1
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang
memberikan pengalaman secara langsung, atau siswa ditekankan untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran biologi yang menitik beratkan pada pengembangan daya penalaran siswa dapat dicapai melalui berbagai strategi pembelajaran. Strategi dalam penyajian materi merupakan salah satu faktor utama dalam proses pembelajaran karena proses ini dapat dirancang sebelumnya, baik yang menyangkut sasaran, materi, media penunjang, alokasi waktu, sumber belajar, ruang dan evaluasinya. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa diharapkan untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sedangkan tugas guru salah satunya mengarahkan kepada siswa untuk memahami suatu konsep, sehingga siswa benar-benar memahami kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan empat pilar pendidikan, yaitu belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar untuk menjadi diri sendiri (learning to be), belajar untuk kebersamaan (learning to live together) (Pusat Kurikulum, 2002). Dalam pembelajaran biologi, perlu adanya upaya alternatif strategi pembelajaran yang mengkondisikan cara belajar siswa aktif. Salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran yaitu penguasaan siswa terhadap suatu konsep, artinya bagaimana kemampuan siswa suatu konsep pada saat siswa menerima suatu materi pelajaran. Membantu siswa untuk memahami suatu konsep bukan
1
2
sesuatu hal yang mudah, sebagai guru hendaknya kita memberikan pembelajaran yang mengarah sehingga membantu siswa untuk dapat memahami suatu konsep dengan mudah. Konsep merupakan hal yang penting, karena konsep merupakan landasan untuk berfikir. Konsep adalah dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi (Dahar, 1996). Konsep dapat diperoleh siswa dari pemikiran sendiri, membaca bukui, lingkungan sosial, dan guru yang menyampaikan suatu konsep. Pada saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Sehingga membawa dampak pada semua aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan. Salah satu perkembangan IPTEK dalam bidang pendidikan adalah munculnya alat bantu pembelajaran yang berbasis komputer, yang salah satunya yaitu buku elektronik bermultimedia. Multimedia merupakan pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan teks, link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi (Suyatno, 2005). Multimedia bukanlah hal yang asing untuk diaplikasikan dalam dunia pendidikan. Kontribusinya sangat besar untuk peningkatan mutu pendidikan. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya peneliti yang telah mengembangkan multimedia dalam pembelajaran biologi. Pembelajaran tersebut bisa dengan menggunakan multimedia, multimedia merupakan suatu istilah umum bagi suatu media yang menggabungkan berbagai
3
macam media. Keragaman bahkan
simulasi. Salah
media ini meliputi teks, audio, animasi, video,
satu
bagian
penting
pada
multimedia
adalah
animasi. Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Simulasi merupakan suatu cara untuk menggambarkan karakteristik dari sesuatu yang nyata. Meskipun ada sekolah yang sudah memiliki perangkat multimedia, namun penggunaannya masih minim dan belum efektif. Hal ini disebabkan guru belum memakai animasi multimedia yang dikombinasikan dengan model pembelajaran yang berprinsip konstruktivisme. Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri. Sehingga dengan membangun sendiri pengetahuannya secara aktif, maka hasil pengetahuan yang didapat akan bertahan lama pada ingatan seseorang. Oleh sebab itu, dalam penelitian dicobakan penggunaan multimedia berupa buku elektronik yang dikombinasikan dengan video, gambar berupa flash. Dengan sumber belajar buku elektronik ini diharapkan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang konkrit. Sesuatu yang abstrak dapat dibuat menjadi konkrit dengan bantuan program multimedia. Program ini dapat menyajiakan informasi berupa kombinasi teks, gambar, video, suara, dan animasi. Hal ini lebih menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan mudah ditangkap oleh siswa, serta memungkinkan siswa berperan aktif dan mandiri. Departemen Pendidikan Nasional telah mulai mencobakan pendekatan dengan menggunakan sumber belajar Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berupa buku elektronik. Buku ini digunakan sebagai pengganti
4
buku sumber belajar yang dapat didownload atau diunduh sesuai dengan kebutuhan pelajar. Buku teks pelajaran ini telah dinilai kelayakan pakainya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah ditetapkan sebagai buku teks yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 46 tahun 2007, Permendiknas nomor 12 Tahun 2008, Permendiknas Nomor 34 tahun 2008, dan Permendiknas Nomor 41 tahun 2008. Bila dibandingkan dengan beberapa buku cetak biasa buku elektronik memiliki beberapa kelebihan seperti, halaman dan pokok bahasan dapat dicari secara otomatis, tampilan cenderung dibuat lebih menarik, mudah dalam hal penyimpanan, mudah diakses dimana saja. buku elektronik menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji. Ukuran fisik kecil, mudah dibawa, tidak lapuk, mudah diproses, penggandaan mudah dan murah, dapat bersifat interaktif. Materi alat sistem peredaran darah pada manusia merupakan salah satu materi pokok dalam mata pelajaran biologi SMA kelas XI. Materi ini relatif lebih banyak menggunakan gambar dan bagan serta banyak menjelaskan proses abstrak yang menunjukan keterkaitan antara struktur dan fungsi. Oleh karena itu, buku elektronik menyediakan informasi berupa teks, gambar, animasi, video, latihan
5
soal, dan pendalaman materi yang berkaitan dengan konsep sistem peredaran darah manusia.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka secara
umum rumusan masalah untuk penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pengaruh buku elektronik terhadap penguasaan konsep siswa SMA pada konsep sistem peredaran darah pada manusia?” Rumusan masalah tersebut diperjelas dengan pertanyaan penelitian ini: 1.
