1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemberdayaan pegawai dalam manajemen pemerintahan, hendaknya menempatkan masyarakat dan dunia usaha sebagai mitra pemerintah, bukan sebagai objek pembangunan. Oleh karena itu tuntutan kinerja aparatur yang tinggi sebagai salah satu tugas utama, senantiasa harus dapat dimotivasi secara baik sehingga dapat memuaskan masyarakat sebagai pelanggan. Demikian pula perbaikan terhadap hasil kerja semakin besar jika dikaitkan dengan upaya organisasi atau unit kerja untuk meningkatkan daya saing dalam persaingan global. Hal ini antara lain dapat diindikasikan dari besarnya dana yang digunakan untuk membiayai pegawai dalam melaksanakan tugas dan kegiatan, ternyata tidak diimbangi dengan kepuasan kerja yang dihasilkan oleh pegawai. Dalam kodratnya pegawai dalam suatu organisasi sebagai individu mempunyai sifat, tingkah laku, adat istiadat, kepribadian serta kepentingan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Disatu sisi sebagai mahluk sosial dalam berorganisasi selalu masuk dalam proses komunikasi antar anggota lainnya. Dalam kaitannya dengan kepuasan kerja pegawai akan selalu dipengaruhi oleh sifat-sifat manusia tersebut di atas. Oleh karena itu, perlu adanya komunikasi yang efektif dari pimpinan kepada bawahan, sehingga bawahan mau bekerja dengan ikhlas dan tulus, dan memberikan 1
2
kepuasan kerja dan menjalin hubungan kerja sesama tingkatan atau golongan. Komunikasi adalah suatu tingkah laku perbuatan atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung makna arti, atau perbuatan penyampaian suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain atau suatu pemindahan atau penyampaian informasi mengenai pikiran dan perasaan-perasaan (H.A.W. Wijaya, 2008:9). Sering kita melihat diberbagai instansi adanya komunikasi yang tidak harmonis antara atasan dengan bawahan, dan dapat pula antar pegawai, sehingga hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa faktor penghambat yaitu perbedaan status, perbedaan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman, perbedaan persepsi, serta tingkat emosi dan faktor yang menimbulkan kesenjangan. Kesenjangan inilah yang sering berpengaruh pada kepuasan kerja. Pentingnya komunikasi yang efektif dalam melaksanakan tugas di unit kerja merupakan salah satu tugas utama pegawai yang harus dipahami dan dilaksanakan sepenuh hati, serta akuntabel. Oleh karena itu pegawai yang berada dalam unit kerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemdiknas dalam melaksanakan tugas, harus memperhatikan berbagai hal penting dan terkait erat dengan kualitas kerja yang dihasilkan hingga tercipta kepuasan kerja.
3
Kepuasan kerja sebagai keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan para pegawai memandang pekerjaan mereka. Dengan mengetahui faktor kepuasan yang diinginkan pegawai, maka akan memudahkan pengelolaannya, sehingga kinerjanya dapat ditingkatkan atau setidaknya dipertahankan. Berangkat dari persoalan ini sebagian besar pegawai yang berada di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemdiknas belum memiliki kepuasan kerja yang tinggi, pada hal pimpinan maupun rekan kerja telah melakukan interaksi atau berkomunikasi pada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan pegawai, akan tetapi hasil kerja yang dicapai pegawai belum menunjukkan pada kualitas keluarannya. Dengan memperhatikan keterkaitan yang terjadi antara komunikasi yang efektif dengan kepuasan kerja, maka perlu adanya pengkajian dan pembuktian baik secara teoritis maupun empiris terhadap keterkaitan halhal tersebut di atas. Hasil pengkajian ini selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah satu bukti pembenaran dan pengembangan lebih lanjut, terhadap “Pengaruh komunikasi efektif terhadap kepuasan kerja di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional”.
4
1.2 Perumusan Masalah Dari uraian pada latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam penelitian antara lain : 1. Bagaimanakah dengan kepuasan kerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional? 2. Apakah terdapat pengaruh komunikasi efektif terhadap kepuasan kerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemdiknas?
1.3 Pembatasan Masalah Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah pada pengaruh komunikasi efektif terhadap kepuasan kerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional, agar penulis dapat menganalisa permasalahan yang dihadapi.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara umum adalah : a. Untuk
mengetahui
dan
mendalami
permasalahan
secara
menyeluruh mengenai komunikasi efektif dan pengaruhnya pada
5
kepuasan kerja di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemdiknas. b. Untuk memperoleh gambaran empirik mengenai pengaruh komunikasi efektif terhadap kepuasan kerja di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional. c. Mengetahui, memahami dan menganalisis besarnya pengaruh komunikasi efektif terhadap kepuasan kerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional. 1.4.2
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan adalah : a. Bagi Instansi Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen dalam menentukan komunikasi efektif dalam mempengaruhi kepuasan kerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemdiknas. b. Bagi Penulis Untuk memenuhi salah satu syarat ujian Kesarjanaan Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Mercu Buana. Sedangkan manfaat yang bersifat praktis adalah sebagai salah satu latihan, menuangkan
buah
pikiran
dalam
bentuk
uraian
atau
menjabarkan, menelaah suatu masalah yang ada di lingkungan
6
kerja dan mencoba memecahkan dengan ilmu yang penulis miliki. c. Bagi Pembaca dan Masyarakat Menjadi tambahan sumber pengetahuan yang bermanfaat bagi siapa saja yang berminat khususnya bidang manajemen d. Bagi Universitas Mercu Buana Mudah-mudahan dapat menjadi tambahan perbendaharaan buku khususnya bidang manajemen.