BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian maternal dapat digolongkan pada (1) kematian obstetrik langsung (direct obtetric death), (2) kematian obstetrik tidak langsung (indirect obstetrick death), dan (3) kematian yang terjadi bersamaan tetapi tidak berhubungan dengan kehamilan dan persalinan,. (Sarwono Prawiroharjo,2006) Data tentang kematian maternal di negara kita masih sangat langka, yang ada umumnya laporan-laporan di rumah sakit, khususnya rumah sakit yang digunakan untuk pendidikan. Di negara-negara maju angka kematian maternal berkisar antara 5 – 10 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara-negara yang sedang berkembang berkisar antara 750 – 1000 per 100.000 kelahiran hidup. Tingkat kematian maternal di Indonesia diperkirakan sekitar 450 per 100.000 kelahiran hidup. (Sarwono Prawiroharjo,2006) Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
(Permenkes)
Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Pelayanan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan dan nifas. Pelayanan keluarga berencana merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat
1
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diah Ulfiatun, Kebidanan DIII UMP, 2015
2
permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. (Sarwono Prawiroharjo,2006) Pelayanan keluarga berencana merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. (Sarwono Prawiroharjo,2006) Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan masyarakat. AKI di Indonesia hingga saat ini masih relatif tinggi apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Hasil dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh AKI 228 per 100.0000 kelahiran hidup, meskipun demikian angka itu masih tertinggi di Asia. Sementara target dari Millenium Development Goal’s (MDGs) adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, ini merupakan tantangan untuk Indonesia ke depan dalam menurunkan AKI. Menurut SDKI tahun 2007 ada tiga faktor utama penyebab kematian ibu yaitu perdarahan 28 %, hipertensi dalam kehamilan 24 %, dan infeksi 11%. Perdarahan menempati posisi tertinggi penyebab kematian ibu dimana anemia dan kekurangan energi kronis merupakan salah satu penyebab dari terjadinya perdarahan. Pada tahun 2011 Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah sebesar 116.01 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 di Kabupaten Banyumas terdapat Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 116,8 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2011 AKI kabupaten Banyumas adalah sebesar 129,35 per 100.000 kelahiran hidup, dengan demikian AKI tahun 2011 mengalami peningkatan melebihi target dari AKI propinsi Jawa Tengah yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup. Melihat kondisi di atas, dapat dikatakan bahwa program kesehatan ibu
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diah Ulfiatun, Kebidanan DIII UMP, 2015
3
belum secara optimal berjalan dengan baik. Kematian ibu dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan, maupun nifas. Pemerintah selama ini telah melakukan berbagai kebijakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu antara lain dengan program Gerakan Sayang Ibu (GSI), strategi Making Pregnancy Safer (MPS) dan pemberdayaan keluarga dengan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Dari hasil yang sudah kita ketahui diatas maka asuhan kehamilan sangat diperlukan karena dalam masa ini janin dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sebanyak 4 kali. Yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Penulis mengambil judul Karya Tulis Ilmiah tentang “ Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan trimester III, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, dan Keluarga Berencana Pada Ny.M umur 39 tahun G4P3A0 hamil patologis di Posko Kesehatan Desa Karangdadap tahun 2015. Penulis berharap dengan adanya karya tulis ilmiah komprehensif mulai dari kehamilan trimester III sampai dengan Keluarga Berencana dapat menurunkan angka kematian Ibu pada tahun 2011 dengan AKI (Angka kematian ibu) di kabupaten Banyumas adalah sebesar 129,35 per 100.000 kelahiran hidup.
B.
RUMUSAN MASALAH Bagaimana asuhan kebidanan komprehensif Pada
Ny.M umur 39 tahun
G4P3A0 kehamilan patologis trimester III, persalinan patologis, bayi baru lahir
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diah Ulfiatun, Kebidanan DIII UMP, 2015
4
fisiologis, masa nifas fisiologis, dan keluarga berencana di PKD Desa karangdadap ? C.
TUJUAN 1.
Tujuan Umum Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil trimester III, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana pada Ny.M G4P3A0.
2.
Tujuan Khusus a.
Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir,nifas dan KB pada Ny.M G4P3A0
b.
