BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam pekerjaannya sehari-hari para karyawan khususnya manajer harus melakukan pekerjaannya secara profesional sehingga perusahaan dapat berjalan dan bertahan ditengah ketatnya persaingan. Dengan bertambah komplek dan luasnya ruang lingkup perusahaan maka pekerjaan yang ditanggung oleh para manager bertambah berat. Manager tidak dapat melakukan pengawasan langsung terhadap setiap kegiatan usaha sehingga pengawasan menjadi lemah. Dengan lemahnya pengawasan dari manager maka para pekerja dapat melakukan hal-hal yang dapat merugikan bagi perusahaan. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh para karyawan bahkan oleh para manager sekalipun untuk dapat mengambil keuntungan pribadi dari perusahaan. Manager dalam hal ini harus mempercayai suatu sistem yang dapat berfungsi sebagai alat pengendalian, pengawasan, dan pengevaluasian terhadap setiap laporan kegiatan usaha agar tidak terjadi penyelewengan. Sistem tersebut biasanya disebut dengan sistem pengendalian internal. Agar suatu tujuan pengendalian internal dapat tercapai dengan baik maka setiap elemen dari pengendalian internal yang ada harus dapat terpenuhi. Sistem pengendalian internal terdiri 5 (lima) elemen yaitu: (Mulyadi dkk, 1998:175) 1. Lingkungan pengendalian 2. Penaksiran risiko 3. Informasi dan komunikasi 4. Aktivitas Pengendalian 5. Pemantauan
2 Pembentukan dan pemeliharaan suatu sistem pengendalian internal merupakan kewajiban manajemen yang sangat penting. Salah satu aspek fundamental dari tanggungjawab pengawasan manajemen adalah memberikan keyakinan yang masuk akal kepada para pemegang saham bahwa bisnis dikontrol dengan baik. Sistem informasi akuntansi mempunyai beberapa komponen atau subsistem, antara lain: subsitem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi persediaan, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya. Subsistem yang dibahas disini adalah subsistem persediaan. Tujuan dari sistem akuntansi persediaan adalah untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan digudang. Sistem ini berkaitan dengan sistem pembelian, pengeluaran barang digudang, dan sistem penjualan. Persediaan mempunyai nilai yang cukup penting, maka persediaan harus diamankan dari kemungkinan pencurian, penyusutan, dan kerusakan. Untuk itu, manajemen harus dapat mengelola persediaan demi kelancaran usahanya dan keamanan kekayaan perusahaan. Sebagai tugas akhir penulis berkewajiban untuk mengadakan sebuah penelitian. Penulis tahu bahwa sistem pengendalian internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan. Dari sebab itu, penulis berinisiatif untuk mengadakan studi kasus pada sebuah perusahaan guna menguji efektifitas sistem pengendalian internal yang diterapkan di perusahaan tersebut. Penulis telah memilih FORTUNE CELLULER sebagai perusahaan yang akan diteliti karena penulis melihat bahwa FORTUNE CELLULER merupakan salah satu toko handphone besar di Yogyakarta. Besarnya penjualan rata-rata perhari disertai dengan jumlah persediaan yang cukup besar, maka perusahaan tersebut harus mempunyai sistem pengendalian internal yang baik agar pengoperasian perusahaan dapat berjalan dengan baik. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektifitas dari
3 sistem pengendalian internal FORTUNE CELLULER, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan cara membandingkan sistem tersebut dengan teori-teori sistem pengendalian internal yang ada. FORTUNE CELLULER didirikan pada tanggal 1 Mei 2005. FORTUNE CELLULER bergerak dalam usaha jual-beli handphone, service, sparepart, dan perdana secara tunai. FORTUNE CELLULER memiliki banyak perusahaan pemasok diantaranya yaitu: Jaya Phone, Doraemon, Maekindo Jaya, Selluler Shop, Trikomsell, Jala Kencana, Komunika, Prima Phone, ECC, Sukses Celluler, Royal, Card Cell, Harvest, Quick Cell, Be Smart, DM Smart, Zeus, dan Prestasi Nusantara. Dengan latar belakang tersebut peneliti ingin meneliti apakah unsur pengendalian internal terhadap persediaan pada FORTUNE CELLULER telah efektif dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
1.2
Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan pada “Apakah Sistem Pengendalian Internal (SPI) perusahaan telah layak dan sistem persediaan FORTUNE CELLULER Yogyakarta telah efektif “ ?
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat efektifitas sistem pengendalian internal yang diterapkan FORTUNE CELLULER khususnya pada sistem persediaan.
1.4
Manfaat Penelitian
Penulis berharap bahwa penelitian ini akan dapat memberikan manfaat, antara lain:
4 1. Bagi Toko FORTUNE CELLULER, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam membangun sistem pengendalian internal yang efektif dan efisien. 2. Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan, diharapkan bahwa hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengadaan penelitian lain yang sejenis. 3. Bagi penulis, penelitian ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar strata (S1) Sarjana Ekonomi, program studi akuntansi di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Selain itu, penelitian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga karena menambah pengetahuan dan wawasan baru dalam bidang pengetahuan, khususnya bidang akuntansi.
1.5
Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi hanya pada : 1. Penelitian bertempat di FORTUNE CELLULER, Jl. Papringan Ruko B, Yogyakarta. Telp. (0274) 586301. 2. Penelitian difokuskan pada sistem pengendalian internal bagian persediaan FORTUNE CELLULER, terutama pada sistem pemesanan, penerimaan, dan perhitungan fisik sediaan. 3. Penelitian dilakukan untuk prosedur manual sistem persediaan. 4. Dalam sistem pengendalian internal, terdapat 5 (lima) komponen yang saling berkaitan, yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Akan tetapi, guna membatasi keluasan bahan penilaian, maka dalam penelitian ini hanya dilakukan terhadap karakteristik/sifat sistem pengendalian internal yang setiap bagiannya merupakan bagian/subunit dari komponen sistem
5 pengendalian
internal
diatas.
Penilaian
dilakukan
dengan
cara
membandingkan karakteristik pengendalian internal dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan FORTUNE CELLULER, yaitu: a
Membandingkan standar sistem dan prosedur bagian persediaan yang berlaku di FORTUNE CELLULER dengan komponen pengendalian internal dan unsur-unsurnya.
b
Pengujian kelayakan pengendalian internal.
c
Pengujian tingkat kepatuhan terhadap pengendalian internal.
5. Pengamatan dan penelitian mulai dilakukan pada bulan Agustus hingga Desember 2006.