BAB I PENDAHULUAN 1.1.1
Latar belakang
Bahasa
merupakan
alat
utama
yang
digunakan
manusia
untuk
berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan yang lain. Dalam kehidupan seharihari, manusia tidak dapat terlepas dari penggunaan bahasa. Dalam menjalin sebuah komunikasi manusia menggunakan bahasa untuk mengemukakan atau menyampaikan maksud, ide dan informasi kepada orang lain. Seperti yang dikatakan Ridwan dalam Harahap (1998:1),
”Penggunaan bahasa dalam kegiatan berinteraksi sangat penting untuk menjalin sebuah komunikasi. Karena bahasa adalah isyarat-isyarat vokalik yang atbitrer yang digunakan oleh masyarakat (kelompok sosial) yang bermanfaat bagi kerja sama, saling memahami keperluan komunikasi serta mengidentifikasikan pribadi, sekelompok manusia, dan keperluannya masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat”. ”Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan bahasa tulisan. Yang dimaksud dengan bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam bahasa lisan, penutur berurusan dengan tata bahasa, kosa kata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, penutur dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya”.
Berkenaan dengan tata cara penulisan (ejaan) ragam bahasa tulis dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Bahasa secara umum terdiri dari kata, frasa, klausa, dan kalimat. Penyusunan kalimat yang baik dan benar dalam suatu bahasa menunjukkan penggunaan tatabahasa yang baik dan benar. Susunan dari kalimat-kalimat dapat membentuk suatu paragraf. Paragraf-paragraf bisa di jumpai dalam artikel, wacana, majalah, surat kabar harian, surat dan lain-lain. Sebagai contoh dalam surat menyurat bagian dari isi surat pasti terdiri dari beberapa paragraf yang merupakan satu kesatuan, sehingga isi dari surat dapat disampaikan dengan baik kepada pembaca surat.
Surat-menyurat merupakan salah satu sarana komunikasi secara tertulis yang tepat. Walaupun serbuan teknologi demikian gencar memasuki kehidupan masyarakat modern, namun fungsi surat bisa dikatakan belum tergantikan. Hanya saja, cara penulisan dan media yang digunakan mengalami banyak perubahan. Informasi dalam surat dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebagainya.
Seperti yang dinyatakan Soedjito dan Solchan (1994 : 1 ), ”...Surat adalah percakapan yang tertulis sejenis dengan ragam percakapan (dialog) yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari sifat dan isinya, surat adalah jenis karangan (komposisi) paparan. Di dalam paparan pengarang mengemukakan maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Ditinjau dari peraturannya, surat adalah
percakapan yang tertulis. Dan ditinjau dari fungsinya, surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tertulis”. Banyak jenis-jenis surat, diantaranya surat tidak resmi dan surat resmi. Surat tidak resmi adalah surat yang tidak mempunyai kekuatan hukum yang dapat digunakan sebagai alat bukti tertulis, seperti surat untuk sahabat, kerabat, orang tua dan surat lainnya. Sedangkan surat resmi adalah surat yang disampaikan oleh suatu instansi/lembaga kepada seseorang atau lembaga/instansi lainnya. Selain itu surat resmi merupakan surat yang mempunyai kekuatan hukum yang dapat digunakan sebagai alat bukti tertulis, seperti surat dinas, surat kuasa, surat jualbeli, surat wasiat, surat lamaran kerja dan surat resmi lainnya. Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat oleh pencari kerja (pelamar) untuk kemudian dikirimkan kepada suatu badan usaha atau instansi guna mendapatkan pekerjaan atau jabatan sesuai dengan lowongan pekerjaan atau jabatan yang ditawarkan. Dalam penulisan surat lamaran pekerjaan harus digunakan bahasa ragam resmi Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa (Indonesia), seperti contoh kata ganti orang pertama yang menggantikan diri orang yang berbicara, kata aku menjadi saya, dan untuk kata ganti orang kedua (suatu instansi) seperti contoh kata kamu, anda menjadi Bapak/Ibu. Begitu juga halnya dalam bahasa Mandarin, bahasa surat digunakan bahasa resmi, seperti kata 我 wo yang berarti saya,您 nin yang berarti anda, atau 贵 gui yang berarti tuan. Tidak dianjurkan menggunakan kata 你 ni yang berarti kamu, sedangkan kata 咱 zan, 俺 an yang berarti saya atau aku, tetapi berbeda dengan 我 wo karena kata 咱 zan digunakan dalam bahasa lisan, dan
penggunaannya dalam teks sangat sedikit, dan kata 俺 an biasanya digunakan percakapan sehari-hari, dan merupakan corak bahasa dari bagian utara Cina. Dalam penulisan surat resmi struktur surat juga harus diperhatikan dan diterapkan sebagaimana mestinya. Yang dimaksud dengan struktur adalah hubungan yang relatif tetap antara bagian-bagian yang membentuk suatu hal, untuk mengetahui struktur kita harus terjun menyelidiki bagian-bagian teks itu secara tersendiri. Bagian-bagian struktur teks dari sebuah surat memiliki bentuk tersendiri seperti dalam surat lamaran kerja memiliki bentuk struktur teks yang formal. Dalam penelitian ini penulis lebih cenderung membahas struktur teks dari lamaran kerja yang memiliki format baku yaitu: a. Tempat dan tanggal surat b. Alamat surat c. Perihal d. Salam pembuka e. Kalimat pembuka f. Data pribadi g. Data lampiran h. Kalimat penutup i. Kata penutup j. Tanda tangan dan nama jelas (Beritama.com/surat-lamaran-kerja/diunduh pada tanggal 23 April 2012, pukul 21: 30)
Sedangkan dalam bahasa Mandarin yaitu: a. Sebutan dan bahasa sebutan yang menunjukkan nama b. Pemberitahuan penggunaan (salam pembuka) c. Teks/isi (topik), secara umum teks dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Bahasa permulaan teks untuk berkomunikasi, maksudnya adalah bahasa yang diawali dengan ungkapan rasa hormat. Teks inti Bahasa akhir teks untuk berkomunikasi, maksudnya adalah bahasa yang mengungkapkan keinginan penulis surat agar penerima surat berkenan, dan harapan agar penerima dapat membalas keinginan pengirim surat. d. Bahasa hormat yang mengakhiri surat (doa terhadap suatu instansi/lembaga) e. Kata penutup, nama jelas, bulan dan tanggal Menurut Hasan (dalam Hilal, 2010: 4) “the generic structure can be understood as a description of the total range of textual structure availebel within a genre. It means than generic structure is a statement of the structural resources available within a given genre”. (Struktur generik bisa dipahami sebagai deskripsi dari struktur teks yang ada hubungannya dengan genre, itu berarti bahwa struktur generik adalah pernyataan dari sumber stuktural yang tersedia dengan memberikan genre). Dengan kata lain struktur generik adalah satu cara dimana unsur-unsur dari teks disusun untuk menyesuaikan dengan tujuan komunikatif . Sruktur ini bisa diteliti oleh pembaca dan penulis dapat menggunakan pengetahuan untuk memberikan struktur pada tulisan mereka dan bergantung pada tujuannya.
Dari berbagai definisi dan pemahaman struktur generik, dalam penelitian ini penulis akan meneliti struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, apakah dalam surat lamaran kerja bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia memiliki tahapan-tahapan struktur generik yang sama atau malah sebaliknya, dengan membandingkan atau disebut dengan analisis kontrastif dimana dalam menulis surat lamaran kerja perlu diperhatikan 1) struktur-struktur surat, 2) gaya surat, dan 3) fitur linguistik (bahasa) dalam penulisan surat resmi (surat lamaran kerja). Penelitian tentang surat-menyurat khususnya dalam bahasa Mandarin sangat sedikit yang meneliti. Terutama bagi Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara merupakan hal yang pertama sekali diteliti yaitu oleh penulis sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik meneliti struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan Indonesia karena struktur surat tersebut memiliki persamaan dan perbedaan yang sangat jelas terlihat dari strukturnya. Dan juga dalam surat menyurat, khususnya surat lamaran kerja harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam penulisannya, baik dalam bahasa Mandarin maupun dalam bahasa Indonesia. Pada umumnya, pengguna bahasa baik bahasa Indonesia maupun bahasa Mandarin, kurang memahami bagaimana struktur generik surat resmi, khususnya surat lamaran kerja. Sehingga peneliti menggangap hal tersebut menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti. 1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia? 2. Bagaimana perbedaan dan persamaan struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka yang menjadi tujuan penelitan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. 2. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia. 1.4
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah
sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Untuk lebih mengetahui bahwa dalam perkembangannya, analisis struktur generik memberi perhatian tidak hanya pada aspek tata bahasa (fitur linguistik), tetapi juga pada aspek lainnya seperti isi, struktur surat, gaya surat dan deskripsinya.
2. Menambah wawasan penulis
dalam bidang linguistik, khususnya
bidang analisis struktur generik. 1.4.2
Manfaat Praktis 1. Memberikan informasi kepada masyarakat umum, khususnya tentang perbedaan dan persamaan struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. 2. Memperkaya khasanah penelitian di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina dan bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya yang meneliti topik yang sama dalam aspek yang berbeda.
1.5
Batasan Masalah Dari permasalahan yang ada maka, penulis menganggap perlu adanya
pembatasan permasalahan yang akan dikemukakan. Yang menjadi bahasan dalam penelitian ini terbatas pada surat lamaran kerja, dan surat tersebut akan dianalisis secara struktur generiknya yaitu analisis (difokuskan) ke struktur generik yaitu format umum (sistematika) penulisan surat lamaran kerja, (pembukaan, isi dan penutup), fungsi, tujuan, dan bahasa surat lamaran kerja.
BAB II