Mampu menentukan diagnosa pada ibu hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB pada Ny.M G4P3A0
c.
Mampu menentukan antisipasi masalah yang terjadi pada pada ibu hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB pada Ny.M G4P3A0
d.
Mampu menentukan perlu tidaknya tindakan segera yang harus dilakukan pada waktu kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB pada Ny.M G4P3A0
e.
Mampu menentukan perencanaan komprehensif pada ibu hamil Trimester III, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB pada Ny.M G4P3A0
f.
Mampu melaksanakan perencanaan yang telah dibuat dalam tindakan nyata pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB pada Ny.M G4P3A0
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diah Ulfiatun, Kebidanan DIII UMP, 2015
5
g.
Mampu melakukan evaluasi pada ibu hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB pada Ny.M G4P3A0
h.
Mampu
melakukan
dokumentasi
pengkajian
kasus
dengan
menggunakan metode SOAP pada ibu hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan KB pada Ny.M G4P3A0 D.
RUANG LINGKUP 1.
Sasaran Sasaran pengambilan kasus ini adalah pada ibu hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana pada Ny.M umur 39 tahun G4P3A0
2.
Tempat Tempat pengambilan di PKD Desa Karangdadap
3.
Waktu Penyusunan proposal direncanakan tanggal 15 Desember 2015. Pengambilan kasus 20 Maret 2015. Penyusunan KTI 15 Desember 2015.
E.
MANFAAT 1.
Manfaat Praktis Untuk pelayanan kesehatan : Diharapkan Kegiatan studi kasus ini dapat memberikan informasi kepada tenaga kesehatan dan meningkatkan mutu dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diah Ulfiatun, Kebidanan DIII UMP, 2015
6
2.
Manfaat Teoritis Untuk bidang keilmuan secara umum: Diharapkan Kegiatan studi kasus ini dapat menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
F.
METODE PENGUMPULAN DATA Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1.
Data Primer a.
Wawancara Salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara peengumpul data (wawancara) dengan sumber data ( pasien ). (Rianto Adi, 2004 : hal 72)
b.
Observasi Mengamati gejala yang diteliti. Dalam hal ini panca indera manusia ( penglihatan dan pendengaran ) diperlukan untuk menangkap gejala yang diamati. Apa yang ditangkap tadi, dicatat dan selanjutnya catatan tersebut dianalisis. ( Rianto Adi, 2004 : hal 70 )
c.
Pemeriksaan Pemeriksaan untuk mengambil data melalui pemeriksaan fisik yaitu : palpasi, perkusi, auskultasi dan inspeksi.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diah Ulfiatun, Kebidanan DIII UMP, 2015
7
2.
Data Sekunder a.
Dokumentasi Penulis menggunakan data-data yang didapat berkaitan dengan ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. (Rianto Adi, 2004 : hal 61 )
b.
Studi Pustaka Penulis menggunakan surat-surat, catatan harian, laporan dan sebagainya merupakan data yang berbentuk tulisan dan disebut dokumen yang berkaitan dengan ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. ( Rianto Adi, 2004 : hal 61 )
c.
Media Elektronik Penulis menggunakan media elektonik jurnal untuk mencari materi yang berkaitan dengan ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana
G.
SISTEMATIKA PENULISAN BAB I
PENDAHULUAN Terdiri dari Latar belakang, Tujuan (Umum dan Khusus), Ruang Lingkup, Manfaat Penulisan, dan Sistematika Penulisan
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diah Ulfiatun, Kebidanan DIII UMP, 2015
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Berisi
tentang
teori
yang
mendukung
Kehamilan,
Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir serta Manajemen Asuhan Kebidanan. BAB III
TINJAUAN KASUS Berisi tentang asuhan kebidanan pada Ibu Hamil, Ibu Bersalin,
Ibu
Nifas
dan
Bayi
Baru
Lahir
dengan
menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan. BAB IV
PEMBAHASAN Membahas tentang kesenjangan antara asuhan yang telah dilakukan dilahan praktek dengan teori yang mendukung.
BAB V
PENUTUP Terdiri dari Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diah Ulfiatun, Kebidanan DIII UMP, 2015