BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan consumer goods. Persaingan perusahaan
dalam
industri
semakin meningkatkan
barang konsumsi kinerja
agar
membuat
tujuannya
dapat
setiap tetap
tercapai. Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Investor dalam melakukan keputusan investasi di pasar modal memerlukan informasi tentang penilaian saham. Terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan harga pasar dari asset jika diperdagangkan. Nilai intrinstik sekuritas adalah nilai ekonomisnya, jika pasar secara wajar efisien dan memiliki informasi yang baik maka harga pasar saat ini dari sekuritas harus berfluktuasi di sekitar nilai intrinstik. Investor perlu mengetahui dan memahami ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi saham karena dapat membantu investor untuk mengetahui saham mana yang bertumbuh dan murah. Horne & Wachowicz (2012:86)
http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1
2
Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah
nilai pasar hutang. Nilai perusahaan bergantung pada peluangnya
untuk tumbuh dimana peluang ini bergantung pada kemampuannya untuk menarik modal. Brigham & Houston (2011) Saat ini dunia usaha sangat tergantung pada masalah pendanaan. Struktur modal dalam perusahaan berkaitan erat dengan investasi sehingga dalam hal ini menyangkut sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai proyek investasi tersebut. Menurut Brigham & Houston (2011:155) Struktur modal suatu perusahaan didefinisikan sebagai struktur yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan tersebut. Kombinasi utang, saham preferen, dan ekuitas biasa yang akan menjadi dasar penghimpunan modal oleh perusahaan.
Berdasarkan teori struktur modal, dinyatakan apakah perubahan struktur modal berpengaruh atau tidak terhadap nilai perusahaan, dengan asumsi keputusan investasi dan kebijakan dividen tidak berubah. Apabila ada pengaruhnya, berarti ada struktur modal yang terbaik, tetapi jika tidak ada pengaruhnya, berarti tidak ada struktur modal yang terbaik. Struktur modal merupakan kunci perbaikan produktivitas dan kinerja perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan (financial policy) perusahaan dalam menentukan struktur modal (bauran antara utang dan ekuitas)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
bertujuan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan (value of the firm). I Made Sudana 2011. Penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan penggunaan utang diperoleh dari pajak (bunga utang adalah pengurangan pajak) dan disiplin manajer (kewajiban membayar hutang menyebabkan disiplin manajemen), sedangkan kerugian penggunaan utang berhubungan dengan timbulnya biaya keagenan dan biaya kepailitan. Sjahrial 2010. Perusahaan keuangan,
karena
perlu
melakukan
laporan
keuangan
analisis
laporan terhadap
merupakan
digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan.
salah
satu
laporan alat yang
Laporan keuangan sebagai
sumber informasi, akan lebih bermanfaat jika dilihat secara komperhensif misalnya dengan membandingkan suatu periode dengan periode yang lain. Salah satu
cara
pengukuran
kinerja
profitabilitasnya. Profitabilitas
perusahaan
adalah
rasio
dapat dari
dilihat efektifitas
dari
tingkat
manajemen
berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas antara lain profit margin, basic earning power, return on assets, dan return on equity. I Made Sudana 2011. Menurut KR. Subramanyam (2014: 465) Return on Equity (ROE) didefinisikan sebagai pendapatan bersih dibagi dengan rata-rata saham biasa. Ekuitas umum adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham preferen, dikecualikan dari perhitungan karena dari sudut pandang pemegang saham biasa, saham preferen memiliki klaim tetap untuk aktiva bersih dan arus kas perusahaan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
seperti utang. Proporsi utang dan ekuitas pembiayaan aset adalah keputusan struktur modal yang harus dibuat setiap perusahaan. Jumlah ekuitas dalam struktur modal yaitu jumlah ekuitas yang digunakan dalam perhitungan return on equity, karena itu merupakan fungsi dari tingkat ke mana perusahaan dibiayai dengan utang. ROE merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi ROE maka semakin bagus perolehan laba yang dihasilkan perusahaan tersebut akan semakin besar, begitupun sebaliknya semakin rendah ROE suatu perusahaan mengarah pada angka negatif maka perusahaan tersebut akan mengalami kerugian. Rasio
yang
meningkat
menunjukkan
bahwa
kinerja manajemen
meningkat dalam mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menghasilkan laba bersih (profitabilitas meningkat). Jadi dapat dikatakan
bahwa
selain memperhatikan
efektivitas
manajemen
dalam
mengelola investasi yang dimiliki perusahaan, investor juga memperhatikan kinerja manajemen yang mampu mengelola sumber dana pembiayaan secara efektif untuk menciptakan laba bersih. Jika adanya pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik karena berarti adanya potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini ditangkap oleh investor
