BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti menginginkan usahanya berjalan lancar bahkan dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya. Modal adalah suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan karena modal digunakan untuk membiayai operasi juga mengembangkan bisnis. Modal dapat berasal dari modal sendiri maupun dari pinjaman atau utang. Oleh karena itu menentukan struktur modal yang optimal juga penting, apalagi bagi perusahaan yang go public di pasar modal. Dalam penyajian laporan keuangan pada pihak luar, struktur modal akan memengaruhi nilai perusahaaan. Struktur modal yang kuat juga akan membantu perusahaan untuk bertahan dalam masa krisis seperti yang terjadi pada tahun-tahun terakhir. Sektor properti merupakan sektor yang berperan cukup penting bagi perekonomian suatu negara. Dengan tumbuhnya sektor properti menandakan adanya
pertumbuhan
ekonomi
di
masyarakat.
Selain
itu,
dengan
berkembangnya sektor ekonomi akan memicu pembangunan sektor-sektor lainnya. Dibanding tahun 1990-an, saat ini sektor properti telah tumbuh cukup pesat di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate. Pada tahun 1990-an perusahaan yang bergerak di bidang properti hanya 20-an perusahaan. Bahkan setelah terjadinya krisis tahun 1998, perusahaan properti yang
1
2
mampu bertahan hanya dua puluh perusahaan saja. Namun, dengan membaiknya kondisi perekonomian, industri properti mulai bangkit dan hingga saat ini sudah terdapat 52 perusahaan properti yang terdaftar di BEI. Belajar dari pengalaman sebelumnya, bahwa perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang memiliki struktur modal kuat, maka industri properti saat ini juga seharusnya memiliki kebijakan struktur modal yang dapat membuatnya bertahan pada masa krisis global yang terjadi pada empat tahun terakhir ini. Krisis global yang dimulai tahun 2008 bersumber dari banyaknya kredit macet perumahan (subprime mortgage) akibat pemberian kredit yang kurang selektif. Krisis di Amerika tersebut akhirnya berdampak pada perekonomian dunia. Indonesia juga tidak luput dari dampak tersebut, bahkan pasar modal di Indonesia juga sempat ditutup untuk menghindari anjloknya harga saham ke level yang lebih rendah lagi. Industri properti tidak dapat lepas dari kredit perumahan sehingga suku bunga yang berlaku juga sangat berpengaruh pada industri properti. Oleh karena itu, industri properti harus lebih berhati-hati dalam menyusun struktur modal serta dalam pemberian kredit karena suku bunga merupakan faktor eksternal yang dapat memengaruhi struktur modal. Jika tidak berhati-hati, perusahaan dapat mengalami pailit bahkan harus ditutup. Terlebih apabila terjadi krisis seperti yang telah disebutkan di atas. Pada saat krisis, masyarakat mungkin tidak akan mampu membayar bunga kredit properti
3
yang telah berlaku. Jika tidak ada pemasukan, perusahaan akan kesulitan membayar hutangnya yang telah digunakan untuk operasional perusahaan. Satu hal yang perlu diperhatikan,
suku bunga merupakan faktor
eksternal yang tidak dapat dimanipulasi oleh perusahaan. Selain suku bunga, perubahan kurs dan tingkat inflasi juga merupakan faktor eksternal yang dapat memengaruhi struktur modal. Pada akhirnya perusahaan akan menyusun struktur modal berdasarkan faktor internal dengan pertimbangan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi akibat perubahan faktor eksternal untuk mendapatkan struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal merupakan struktur modal yang diperkirakan akan menghasilkan biaya modal rata-rata tertimbang yang paling rendah yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Terdapat banyak teori mengenai bagaimana struktur modal yang optimal, akan tetapi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Penentuan struktur modal sedikit banyak akan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal perusahaan. Faktor internal tersebut di antaranya profitabilitas, pembayaran dividen, ukuran perusahaan, stabilitas penjualan, struktur aktiva, operating leverage, tingkat pertumbuhan, pengendalian, dan sikap manajemen. Biasanya perusahaan yang besar, memiliki profitabilitas tinggi, memiliki stabilitas penjualan yang bagus, atau tingkat pertumbuhan tinggi cenderung akan memakai hutang dengan proporsi lebih banyak karena mereka lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman dari kreditur. Akan tetapi, sebenarnya mereka
4
