BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang Dewasa ini perkembangan teknologi di Indonesia sudah sangat berkembang. Di kota-kota besar sudah sangat banyak orang yang menggunakan teknologi untuk keperluan sehari-hari. Teknologi komputer adalah teknologi yang sudah umum dipakai oleh masyarakat di Indonesia khususnya Jakarta dan pada umumnya, bila seseorang tidak bisa menggunakan komputer maka orang itu akan dikenal sebagai orang yang kuno atau GAPTEK( gagap teknologi) Seiring dengan perkembangan teknologi semakin marak juga tindak kejahatan yang membuat orang yang menggunakan teknologi tersebut merasa dirugikan. Kejahatan dalam bidang komputer atau IT ini sering dikenal dengan Cyber Crime. Para pelakunya adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan yang dalam mengenai teknologi ini biasanya sering dikenal dengan sebutan Hacker. Kesalahan persepsi sering terjadi didalam pengertian Hacker. Hacker adalah orang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang komputer. Sedangkan yang sering melakukan kejahatan atau Cyber Crime adalah Cracker. Cracker adalah Hacker yang menggunakan keahliannya untuk berbuat kejahatan yang menguntungkan dirinya sendiri atau organisasi. Contohnya saja seseorang bernama Steven Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada majalah Master
1
2 Web. Lelaki asal Bandung ini dengan sengaja membuat situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central Asia, (BCA). Steven membeli domaindomain dengan nama mirip www.klikbca.com (situs asli Internet banking BCA), yaitu domain wwwklik-bca.com, kilkbca.com, clikbca.com, klickca.com. dan klikbac.com. Kejadian yang membuat sangat bingung
masyarakat nasabah BCA
adalah Isi situs-situs plesetan inipun nyaris sama, kecuali tidak adanya security untuk bertransaksi dan adanya formulir akses (login form) palsu. Jika nasabah BCA salah mengetik situs BCA asli maka nasabah tersebut masuk perangkap situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas pengguna (user id) dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya. Diperkirakan, 130 nasabah BCA tercuri datanya. Menurut pengakuan Steven pada situs bagi para webmaster di Indonesia, www.webmaster.or.id, tujuan membuat situs plesetan adalah agar publik menjadi lebih berhati – hati dan tidak ceroboh saat melakukan pengetikan alamat situs (typo site), bukan untuk mengeruk keuntungan. (sumber: http://www.ubb.ac.id/) Adalagi kasus yang menimpa Komisi pemilihan umum seorang hacker bernama Dani Hermansyah, pada tanggal 17 April 2004 melakukan deface dengan mengubah nama - nama partai yang ada dengan nama- nama buah dalam website www.kpu.go.id, yang mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemilu yang sedang berlangsung pada saat itu. Dikhawatirkan, selain nama – nama partai yang diubah bukan tidak mungkin angka-angka jumlah pemilih yang masuk di sana menjadi tidak aman dan dapat
3 diubah, padahal dana yang dikeluarkan untuk sistem teknologi informasi yang digunakan oleh KPU sangat besar sekali. Untung sekali bahwa apa yang dilakukan oleh Dani tersebut tidak dilakukan dengan motif politik, melainkan hanya sekedar menguji suatu sistem keamanan yang biasa dilakukan oleh kalangan underground (istilah bagi dunia hacker). (sumber: http:www.ubb.ac.id/) Dengan sudah banyaknya kasus-kasus di dunia perbankan dan pada dunia politik maka sekarang ini sudah mulai marak perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa perlindungan untuk melindungi data-data yang ada perusahaannya untuk mencegah terjadinya pencurian data atau penyalahgunaan data oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Salah satu perusahaan yang menjual jasa tersebut adalah PT. Q2 Technologies. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang IT Security. Q2 Technologies adalah perusahaan baru yang didirikan pada tahun 2011. Tetapi bukan berarti karena perusahaan baru Q2 Technologies menjadi perusahaan yang kurang bagus dalam bidangnya, karena Q2 Technologies mempunyai kelebihan-kelebihan yang salah satu diantaranya karyawan dari Q2 yang masih muda dan masih mempunyai semangat kerja yang tinggi. Q2 Tehnologies baru saja mengalami perubahan logo karena logo yang lama dinilai tidak sesuai dengan jati diri perusahaan yang bergerak di bidang IT Security. maka dari itu Q2 Tecnologies segera mengubah logonya dengan logo yang baru yang lebih menggambarkan bahwa Q2 Technologies ini adalah sebuah perusahaan IT Security. Karena adanya perubahan logo lama menjadi logo baru
4 maka perlu diadakan kegiatan sosialisasi ke masyarkat agar lebih mengetahui logo terbaru dari Q2 Technologies dan juga Perubahan logo diharapkan tidak membuat kesadaran masyarkat terhadap brand dari Q2 Technologies terganggu. Q2 Technologies mengunakan berbagai macam cara untuk meningkatkan brand awareness seperti membuat company profile dengan logo yang baru dan membuat agenda yang mencantumkan logo baru dari Q2 Technologies. Dan yang lebih khusus lagi Q2 Technologies membuat event yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness perusahaan ini yaitu Combat The Most Advance Threads Through Revolutionary Of Network Monitoring dalam event ini Q2 bekerja sama dengan RSA yaitu perusahaan asal Singapore yang bergerak di bidang IT Security. Event ini membahas tentang produk-produk IT Security yaitu tentang DLP, SIEM dan NETWITNESS Pada sekarang ini Q2 Technologies sedang sangat gencar dalam mensosialisasikan logo baru mereka karena didalam logo baru sudah terdapat nama dari perusahaan dan slogan dari perusahaan Q2. Diharapkan progam sosialisai logo baru dapat meningkatkan brand awareness Q2 technologies dimata customer dan partner. Brand awareness terhadap logo baru dari PT. Q2 Technologies adalah logonya yang mudah diingat dengan warna biru yang elegan serta memiliki kesan High Technology. dan juga memiliki kesan kuat dan aman karena dibuat berbentuk kotak yang kokoh. Dan tidak ada garis putus sehingga kesan security yang ingin disampaikan di logo tersebut dapat di terima dengan baik.
