, bukan dalam bentuk angka – angka, bagan, atau statistik (Ratna, 2009:50)