1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain. Dengan bahasa, juga akan terjadi hubungan timbal balik antara seseorang dengan orang lain. Manusia hidup dalam suatu lingkungan masyarakat karena dalam kehidupan manusia selalu membutuhkan orang lain. Seseorang akan mengerti apa yang dimaksudkan oleh mitra tutur dengan bahasa yang digunakannya sehingga pesan atau informasi yang dimaksud dapat tersampaikan.
Bahasa tidak hanya dalam bentuk tulis dan lisan saja, namun terkait erat dengan ekspresi seseorang terhadap aksi yang dilakukannya. Pembelajaran bahasa pada dasarnya adalah proses mempelajari suatu bahasa. Dalam proses pembelajaran tersebut, seseorang tentunya tidak luput dari apa yang dinamakan kesalahan berbahasa. Hubungan antara kesalahan berbahasa dan pengajaran bahasa sangat erat. Hubungan antara keduanya ibarat air dengan ikan. Sebagaimana ikan
2
hanya dapat hidup di air dan hanya berada di dalam air, begitu pula kesalahan berbahasa sering terjadi dan terdapat dalam pengajaran bahasa (Tarigan, 2011). Selanjutnya dikatakan bahwa kesalahan sebagai bagian yang tak terhindarkan, para guru dan orang tua tidak perlu mengelak atau menghindar dari kesalahan, tetapi justru harus menghadapi serta memperbaiki kesalahan yang dibuat siswanya. Hendaklah disadari benar bahwa orang tidak dapat belajar bahasa tanpa berbuat kesalahan (Tarigan dalam Rusminto, 2011: 2).
Selanjutnya, Tarigan mengatakan bahwa kesalahan berbahasa tidak hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari bahasa kedua (B2), tetapi juga dibuat oleh siswa yang mempelajari bahasa pertamanya (B1). Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan itu erat kaitannya dengan pembelajaran bahasa, baik pembelajaran B1 maupun pembelajaran B2. Oleh karena itu, kesalahan-kesalahan yang terjadi perlu diketahui dan dikaji secara mendalam, sebab kesalahan tersebut merupakan bagian integral dari proses belajar bahasa. Dengan mengkaji kesalahan-kesalahan, setidaknya ada tiga informasi yang diperoleh, yaitu (1) sebagai umpan balik bagi guru tentang seberapa jauh jarak yang masih harus ditempuh siswa untuk sampai tujuan, dan materi apa yang harus mereka pelajari, (2) sebagai bukti bagi peneliti tentang bagaimana seseorang memperoleh dan belajar bahasa, dan (3) sebagai masukan bahwa kesalahan itu merupakan hal yang tak terhindarkan dalam pemerolehan dan belajar bahasa, sebab kesalahan itu merupakan salah satu strategi yang digunakan siswa di dalam memperoleh bahasanya (Richard dalam Rusminto, 2011: 2).
3
Para ahli linguistik, pengajar bahasa, dan guru bahasa sependapat bahwa kesalahan berbahasa itu mengganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa. Oleh karena itu, kesalahan berbahasa yang sering dilakukan oleh siswa harus dikurangi dan kalau bisa dihapuskan. Hal ini baru dapat tercapai apabila selukbeluk kesalahan berbahasa itu dikaji secara mendalam. Pengkajian secara mendalam ini dikenal dengan istilah analisis kesalahan berbahasa, yang meliputi lima langkah: pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan, penjelasan kesalahan, pengklasifikasian kesalahan, dan pengevaluasian kesalahan (Tarigan 2011: 60).
Di dalam kaitan antara kesalahan berbahasa dengan pembelajaran bahasa, terutama pada proses kreativitas siswa di dalam mengarang atau menulis, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian yang berfokus pada kesalahankesalahan berbahasa yang dilakukan siswa kelas VI sekolah dasar pada karangan bebas yang mereka buat. Alasan peneliti mengambil objek penelitian di sekolah dasar adalah ingin mengetahui kesalahan berbahasa yang sering dilakukan siswa sekolah dasar dan tindak lanjut yang dibutuhkan di dalam upaya memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Penelitian ini berfokus pada konteks bahasa tulis, yaitu meneliti berbagai kesalahan berbahasa yang dilakukan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung di dalam menulis karangan. Pemilihan siswa sekolah dasar sebagai objek penelitian didasarkan pada pemerolehan bahasa anak yang di dalam proses pembelajarannya tidak
4
lepas dari kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan pada tahapan dasar. Tahapan dasar dalam hal ini dapat berupa kesalahan penerapan kaidah ejaan, kesalahan penggunaan diksi atau pilihan kata, dan kesalahan penggunaan kalimat. Alasan lain yang juga dapat memengaruhi kesalahan berbahasa siswa pada tingkat dasar ini dapat berupa kemungkinan pengaruh bahasa daerah atau bahasa ibu sebagai bahasa pertama dan bahasa asing terhadap pembelajaran bahasa Indonesia mereka dalam pendidikan formal.
Penelitian yang dilakukan di SD Al-Kautsar ini perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil yang didapat dari pembelajaran bahasa Indonesia yang telah diperoleh siswa selama hampir enam tahun, sejak mereka berada di kelas I hingga kelas VI. Peneliti juga merasa perlu untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan berbahasa karena pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing sehingga memengaruhi kemampuan mereka di dalam berbahasa Indonesia, khususnya penguasaan kosakata atau perbendaharaan kata.
1. 2 Rumusan Masalah Masalah utama pada penelitian ini adalah bagaimanakah kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung?
Adapun
masalah utama tersebut di atas dapat dibagi ke dalam beberapa submasalah sebagaimana berikut ini. 1. Bagaimanakah kesalahan berbahasa siswa berdasarkan Taksonomi Kategori Linguistik?
5
2. Bagaimanakah kesalahan berbahasa siswa berdasarkan Taksonomi Siasat Permukaan? 3. Bagaimanakah
kesalahan
berbahasa
siswa
berdasarkan
Taksonomi
Komparatif? 4. Bagaimanakah kesalahan berbahasa siswa berdasarkan Taksonomi Efek Komunikatif?
1. 3 Tujuan Penelitian Penelitian kesalahan berbahasa pada karangan siswa kelas VI SD Al-Kausar Bandarlampung ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan kesalahan berbahasa siswa berdasarkan Taksonomi Kategori Linguistik. 2. Mendeskripsikan kesalahan berbahasa siswa berdasarkan Taksonomi Siasat Permukaan. 3. Mendeskripsikan kesalahan berbahasa siswa berdasarkan Taksonomi Komparatif. 4. Mendeskripsikan kesalahan berbahasa siswa berdasarkan Taksonomi Efek Komunikatif.
1. 4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam menentukan kebijakan pengajaran bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar dan
6
menumbuhkan sikap positif pengguna bahasa Indonesia terhadap penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar;
mengetahui hal-hal yang
memberi kontribusi terhadap kesalahan-kesalahan berbahasa yang umumnya dilakukan siswa sekolah dasar, terutama pada penggunaan kaidah ejaan, penggunaan diksi (pilihan kata), dan penggunaan kalimat. Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya.
1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara langsung dan praktis, berkaitan dengan hal-hal berikut. 1. Memberikan alternatif dalam memperbaiki kesalahan berbahasa siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. 2. Memberi masukan bagi guru dan siswa sekolah dasar mengenai kebakuan bahasa Indonesia. 3. Memberi pengetahuan kepada siswa mengenai penggunaan bahasa yang baik dan benar di dalam menulis karangan.
1. 5
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini mencakupi kesalahan berbahasa yang dilakukan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung di dalam menulis karangan.
7
Adapun cakupan kesalahan berbahasa dalam karangan siswa ini dibagi ke dalam empat taksonomi, yaitu: 1. Kesalahan berbahasa berdasarkan Taksonomi Kategori Linguistik, yang meliputi kesalahan kaidah ejaan, kesalahan penggunaan diksi atau pilihan kata, dan kesalahan penggunaan kalimat. 2. Kesalahan berbahasa berdasarkan Taksonomi Siasat Permukaan, yang meliputi kesalahan penghilangan (omission), kesalahan penambahan (addition), salah formasi (misformation), dan salah susun (misordering). 3. Kesalahan berbahasa berdasarkan Taksonomi Komparatif, yang meliputi kesalahan perkembangan, kesalahan antarbahasa, kesalahan taksa, dan kesalahan lain. 4. Kesalahan berbahasa berdasarkan Taksonomi Efek Komunikatif, yang meliputi kesalahan global dan kesalahan lokal.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab I
Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat
sistematika penulisan.
penelitian,
ruang
lingkup
penelitian,
dan
8
Bab II Landasan Teori Bab III Metodologi Penelitian Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab V Simpulan dan Saran