BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tujuan berdirinya sebuah perusahaan. Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan
yang ketiga adalah
memaksimalkan nilai perusahaan. Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya (Harjito dan Martono, 2005:111). Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Enterprise Value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan (Nurlela dan Ishaluddin, 2008 dalam Kusmumadilaga, 2010). Wahyudi, Nurlela dan Ishaluddin (2008) dalam Kusumadilaga (2010) menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan cerminan dari
penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan. Ada beberapa faktor yang memengaruhi nilai perusahaan yaitu : keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan corporate social responsibility (CSR) (Mahendra, Artini dan Suarjaya, 2012). Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Pada dasarnya tanggung jawab sosial usaha sudah muncul pada saat operasi perusahaan dimulai. Sebagaimana diketahui bagaimana pun, kelangsungan perusahaan sangat bergantung pada dukungan banyak pihak. Untuk itulah perlu selalu dijaga hubungan (relationship) yang harmonis antara perusahaan dengan lingkungannya. Misalnya, tanpa adanya pemasok, maka kelangsungan bahan baku bagi perusahaan menjadi tersendat-sendat, tanpa adanya konsumen, produk akan mubazir tidak ada yang membeli, tanpa adanya karyawan, maka operasi perusahaan menjadi terhambat, tanpa adanya perhatian terhadap masyarakat sekitar perusahaan, akan mengakibatkan keamanan dan kenyamanan berusaha menjadi terganggu. Dengan demikian saat ini pelaku usaha harus memperhatikan aspek keuangan, sosial, dan lingkungan atau sering disebut triple bottom line (Sembiring, 2005). Pengungkapan CSR sering juga disebut pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan penjelasan yang menggambarkan tanggung jawab sosial
perusahaan/lembaga terhadap masyarakat. Pengungkapan CSR merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan masyarakat secara keseluruhan (Hackston dan Milne, 1996 dalam Damayanti, 2011). Pelaksanaan CSR juga telah mendapat sorotan dari Pemerintah, diantarnaya dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal 74 Undang Undang Perseroan Terbatas menyatakan Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Setiawati dkk, 2009). Sembiring (2005) menemukan bahwa variabel profitabilitas dan leverage mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan, sedangkan penelitian dari Suaryana dan Febriana (2012) menemukan tingkat leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap CSR. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitlisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut, maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar
kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat (Hilmi dan Ali, 2008). Penelitian dari Mahendra, Artini dan Suarjaya (2012) menemukan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan food and beverages yang memiliki tingkat persaingan yang tinggi, sehingga menuntut kinerja perusahaan yang selalu prima agar unggul dalam persaingan. Kondisi ini turut memengaruhi ketertarikan investor terhadap perusahaan tersebut tercermin dari adanya CSR dan nilai perusahaan. Ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya memotivasi dan menarik bagi penulis untuk menganalisis lebih lanjut, terutama pengaruh profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan melalui pengungkapan CSR pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah. 1) Bagaimanakah
pengaruh
profitabilitas
pada
pengungkapan
CSR
perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia ? 2) Bagaimanakah pengaruh leverage pada pengungkapan CSR perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia ?
3) Bagaimanakah pengaruh ukuran perusahaan pada pengungkapan CSR perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia? 4) Bagaimanakah pengaruh pengungkapan CSR pada nilai perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia ? 5) Bagaimanakah pengaruh profitabilitas pada nilai perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia ? 6) Bagaimanakah pengaruh leverage pada nilai perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia ? 7) Bagaimanakah pengaruh ukuran perusahaan pada nilai perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah. 1) Untuk
mendapatkan
bukti
empiris
pengaruh
profitabilitas
pada
pengungkapan CSR perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia. 2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh leverage pada pengungkapan CSR perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia. 3) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan pada pengungkapan CSR perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia.
4) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh pengungkapan CSR pada nilai perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia. 5) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh profitabilitas pada nilai perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia. 6) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh leverage pada nilai perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia. 7) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan pada nilai perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Memberikan
pemahaman
mengenai
faktor-faktor
yang
memengaruhi keputusan perusahaan untuk mengungkapkan informasi sosial di dalam laporan keuangan tahunan pada perusahaan yang terdaftar pada Food and Beverage BEI tahun 2011-2013, sehingga dapat membuka wawasan penelitian yang lebih luas. 1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pimpinan perusahaan dalam kebijakan mengenai nilai perusahaan, pengungkapan CSR, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari 5 bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan bab yang lain dan disusun secara terperinci dan sistematik untuk memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan tentang skripsi ini.
Bab I
Pendahuluan Secara garis besar bab ini memuat uraian tentang latar belakang masalah,
perumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
kegunaan
penelitian dan sistematika penulisan. Bab II
Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan atau diambil dari beberapa pembahasan literatur sebagai dasar untuk menunjang dalam melakukan pembahasan. Konsep atau teori tersebut antara lain mengenai teori pensinyalan (signaling theory), teori keagenan (agency theory), teori stakeholders (stakeholders theory), nilai perusahaan, pengungkapan CSR, profitabilitas, tingkat leverage, ukuran perusahaan,
kerangka pemikiran dan
hipotesis penelitian. Bab III
Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang metode yang digunakan dalam pemecahan masalah yang meliputi desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, metode penentuan populasi dan sampel, metode pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas dan teknik analisis data.
Bab IV
Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V
Simpulan dan Saran Bab ini merupakan bab yang mengemukakan tentang simpulan dari hasil analisis yang dibahas pada bab sebelumnya serta saran-saran yang diperlukan berdasarkan simpulan yang diharapkan berguna untuk perusahaan