BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kesehariannya berinteraksi dengan sesamanya dengan menghasilkan apa yang disebut dengan peradaban. Semenjak terciptanya peradaban dan seiring dengan terus berkembangnya peradaban tersebut, maka melahirkan berbagai macam bentuk kebudayaan (Suryohadiprojo, 1982:35). Robot merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi yang mempunyai banyak ragam dan fungsi. Hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot. Namun, setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda-beda tentang pengertian robot. Secara umum, robot merupakan peralatan mekanik atau biomekanik yang dapat menghasilkan gerakan, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun menggunakan program yang telah didefenisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan). Robot berasal dari bahasa Cheko, “Robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal rasa lelah ataupun bosan. Tugas-tugas yang dilakukan oleh robot biasanya pekerjaan yang berulang, kotor, berat, dan berbahaya. Robot merupakan alat mekanik yang diciptakan untuk meringankan pekerjaan manusia.
1
Robot sendiri memiliki beberapa jenis dan fungsi. Hal tersebut tergantung pada program yang ditanamkan dalam dirinya (Pram, 2013:3). Robot telah diciptakan sejak zaman Yunani kuno. Teknologi robot tersebut telah dikembangkan jauh sebelum kata robot dikenalkan oleh Karel Capek. Dahulu, para pencipta robot mengenalnya dengan sebutan automata (automaton). Secara etimologi, “automata” berasal dari bahasa Yunani, “automatos” yang berarti bergerak atas kehendak sendiri. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan mesin-mesin bergerak tak-elektronik, khususnya yang dirancang untuk menyerupai gerakan manusia atau hewan (Pram, 2013:5). Seiring perkembangan zaman dan teknologi di dunia, Jepang merupakan salah satu negara berkembang yang mengalami kemajuan teknologi yang sangat pesat, khususnya penggunaan robot yang sudah dikenal oleh seluruh dunia dari zaman Edo (1603-1867). Penggunaan robot di Jepang telah mencakup dalam berbagai bidang, seperti: dalam bidangindustri (robot yang membantu untuk merakit mobil), dalam bidang pendidikan (robot yang mampu berbicara dan memahami 10.000 kata umum bahasa Jepang untuk kehidupan sehari-hari), dalam bidang hiburan (robot musik yang mampu menghibur para tamu kerajaan dalam acara jamuan minum), dalam bidang kedokteran (robot pendamping orang tua dan penyandang cacat di rumah sakit), dan dalam bidang kuliner (robot pramusaji berbentuk manusia yang dapat menghidangkan jamuan makan malam dan minuman).
2
Dalam masyarakat Jepang, ada berbagai macam manfaat penggunaan robot dalam berbagai segi kehidupan sehari-hari, mulai dari penggunaan dalam bidang rumah tangga sampai bidang industri. Secara umum, kegunaan robot yaitu untuk menggantikan kinerja manusia yang membutuhkan ketelitian yang tinggi dan mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan yang cukup tinggi jika manusia melakukan pekerjaan tersebut. Contoh pertama adalah pada pabrik pembuatan mobil, mobil-mobil yang dibuat tidak akan memiliki efisiensi yang tinggi jika proses pengerjaannya dilakukan oleh manusia, karena manusia mempunyai rasa lelah jika bekerja secara terus menerus, dan pada saat lelah ketelitian pekerjaan yang dilakukan dapat berkurang, lain halnya jika pekerjaan tersebut dilakukan oleh robot, mobil-mobil yang dibuat akan memiliki efisiensi cukup baik dan waktu yang diperlukan untuk proses pembuatan akan relatif lebih cepat. Contoh kedua adalah tim gegana yang bekerja menjinakkan bom jika tidak berhati-hati maka bom bisa meledak dan melukai bahkan membunuhnya. Tetapi, jika pekerjaan tersebut digantikan oleh robot, pekerjaan tersebut tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Selain manfaat penggunaan robot yang telah dijelaskan diatas, ada juga kerugian yang dapat ditimbulkan dari penggunaan robot tersebut dalam kehidupan masyarakat Jepang,
yaitu:
memperkecil
peluang
kerja
sehingga
dapat
meningkatkan
pengangguran. Sebagai contoh dalam bidang kuliner, pekerjaan seorang koki di sebuah restoran Ramen di Jepang sudah digantikan oleh robot yang bernama robot Momozono. Robot Momozono ini sangat popular dan menjadi koki di restoran
3
tersebut. Selain robot Momozono, ada juga Robot Ashimo merupakan sebuah robot humanoid yang diciptakan oleh Honda Motor Company. Tingginya 130 cm dengan berat mencapai 54 kg, robot Ashimo yang menyerupai astronot kecil yang membawa sebuah backpack dan bisa berjalan diatas dua kaki dengan kecepatan 6 km/jam. Secara resmi nama robot Ashimo merupakan akronim dari Advance Stepin Innovative Mobility. Robot Ashimo berfungsi dapat terhubung dengan mengakses internet yang dapat juga terhubung dengan komputer, sehingga robot tersebut dapat memberikan informasi berupa berita dan prakiraan cuaca. Dengan teknologi terbaru pada bulan November 2011, robot ini dapat menentukan apa yang harus dilakukan tanpa perintah dari operator. Tujuannya adalah untuk membuat robot Ashimo dapat bekerja sama dengan orang-orang di sekitarnya tanpa perlu diawasi terus-menerus. Robot Karakuri Ningyou merupakan robot humanoid yang berhasil diciptakan orang Jepang pada zaman dahulu. Kata “Karakuri” yang berarti alat mekanik untuk mengusik, menipu, ataupun mengejutkan orang yang melihatnya. Dan kata “Ningyou” dalam bahasa Jepang yang berarti boneka yang berbentuk orang. Awal terbentuknya robot Karakuri Ningyou di Jepang sangatlah dipengaruhi oleh masuknya penemuan dan teknologi dah Cina. Robot Karakuri Ningyou ini biasanya digunakan untuk menjamu hidangan para tamu bangsawan yang datang ke kerajaan Jepang pada zaman dahulu, serta dapat menghibur para tamu bangsawan yang hadir tersebut. Robot Karakuri Ningyou biasanya memakai pakaian kimono dan tidak mempunyai rambut di atas kepalanya.
4
Ketiga robot Momozono, Ashimo & Karakuri Ningyou tersebut mungkin yang menjadikannya praktis dan cepat, tetapi hal ini menjadikan lapangan pekerjaan untuk manusia semakin sedikit, serta dapat mengakibatkan pengangguran bagi masyarakat di Jepang. Dengan adanya perkembangan robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini, robot bisa menjadi yang mempunyai kecerdasan dan perasaan layaknya seperti manusia. Seperti halnya dalam cerita kartun Astro Boy, Doraemon, Gundam, dan sebagainya. Keunggulan dalam teknologi robot tidak dapat dipungkiri lagi, telah lama menjadi Icon kebanggaan negara-negara maju didunia, contohnya seperti Jepang. Kecanggihan teknologi yang dimiliki, gedung-gedung pencakar langit, kota-kotanya yang modern, Jepang belumlah terasa lengkap tanpa popularitas kepiawaian dalam dunia robot. Dalam penelitian ini, akan membahas hal-hal menarik mengenai dunia robot, dari jenis hingga fungsinya. Oleh karena itu, penulis lebih merasa tertarik membahas dan meneliti mengenai “Dampak Robotisasi Dalam Masyarakat Jepang Dewasa Ini”.
5
1.2 Perumusan Masalah Orang Jepang diberi julukan work a holic atau orang yang gila bekerja. Dapat disimpulkan bahwa Jepang dapat mecapai kemajuan ekonomi dan teknologi modern karena Jepang mampu mempertahankan sifat-sifatnya. Jepang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang didapatnya dari perbauran dengan bangsa Barat. Tetapi, mereka tetap menjaga identitas kepribadiannya. Jepang telah membuktikan dirinya tidak kalah dengan guru-guru Baratnya. Usaha-usaha Jepang yang tak kenal lelah dalam mempelajari kemajuan ilmiah dan teknologi, khususnya perkembangan robot. Meskipun baru dalam jangka waktu sekitar satu abad, tetapi telah membawa hasil yang sedemikian rupa sehingga Jepang dewasa iniberalih dari kedudukan belajar menjadi kedudukan merancang dan menciptakan barang-barang baru atas kemampuannya sendiri. Tentu saja dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi robot. Jepang dewasa ini tidak sama dengan Jepang pada masa lampau. Di Jepang dewasa ini sangat terkenal dengan perkembangan robotnya. Perkembangan dan penggunaan robot sangatlah membantu dan mengurangi beban kegiatan maupun kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Dalam bidang industri, robot sangat meningkatkan produksi, akurasi, dan mutu kualitas hasil produksi. Dalam bidang nuklir dan militer, robot sering digunakan ketika manusia tidak mampu masuk ke daerah yang beresiko tinggi, seperti: robot yang digunakan untuk menjelajah planet, robot yang digunakan untuk mendeteksi limbah nuklir, robot yang mendeteksi benda di dasar laut, dan lain-lain.