5 Divisi yang sangat berperan penting dalam meningkatkan brand awareness dari Q2 technologies adalah divisi Public relation. Peranan dari Divisi Public Relation PT Q2 Technologies adalah membuat marketing premium seperti agenda dan payung yang digunakan untuk meningkatkan brand awareness dan mengadakan event yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness seperti pada event Combat The Most Advance Threads Through Revolutionary Of Network Monitoring sebuah event yang diadakan dengan bekerja sama dengan partner Q2 Technologies yaitu RSA. 1.2
Ruang lingkup
Peneliti membatasi penelitian hanya sebatas pada Strategi Public Relation PT. Q2 Technologies dalam meningkatkan brand awareness melalui event-event tertentu oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana strategi divisi public relation PT. Q2 Technologies dalam meningkatkan brand awareness? 2. Apa saja kendala yang dihadapi PT. Q2 Technologies dalam meningkatkan brand awareness melalui event? 1.3
Tujuan dan Manfaat penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian 1. Mengetahui apa saja strategi divisi public relation PT.Q2 Technologies dalam meningkatkan brand awareness. 2. Mengetahui apa saja kendala yang dihadapi PT.Q2 Technologies dalam meningkatkan brand awareness melalui event.
6 1.3.2 Manfaat penelitian: 1. Kegunaan teoritis Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu komunikasi khusus di brand awareness, mengenai penggunaan strategi-strategi Public Relations dalam meningkatkan brand awareness. 2. Kegunaan Praktis Dapat memberikan masukan yang berguna bagi PT.Q2 Technologies mengenai ke-efektifitaan dalam penggunaan jasa Public Relations untuk meningkatkan brand awareness untuk perusahaan Q2 Technologies. 3. Kegunaan Akademis Dapat memberikan saran dan masukan untuk keperluan bagi adik-adik kelas saya untuk melakukan penelitian tentang brand awareness dimasa depan. Semoga penelitian ini dapat digunakan sebaik-baiknya
1.4
Metodologi Didalam sebuah penelitian diperlukan sebuah metodologi untuk menjelaskan
metode penelitian yang sedang dijalankan oleh karena itu peneliti mencatumkan beberapa definisi dari metodologi antara lain, Definisi dari metodologi adalah bagian dari isi laporan yang menjelaskan pendekatan dan metode penelitian yang sedang dilaporkan. beberapa hal yang biasanya diuraikan pada bagian ini antara lain mengenai : sumber data, horison waktu, unit analisis data, metode pengumpulan dan pemilihan data, variabel dan pengukuranya, serta metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data ( Nur Indrianto. Bambang Supomo, 2003:227)
7 Definisi lain dari metodologi yang menguatkan definisi diatas metodologi adalah bagian yang berisi mengenai pendekatan, metode dan tehnik yang digunakan untuk menjawab tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya (Jonathan Sarwono,2006 :254) Jadi kesimpulan dari definisi metodologi adalah sebuah bagian dari laporan yang berisikan pendekatan, metode pengumpulan dan pemilihan data dan tehnik yang digunakan untuk menjawab tujuan yang sudah di tentukan sebelumnya dan juga untuk menganalisis data. Di dalam sebuah penelitian pasti ada metode yang digunakan didalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, adapun definisi penelitian kualitatif menurut ahli adalah dalam penelitian dengan metode kualitatif , justru seorang peneliti menjadi instrument kunci. Apalagi tehnik pengumpulan data yang digunakannya adalah observasi partisipasi, peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian dan sumber informasi penelitian ( Ardianto, 2011:58) Definisi lain dari penelitian kualiatif untuk menguatkan definisi diatas adalah penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya. (Deddy Mulyana, 2008:150) 1.4.1
Metode pengumpulan data
1.4.1.1Data Primer Dalam melakukan sebuah penelitian umumnya menggunakan data-data valid dan akan digunakan untuk kepentingan penelitian salah satunya adalah data primer, berikut ini adalah definisi-definisi dari para ahli tentang data primer. Data Primer menurut Jonathan Sarwono adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah
8 teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai saran mendapatkan informasi ataupun data. (Jonathan Sarwono,2006:129) Selain definisi diatas ada juga definisi dari ahli lain untuk menguatkan definisi diatas menurut Hanke dan Reitsch data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. (Mudrajad Kuncoro,2003:127) Jadi kesimpulan dari definisi data primer adalah data ini didapat dari narasumber yang kita jadikan objek penelitian dan bisa juga dari survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. A. Wawancara Salah satu metode yang dipakai dalam pengumpulan data melalui data primer adalah wawancara, berikut ini adalah 2 definisi dari wawancara menurut para ahli. Definisi dari wawancara menurut ahli adalah tehnik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif. (Ardianto,2011:178) Definisi diatas juga dikuatkan dengan definisi yang dikutip dari Kamus besar Bahasa indonesia wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di suerat kabar, disiarkan melalui radio, atau di tayangkan pada layar televise.(2003:1270)
9 Menelaah dari definisi menurut kedua ahli di atas adalah wawancara adalah tehnik pengumpulan data atau informasi dengan cara Tanya jawab dengan bertatap muka langsung dan biasanya dilakukan dengan frekuensi tinggi atau berulang-ulang.
B. Observasi Definisi Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Selain dengan membaca Koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain, kegiatan obsevasi (lapangan,pen.) merupakan salah satu kegiatan untuk memahami lingkungan. (Ardianto ,2011:179) Definisi diatas juga dibenarkan oleh definisi dari Elizabeth yang mengatakan observasi yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. (Ardianto,2011:165) Bila ditelaah mengenai definisi dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan observasi adalah kemampuan seseorang didalam kegiatannya dan menggunakan pengamatanya melalui hasil kerja panca indra mata dan juga panca indra lainnya.
1.4.1.2 Data sekunder Selain data primer, didalam penelitian juga menggunakan data sekunder sebagai metode pengumpulan data. Definisi data sekunder menurut Jonathan Sarwono adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. (Jonathan Sarwono,2007:123)
10 Untuk mendukung definisi diatas definisi menurut Hanke dan Reitsch adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan di publikasikan kepada masyarkat pengguna data. (Mudrajad Kuncoro,2005:127) Berdasarkan definisi dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan data sekunder adalah data yang sudah tersedia atau telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan di publikasikan kepada masyarkat pengguna data sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. 1.
Studi kepustakaan
2.
Dokumen: pengertian dokumen menurut Robert C. Bogdan adalah catatan peristiwa yang telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental dari seseorang. (Sugiono,2005: 82)
1.4.2
Metode analisis data Didalam sebuah penelitian harus ada metode untuk menganalisis data didalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif definisi definisi dari metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. (Moh.Nazir,2005:54) Definisi diatas juga didukung dengan definisi dari Whitney(1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. (Moh.Nazir,2005:54-55)
11 Dari definisi-definisi menurut kedua ahli diatas dapat ditarik kesimpulan metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat untuk membuat gambaran atau situasi kejadian
1.5 Sistematika penulisan Berikut ini adalah hal-hal mengenai isi dari laporan penelitan; BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai profil perusahaan dan latar belakang masalah di perusahaan itu dan seberapa penting masalah yang akan diangkat oleh peneliti mencakup, latar belakang masalah,
ruang
lingkup,
tujuan
dan
manfaat
penelitian,
metodelogi penelitian dan sistematika penulisan yang akan digunakan
BAB II
: LANDASAN TEORI Dalam bab ini peneliti mencantumkan dan menjelaskan teori-teori dan definisi dari orang-orang yang sudah ahli untuk dijadikan bahan acuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Bab ini mencakup kerangka teori, yang dibagi menjadi teori umum, teori khusus dan kerangka pemikiran
12 BAB III
: OBJEK PENELITIAN Dalam bab ini peneliti mulai menekankan penulisan pada objek penelitian yang mencakup profile perusahaan, struktur organisasi perusahaan,
persiapan
untuk
melakukan
event.
Metode
pengumpulan data, permasalahan yang dibahas, dan pemecahan untuk masalah tersebut. BAB IV
: HASIL PENELITIAN Bab ini berisikan tentang hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi, Pengolahan data dan hambatan yang telah dialami
BAB V
: SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisikan kesimpulan mengenai hasil dari penelitian mengenai strategi public relation pada PT. Q2 Technologies dalam event yang dilakukan. Dalam bab ini juga berisikan saran untuk tolak ukur seberapa berhasil event yang telah dilakukan agar dapat menjadi acuan untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan