BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Lingkungan sekolah yang teratur tertib, tenang memberi gambaran lingkungan siswa yang giat, gigih, serius, penuh perhatian , sunggh sungguh dan kompetitif dalam kegiatan pembelajaranya. Kondisi ini memberi andil lahirnya guru dan siswa yang berprestasi dengan kepribadian unggul. Dalam bidang pendidikan, salah satu aspek yang mempengaruhi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar adalah kedisiplinan. Mendisiplinkan siswa tidak mudah sebab membutuhkan pemahaman dan pelaksanaannya perlu ada kesadaran dari siswa agar mereka dapat maksimal dalam belajar.Disiplin tidak terlepas dari adanya komunikasi antar siswa dan guru.Adanya komunikasi, akan mendorong keinginan untuk berbuat sesuai dengan norma norma kedisiplinan. Istilah disiplin berasal dari bahasa latin ‘’disciplina‘’ yang menunjuk kepada kegiatan belajar mengajar. istilah tersebut sangat dekat dengan istilah dalam bahasa inggris disipe yang berarti mengikuti orang untuk belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin. Dalam bahasa Inggris, discipline berarti (1) tata, tertib, atau mengendalikan tingkah aku, penguasaan diri, kendali diri, (2) latihan membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu sebagai kemampuan mental atau karakter moral,(3) hukuman yang diberikan untuk melatih dan memperbaiki,(4) kumpulan atau system peraturan peraturan bagi tingkah laku (Mac Millan Dictonary dalam Tulus Tu’u,2004). Berdasarkan kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan siswa yang kurang taat melaksanakan disiplin belajar . Ketidaksiplinan
1
ini banyak faktor yang mempengaruhinya (Zakiyah Darajat, 2000) antara lain faktor psikologis, perseorangan dan faktor sosial dan lingkungan. Mengenai faktor psikologis perlu ada upaya upaya mengatasinya dengan pendekatan psikologis untuk membantu merubah perilaku tersebut diantaranya dengan bimbingan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru di SMK Sudirman 02 Ambarawa.Merupakan sekolah yang ternyata yang muridnya sebagian besar murid yang disiplin belajarnya kurang.Siswa SMK Sudirman 02 Ambarawa juga banyak yang masuk sekolah tidak tepat waktu sesuai dengan yang ditetapkan disekolah. Dalam kenyataan yang ada di lapangan sering dijumpai siswa yang tidak mengikuti jam pelajaran sekolah. Bahkan setiap harinya banyak siswa yang tidak pernah belajar waktu digunakan banyak untuk main hal ini merupakan kebiasaan. Berdasarkan pengamatan sementara di SMK Sudirman O2 Ambarawa dijumpain indikator perilaku tidak disiplin belajar, antara lain siswa tidak pernah membuat tugas yang diberikan guru, nilai ulangan jelek, waktu untuk belajar tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. Alasan mengapa penulis memilih SMK Sudirman 02 Ambarawa karena menurut kenyataannya sekolah ini sebagian besar siswanya tidak disiplin belajar, diantaraya siswa kelas XI yang paling tidak disiplin.
Dari hasil pra penelitian
diketahui bahwa ada 12 siswa yang disiplin belajarnya rendah, 9 cukup dan 4 disiplin belajarnya tinggi dan 1 siswa sangat tinggi. Seperti yang tercantum dalam tabel berikut
2
Tabel 1.1 Hasil pra penelitian kedisplinan belajar siswa kelas XI SMK Sudirman 02 Ambarawa
Interval
Kriteria
Jumlah siswa
Prosentase
65 - 80
Sangat tinggi
1
3,70 %
50 - 64
Tinggi
4
14,81 %
35 - 49
Cukup
9
33,33 %
20 - 34
Rendah
12
44,44 %
Maman Rachman (1999) menyatakan disiplin memilki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusiaterutama siswa dalam belajar karena dengan adanya disiplin siswa mampu mengarahkan diri, mengendalikan perilakunya dan memiliki ketaatan dalam dirinya sendiri, dengan disiplin anak memiliki semangat dan kemauan keras untuk belajar. Anak yang memiliki kedisiplinan belajar akan menunjukkan ketaatan dan keteraturan terhadap perannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar secara terarah dan teratur serta membentuk karakter siswa menjadi siswa yang semangat dan mempunyai kemauan keras untuk belajar. Dengan demikian siswa yang memiliki kedisiplinan rendah tidak mampu mengarahkan diri, mengendalikan perilakunya dan tidak memiliki ketaatan dalam dirinya sendiri. Hal tersebut sangat berdampak pada hasil belajar siswa. Sehingga dibutuhkan layanan yang dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. Salah satu layanan yang dapat meningkatkan kedisiplinan siswa adalah layanan bimbingan kelompok role play. Menurut Jill Hadfield (dalam Mudairin, 2003) Role play merupakan permainan gerak yang terdapat suatu tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang. Melalui bermain peran (role play), siswa
3
memainkan peran dengan menirukan gerakan dan mengembangkan peran tersebut sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi. Bimbingan kelompok dengan teknik role play adalah salah satu cara untuk melatih siswa dalam meningkatkan kedisiplinan di sekolah. Peningkatan kedisiplinan di sekolah melalui role play memberikan pembelajaran sekaligus praktek secara langsung pada siswa untuk menerapkan kedisiplinan (Chadijah dan Agustin Yahya M, 2012) Hasil penelitian Agustin Yahya Mardiangsih (2012) dengan judul Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Di Sekolah Siswa Kelas VIII SMPN 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 menunjukkan bahwa teknik role play efektif untuk meningkatkan kedisiplinan belajar. Dengan merujuk pada kondisi seperti tersebut diatas, maka penulis memilih judul tentang Peningkatan Kedisiplinan Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Play pada Siswa Kelas XI di SMK Sudirman 02 Ambarawa. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah kedisiplinan belajar siswakelas XISMK Sudirman 02 Ambarawadapat meningkat secara signifikan melalui layanan bimbingan kelompok teknik roleplay ? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah menguji signifikansi peningkatkan kedisiplinan belajar melalui bimbingan kelompok pada siswa kelas XI SMK Sudirman 02 Ambarawa tahun pelajaran 2013/2014.
4
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat teoritis Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberi sumbangan teori bagi guru BK mengenai
layanan
bimbingan kelompok
teknikroleplaydapat
meningkatkan
kedisiplinan belajar siswa. Apabila penelitian tentang penggunaan bimbingan kelompok teknik roleplay berhasil untuk meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas XI SMK Sudirman 02 Ambarawa maka temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Agustin Yahya Mardianingsih
(2012) yang menyatakan bahwa
Bimbingan kelompok teknik role play dapat meningkatkan kedisiplinan belajar. Jika temuan ini tidak terbukti ada peningkatan yang signifikan kedisiplinan belajar siswa kelas XI SMK Sudirman 02 Ambarawa tahun pelajaran 2013/2014, maka temuan ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Agustin Yahya Mardianingsih (2012) 1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1
Bagi guru pembimbing
Penelitian ini bermanfaat bagi guru pembimbing SMK Sudirman 02 Ambarawa
dalam
memanfaatkan
layanan
bimbingan
kelompok
untuk
mengembangkan kedisiplinan belajar siswa. 1.4.2.2
Bagi peserta didik
Dengan mengikuti kegiatan bimbingan kelompok siswa akan terdorong untuk menjadi disiplin belajar, masuk sekolah tepat waktu, menggunakan waktu belajar sebaik baiknya.
5
1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca memahami isi skripsi ini, maka dalam penyusunan skripsi ini menggunakan sistematika dan garis besar isinya yang disajikan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Landasan teori, berisi tentang pengertian disiplin , pengertian disiplin belajar, aspek-aspek disiplin belajar, faktor-faktor disiplin belajar, pengertian layanan bimbingan kelompok, tujuan bimbingan kelompok, tahap-tahap bimbingan kelompok, teknik-teknik dalam bimbingan kelompok, pengertian role play, tujuan role play, manfaat role play, langkah-langkah penggunaan role play, kelebihan dan kelemahan role play, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian berisi tentang jenis penelitian, subjek penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji coba instrument, uji homogenitas, dan teknik analisis data. Bab IV Analisis dan pembahasan, berisi tentang lokasi penelitian, deskripsi subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, perijinan penelitian, test awal (pre test), perlakuan (treatment), test akhir (post test), analisis data observasi, analisis skala disiplin belajar, uji hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup berisi kesimpulan dan saran.
6