6
Ada delapan jenis robot di Jepang yang dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif dalam masyarakat Jepang dewasa ini, yaitu: robot Ashimo (robot humanoid yang dapat terhubung dengan mengakses internet yang dapat terhubung dengan komputer, berfungsi untuk mempermudah mendapatkan informasi berupa berita dan prakiraan cuaca), robot Actroid (robot humanoid berbentuk wanita yang berfungsi sebagai pemandu wisatawan dan bodyguard), robot Q-RIO dan AIBO (robot humanoid dan robot animalia yang berfungsi sebagai penjaga keamanan rumah dan perusahaan yang handal), robot RIBA atau Robo for Interactive Body Assistance (robot perawat yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk meringankan tugas para dokter di rumah sakit), robot Ninomiya-kun (robot pembaca yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk membantu membacakan surat kabar ataupun buku cerita kepada orang lansia di panti jompo yang kesulitan membaca dan kepada anak-anak di panti asuhan sebelum menjelang tidur), robot Yaskawa-kun (robot humanoid lucu penjual es krim di sebuah Theme Park di Jepang, tepatnya di Tokyo Summerland), robot MotoMan SDA1 (robot humanoid pembuat okonomiyaki di sebuah restoran di Jepang), dan robot AR atau Assistant Robo (robot pelayan restoran ataupun robot pembantu rumah tangga yang berbentuk humanoid). Berdasarkan penjelasan singkat dari kedelapan jenis robot di Jepang yang dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif dalam masyarakat Jepang di atas, maka dalam penelitian ini penulis hanya membahas mengenai lima jenis robot saja, yaitu: robot RIBA atau Robo for Interactive Body Assistance (robot perawat
7
yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk meringankan tugas para dokter di rumah sakit), robot Ninomiya-kun (robot pembaca yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk membantu membacakan surat kabar ataupun buku cerita kepada orang lansia di panti jompo yang kesulitan membaca dan kepada anak-anak di panti asuhan sebelum menjelang tidur), robot Yaskawa-kun (robot humanoid lucu penjual es krim di sebuah Theme Park di Jepang, tepatnya di Tokyo Summerland), robot MotoMan SDA1 (robot humanoid pembuat okonomiyaki di sebuah restoran di Jepang), dan robot AR atau Assistant Robo (robot pelayan restoran ataupun robot pembantu rumah tangga yang berbentuk humanoid). Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya membahas lima jenis robot saja, dikarenakan kelima jenis robot tersebut sering dijumpai oleh masyarakat Jepang, lebih mudah mendapatkan izin kepemilikan robot dari pemerintah maupun perusahaan pembuat robot tersebut, dan harganya lebih terjangkau oleh masyarakat Jepang yang ingin membeli dan memilikinya dibandingkan dengan ketiga robot tersebut, yaitu: robot Ashimo (robot humanoid yang dapat terhubung dengan mengakses internet yang dapat terhubung dengan komputer, berfungsi untuk mempermudah mendapatkan informasi berupa berita dan prakiraan cuaca), robot Actroid (robot humanoid berbentuk wanita yang berfungsi sebagai pemandu wisatawan dan bodyguard). Berdasarkan penjelasan dari kedelapan jenis robot di Jepang yang dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif dalam masyarakat Jepang di atas,
8
maka penulis akan mencoba menguraikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan robot di Jepang? 2. Bagaimana pengaruh penggunaan robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini?
