BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Cekungan Sumatera Selatan termasuk salah satu cekungan yang menghasilkan hidrokarbon terbesar di Indonesia. Minyak bumi yang telah diproduksi di Cekungan Sumatera Selatan saat ini telah mencapai 2 BBO (Billion Barrel Oil) dari estimasi cadangan yang ada hampir 3 BBO. Cadangan gas yang ada diperkirakan 22 TCF (Trillion Cubic Feet), sedangkan gas yang telah diproduksi hingga saat ini kurang dari 6 TCF (Ginger & Fielding, 2005). Hingga saat ini masih dilakukan eksplorasi di Cekungan Sumatera Selatan untuk mencari lapangan-lapangan baru yang berpotensi mengandung hidrokarbon. Cekungan Sumatera Selatan dibagi menjadi beberapa subcekungan, seperti: Subcekungan Jambi, Subcekungan Palembang Utara, Subcekungan Palembang Tengah, Subcekungan Palembang Selatan, dan Subcekungan Bandar Jaya. Lapangan “T dan M” merupakan salah satu lapangan milik PT Petrochina International yang terletak di Subcekungan Jambi yang masuk dalam tahap pengembangan. Dalam tahap pengembangan perlu dilakukan studi mengenai fasies dan lingkungan pengendapan yang berkembang, geometri dan distribusi reservoar yang nantinya dapat berguna untuk menentukan lokasi-lokasi sumur baru yang akan digunakan sebagai sumur injeksi maupun sumur produksi untuk meningkatkan jumlah produksi.
1
2
Formasi Talang Akar merupakan salah satu formasi yang terbukti mengandung
hidrokarbon.
Penelitian
mengenai
fasies
dan
lingkungan
pengendapan yang berkembang pada Formasi Talang Akar di daerah penelitian belum pernah dilakukan secara detil, selain itu penelitian mengenai geometri dan distribusi reservoar juga belum pernah dilakukan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai jenis fasies dan lingkungan yang berkembang serta geometri dan distribusi antar reservoar. Selain itu untuk mengetahui geometri dan distribusi antar reservoar perlu dilakukan korelasi menggunakan konsep stratigrafi sikuen agar diketahui hubungan antar reservoar, sedangkan korelasi yang sudah dilakukan saat ini masih menggunakan konsep litostratigrafi sehingga reservoar yang memiliki kesamaan litologi belum tentu merupakan suatu reservoar yang berhubungan, dengan menggunakan konsep stratigrafi sikuen dimana penarikan batas sikuen berdasarkan kesamaan kejadian geologi yang sama maka akan diketahui geometri dan distribusi reservoar yang mendekati kondisi sebenarnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui fasies, lingkungan pengendapan, geometri dan distribusi reservoar. Salah satu cara untuk mengetahui geometri dan distribusi reservoar yaitu dengan melakukan pemodelan reservoar secara 3 dimensi (3D). Keterbatasan dalam pemodelan secara 2D dapat diatasi dengan pemodelan secara 3D, sehingga akan diketahui urutan stratigrafi dan struktur-struktur yang bekerja. Dalam melakukan pemodelan reservoar perlu dilakukan integrasi data mulai data inti batuan, data sumur, data mud log dan data seismik yang berguna untuk mengembangkan berbagai macam pendekatan model reservoar. Dengan mengintegrasikan keempat
3
data tersebut yang memiliki resolusi yang berbeda-beda maka akan didapatkan suatu properti reservoar yang dapat digunakan untuk pemodelan 3D. I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dalam penelitian ini dapat diangkat beberapa permasalahan dan dirumuskan sebagai berikut : 1. Fasies dan lingkungan pengendapan apa yang terdapat pada Formasi Talang Akar di daerah penelitian? 2. Bagaimana geometri dan distribusi reservoar pada Formasi Talang Akar di daerah penelitian? I.3. Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah membuat model 3D reservoar yang terdapat pada Formasi Talang Akar, Lapangan “T dan M”, Cekungan Sumatera Selatan berdasarkan data inti batuan, data sumur dan data mud log. Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menentukan fasies dan lingkungan pengendapan pada Formasi Talang Akar di daerah penelitian. 2. Menentukan geometri dan distribusi reservoar pada Formasi Talang Akar di daerah penelitian. I.4. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di lapangan pengembangan milik PT Petrochina International yaitu Lapangan “T dan M“ yang terletak dibagian utara Kota Jambi, Propinsi Sumatera Selatan. Lapangan “T dan M“ termasuk ke dalam Subcekungan
4
Jambi yang merupakan bagian Cekungan Sumatera Selatan. Lapangan tersebut ditandai dengan kotak berwarna biru pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Peta Lokasi Lapangan “T dan M”. Lokasi penelitian ditandai kotak berwarna biru (Bishop, 2001)
I.5. Batasan Masalah Penelitian difokuskan pada Formasi Talang Akar, Lapangan “T dan M”, Cekungan Sumatera Selatan. Masalah yang diteliti dibatasi pada penentuan persebaran fasies, lingkungan pengendapan, geometri dan distribusi reservoar dengan data berupa data inti batuan, data sumur, data mud log, dan data seismik. I.6. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagi mahasiswa, penelitian ini bermanfaat untuk melatih mensintesa datadata yang tersedia menjadi sebuah model geologi yang kompleks.
5
2.
Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui fasies dan lingkungan pengendapan yang terdapat di daerah penelitian, serta mengetahui geometri dan distribusi reservoar pada Formasi Talang Akar.
3.
Bagi perusahaan, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan lapangan dan pada akhirnya dapat berguna untuk penentuan lokasi sumur produksi maupun sumur injeksi.
I.7. Peneliti Terdahulu Kondisi geologi regional dan geologi lokal di daerah penelitian telah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Bishop, M. G. (2001) Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai geologi regional Cekungan Sumatera Selatan. Pada penelitian tersebut disebutkan lingkungan pengendapan pada Formasi Talang Akar di Cekungan Sumatera Selatan terendapkan pada lingkungan fluvial hingga delta. 2. Ginger, D. dan Fielding, K. (2005) Dalam paper ini menjelaskan mengenai kondisi geologi regional Cekungan Sumatera Selatan. Dalam paper tersebut dipaparkan mengenai struktur geologi regional yang bekerja di Cekungan Sumatera Selatan memiliki arah orientasi barat laut-tenggara dan timur laut-barat daya, selain itu dipaparkan mengenai kondisi paleogeografi Cekungan Sumatera Selatan pada saat terbentuknya Formasi Talang Akar (Oligosen akhir-Miosen awal). Berdasarkan
6
penelitian tersebut Formasi Talang Akar terbentuk pada lingkungan fluvial hingga delta. 3. Ariani, S., Sihombing, A.Y., Gunawan, I.M., Setiawan, A., Adam, P. dan Tarmusi, A., (2010) Dalam paper ini menjelaskan mengenai fasies dan distribusi batupasir pada Formasi Talang Akar di Subcekungan Jambi pada Lapangan Sungai Gelam, hasil penelitian didapatkan bahwa lingkungan pengendapan batupasir pada Formasi Talang Akar di Subcekungan Jambi pada Lapangan Sungai Gelam terendapkan pada lingkungan tide dominated estuary dengan fasies pengendapan berupa tidal channel, tidal sand bar, dan sand flat.