BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Penelitian Dalam berinvestasi saham ada dua pelaku potensial yang dapat kita temukan yakni: seorang investor dan trader. Warren Buffett adalah seorang investor jangka panjang ternama di Amerika, dimana Beliau membeli sahamnya dengan melihat prospek perusahaan di masa depan. Cara ini digunakan oleh Beliau untuk membantunya dalam mengambil keputusan dan menilai laporan keuangan dengan melakukan analisis secara fundamental. Langkah strategis itu dibuktikan pertama kali oleh Warren Buffett dengan membeli saham perusahaan tekstil Berkshire Hathaway pada tahun 1962 seharga US$ 8 per lembar saham. Tiga tahun kemudian, ia berhasil menjadi pemegang saham terbesar perusahaan tersebut dikarenakan saham kelas A Berkshire Hathaway naik berkali-kali lipat dimana harga saham tersebut di akhir tahun 2011 bernilai seharga US$ 114.755. Berdasarkan riset, berinvestasi di Indonesia sangat menjanjikan di masa yang akan datang. Hal ini terbukti selama tahun 2006-2011 pertumbuhan IHSG naik sampai 212,70% dimana data tersebut diperoleh penulis dari yahoo finance tahun 2012 dan dari pemberitaan Menteri Keuangan Indonesia Agus Martowardojo, yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia naik dari 6% di tahun 2010 menjadi 6,5% di tahun 2011, yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kuat. Selain itu, berdasarkan situs suarapembaruan mengatakan bahwa dengan masuknya investor asing di bursa saham Indonesia membuat dana investor asing di IHSG mengalami kenaikan 1
senilai 13,77%, yakni dari 20,98 triliun pada tahun 2010 menjadi 23,87 triliun pada tahun 2011. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi global 2011, pertumbuhan tersebut hanya sekitar ±4%. Hal ini disebabkan karena kondisi krisis penyelesaian hutang Amerika dan Eropa yang masih belum stabil. Selain itu, Indonesia menerima kenaikan peringkat utang dari BB+ menjadi BBB- dari Fitch Rating, yang artinya dampak dari kenaikan tersebut adalah adanya penurunan premi resiko investasi di Indonesia, yang mana berdampak positif bagi investor agar tidak takut untuk berinvestasi di Indonesia. Fakta-fakta di atas menunjukan adanya potensi yang sangat baik untuk berinvestasi di Indonesia, namun disayangkan sekali potensi ini kurang dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia. Dari data idx menunjukkan bahwa kepemilikan investor lokal pada tahun 2011 hanya ± 40%, lebih besar dari investor asing yang mencapai ± 60%. Hal ini tidak mengherankan jika 259 juta penduduk Indonesia, hanya 0,5% saja yang membuka rekening di BEI. Bila dibandingkan dengan Singapura, hampir 50% penduduknya telah menjadi investor di pasar modalnya, sedangkan di Malaysia hanya sekitar 20%. Salah satu alasan yang menyebabkan masyarakat Indonesia tidak ingin melakukan investasi saham adalah takut akan resiko-resiko yang ada. Kebanyakan orang menginginkan resiko yang kecil, tetapi yang dihasilkan sudah fixed, contohnya saja deposito. Faktor lain yang mendukung adalah kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat dalam memilih saham-saham mana yang baik untuk berinvestasi. Seperti yang saya ketahui, kebanyakan orang dalam berinvestasi saham, mereka hanya mengikuti saham yang sedang trend saat itu atau lebih tepatnya disebut bermain saham gorengan. Akhirnya, hasil 2
yang didapat adalah sebuah kerugian besar, bukan keuntungan. Salah satu point yang harus dilakukan untuk mencegah kerugian yang timbul dalam berinvestasi dan untuk membantu investor agar tidak salah langkah dalam membeli saham adalah dengan melakukan analisis fundamental dengan menilai kewajaran atas harga saham dan membeli saham-saham yang hanya memiliki fundamental baik. Dalam memilih dan menilai saham-saham yang memiliki fundamental baik tidaklah sulit. Banyak para analis yang berpengalaman di bidang pasar modal yang mampu untuk memberikan rekomendasi-rekomendasi mereka yang dapat kita temukan di berita televisi, radio, koran maupun di internet. Pada website Kontan, banyak para analis yang memberikan rekomendasi mereka tentang saham-saham yang berfundamental baik di 2011 dan penulis sangat tertarik ketika membacanya.