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Untuk mempermudah dalam menganalisa topik dalam penulisan penelitian, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan penelitian ini. Ruang lingkup penelitian difokuskan kepada robot-robot yang dapat menimbulkan dampak positif dan negatif dalam masyarakat Jepang dewasa ini. Sehingga masalah yang akan dibahas menjadi lebih terarah. Dalam penelitian ini penulis hanya membahas lima jenis robot saja, yaitu: robot RIBA atau Robo for Interactive Body Assistance (robot perawat yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk meringankan tugas para dokter di rumah sakit), robot Ninomiya-kun (robot pembaca yang berbentuk humanoid yang berfungsi untuk membantu membacakan surat kabar ataupun buku cerita kepada orang lansia di panti jompo yang kesulitan membaca dan kepada anak-anak di panti asuhan sebelum menjelang tidur), robot Yaskawa-kun (robot humanoid lucu penjual es krim di sebuah Theme Park di Jepang, tepatnya di Tokyo Summerland), robot MotoMan SDA1 (robot humanoid pembuat okonomiyaki di sebuah restoran di Jepang), dan robot AR atau
9
Assistant Robo (robot pelayan restoran ataupun robot pembantu rumah tangga yang berbentuk humanoid). Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya membahas lima jenis robot saja, dikarenakan kelima jenis robot tersebut sering dijumpai oleh masyarakat Jepang, lebih mudah mendapatkan izin kepemilikan robot dari pemerintah maupun perusahaan pembuat robot tersebut, dan harganya lebih terjangkau oleh masyarakat Jepang yang ingin membeli dan memilikinya. Untuk membatasi penelitian ini supaya tidak terlalu luas, data yang diambil hanya sebagian pembahasan yang diambil dari berbagai sumber referensi buku dan internet tersebut. Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih jelas dan memiliki data yang akurat, maka penulis pada Bab II menjelaskan juga tentang sejarah, jenis, dan fungsi robot bagi masyarakat Jepang.
10
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka Robot telah diciptakan sejak zaman Yunani kuno. Teknologi robot tersebut telah dikembangkan jauh sebelum kata robot dikenalkan oleh Karel Capek. Dahulu, para pencipta robot mengenalnya dengan sebutan automata (automaton). Secara etimologi, “automata” berasal dari bahasa Yunani, “automatos” yang berarti bergerak atas kehendak sendiri. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan mesin-mesin bergerak tak-elektronik, khususnya yang dirancang untuk menyerupai gerakan manusia atau hewan (Pram, 2013:5). Robot berasal dari bahasa Cheko, “Robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal rasa lelah ataupun bosan. Tugas-tugas yang dilakukan oleh robot biasanya pekerjaan yang berulang, kotor, berat, dan berbahaya. Robot merupakan alat mekanik yang diciptakan untuk meringankan pekerjaan manusia. Robot sendiri memiliki beberapa jenis dan fungsi. Hal tersebut tergantung pada program yang ditanamkan dalam dirinya (Pram, 2013:3). Robot merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi yang mempunyai banyak ragam dan fungsi. Hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot. Namun, setiap orang mempunyai pemahaman yang berbeda-beda tentang pengertian robot. Secara umum, robot merupakan peralatan mekanik atau biomekanik yang
11
dapat menghasilkan gerakan, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun menggunakan program yang telah didefenisikan sebelumnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tinjauan pustaka merupakan bahasan ataupun bahan-bahan bacaan yang terkait dengan suatu topik yang sedang dibahas dan memuat uraian mengenai data yang sebenarnya. 2. Kerangka Teori Jika membicarakan mengenai perkembangan teknologi di Jepang, sangat erat sekali kaitannya dengan robot. Oleh karena itu, pembahasan tentang sejarah robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini sangat memerlukan pendekatan historis. Menurut Ratna (2004:66) pendekatan historis melihat konsekuensi berisi sejarah sebagai sarana untuk mencapai aspek-aspek kebudayaan yang lebih luas dimana berisi sejarah adalah gambaran kehidupan masyarakat di zamannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah merupakan metode atau cara yang digunakan sebagai
pedoman
dalam
melakukan
penelitian
peristiwa
sejarah
dan
permasalahannya. Dengan kata lain, metode penelitian sejarah merupakan instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian tersebut disebut metode sejarah. Metode sejarah yang dilakukan melalui proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa
12
lampau. Peristiwa dimasa lampau dapat kita hadirkan kembali dengan cara merekonstruksi peristiwa itu dari jejak – jejak masa lampau yang disebut sumber sejarah (historical sources). Sumber sejarah menurut bentuknya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda (artefak). Adapun menurut asal usulnya, sumber sejarah dapat digolongkan menjadi sumber primer, sumber sekunder, dan sumber tersier. Menghadirkan kembali peristiwa dimasa lampau bukan berarti kita mengulang atau menampilkan kembali peristiwa atau tokoh – tokoh peristiwa tersebut secara nyata, melainkan menghadirkannya melalui tulisan, yaitu: berupa tulisan kisah peristiwa dimasa lampau. Menurut Suryabrata (1983:16) tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
menverifikasikan,
serta
mensistematiskan
bukti-bukti
untuk
menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Penulis menggunakan pendekatan ini oleh karena penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak robotisasi dalam masyarakat Jepang dewasa ini. Penulis juga menggunakan pendekatan sosiologis, karena pembahasan dalam pendekatan ini mencakup golongan sosial yang berperan, jenis hubungan sosial, konflik berdasarkan kepentingan, pelapisan sosial, peranan dan status sosial, serta kebudayaan (Abdurrahman, 1999:11). Menurut Weber dalam Abdurrahman (1999:11) tujuan penelitian ini adalah memahami arti subjektif dari perilaku sosial, bukan semata-mata menyelidiki arti objektifnya.
