BAB I PENDAHULUAN A.1. Latar Belakang Minuman
berenergi
termasuk
salah
satu
minuman
suplemen yang mengandung kafein, glukosa, dan taurin sebagai komposisi mayor (Clauson et al., 2008). Minuman berenergi
juga
karnitin,
minuman
mengandung
kreatinin),
(guarana, biloba)
bisa
yerba
ini
kesegaran,
vitamin,
mate),
(O’Brien
et
dan
al.,
herbal
2008).
diindikasikan stimulasi
asam
amino
stimulan
herbal
(ginseng,
ginkgo
Dalam
untuk
metabolisme,
(taurin,
pemasarannya,
menambah dan
tenaga,
memelihara
kesehatan dan stamina tubuh (Anonim, 2006). Sejak tahun 2006, terdapat hampir 500 merk minuman energi yang beredar di seluruh dunia. Data di Amerika Serikat
menunjukkan
adanya
peningkatan
penjualan
sekitar 60% dari tahun 2008 sampai 2012 (Breda et al., 2014). Di Indonesia, berdasarkan data Bussines Monitor International
tahun
2009,
terdapat
peningkatan
penjualan dari Rp 16,9 triliun menjadi Rp 20,54 triliun pada tahun berikutnya (Business Monitor International, 2012). Beberapa merk minuman energi yang telah beredar
1
2
di Indonesia adalah ekstra joss, M 150, kratingdeng, hemaviton
jreng,
kukubima,
monster
energy,
dan
sebagainya. Seiring energi,
dengan
kasus
minuman
yang
energi
peningkatan berhubungan
juga
konsumsi
dengan
meningkat.
minuman
efek
Kasus
samping tersebut
kebanyakan disebabkan oleh konsumsi minuman energi yang berlebihan (Breda et al., 2014). Kasus pertama, terjadi pada tahun 2007, seorang pria dewasa yang dilaporkan menderita kaleng
cardiac
minuman
aktivitas
fisik
arrest energi,
yang
setelah dan
mengkonsumsi
sebelumnya
vigorous.
Kasus
7-8
memiliki
kedua,
terjadi
tahun 2009 di New York, seorang wanita umur 17 tahun menderita nyeri dada dan fatigue setelah mengkonsumsi minuman
energi
2-3
kaleng
setelah
berolahraga
dan
sebelumnya tidak sarapan (Seifert et al., 2011). Minuman kalangan studi
energi
dewasa,
yang
tidak
tetapi
dilakukan
juga oleh
hanya kaum
dikonsumsi muda.
European
oleh
Berdasarkan Food
Safety
Authority (EFSA) tahun 2012 mengenai konsumsi minuman energi di 16 negara Eropa menunjukkan bahwa 68% remaja (10-18 tahun), 30% dewasa, dan 18% anak (kurang dari 10 tahun).
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
konsumsi
minuman
3
energi
tidak
hanya
dewasa
muda
(18-35
konsumen
minuman
dikonsumsi tahun)
oleh
yang
energi,
remaja
ataupun
merupakan
tetapi
juga
target
anak-anak
(Malinauskas et al., 2007). Anak-anak terutama dengan penyakit
kardiovaskular,
diabetes,
gangguan
renal
atau
perilaku
liver,
dan
seizure,
mood,
atau
hipertiroidism dan juga yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu memiliki risiko yang tinggi untuk timbulnya efek samping (Seifert et al., 2011). Banyaknya energi
kasus
terhadap
konsumsi
yang
mengenai
kesehatan
berlebihan,
efek
yang
samping
minuman
disebabkan
menunjukkan
bahwa
karena aturan
pakai penting untuk diketahui konsumen. Banyaknya efek samping
yang
mempengaruhi
kesehatan
membuat
dunia
kesehatan tidak terkecuali mahasiswa kedokteran yang merupakan calon dokter umum yang lebih banyak bergerak di bidang promotif dan preventif, juga harus memiliki pengetahuan dikonsumsi
mengenai secara
bahaya
berlebihan
minuman dengan
energi
memahami
jika aturan
pakai dalam mengkonsumsi minuman energi (Anonim, 2015; Breda, et al., 2014). Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang tingkat pengetahuan mahasiswa
Pendidikan
Dokter
Fakultas
Kedokteran
4
Universitas Gadjah Mada (PD FK UGM) mengenai aturan pakai dalam mengkonsumsi minuman berenergi. A.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pengetahuan mahasiswa PD Reguler FK UGM angkatan 2013 tentang aturan pakai dalam mengkonsumsi minuman berenergi ? A.3 Tujuan Penelitian Tujuan tingkat
penelitian
pengetahuan
ini
adalah
mengenai
untuk
aturan
mengetahui
pakai
dalam
mengkonsumsi minuman berenergi di kalangan mahasiswa PD FK UGM. Adapun tujuan khusus untuk mencapai tujuan di atas adalah
mengetahui
kandungan
minuman
pengetahuan energi,
mahasiswa
kandungan
yang
mengenai berpotensi
bermanfaat, kandungan yang berpotensi berefek samping, dan frekuensi dalam mengkonsumsi minuman berenergi. A.4 Keaslian penelitian Penelitian
mengenai
pola
konsumsi
minuman
berenergi sudah banyak dilakukan. Penelitian tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.
5
Tabel 1. Penelitian mengenai konsumsi minuman berenergi yang telah dilakukan Nama dan Tahun Peneli tian
No.
Judul Penelitian
1
Caffeinated Cocktails : Energy Drink Consumption, High-risk Drinking, and Alcohol-related Consequences among College Students
Brien et. Al (2008)
Cross sectional analitik dengan instrumen web based survey
2
Energy Drinks Consumption Pattern, Perceived Benefits and associated Adverse Effects amongst Students of University of Dammam, Saudi Arabia
Alsunn i and Badar (2011)
Cross sectional analitik dengan instrumen kuisioner
3
A survey of energy drinks consumption practices among student athletes in Ghana: lessons for developing health education intervention programmes
Buxton and Hagan (2012)
Cross sectional dengan intrumen kuisioner pada mahasiswa atlit
Sumber : Primer
Metode
Hasil Dari 4271 mahasiswa, 99,2% mengkonsumsi minuman energi, 68% mengkonsumsi alkohol, dan 24% yang mengkonsumsi AmED. Dari 412 mahasiswa, 54,6% lakilaki dan 26,15% perempuan mengkonsumsi minuman energi. 36,7% laki-laki dan 14,28% perempuan merasakan efek samping Dari 180 mahasiswa, 62,2% mengkonsumsi minuman energi, dan 53,6% diantaranya mengkonsumsi untuk mengganti energi setelah olahraga.
6
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu
terletak
pada
metode
penelitian,
fokus
penelitian, subjek penelitian, dan tempat penelitian. Penelitian yang terdahulu tidak memakai metode cross sectional
deskriptif
melainkan
cross
sectional
analitik. Fokus penelitian terdahulu hanya pada pola konsumsi minuman energi sedangkan pada penelitian ini ditambahkan
mengenai
tingkat
pengetahuan
mengenai
aturan dalam mengkonsumsi minuman energi. Subjek dan tempat pada penelitian ini adalah mahasiswa PD FK UGM Yogyakarta A.5 Manfaat penelitian Secara gambaran
umum
penelitian
tentang
bermanfaat
penggunaan
untuk
minuman
memberikan
berenergi
dan
tingkat pengetahuan mengenai aturan dalam mengkonsumsi minuman berenergi, pada mahasiswa PD FK UGM. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data pengembangan
pendidikan
dan
penyuluhan
mengenai konsumsi minuman berenergi.
kesehatan