BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Sering dikatakan mengajar adalah mengorganisasikan aktivitas siswa dalam arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan, dan memberikan fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar lebih memadai. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran berbahasa siswa. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 disebutkan bahwa standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, bahwa belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah menghargai manusia dan kemanusiaanya. Di sekolah siswa diarahkan untuk dapat berkomunikasi seacara baik dan benar, baik secara lisan maupun secara tertulis. Keterampilan berbahasa lisan biasanya
2
berlangsung dalam bentuk berpidato, berpantun, berdiskusi, seminar, seni drama, bercerita, berpuisi, dan wawancara. Sedangkan keterampilan berbahasa secara tertulis banyak macamnya salah satunya yaitu keterampilan menulis puisi yang merupakan bentuk tulisan bersifat sastra.
Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai peserta didik adalah menulis. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan proses kegiatan belajar mengajar bidang studi bahasa dan sastra Indonesia. Dengan menulis, peserta didik diharapkan dapat menuangkan ide, pikiran, dan perasaannya ke dalam bahasa tulis, baik yang berkaitan dengan kebahasaan maupun kesastraan.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk menyampaikan isi hati dan pedapat secara teratur dan menarik kepada pembaca. Menulis juga memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan menguasai keterampilan ini, seorang penulis dapat menuangkan gagasan lewat kegiatan menulis dan pembaca menampung gagasan itu dengan cara membaca. Dengan demikian, kemampuan menulis merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap orang.
Menulis puisi merupakan bagian dari pembelajaran menulis yang diajarkan di sekolah, baik pada tingkat pendidikan dasar maupun menengah. Yang menjadi permasalahan di lapangan, pembelajaran menulis puisi seringkali menjadi hal yang menakutkan bagi peserta didik. Dan bukan rahasia lagi bila masih banyak peserta didik kurang suka pada puisi, bahkan sudah apriori ketika mendengar kata
3
’puisi’. Peserta didik menganggap bahwa puisi merupakan sesuatu yang sulit dipelajari. Hal ini berdampak pula pada kegiatan menulis puisi yang dianggap sebagai kegiatan yang sulit, membosankan, serta menyita banyak waktu. Pada saat pembelajaran menulis puisi peserta didik merasa dihadapkan pada sebuah pekerjaan berat yang sering menimbulkan rasa was-was, bimbang, ragu karena merasa tidak berbakat. Peserta didik seringkali membutuhkan waktu lama ketika ditugasi untuk menulis sebuah puisi. Ini terjadi karena kemampuan peserta didik dalam menggali imajinasi masih sangat terbatas.
Kegiatan menulis yang dibelajarkan di SMP banyak sekali bentuknya. Salah satunya adalah keterampilan menulis puisi yang dibelajarkan pada kelas VIII. Dalam silabus hal tersebut tercantum dalam Kompetensi Dasar (KD) menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam dengan indikator : 1. Siswa mampu menulis larik-larik puisi yang berisi keindahan alam, 2. Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat, gaya bahasa, dan rima yang menarik.
Untuk dapat menulis sebuah puisi diperlukan kreativitas siswa dalam mengolah ide dan merangkaikan kata-kata sehingga menjadi sebuah puisi yang indah dan menarik. Siswa diperlukan pengetahuan tentang materi menulis puisi serta bimbingan dan pengalaman dalam menulis puisi.
Dalam kegiatan menulis, siswa sering kali mengalami kesulitan selama pembelajaran. Diantaranya yaitu siswa belum mampu menulis puisi dengan baik disebabkan kurangnya rasa percaya diri siswa ketika ingin mengungkapkan perasaan dan pikirannya dalam bentuk tulis, hal tersebut dipengaruhi oleh
4
keraguan siswa dalam memilih kata (diksi), rima, gaya bahasa, dan kesesuaian antara tema atau topik.
Mengenai pembelajaran menulis puisi peneliti akan mengacu pada teori belajar, apa yang dibelajarkan ketika menulis puisi berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, strategi yang digunakan, metode yang dipilih, ketepatan media yang digunakan, kegiatan belajar mengajar yang berdasarkan dengan Rencaana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan evaluasi yang dilakukan oleh pengajar. Berdasarkan pengamatan penulis, masih terdapat masalah-masalah yang muncul tentang pembelajaran menulis puisi. Masalah-masalah yang ditemui diantaranya kurangnya kemampuan siswa dalam menulis puisi dan pada proses pembelajaran menulis puisi tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian mengenai Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP PGRI Pejambon Negerikaton Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013. Yang difokuskan pada prose pelaksanaan pembelajaran yakni penulis ingin mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan pembelajaran menulis puisi itu sendiri, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru. Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh siswa yaitu aktivitas menyimak, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis, aktivitas mental dan aktivitas emosi.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah yaitu bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP PGRI Pejambon Negerikaton kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 2012/2013?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP PGRI Pejambon Negerikaton Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran tersebut yaitu pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan aktivitas siswa. 1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoritis maupun praktis. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat secara Teotiris Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori yang berkaitan dengan keterampilan menulis khususnya menulis puisi. Contohnya menulis puisi dapat terasa lebih menarik dan merangsang minat siswa jika memanfaatkan media pembelajaarn yang sesuai.
1.4.2 Manfaat secara Praktis a.
Penulis, sebagai salah satu bahan acuan untuk memberikan materi pelajaran kepada siswa atau calon guru, khususnya tentang pembelajaran puisi
6
b.
Guru mata pelajaran bahasa Indonesiaa di SMP PGRI Pejambon, memberi informasi atau gambaran tentang pembelajaran menulis puisi.
c.
Pembaca, menambah pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran menulis puisi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup sebagai berikut : a. Variabel dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis puisi. b. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP PGRI Pejambon tahun pelajaran 2012/2013. c. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis puisi dengan memperhatikan aturan dan syarat-syarat penulisan puisi. d. Lokasi penelitian dilakukan di SMP PGRI Pejambon yang berada di Desa Pejambon Kec. Negerikaton Kab. Pesawaran e. Waktu penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.