BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini diperlukan manajemen yang mampu dalam mengelola perusahaan untuk survive dan mampu bersaing. Suatu perusahaan dalam melakukan kegiatannya membutuhkan sebuah informasi yang digunakan dalam melihat tingkat kinerja perusahaan dari tahun ketahun. Salah satu cara yang digunakan untuk melihat apakah dalam menjalankan aktivitasnya telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan adalah dengan mengukur kinerja keuangan. Pengukuran kinerja perusahaan dapat digunakan utntuk menilai keberhasilan perusahaan dan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menyususn strategi perusahaan. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumbersumber daya yang dipercayakan mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi perusahaan yang meliputi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, dan arus kas. (PSAK: No. 1 (tahun 2012) Dalam menilai kinerja keuangan rata-rata perusahaan melakukan pengukuran dengan menggunakan pengukuran rasio-rasio seperti perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas. Tetapi dari perhitungan rasio-rasio 1
2
tersebut hanya menghitung pos-pos tertentu saja tidak secara keseluruhan dan membandingkan. Analisis Du Pont System adalah mengembangkan analisis yang memisahkan profit dengan pemanfaatan asset. Analisis ini menggunakan tiga rasio yaitu ROI, profit margin, dan perputaran aktiva. Dalam menggunakan analisis ini salah satu kelebihann adalah sifat analisisnya menyeluruh dan manajemen mengetahui tingkat efisiensi penyalahgunaan asset dan juga dapat membandingkan efisiensi penggunaan ekuitas pada perusahaan yang sejenis. Analisis Du Pont System juga memberikan beberapa manfaat bagi manajemen perusahaan dan juga investor. Terhadap manajemen dapat memberikan informasi penyebab turunnya ROI, apakah karena profit marjin yang turun atau karena perputaran aktiva yang turun. Sehingga dapat diketahui permasalahan yang sesungguhnya, dan kemudian dapat diambil tindakan yang lebih akurat untuk mengatasinya. Bagi investor analisis ini memberikan dampak dalam melakukan investasi bagi investor dan calon investor dalam memberikan alternatif bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi Tujuan Du Pont System untuk mengetahui sejauh mana efektivitas perusahaan dalam memutar modalnya, sehingga analisis mencangkup rasio. Du Pont ini didalamnya menggabungkan rasio aktivitas atau perputaran asset dengan rasio laba atau profit margin atas penjualan dan menunjukkan bagaimana keduanya berinteraksi dalam menentukan (ROI), yaitu profit – profit atas asset yang dimilki perusahaan, rasio laba atas penjualan (profit margin) dipengaruhi oleh tingkat penjualan dan laba bersih yang
3
dihasilkan. Sehingga profitmargin ini mencangkup pula seluruh biaya yang digunakan dalam operasional perusahaan, rasio aktivitas sendiri dipengaruhi penjualan dan total asset. Dapat dikatakan bahwa analisis ini tidak hanya memfokuskan pada laba yang dicapai tetapi juga pada investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba. Kementrian perindustrian (Kemenperin) Indonesia mencatat perkembangan produk kosmetik di Indonesia memberikan hasil yang terus meningkat, termasuk omzet penjualan. Direktorat Jendral (Dirjen) basis industry manufacturing (BIM) Kemenperin Indonesia Benny Wachjudi mengatakan, produk kosmetik di Indonesia memberikan hasil yang menggembirakan, baik dari kapasitas produksi, omzet penjualan, variasi produk, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja. Sehingga perusahaan kosmetik dapat dijadikan sebagai industi andalan yang mampu menggerakkan roda perekonomian nasional. Perkembangan penjualan produksi kosmetik Indonesia pada tahun 2013 mengalami kenaikan 15 persen dari tahun sebelumnya yang dimana produksinya pada tahun 2012 adalah Rp.9,7 triliun akan menjadi 11,2 triliun. Sehingga dapat diartikan secara menyeluruh bahwa kenaikan dalam produksi akan mempengaruhi laba yang akan naik juga dari tahun ketahun.(sumber: Republika Online :2013 ). Disamping itu perkembangan harga saham perusahaan kosmetik, juga sama baik seperti penilitian oleh Sukmawati dkk (2012) menyatakan bahwa perkembangan harga saham perusahaan kosmetik yang terdaftar di BEI menunjukkan tahun 2012 perusahaan yang memiliki tingkat harga saham yang tinggi yaitu adalah PT. Mustika Ratu, Tbk yaitu saham pasarnya Rp.570,00 yang dimana nilai wajarnya atau nilai yang harus
4
terjadi adalah sebesar Rp. 500,00. Begitupula dengan harga saham dari PT. Mandom Indonesia, Tbk dan PT. Unilever Indonesia, Tbk juga mengalami kenaikan masingmasing harga pasar sahamnya adalah Rp. 9.900,00 dan Rp. 26.200,00 dengan nilai wajarnya atau nilai yang harus terjadi masing-masing sebesar Rp. 7.716,123 dan Rp. 18.828,88. Berbeda halnya dengan PT. Martino Berto, Tbk yang mengalami penuurunan harga saham yaitu dengan harga sa
ham pasarnya sendiri sebesar Rp.
370,00 berbeda dengan harga wajarnya atau nilai harga pasar sahamnya adalah sebesar Rp. 411,326. Berdasarkan uraian diatas dapat sangat penting dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan maka penulis dalam menyusun laporan skripsi mengambil judul “Analisis Du Pont System Untuk Penilaian Kinerja Perusahaan Kosmetik Yang Terdaftar di BEI” B. Perumusan masalah Berdsasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut 1. Bagaimana kinerja keuangan pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di BEI jika dianalisis dengan Du Pont System? 2. Dari beberapa perusahaan tersebut, perusahaan mana yang mempunyai kinerja keuangan yang paling baik?
5
C. Batasan masalah Agar tujuan penelitian ini bisa tercapai dan agar pembahasan tidak melebar dari rumusan masalah, maka dalam hal ini peneliti membatasi pokok pembahasan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada laporan keuangan (neraca dan laba rugi) dan hanya dibatasi pada tahun 2011-2013. D. Tujuan penelitian Adapun tujuan penlitian yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan kosmetik yang terdaftar di BEI jika dianalisis dengan Du Pont System. 2. untuk mengetahui perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan yang baik. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari Du Pont System adalah Du Pont System adalah memberikan informasi mengenahi efisiensi penggunaan modal, efesiensi produksi, dan efesiensi penjualan. Dan pada perkembangan perusahaan kosmetik yang terdaftar di BEI menurut kementrian perindustrian (Kemenperin) mengalami peningkatan dari beberpa aspek baik dari produksi, omzet penjualan, variasi produk, perolehan devisi, maupun menyerapan tenaga kerja. Sehingga dari penjelasan diatas manfaat dari Du Pont System bagi perusahaan kosmetik yang terdaftar di BEI adalah dapat memberikan efisiensi terhadap produksi
dan
penjualan
yang
dimana
memanegement keuangan perusahaan.
dapat
membantu
manajemen
dalam