BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak orang tua harus bekerja penuh waktu di era kehidupan modern ini. Hal ini berarti menyerahkan pengawasan anak-anak mereka pada orang lain. Bisa pengasuh anak, pembantu atau pada sanak saudara, seperti kakek/nenek atau paman/bibi. Agar anak tetap merasa diberi perhatian orang tua, maka sangat dibutuhkan waktu-waktu yang berkualitas untuk anak atau quality time. Quality time adalah waktu tertentu di mana orang tua dan anak melakukan kegiatan secara bersama-sama. Menurut Oxford Advanced Learner's Dictionary, quality time adalah waktu yang digunakan orang tua untuk memperhatikan seseorang terutama anaknya setelah orang tua tersebut selesai bekerja. Ibu Lingkan Mangundap, S.pd. (psikolog HOPE Special Needs Center, melalui wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 September 2015,) mengatakan orang tua berperan sebagai pembimbing dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua merupakan sosok yang penting bagi kehidupan seorang anak. Anak memiliki hak memiliki waktu bersama orang tua. Oleh karena itu, orang tua wajib memberi perhatian kepada anak dengan cara meluangkan waktu bersama dengan anak. Ketika seorang anak tidak terpenuhi kebutuhan emosionalnya, dampak yang
1
terjadi adalah menurunnya prestasi anak di sekolah dan kadang menuju pada kenakalan remaja: penggunaan napza, seks bebas. Namun, karena kesibukan, orang tua sering kurang memberi perhatian kepada anak dan beranggapan meluangkan waktu untuk melakukan quality time bersama anak tidak terlalu penting, karena anak diserahkan pengasuhannya kepada pembantu atau lainnya. Menurut forum kompas.com pada tanggal 19 Mei 2014, dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang jumlah kelulusan Ujian Nasional (UN), jumlah siswa yang lulus UN berkurang sejumlah 0,02% atau 24.866 siswa. Pada website kompasiana.com pada tanggal 12 November 2014, menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2010, 50% dari remaja di daerah jabodetabek sudah melakukan sex bebas. Menurut data dari Yayasan Buana, 20% sampai 30% remaja di khususnya di kota besar pernah melakukan seks bebas. Menurut website kompas.com pada tanggal 7 Maret 2013, dari data dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, pengguna napza (narkotika, psikotropika, dan zat aditif) di kalangan remaja terus meningkat setiap tahunnya, terutama di DKI Jakarta. Usia SMP pada tahun 2011 mencapai 1.345 orang, lalu meningkat pada tahun 2012 sebanyak 79 orang, dan pada tahun 2013 meningkat lagi sebanyak 262 orang. Usia SMA pada tahun 2011 mencapai 3.187 orang, lalu pada tahun 2012 meningkat sebanyak 223 orang, dan pada tahun 2013 bertambah 519 orang.
2
Orang tua sadar untuk meluangkan waktu dengan anaknya, karena hal ini bagian terpenting dari perkembangan dan pertumbuhan anak agar dapat bertumbuh dengan baik. Oleh karena itu, penulis membuat kampanye sosial yang berjudul “Perancangan Kampanye Sosial Pentingnya Meningkatkan Quality Time Orang Tua Kepada Anak Melalui Pembacaan Buku Cerita Sebelum Tidur" untuk mengajak masyarakat khususnya orang tua tentang pentingnya meluangkan waktu untuk melakukan quality time bersama anak, yaitu salah satu bentuknya dengan membacakan buku cerita kepada anak sebelum tidur.
3
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disusun beberapa rumusan masalah, antara lain: •
Bagaimana merancang kampanye sosial yang menarik tentang pembacaan buku cerita kepada anak sebelum tidur.
•
Bagaimana menentukan media-media yang cocok untuk medukung kampanye tersebut.
•
Bagaimana mengelola media-media pendukung kampanye sosial dengan membuat program yang tepat dan periodik.
1.3. Batasan Masalah •
Kampanye fokus pada pembacaan buku cerita sebagai varian kegiatan quality time.
•
Perancangan kampanye sosial ditargetkan kepada orang tua yang memiliki anak berusia 3-5 tahun.
•
Wilayah geografis perancagan kampanye sosial ini difokuskan di kota Jakarta.
4
1.4. Tujuan Penelitian Tugas Akhir 1.4.1. Tujuan Umum •
Merancang kampanye sosial yang menarik tentang pembacaan buku cerita anak sebelum tidur.
•
Menentukan media-media yang cocok untuk medukung kampanye tersebut.
•
Mengelola media-media pendukung kampanye sosial dengan membuat program yang tepat dan periodik.
1.4.2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana desain (S.Ds.). 1.5. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis untuk memperoleh data dalam perancangan Tugas Akhir ini adalah sebagain berikut: 1.5.1. Metode Pengumpulan Data Primer: 1.5.1.1. Wawancara Penulis mewawancara beberapa narasumber seperti orang tua, konselor, dan psikolog. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih mendetail.
5
1.5.1.2. Observasi Penulis melakukan observasi dengan mengamati target khalayak untuk mengetahui kebiasaan dari target yang diamati. 1.5.2. Metode Pengumpulan Data Sekunder: 1.5.2.1. Studi Kepustakaan Data sekunder didapatkan dari membaca buku, jurnal, dan media lainnya yang mendukung dalam pengumpulan data sekunder tentang topik yang diteliti. 1.6. Metode Perancangan Proses perancangan, penulis menggunakan teori Landa (2011) tentang perancangan dalam desain grafis, sebagai berikut: 1. Orientasi Mengidentifikasi masalah dengan acuan 5W dan 1H, yaitu who (siapa), why (mengapa), when (kapan), where (di mana), what (apa), dan how (bagaimana.) 2. Analisa Menganalisa dengan melakukan mindmapping untuk mendapatkan ide dalam memecahkan masalah. 3. Konsep Desain
6
Konsep ditentukan dari hasil ide yang didapat. Konsep akan menjadi acuan dalam perancangan kampaye sosial. 4. Pengembangan Desain Konsep yang sudah ditentukan kemudian dirancang ke dalam bentuk visual, yang dikembangkan menjadi desain 5. Implementasi Desain yang sudah dirancangan kemudian diaplikasikan ke dalam media kampanye sosial (hlm. 77-99).
7
1.7. Timeline
kualitatif
kualit
8
1.8. Skematika Perancangan Latar Belakang Masalah yang ada di masyarakat adalah orang tua yang kurang memberi perhtian kepada anak dan beranggapan bahwa meluangkan waktu untuk melakukan quality time bersama anak tidak terlalu penting. Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Bagaimana merancang kampanye sosial yang menarik tentang pembacaan buku cerita anak sebelum tidur
Kampanye sosial ini ditargetkan kepada orang tua.
Studi Lapangan
Studi Kepustakaan
1. Wawancara 2. Observasi Khalayak Sasaran Target Primer: 1. Demografis : orang tua 2. Geografis : Jakarta Konsep Perancangan
Insight
Kampanye sosial mengajak orang tua membacakan buku cerita kepada anak sebelum tidur
Big idea: Merancang kampanye sosial yang mengajak orang tua membacakan buku cerita kepada anak sebelum tidur sebagai salah satu bentuk quality time.
9