Bagaimanakah pengaruh buku elektronik terhadap penguasaan konsep siswa pada konsep sistem peredaran darah manusia?
2.
Bagaimanakah respons siswa terhadap penerapan buku elektronik pada konsep peredaran darah manusia?
C.
Batasan Masalah Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah, maka penelitian ini
dibatasi pada masalah: 1.
Penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Cimahi kelas XI IPA semester ganjil tahun ajaran 2010-2011.
2.
Penguasaan konsep siswa tentang konsep sistem peredaran darah manusia diukur dengan menggunakan soal pretest dan potstest, dengan menggunakan soal pilihan ganda.
3.
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh buku elektronik terhadap penguasaan konsep.
6
D.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penggunaan buku elektronik
sebagai pengganti buku pegangan siswa dalam konstruksi pengetahuan siswa terhadap penguasaan konsep.
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Siswa a. Mendapatkan pengalaman belajar baru melalui buku elektronik. b. Membantu meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi konsep sistem peredaran darah manusia. c. Sebagai motivasi untuk menggunakan unsur-unsur multimedia sebagai alat bantu pembelajaran yang efektif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. d. Siswa mendapatkan suasana belajar yang berbeda karena ditampilkan dengan cara yang lebih menarik baik dari segi tulisan, gambar, animasi.
2.
Bagi Guru a. Sebagai bahan masukan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan bagi guru mengenai pembelajaran dengan buku elektronik. b. Sebagai motivasi untuk menggunakan unsur-unsur multimedia sebagai alat bantu pembelajaran yang efektif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan c. Membantu guru mempermudah menjelaskan konsep sistem peredaran darah manusia.
7
d. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi sumber belajar dalam pembelajaran. e. Menambah keanekaragaman sumber belajar bagi pembelajaran biologi. 3.
Bagi Peneliti a. Sebagai rujukan bagi peneliti lain dalam menerapkan buku elektronik pada pembelajaran konsep biologi lainnya. b. Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai efektifitas penggunaan buku elektronik dalam pembelajaran.
4.
Bagi peneliti lain Mengetahui bagaimana pemanfaatan buku elektronik bermultimedia dalam kegiatan pembelajaran, beserta kelebihan dan kendalanya sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan ketika akan melakukan penelitian yang relevan.
F.
Asumsi Asumsi yang dijadikan titik tolak dalam penelitian ini yaitu: 1. Gabungan antara teks, gambar, animasi, dan suara dapat meningkatkan pemahaman siswa pada suatu fenomena atau peristiwa yang abstrak (Munir, 2008:131). 2. Media dapat membantu menjelaskan proses abstrak menjadi konkrit seperti halnya peristiwa alam (Rustaman, 2005).
8
G.
Hipotesis Penelitian H0 : “Tidak terdapat pengaruh buku elektronik terhadap penguasaan konsep siswa pada konsep sistem peredaran darah manusia.” H1 : “Terdapat pengaruh buku elektronik terhadap penguasaan konsep siswa pada konsep sistem peredaran darah manusia.”