BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengalaman guru kelas IV di MI NU Sei Tabudarat, bahwa pembelajaran IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku, dan juga belum memanfaatkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran secara maksimal. Mengajak siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan jarang dilakukan. Guru IPA sebagian masih mempertahankan urutanurutan dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian dengan lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan kepada siswa. Para siswa telah memiliki kemampuan awal yang telah diterima di kelas sebelumnya. Kemampuan awal siswa ini harus digali agar siswa lebih belajar mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka akan mengkaitkan dengan pelajaran baru. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih mendekatkan pada lingkungan siswa. Konsep-konsep yang dikembangkan sebaiknya berhubungan dengan alam sekitar agar menjadi konteks pembelajaran yang bermakna. Meskipun demikian mengaitkan konteks lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dengan isi materi bukan pekerjaan yang mudah, karena perlu waktu dan proses yang panjang. Namun kenyataannya guru
1
2
cenderung mengikuti isi kurikulum dan anak belajar secara verbal, keadaan semacam ini jauh dari konsep belajar bermakna. Belajar bermakna menuntut adanya konteks pembelajaran yang muncul di lingkungan tempat tinggal siswa, hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengajak siswa belajar di luar kelas atau mengajak mereka mendekati sumber belajar. Maksudnya agar diperoleh ide-ide, dan masalah-masalah yang dapat dilihat dan diamati di lingkungan sekitarnya. Pola pembelajaran seperti ini akan membantu siswa dalam proses berpikir dan pada gilirannya siswa aktif dalam belajar. Pada dasarnya siswa sendiri yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari. Salah satu konsep yang akrab dengan lingkungan adalah konsep kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam. Konsep ini menjadi lebih bermakna jika di dalam pelajaran siswa diajak langsung kelapangan untuk melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang mereka hadapi. Pendekatan
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
(Problem
Based
Learning) selanjutnya disingkat dengan PBL, yang akan memberikan motivasi siswa untuk melakukan pemecahan masalah pada masalah-masalah nyata dalam kehidupan yang mereka hadapi serta merangsang siswa untuk menghasilkan sebuah produk/karya. Secara garis besar PBL menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan inkuiri. PBL berpusat kepada siswa mendorong inkuiri terbuka dan berpikir bebas yang dikemukakan dalam bentuk laporan, karya yang akan dijadikan bahan evaluasi sehingga membantu siswa
3
untuk
menjadi
mandiri.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
dengan
menggunakan pendekatan PBL dapat meningkatkan hasil siswa dan dapat mengoptimalkan respon siswa selama proses pembelajaran. Namun Pendekatan PBL masih belum dikenal di MI NU Tabudarat sehingga guru belum pernah menggunakan pendekatan ini, dengan mempertimbangkan usaha-usaha agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan memperoleh manfaat besar sesuai dengan kebutuhan kurikulum maka perlu dilakukan penelitian tentang upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV MI NU Tabudarat melalui Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah yang perlu dicarikan pemecahannya melalui penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: “Apakah dengan melalui strategi Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan pada siswa kelas IV MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah”?
B. Identifikasi Masalah Memperhatikan situasi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah 1. Guru
belum
terampil
mengeloa
sebuah
pembelajaran
menjadi
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). 2. Guru belum terampil memilih strategi atau pendekatan yang sesuai dengan pembelajaran 3. Pendekatan PBL masih belum dikenal di MI NU Tabudarat sehingga guru belum pernah menggunakan pendekatan ini.
4
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirmuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah penggunaan strategi Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan siswa kelas IV MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah? 2. Bagaimana aktivitas guru dalam menerapkan strategi Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan siswa kelas IV MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah? 3. Bagaimana aktivitas siswa dalam menerapkan strategi Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan siswa kelas IV MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah?
D. Cara Memecahkan Masalah Untuk memperbaiki hal-hal di atas yang dilakukan guru adalah dengan menggunakan strategi Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV MI NU Tabudarat tentang materi perubahan lingkungan.
E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul " Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
5
Materi Perubahan Lingkungan Melalui Strategi Problem Based Learning Siswa Kelas IV MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah" yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Dengan menggunakan Strategi Problem Based Learning maka hasil belajar Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV MI NU Tabudarat materi perubahan lingkungan dapat meningkat.
F. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari PTK ini adalah untuk: 1. Meningkatkan hasil belajar melalui strategi Problem Based Learning pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan siswa kelas IV MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 2. Mengetahui
penerapan
strategi
Problem
Based
Learning
dalam
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan siswa kelas IV MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah. G. Manfaat Penelitian Dari perbaikan pembelajaran yang ditempuh dalam dua siklus, maka penulis menemukan adanya manfaat dari perbaikan pembelajaran tersebut, manfaat perbaikan itu adalah: 1. Manfaat bagi guru. Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena dengan adanya perbaikanakan menimbulkan rasa puas karena sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
6
2. Manfaat bagi siswa Dengan adanya perbaikan pembelajaran maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Manfaat bagi sekolah Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk siswa. Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perbaikan mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat. H. Sistematika Penulisan Adapun penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I Pendahaluan terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, cara pemecahan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori terdiri dari pengertian hasil belajar, strategi pembelajaran berdasarkan masalah, dan penerapan pendekatan Problem Based Learning (PBL). Bab III Metode Penelitian terdiri dari setting penelitian, siklus PTK, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik dan alat pengumpulan data, indicator kinerja, teknik analisis data, prosedur penelitian, dan jadwal penelitian Bab IV Laporan Hasil Penelitian Bab V Penutup terdiri dari simpulan dan saran