13
Berdasarkan penjelasan teori diatas, penulis memberikan komentar dan kesimpulan bahwa pendekatan sosiologis merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, dimana dalam suatu masyarakat ada kebudayaan, tingkah laku, organisasi yang ada dalam masyarakat tersebut. Kebudayaan juga terlahir dan berkembang diantara masyarakat keduanya saling berkaitan erat dan ada timbal balik didalamnya, kebudayaan tidak akan berkembang tanpa adanya masyarakat. Masyarakat tidak akan berkembang adanya kebudayaan yang mendasarinya. Oleh karena itu, mempelajari pendekatan sosiologis berarti mempelajari kebudayaan yang ada dalam masyarakat tersebut, begitu pula sebaliknya mempelajari kebudayaan juga mempelajari pendekatan sosiologis. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pembahasan sebelumnya, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perkembangan robot di Jepang dewasa ini. 2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini. 2. Manfaat Penelitian Berdasarkan pembahasan sebelumnya, adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
14
1. Menambah pemahaman dan pengetahuan tentang awal perkembangan robot di Jepang hingga dewasa ini. 2. Menambah pemahaman dan pengetahuan tentang pengaruh penggunaan robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini.
1.5 Metode Penelitian Secara etimologis, metode berasal dari kata “met” dan “hodes” yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode merupakan jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga dua hal penting yang terdapat dalam sebuah metode merupakan cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan. Metode merupakan cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang dikehendaki (http://carapedia.com). Menurut Azwar (1998:10), metode merupakan alat untuk mencapai tujuan dari suatu kegiatan. Dalam mengerjakan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Whitney dalam Nazir (1999:63), metode penelitian deskriptif merupakan pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat, penelitian yang menggambarkan peristiwa maupun gejala dengan apa adanya. Metode penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-
15
pengaruh dari suatu fenomena Azwar (1998:7), tujuan penelitian ini merupakan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karateristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Menurut Koentjaraningrat (1976:30) penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu: memberikan gambaran secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu dalam memecahkan masalah penelitian, mengumpulkan, menyusun, mengklarifikasikan, mengkaji, dan menginterpresentasikan data. Selain itu, untuk mengumpulkan data penulisan menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research). Menurut Ratna (2004:35), metode kepustakaan atau Library Research merupakan mengumpulkan data dan membaca referensi yang berkaitan dengan topik permasalahan yang dipilih oleh penulis. Kemudian merangkainya menjadi suatu informasi yang mendukung penulisan skripsi ini. Studi kepustakaan merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan penelitian yang dilakukan. Beberapa aspek yang perlu dicari dan diteliti meliputi: masalah, teori, konsep, kesimpulan serta saran. Data yang dihimpun dari berbagai literatur buku yang berhubungan dengan masalah penelitian. Survey book yang dilakukan diberbagai perpustakaan. Data juga dapat didapat melalui internet yang berhubungan mengenai perkembangan robot serta dampak positif dan dampak negatif penggunaan robot dalam masyarakat Jepang dewasa ini. Disamping itu, data akan dianalisa dan kemudian diinterpretasikan untuk mendapatkan hasil yang berupa kesimpulan.
16