Saham-saham yang direkomendasi antara lain:
Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Indofood Sukses Makmur, Indo Tambaraya Mega, Tambang Batubara Bukit Asam, Indocement Tunggal Prakarsa, Mayora Indah, Nippon Indosari Corporindo. Untuk membuktikan rekomendasi Kontan atas saham-saham yang dinilai memiliki fundamental baik di tahun 2011, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam sebuah skripsi dengan judul “PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PADA PERUSAHAAN BERFUNDAMENTAL BAIK BERDASARKAN REKOMENDASI
KONTAN PERIODE 2011”
dengan tujuan untuk membantu para investor dalam menilai apakah saham yang ingin mereka beli memiliki nilai wajar, underpriced atau overpriced.
3
I.2
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mempunyai ruang lingkup sebagai berikut: 1. Menganalisis nilai wajar dari harga saham-saham yang direkomendasi oleh Kontan untuk melihat apakah harga saham tersebut underpriced atau overpriced 2. Menggunakan metode Dividend Discount Model. 3. Menggunakan metode Price Earning Ratio. 4. Periode penghitungan yang digunakan adalah dari tahun 2008-2011 (selama 4 tahun). 5. Penulis menggunakan data laporan keuangan yang disediakan oleh http://www.idx.co.id.
I.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
I.3.1
Tujuan Penelitian Untuk melihat apakah saham-saham yang direkomendasi oleh Kontan, masih layakkah untuk dibeli dengan harga yang underpriced (murah) atau overpriced (mahal), dengan cara menggunakan metode dividend discount model dan price earning ratio
I.3.2
Manfaat Penelitian 1. Membantu investor dalam berinvestasi saham dan memilih saham-saham yang masih tergolong underpriced (murah), jika dari hasil penelitian ada yang tergolong underpriced.
4
2. Memberikan informasi kepada akademis sebagai bahan masukan untuk menambah
wawasan
dan
membantu
mahasiswa
lain
untuk
mengembangkannya dalam penelitian.
I.4
Ringkasan Metode Penelitian Karakteristik riset ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis penelitiannya adalah eksploratoria. 2. Dimensi waktu penelitiannya adalah melibatkan banyak waktu tertentu dan banyak sampel (pooled data). 3. Kedalaman penelitiannya termasuk mendalam, akan tetapi hanya melibatkan sembilan objek saja. 6. Metode pengumpulan datanya adalah tidak langsung, berupa data arsip dalam periode 2008-2011 dan datanya diambil dari website http://www.idx.co.id. 7. Lingkungan penelitiannya, yaitu lingkungan riil (field setting). 8. Unit analisisnya (unit of analysis) adalah beberapa perusahaan yang telah direkomendasikan oleh Kontan dan perusahaan tersebut semuanya terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
I.5.
Sistematika Pembahasan BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan saham termasuk teori penilaian saham yang akan membantu penulis dalam melakukan evaluasi terhadap kewajaran harga saham tersebut dan melihat ada atau tidaknya nilai tambah ekonomi bagi setiap perusahaan-perusahaan tersebut.
BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Akan menjelaskan secara singkat tentang sejarah Bursa Efek Indonesia, serta struktur organisasi dari objek penelitian, di samping desain-desain penelitian yang akan diterapkan selama pembahasan masalah.
BAB IV
PEMBAHASAN Membahas masalah berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dan akan lebih lanjut meneliti masalah-masalah yang akan diteliti oleh penulis.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan, saran dan keterbatasan-keterbatasan atas penulis atas pengujian yang telah dilakukan pada Bab IV dan ringkasan dari Bab I,II,III sehingga dapat berguna bagi pembaca.
6