1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan yang semakin lama akan semakin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Baik negeri maupun swasta sebagai penyelenggaranya pendidikan terus memperbaiki kualitasnya. Namun sektor swasta yang dalam hal ini penyelenggaranya adalah di bawah naungan yayasan menjadi satu hal yang menarik untuk dipelajari. Untuk itu, setiap bentuk lembaga akan terbagi sebagai berikut : a. Lembaga komersial, yaitu lembaga yang dibiayai oleh laba atau keuntungan dari kegiatannya. b. Lembaga permerintahan, yaitu lembaga yang dibiayai oleh masyarakat lewat pajak dan retribusi c. Lembaga nirlaba, yaitu lembaga yang dibiayai oleh masyarakat lewat donasi atau sumbangan Apabila dilihat dari sisi bentuk lembaga di atas maka masing-masing lembaga akan menerapkan strategi yang berbeda dalam menentukan harga, dimana lembaga komersial akan banyak pertimbangan dalam menentukan harga jualnya atau lebih mengutamakan keuntungan dari penjualan barang atau jasa yang diproduksi. Dengan laba ini maka perusahaan akan terus bisa melangsungkan kegiatannya dalam rangka memproduksi barang atau jasa.
2
Sementara lembaga yang termasuk dalam pemerintahan dan nirlaba sangat berbeda dalam menentukan harga jualnya karena lembaga ini pada umumnya adalah : 1. Fokus organisasi untuk pelayanan kepada masyarakat 2. Organisasi tidak didirikan dengan tujuan mencari laba 3. Salah satu sumber dana adalah dari sumbangan, pemerintah dari pungutan pajak, sementara lembaga nirlaba berasal dari sumbangan yang diterima dari masyarakat. Lembaga pendidikan sebagai bagian dari lembaga nirlaba, merupakan satu organisasi sosial yang didirikan oleh perorangan atau sekolompok orang yang secara sukarela memberikan layanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan yang diselenggarakan. Lembaga pendidikan dalam menjalankan kegiatannya melayani masyarakat terutama dalam bidang pendidikan, selain sumbangan yang didapatkan dari masyarakat ada beberapa sumber yang diterima seperti hibah dari pemerintah ataupun dari pada dermawan dari perseorangan ataupun dari organisasi. Dimana hal ini bisa menjadi salah satu sumber pendanaan yang turut mendukung pelayanan. Sebagai bagian dari lembaga nirlaba ini juga bergerak dalam pendidikan, yaitu untuk membantu pemerintahan dalam bidang pendidikan, unit usaha pendidikan yang boleh dikatakan “komersial” karena di masa sekarang sudah banyak sekali persaingan yang terjadi yang tidak lepas juga dari dunia pendidikan yang pada
3
akhirnya akan memotivasi untuk lebih bersaing dan berusaha untuk melakukan perbaikan agar usaha tersebut dapat terus berjalan. Dalam hal permasalahan yang dihadapi oleh setiap usaha ataupun juga yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan ini, adalah mengenai penetapan harga jual atau yang biasa disebut sumbangan penyelenggaraan pendidikan. Dengan penetapan ini maka masyarakat dapat menikmati jasa yang disediakan oleh unit usaha pendidikan ini, dan tentu saja yang dapat terjangkau oleh masyarakat. Mengenai metode yang digunakan untuk penetapan harga jual atau sumbangan penyelenggaraan pendidikan adalah dengan melakukan analisis biaya volume dan laba. Analisis ini bertujuan agar unit usaha pendidikan terhindar dari kerugian, sebab dapat dikatakan bahwa analisis biaya biaya volume laba merupakan suatu cara yang dapat digunakan oleh manajemen unit usaha pendidikan untuk mengetahui atau untuk merencanakan pada volume berapakah produksi atau penjualan agar memperoleh keuntungan atau tidak menderita kerugian. Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka penulis memilih judul “ANALISIS KENAIKAN ATAU PENURUNAN AKTIVA NETO DAN PENENTUAN
PENERIMAAN
TARGET
SISWA
DENGAN
MENGGUNAKAN BIAYA, VOLUME DAN LABA (STUDI KASUS DI SMP IT INSAN HARAPAN)”
4
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dan mengingat luasnya keterkaitan yang mungkin dicakup oleh pokok permasalahan dan dengan maksud agar penyusunannya lebih terarah dan tepat sasaran, maka penekanan penulis yaitu : 1. Bagaimana analisis biaya volume laba dapat membantu manajemen dalam menetapkan besaran sumbangan penyelenggaraan pendidikan di SMP IT INSAN HARAPAN? 2. Untuk mencapai titik impas, berapakah jumlah siswa yang harus diterima di SMP IT INSAN HARAPAN?. C. Tujuan dan kegunaan penelitian 1. Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu : a. Untuk mengetahui penerapan analisa breakeven point dalam membantu manajemen dalam menetapkan besaran sumbangan penyelenggaraan pendidikan di SMP IT INSAN HARAPAN b. Untuk mengetahui dan menilai pelaksanaan analisa breakeven point sebagai alat bantu dalam mencapai tujuan perusahaan 2. Kegunaan penelitian Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : a. Bagi Sekolah Hasil dari penelitian ini kiranya dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi sekolah terutama pihak pimpinan pengelola sekolah
5
dalam pengambilan keputusan penerapan dari analisa breakeven point untuk menganalisa penentuan tarif SPP dan target penerimaan siswa baru. b. Bagi lingkungan perguruan tinggi Diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang manfaat yang diperoleh dengan mengetahui analisa breakeven point yang diterapkan pada SMP IT INSAN HARAPAN c. Bagi penulis Untuk menambah ilmu pengetahuan serta mengevaluasi ilmu yang telah didapat selama kuliah dengan keadaan yang sesungguhnya yang penulis dapatkan di SMP IT INSAN HARAPAN