tidak terlalu banyak membutuhkan dana dari pihak luar karena mereka memiliki sumber dana dari dalam berupa laba yang cukup banyak. Tidak hanya faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, masih banyak faktor-faktor lain yang memengaruhi penentuan struktur modal. Oleh karena itu menjadi penting untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor tersebut memengaruhi struktur modal terutama faktor-faktor internal karena faktor tersebut dapat dikendalikan oleh manajemen. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi struktur modal. Nurrohim (2008) meneliti tentang pengaruh profitabilitas, fixed asset ratio, kontrol kepemilikan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa profitabilitas, dan kontrol kepemilikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva dan fixed asset ratio tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Berdasarkan penelitian Harjanti dan Tandelilin (2007) ditemukan bahwa firm size berpengaruh positif signifikan terhadap leverage perusahaan manufaktur di Indonesia, sedangkan tangible assets, bussiness risk dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap leverage perusahaan. Namun growth opportunity
tidak menunjukkan hubungan yang signifikan tetapi
cenderung negatif terhadap leverage perusahaan. Hal tersebut mungkin dikarenakan pengukuran indikator peluang bertumbuhnya perusahaan sedangkan peluang merupakan sesuatu yang tidak pasti. Nugroho (2006) yang meneliti faktor-faktor yang memengaruhi struktur modal perusahaan properti
5
di Indonesia menggunakan enam variabel independen dalam penelitiannya. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa operating leverage dan ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan likuiditas, growth, dan PER berpengaruh positif dan signifikan, dan struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Meskipun hasil dari penelitian di atas menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal, akan tetapi penelitian Hadianto (2007) menunjukkan hasil yang sebaliknya. Profitabilitas dan struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal. Selain itu, ukuran perusahaan juga berpengaruh positif terhadap struktur modal. Banyak penelitian yang telah menganalisis berbagai pengaruh faktor internal terhadap struktur modal, akan tetapi hasil dari penelitian-penelitian tersebut belum menunjukkan hasil yang konsisten dan variabel growth opportunity juga masih jarang diteliti di Indonesia. Berdasarkan penelitianpenelitian tersebut, maka penelitian ini bertujuan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, growth opportunity, dan operating leverage
terhadap struktur modal perusahaan
properti yang terdaftar di BEI periode 2006-2010.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang ditemui adalah sebagai berikut:
6
1. Perusahaan kesulitan menentukan struktur modal yang optimal 2. Variabel-variabel eksternal yang memengaruhi struktur modal tidak dapat dikendalikan oleh manajemen. 3. Terdapat beberapa variabel faktor internal yang memengaruhi struktur modal yang hasilnya belum konsisten dan masih jarang diteliti.
C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari terlalu luasnya permasalahan dalam penulisan, maka peneliti memberikan batasan masalah pada faktor internal yang memengaruhi struktur modal berupa profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, growth opportunity, dan operating leverage periode 2006-2010 pada perusahaan properti.
D. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan pokok-pokok permasalahan yang akan dilakukan pembahasan pada penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010? 2. Bagaimana pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010?
7
3. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20062010? 4. Bagaimana pengaruh growth opportunity terhadap struktur modal perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20062010? 5. Bagaimana pengaruh operating leverage terhadap struktur modal perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20062010? 6. Bagaimana pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, growth opportunity, dan operating leverage secara simultan terhadap struktur modal perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010?
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, growth opportunity, dan operating leverage secara parsial dan simultan terhadap struktur modal perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.
8
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor Hasil penelitian ini memberikan informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang memengaruhi struktur modal sehingga dapat berguna bagi investor dalam rangka menilai kinerja perusahaan yang tercermin dari struktur modal sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan terutama oleh pihak manajemen perusahaan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan besarnya dana baik yang bersumber dari hutang maupun modal sendiri untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. 3. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta dapat menjadi referensi bagi penelitian–penelitian selanjutnya mengenai struktur modal. 4. Bagi Penulis Penelitian ini berguna bagi peneliti sebagai wahana untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah khususnya mengenai struktur modal perusahaan.