sebagai
sinyal
positif
dari
perusahaan
sehingga akan
meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Penelitian yang dilakukan Dewa Kadek Oka Kusumajaya (2011) dengan penelitiannya mengenai pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur. yang menyatakan
bahwa
struktur
modal
berpengaruh positif
dan
signifikan
terhadap profitabilitas. Penelitian dari Yuliana, Dinul Alfian, Rini Aprilia (2011) yang berjudul Pengaruh Struktur Modal Dan Return On Equity (ROE) terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Pertanian Di Bursa Efek Indonesia yang menyatakan Struktur modal dan Return on Equity (ROE) secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian dari Rametulla Ferati, Elsana Ejupi (2010) yang berjudul Capital Structure and Profitability: The Macedonian Case. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengembalian yang terbalik sebanding dengan utang, dengan kata lain: semakin besar utang, semakin kecil profitabilitas. Penelitian dari Amarjit Gill, Nahum Biger, Neil Mathur (2011) yang berjudul The Effect of Capital Structure on Profitability: Evidence from the United States yang menghasilkan kesimpulan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur dan industri di Amerika. Penelitian dari Abrian Amir Rahman (2015) yang berjudul Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan menyatakan Peningkatan
Struktur
Modal
berpengaruh
terhadap
Perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
peningkatan Nilai
6
Consumer Goods (Barang konsumen) adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk dikonsumsi pribadi atau digunakan untuk konsumsi akhir. (Kotler & Keller, 2009).
Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala
prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Menurut Hukum Gossen II “Setiap orang akan berusaha memenuhi kebutuhannya atas beberapa barang dan jasa yang dapat memberikan kepuasan yang sama. Konsep pemilihan ini yang mendasari perilaku dari konsumen. Dalam berita online yaitu www.bareksa.com pada tanggal 19 Februari 2016 dengan judul artikel “Chart of The day: Sektor Konsumsi tahan dari dampak anjloknya IHSG” yang menyatakan sektor barang konsumsi mencatatkan kenaikan paling tinggi sebesar 1.06% di mana tiga saham yang memiliki imbal hasil (return) tertinggi yaitu PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Unilever Tbk (UNVR) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) di tengah terkoreksinya IHSG. Kabar pemerintah untuk membatasi marjin laba bersih (Net Interest Marjin) membuat saham-saham sektor perbankan berguguran. Akibatnya IHSG pun ikut anjlok karena 19 % kapitalisasi pasar bursa Indonesia terdiri dari empat saham perbankan besar yaitu BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI. Semenjak awal tahun sektor barang konsumsi mencapai 11.43% mengalahkan IHSG yang hanya membukukan return 4.04%. Hal ini disokong oleh inflasi yang terkendali, turunnya BBM yang meningkatkan daya beli, stabilnya nilai tukar Rupiah dan mulai pulihnya kepercayaan konsumen sehingga membuat sektor konsumsi menjadi lebih menarik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan Struktur Modal, Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam sektor Consumer Goods Industry adalah jenis perusahaan yang memiliki kebutuhan akan dana yang besar untuk menjaga kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan baik.. Hal ini menyebabkan perusahaan consumer goods lebih membutuhkan sumber dana jangka panjang, sehingga akan sangat menarik jika dikaitkan dengan profitabilitas dan nilai pada perusahaan-perusahaan tersebut. Berdasarkan latar belakang itulah, maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014
B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini: 1) Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 2) Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 2. Kontribusi Penelitian Kontribusi yang diharapkan dari penelitian mengenai pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan Consumer Goods adalah sebagai berikut : 1) Kontribusi praktik atau kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
pengaruh struktur
modal dan profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi pada perusahaan yang akan ditanamkan dananya dengan melihat nilai perusahaan tersebut. 2) Kontribusi akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa atau pembaca lain yang berminat untuk membahas masalah mengenai struktur modal dan profit dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan sebagai
tujuan
utama perusahaan dan bisa menjadi referensi bagi
penelitian-penelitian yang serupa di masa yang akan datang serta menambah pengetahuan bagi yang membacanya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/